Anda di halaman 1dari 4

Jawaban No.

1
a) Biaya Total (TC) dan biaya total rata-rata (ATC) apabila direncanakan memproduksi sebesar
3.000 unit output:
Jika Q = 3.000, maka AVC = 10 + 0,02Q = 10 + 0,02(3.000) = 70
TVC = AVC x Q = 70 x 3.000 = 210.000
TC = TFC + TVC = 600.000 + 210.000 = 810.000
ATC = TC / Q = 810.000 / 3.000 = 270
Jadi, biaya total (TC) untuk memproduksi 3.000 unit output adalah $810.000 dan biaya total rata-
rata (ATC) adalah $270 per unit.
b) Apakah peningkatan produksi dari 3.000 unit menjadi 5.000 unit mengakibatkan penurunan
biaya rata-rata (ATC) per unit?
Jika Q = 5.000, maka AVC = 10 + 0,02Q = 10 + 0,02(5.000) = 110
TVC = AVC x Q = 110 x 5.000 = 550.000
TC = TFC + TVC = 600.000 + 550.000 = 1.150.000
ATC = TC / Q = 1.150.000 / 5.000 = 230
Dari perhitungan di atas, peningkatan produksi dari 3.000 unit menjadi 5.000 unit
mengakibatkan penurunan biaya rata-rata (ATC) per unit sebesar ($270 - $230) / $270 x 100% =
14,81%. Hal ini terjadi karena biaya tetap total (TFC) tidak berubah, sementara biaya variabel
rata-rata (AVC) menurun ketika produksi meningkat, sehingga biaya total rata-rata (ATC) juga
menurun.

Jawaban No.2
2.a) Jumlah barang keseimbangan bagi perusahaan A adalah 100 unit. Pada kondisi
keseimbangan tersebut, perusahaan A dapat memperoleh laba karena harga jual barang X (Rp 8)
lebih besar daripada biaya rata-rata (ATC) = Rp 7.
Laba yang diperoleh perusahaan A dari barang X adalah π = TR – TC = (P x Q) – (ATC x Q) =
(Rp 8 x 100 unit) – ((Rp 7 x 100 unit) + Rp 600.000) = Rp 200.000.
Jadi, perusahaan A memperoleh laba sebesar Rp 200.000 pada kondisi keseimbangan tersebut.

b) Laba atau rugi yang terjadi pada perusahaan A pada kondisi keseimbangan tersebut adalah Rp
200.000.
c) Dalam jangka pendek, perusahaan A sebaiknya tidak menutup usahanya karena pada kondisi
keseimbangan, perusahaan A memperoleh laba. Namun, jika harga jual barang X turun di bawah
biaya rata-rata (ATC), perusahaan A akan mengalami kerugian dan harus menutup usahanya
dalam jangka pendek. Alasan saudara adalah bahwa perusahaan A memiliki kemampuan dan
sumber daya untuk menghasilkan dan menjual barang X dengan harga jual yang mencukupi,
sehingga mereka dapat memperoleh laba. Selain itu, perusahaan A memiliki potensi untuk
meningkatkan produksi dan penjualan untuk mencapai laba maksimum, yang mencerminkan
pendekatan manajemen bisnis yang baik.

Jawaban No.3
3. Dari informasi yang diberikan, kita dapat menurunkan persamaan-persamaan penerimaan rata-
rata (AR), penerimaan marjinal (MR), dan biaya marjinal (MC) untuk perusahaan monopoli yang
menghadapi permintaan Q = 18 - 2P, dengan biaya rata-rata (AC) konstan = 3 per unit.
a) Persamaan penerimaan rata-rata (AR) dapat dihitung dengan membagi total penerimaan (TR)
dengan output (Q):
AR = TR / Q
AR = (P x Q) / Q
AR = P
Persamaan penerimaan marjinal (MR) adalah turunan pertama dari persamaan penerimaan total
(TR) terhadap output (Q):
MR = dTR / dQ
MR = d(P x Q) / dQ
MR = P
Persamaan biaya marjinal (MC) adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi
satu unit output tambahan:
MC = ΔTC / ΔQ
MC = ΔVC / ΔQ
MC = biaya variabel rata-rata (AVC)

b) Untuk mencapai laba maksimum, perusahaan monopoli harus memproduksi di tingkat output
di mana penerimaan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC). Dari persamaan MR = P,
kita tahu bahwa MR = P. Dengan demikian, perusahaan monopoli harus memproduksi di tingkat
output di mana harga jual (P) sama dengan biaya marjinal (MC). Dari informasi yang diberikan,
biaya variabel rata-rata (AVC) = 3, sehingga biaya marjinal (MC) juga sama dengan 3. Dengan
demikian, harga jual (P) harus sama dengan 3 agar perusahaan monopoli mencapai laba
maksimum. Jumlah output yang harus diproduksi dapat dihitung dengan memasukkan nilai P = 3
ke dalam persamaan permintaan Q = 18 - 2P:
Q = 18 - 2(3)
Q = 18 - 6
Q = 12
Jadi, jumlah output yang harus diproduksi adalah 12 unit, dan harga jual per unit untuk mencapai
laba maksimum adalah 3.

c) Selisih harga dan output yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan harga dan output
bila perusahaan beroperasi pada pasar persaingan sempurna adalah bahwa pada pasar persaingan
sempurna, harga ditentukan oleh pasar berdasarkan pada titik dimana kurva permintaan dan
penawaran bertemu, sedangkan pada monopoli, perusahaan dapat menentukan harga sesuai
dengan keinginannya karena tidak ada pesaing. Sehingga, pada monopoli, harga akan lebih
tinggi dan output akan lebih rendah dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.

Jawaban No.4
4. a) Penetapan harga dengan berbasis marketing adalah strategi penetapan harga yang
didasarkan pada informasi pasar, pesaing, dan preferensi pelanggan untuk menentukan harga
yang tepat dan bersaing untuk produk atau layanan yang ditawarkan. Dalam penetapan harga
dengan berbasis marketing, perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya produksi,
harga pesaing, permintaan pasar, dan preferensi pelanggan untuk menentukan harga yang
optimal. Tujuan dari penetapan harga dengan berbasis marketing adalah untuk memaksimalkan
keuntungan perusahaan dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan harga yang wajar dan
bersaing. Salah satu teknik yang digunakan dalam penetapan harga dengan berbasis marketing
adalah penetapan harga diferensial, di mana harga yang berbeda diberikan kepada kelompok
pelanggan yang berbeda berdasarkan karakteristik atau perilaku mereka. Teknik ini
memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan
dalam preferensi dan kemampuan pembayaran pelanggan.
b) Diskriminasi harga adalah praktik penetapan harga yang berbeda pada pelanggan atau pasar
yang memiliki karakteristik atau perilaku yang berbeda. Hal ini dapat terjadi karena beberapa
pelanggan mungkin lebih senang menghabiskan untuk mendapatkan produk atau layanan yang
lebih berkualitas atau berbrand, sehingga mereka mungkin mampu untuk membayar lebih tinggi.
Diskriminasi harga juga dapat menjadi alasan mengapa sebuah perusahaan menawarkan harga
yang berbeda untuk pelanggan yang memiliki potensi untuk memberikan umpan balik atau
referensi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai