SIKLUS PENGELUARAN
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan nikmat yang tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Makalah Siklus Pengeluaran.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas rutin. Selain itu, makalah ini
juga merupakan output dari mata kuliah Audit II yang telah dipelajari dalam
proses belajar mengajar di kampus.
Telah disadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, diharapkan adanya kritik dan saran dari pihak pembaca demi
penyempurnaan penulisan yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Sifat Siklus Pengeluaran ........................................................................................... 3
2.2 Tujuan Audit ............................................................................................................. 4
2.3 Materialitas ............................................................................................................... 7
2.4 Risiko Bawaan .......................................................................................................... 7
2.5 Strategi Audit ............................................................................................................ 8
2.6 Pertimbangan Aktivitas Pengendalian - Transaksi Pembelian................................ 10
2.7 Pertimbangan Aktivitas Pengendalian - Transaksi Pengeluaran Kas...................... 16
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Bagaimana Pertimbangan Aktivitas Pengendalian - Transaksi Pengeluaran
Kas ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sifat siklus pengeluaran
2. Mengetahui tujuan audit
3. Mengetahui materialitas
4. Mengetahui risiko bawaan
5. Mengetahui strategi audit
6. Mengetahui Pertimbangan Aktivitas Pengendalian - Transaksi Pembelian
7. Mengetahui Pertimbangan Aktivitas Pengendalian - Transaksi Pengeluaran
Kas
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pembayaran gaji dan upah, dan pembelian surat berharga organisasi lain
serta surat berharga perusahaan yang dibeli kembali perusahaan (treasury stock),
sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam siklus pengeluaran. Meskipun demikian,
pembahasan kedua item tersebut dilakukan terpisah dengan siklus pengeluaran .
Pembayaran gaji dan upah akan dibahas pada pembahasan siklus jasa personalia.
Pembelian surat berharga organisasi lain maupun surat berharga perusahaan yang
dibeli kembali perusahaan (treasury stock), akan dibahas dalam pembahasan
siklus investasi dan pendanaan.
e. Aktiva lain-lain.
f. Utang dagang
3
g. Retur dan potongan pembelian.
i. Kas.
Risiko bawaan dan risiko deteksi berkaitan dengan semua rekening ini .
Pengujian substantif dititikberatkan pada rekening properti, aktiva tetap, dan
peralatan serta utang dagang .
4
ada pada tanggal neraca. Di samping itu, asersi ini juga menekankan pada apakah
seluruh transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang tercatat benar-benar terjadi
dan bukan rekaan manajemen semata. Berikut rincian tujuan audit asersi
keberadaan atau keteriadian:
b. Aktiva tetap tercatat sesuai aset yang dapat digunakan pada tanggal neraca.
c. Transaksi pembelian tercatat sesuai barang, aset produksi, dan jasa yang
diterima selama periode di bawah audit.
Asersi Kelengkapan
5
a. Utang dagang adalah kewajiban legal perusahaan pada tanggal neraca.
b. Perusahaan memiliki dan berhak atas semua properti, aktiva tetap, dan
perlengkapan pada tanggal neraca.
a. Utang dagang ditetapkan atau dinilai pada jumlah yang tepat sesuai jumlah
yang wajib dibayar.
b. Properti, aktiva tetap dan peralatan ditetapkan atau dinilai sesuai cost
dikurangi akumulasi depresiasi.
6
Auditor menggunakan tiga tipe prosedur audit untuk menemukan bukti yang
diperlukan untuk mencapai tujuan spesifik audit tersebut, yaitu:
b. Pengujian pengendalian.
c. Pengujian substantive.
2.3 Materialitas
Transaksi-transaksi dalam siklus pengeluaran ini seringkali lebih
mempengaruhi laporan keuangan daripada kombinasi berbagai siklus lainnya.
Kesalahan dalam membedakan pengeluaran untuk aktiva dan pengeluaran sebagai
biaya akan menyebabkan laporan keuangan salah saji material.
7
a. Volume transaksi yang selalu tinggi.
b. Pembelanjaan dan pengeluaran tanpa otorisasi yang dapat terjadi.
c. Pembelian aset yang tak perlu.
d. Masalah akuntansi yang berkembang misalnya apakah cost (harga perolehan)
dikapitalisasi atau dianggap biaya.
8
pengeluaran. Jadi strategi audit yang sering dipakai adalah Pendekatan Tingkat
Risiko Pengendalian yang Ditetapkan Lebih Rendah. Dalam strategi Pendekatan
Tingkat Risiko Pengendalian yang Ditetapkan Lebih Rendah, auditor lebih banyak
mengandalkan pengujian pengendalian, Logika pemikiran yang mendasari
penggunaan strategi ini adalah apabila auditor yakin bahwa struktur pengendalian
intern klien sangat baik dan dapat mencegah dan mendeteksi salah saji, maka
auditor perlu menguji kelayakan-kelayakannya tersebut. Auditor akan menguji
apakah struktur pengendalian intern tersebut memang layak diyakini
efektivitasnya. Dengan demikian, auditor akan melaksanakan pengujian
pengendalian.
