Anda di halaman 1dari 6

Hasil Diskusi Kelompok 12

PAJAK DAERAH & RETRIBUSI DAERAH SERTA HUKUM PAJAK


INTERNASIONAL

1. Siti Razhiela Febrian(2010313220062)

Pertanyaan : Apakah di Kalimantan selatan ini terdapat pajak daerah selain yang ditetapkan
Undang-undang? Bila tidak apakah dari kelompok 12 sendiri mempunyai usulan jenis pajak
baru untuk daerah kita Kalimantan Selatan?

Jawab :
Tidak ada karena semua tarif pajak diatur di dalam undang undang. Dari kelompok 12 sendiri
belum ada usulan untuk jenis pajak baru.

2. Najla Hanif Qotrunnada (2010313320032)


Pertanyaan : di makalah ada dijelaskan Atas permohonan Wajib Pajak, Kepala Daerah dapat
memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran
pajak, dengan dikenakan bunga sebesar 2 persen sebulan setelah memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan. Pertanyaannya jelaskan apa saja persyaratan tersebut?

Jawab :
Syarat yang harus dipenuhi ketika mengajukan permohonan angsuran atau menunda
pembayaran pajak yaitu:
a. Surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal ditandatangani oleh
bukan Wajib Pajak harus dilampiri surat kuasa sebagaimana ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan.
b. Surat permohonan mencantumkan:
• Jumlah utang pajak yang pembayarannya dimohonkan untuk diangsur, masa angsuran,
dan besarnya angsuran; atau
• Jumlah utang pajak yang pembayarannya dimohonkan untuk ditunda dan jangka waktu
penundaan.
c. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan pengangsuran atau penundaan
pembayaran PBB yang masih harus dibayar. Maka terdapat syarat tambahan yaitu Wajib
Pajak harus tidak memiliki tunggakan PBB pada tahun-tahun sebelumnya dan permohonan
dimaksud juga harus dilampiri:
• Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang,
• Surat Ketetapan Pajak PBB, atau
• Surat Tagihan Pajak PBB yang dimohonkan pengangsuran atau penundaan.

3. Lutfia (2010313220021)
Pertanyaan : dalam pajak kabupaten/kota terdapat pajak hotel, tarif pajak untuk hotel itu
dihitung berdasarkan apa? Bagaimana jika hotel memiliki lahan di depan bangunan yang
biasanya untuk disewakan kepada Bank dalam bentuk ATM? apakah pihak hotel perlu
memasukkan pendapatan tersebut ke dalam pajak hotel (pajak daerah)?

Jawab :
Tarif perhitungan pajak hotel ditetapkan sebesar 10% dari jumlah yang dibayarkan hotel.
Penghasilan hotel yang dikenakan pajak daerah meliputi penyewaan kamar, penjualan
makanan dan minuman, jasa laundry untuk tamu menginap, jasa fitness center untuk menginap,
jasa massage dan spa untuk tamu menginap, serta sewa ruangan. Sedangkan untuk pendapatan
lahan yang disewakan hotel kepada bank dalam bentuk ATM termasuk ke dalam pendapatan
di luar usaha (final) yang dikenakan pajak penghasilan pasal 4 ayat 2.

4. Dea Febryanti (2010313320024)

Pertanyaan : dari penyebab timbulnya pajak ganda yang telah disampaikan tadi, berikan
contoh kasus pajak ganda yang pernah terjadi di Indonesia.

Jawab :
PT Mitra Bersama sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
pelatihan di Indonesia, menggunakan jasa konsultan perusahaan asal Amerika dan
membayar Management Fee sebesar Rp300 juta dengan lama pekerjaan 80 hari pada tahun
2019. Berdasarkan contoh kasus ini,
Jika mengacu pada PPh Pasal 26, transaksi PT Mitra Bersama harus dipotong
sebesar 20%. Namun sebelumnya, PT Mitra Bersama harus melihat terlebih dahulu
penerapan tax treaty antara Indonesia dan Amerika.
Pada Pasal 5.2.j dalam Treaty Indonesia dengan Amerika, menyebutkan bahwa:
“Istilah ‘Bentuk Usaha Tetap’ meliputi namun tidak terbatas pada: (j) pemberian jasa-jasa,
termasuk jasa konsultasi, melalui pegawai atau orang lain untuk tujuan tersebut, namun
hanya jika kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung (untuk proyek yang sama atau yang
berhubungan) lebih dari 120 hari dalam jangka waktu 12 bulan, sepanjang tidak terdapat
suatu bentuk usaha tetap pada tahun pajak di mana jasa-jasa tersebut dilakukan di negara
tersebut untuk suatu masa atau masa-masa yang keseluruhannya kurang dari 30 hari pada
tahun pajak itu.”

5. Hilya Mahmuda (2010313320010)

Pertanyaan : Jelaskan upaya apa saja yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk
mengoptimalkan pendapatan daerah melalui pemungutan pajak daerah dan retribusi
daerah.