9
2.6 Pertimbangan Aktivitas Pengendalian - Transaksi Pembelian
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi
pengeluaran kas dana digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan:
c. Cek yang diserahkan harus berisi jumlah rupiah yang sesuai dan harus
dicegah penandatangan dan penyerahan cek yang tidak menyebutkan
jumlah rupiah.
10
e. Voucher dan dokumen pendukungnya dicap atau ditandai saat cek
yang ditandatangani . a
11
a. Permintaan pembelian, merupakan dokumen permintaan yang dibuat
oleh karyawan yang berwenang, dan dikirimkan kepada departemen
pembelian untuk membeli barang dan jasa.
d. Faktur (invoice) dari pemasok, dokumen ini berisi data deskripsi dan
kuantitas barang yang diterima, harga termasuk biaya pengangkutan dan
asuransi, termin potongan harga, dan tanggal penagihan. Dokumen ini
digunakan untuk menagih pelanggan dan berfungsi juga sebagai dokumen
dasar penjurnalan penjualan. Dokumen ini sangat penting karena
menyatakan jumlah yang terutang kepada pemasok.
12
g. Register voucher, yaitu suatu jurnal untuk mencatat utang yang timbul
dari pembelian. Pencatatan ini dilakukan berdasarkan voucher.
a. File order pembelian. File itu digunakan sebagai tempat pemasukan data
order pembelian. Sedangkan hard copy atau print out order pembeliannya
dapat dicetak berdasar data dalam file ini, dan kemudian dikirimkan
kepada pemasok.
13
b. File transaksi pembelian. Apabila barang yang dibeli sudah diterima,
maka data masukkan ke dalam file ini. Pemasukan data tersebut akan
secara meng-update file master utang dagang, file persediaan, dan file
buku besar.
c. File master utang dagang, yaitu file komputer yang berisi data mengenai
utang yang belum dibayar .
Fungsi
14
membuat order pembelian. Lembar order pembelian yang asli dikirimkan kepada
pemasok. Sedangkan tembusannya diberikan pada departemen penerima barang
yang dibeli tersebut, bagian gudang, dan bagian utang.
Fungsi ini dipegang oleh departemen atau bagian utang (voucher payable).
Bagian ulang menerima beberapa dokumen dari departemen lainnya, yaitu:
a. Tembusan order pembelian dari departemen pembelian.
b. Laporan penerimaan barang dari bagian penerimaan.
c. Faktur pemasok dan remittance advice dari pemasok.
15
Fungsi pencatatan utang
Pada sistem manual, tembusan voucher yang belum dibayar yang disetujui,
dikirimkan bersama ringkasan voucher harian kepada departemen akunting untuk
dicatat dalam register voucher dan buku besar. Supervisor akunting harus
memeriksa kesesuaian kedua dokumen tersebut. Supervisor akunting harus
memonitor bahwa apakah pencatatan telah dilakukan secara tepat pada waktunya
(tepat waktu).
c. Cek yang diserahkan harus berisi jumlah rupiah yang sesuai, dan harus
dicegah penandatanganan dan penyerahan cek yang tidak menyebutkan
jumlah rupiah.
16
h. Pengecekan independen atas ketepatan pencatatan dengan cara
membandingkan secara periodik tanggal jurnal pengeluaran kas derngan
tanggal pada tembusan cek.
c. File transaksi pengeluaran kas, yaitu file komputer yang berisi informasi
pengeluaran kas termasuk pembayaran kepada pemasok. File ini,
digunakan untuk memasukkan data pengeluaran kas. Pemasukan data ini
dapat secara otomatis digunakan untuk meng-update file utang dagang
sehubungan dengan berkurangnya utang dagang akibat pengeluaran kas
untuk melunasi utang. Di samping itu, file master buku besar juga di-
update secara otomatis.
Fungsi
17
a. Fungsi pembayaran utang.
Pada sistem manual, personel akunting menjurnal pengeluaran kas atas cek
yang dikeluarkan. Personel tersebut tidak boleh terlibat atau berpartisipasi dalam
transaksi pembelian, dan penyiapan serta pengeluaran cek.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam
perusahaan terdiri dari :
1. Transaksi pembelian
2. Transaksi pengeluaran kas
Pemahaman tentang bisnis dan industri klien akan memudahkan kita untuk
menilai seberapa besar tingkat materialitas, risiko intern, dan risiko prosedur
analitis dari siklus pengeluaran. Ada beberapa hal yang dipertimbangkan untuk
mengevaluasi aktivitas pengendalian dalam transaksi pembelian dan pengeluaran
kas yaitu dokumen dan catatan umum, fungsi –fungsi pembelian atau pengeluaran
kas, sistem untuk transaksi pembelian atau pengeluaran kas, serta pemahaman dan
penilaian risiko pengendaliannya.
19
DAFTAR PUSTAKA
20