Jawab :
Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah dala
m rangka meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi intensifikasi
pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, antara lain dengan cara-cara berikut :
a. Memperluas basis penerimaan
Tindakan yang dilakukan untuk memperluas basis penerimaan yang
dapat dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap
potensial, yaitu mengidentifikasi pembayar pajak baru potensial dan jumlah
pembayar pajak, memperbaiki basis data dan objek, memperbaiki penilaian,
menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan.
b. Memperkuat proses pemungutan
Upaya yang dilakukan dalam memperkuat proses pemungutan, yaitu antara lain
mempercapat penyusunan Perda, mengubah tarif, khususnya tarif retribusi dan
peningkatan SDM.
c. Meningkatkan pengawasan
Hal ini dapat ditingkatkan, yaitu dengan melakukan pemeriksaan segara
dadakan dan berkala,memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanski
terhadap penunggak pajak dan sanksi terhadap pihak fiskus, serta meningkatkan
pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikanoleh daerah..
d. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan.
Tindakan yang dilakukan oleh daerah, yaitu memperbaiki prosedur administrasi
pajak melalui penyederhanaan administrasi pajak, meningkatkan efisiennsi
pemungutan dari setiap jenis pemungutan.
e. Meningkatkan kafasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik
Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan instasi terkait
di daerah. Selanjutnya, ekstensifikasi perpajakan juga dapat dilakukan, yaitu melalui
kebijaksanaan pemerintah untuk memberikan kewenangan perpajakan yang lebih
besar kepada daerah pada masa mendatang. Untuk itu, perlu perubahan dalam sistem
perpajakan Indonesia melalui sistem pembagian langsung atau beberapa basis pajak
pemerintahan pusat yang lebih tepat dipungut oleh daerah. Berkaitan dengan hal
tersebut, ada gagasan yang berkembang di kalangan para pakar internasional,
akademisi maupun praktisi di bidang desentralisasi fiscal untuk menambah taxing
power kepada pemerintah daerah.

6. Saidatun Napisah (2010313320021)

Pertanyaan : hal-hal yang diatur dalam tax treaty yaitu Negara mana saja yang menjadi
peserta dan terikat dalam perjanjian tersebut dan objek pajak apa yang tercakup dalam
perjanjian tersebut. Lalu bagaimana caranya untuk mengaturnya dan apakah ada kriteria-
kriteria tertentunya.

Jawab :
Untuk negara yang mana saja yang terikat dalam perjanjian itu tergantung dengan
siapa negara tersebut ingin membuat perjanjian tax treaty, misal negara Indonesia sendiri
yang melakukan perjanjian tax treaty dengan 4 negara yaitu Kanada, Inggris, Belgia dan
Belanda sejak 1970. Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 65 tax treaty (P3B) dengan
negara lain.
Objek perpajakan yang diatur dalam tax treaty adalah 15 jenis Pajak Penghasilan
yang telah disebutkan sebelumnya.
Cara mengaturnya adalah dengan melakukan perjanjian antara dua negara atau
lebih dan menentukan objek pajak apa yang tercakup dalam perjanjian tersebut.
Di antara pasal dalam model tax treaty, terdapat ketentuan internasional yang
berlaku khusus, yaitu ketentuan mengenai pajak atas penghasilan pejabat diplomatik dan
konsulat, baik dalam OECD Model (Pasal 28) maupun UN Model (Pasal 27).

7. Lisa Damayanti (2010313220044)

Pertanyaan : Apakah ada cara lain yang dapat dilakukan agar terhindar pajak berganda
selain melakukan tax treaty atau perjanjian antar dua negara?

Jawab :
Ada tiga acara untuk menghindari pajak berganda, yaitu dengan cara unilateral,
bilateral, multitlateral. Cara Bilateral dan Multilateral sendiri dikenal juga dengan istilah
tax treaty. Adapun cara lain yang dapat dilakukan agar terhindar dari pajak berganda selain
tax treaty ialah dengan cara unilateral yaitu di mana negara yang bersangkutan
memasukkan sendiri ke dalam perundang-undangan pajaknya ketentuan untuk
menghindari pajak ganda, seperti pengecualian dan kredit pajak

8. Fauziah (2010313320014) dari kelompok 8

Pertanyaann : Cara atau rumus perhitungan pajak daerah tentunya sudah kalian sebutkan.
Sekarang berikan contoh soal dari kasus pajak daerah beserta perhitungannya.

Jawab:
Contoh perhitungan Pokok Pajak hotel terutang :
Wajib Pajak “A” mempunyai omzet usaha hotel dalam bulan April 2015 sebesar Rp.
50.000.000,00, maka :
a. Dasar Pengenaan Pokok Pajak Hotel Rp. 50.000.000,00 sedangkan tarif pajak
hotelnya sebesar 10%
b. Pokok Pajak Hotel yang terutang adalah 10% x Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000,00

9. M. Alif Ramadatu (2010313310003)

Pertanyaan : mengapa tarif pajak provinsi diterapkan secara seragam di seluruh Indonesia?

Jawab :
Penetapan tarif yang seragam untuk pajak provinsi dimaksudkan agar dalam
pelaksanaannya bersifat netral terhadap Wajib Pajak, sehingga dapat dihindarkan praktek
pemanfaatan tarif pajak yang lebih rendah padaa daerah tertentu.

10. Ainayah Diva Maharani (2010313320042)


Pertanyaan : bagaimana implikasi P3B terhadap hukum pajal di Indonesia dan menurut
kalian, adakah alasan mengapa harus ada P3B?

Jawab :
Implikasi P3B di Indonesia dengan cara mengatur pembagian hak pemajakan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh penduduk salah satu negara atau penduduk kedua
negara dalam persetujuan tersebut. Sedangkan alasan adanya P3B adalah untuk
menentukan alokasi hak pemajakan dari suatu transaksi yang terjadi antara negara sumber
(negara tempat sumber penghasilan berasal) dan negara domisili (negara tempat wajib
pajak tinggal atau menetap).

Anda mungkin juga menyukai