Anda di halaman 1dari 9

Nama : Yunita Asrianingtia

NIM : 048660554
Matkul : Pengantar Ekonomi Mikro
UPBJJ : Semarang

JAWABAN TUGAS TURORIAL ONLINE KE-2


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

1. a. Tentukan besarnya input A dan input B yang harus digunakan agar perusahaan
tersebut berproduksi pada tingkat biaya terendah (least cost combination).
Harga input A ( ) = $. 2,-
Harga input B ( ) = $ 1,-
Anggaran (I) = $ 19,-
Syarat LCC :
MPA/Pa = MPB/Pb dan A. Pa + B . Pb = I
MPA =8
MPB =4
Pada tingkat ini syarat LCC terpenuhi, yaitu :
MPA/Pa = MPB/Pb dan A. Pa + B . Pb = I
8/2= 4/1 dan 5x2 + 9x1 = 19
10+ 9 = 19
19 = 19
4 = 4
Jadi kombinasi input dengan biaya produksi minimum tercapai pada penggunaan
input A sebanyak 5 dan input B sebanyak 9 unit.
b. Tentukan Tingkat harga output agar produsen memperoleh keuntungan
maksimum.
Syarat optimum (keuntungan maksimum) :
MPA/Pa = MPB/Pb =1/Pq
di mana Pq adalah harga output.
8/2 = 4/1 = 1/Pq
4 = 1/Pq >> Pq =1/4
Jadi agar memperoleh laba yang maksimum, produsen harus menjual output pada
harga (Pq) =1/4.

2. a. Gambarkan kurva amplop tersebut.


Kurva amplop, juga dikenal sebagai kurva biaya jangka panjang (long-run cost curve),
adalah sebuah kurva yang menggambarkan hubungan antara biaya jangka panjang (LC)
dengan tingkat output yang berbeda dalam jangka panjang. Kurva amplop dapat
digambarkan sebagai berikut :

Sumber gambar : BMP ESPA4111 Pengantar Ekonomi Mikro Modul 4.37

b. Jelaskan karakteristik terbentuknya kurva amplop tersebut.


1. U-Shaped
Kurva amplop umumnya memiliki bentuk U-shaped, yang berarti dalam jangka
panjang, biaya rata-rata cenderung menurun saat produksi awal meningkat
(economies of scale), mencapai titik terendah, dan kemudian mulai naik ketika
produksi terlalu besar (diseconomies of scale). Hal ini terkait dengan efisiensi
produksi perusahaan.
2. Economies of Scale
Pada bagian awal dari kurva amplop, biaya rata-rata cenderung menurun seiring
dengan peningkatan produksi. Ini disebabkan oleh efek ekonomi skala
(economies of scale), di mana biaya tetap dapat dibagi oleh jumlah output yang
lebih besar, mengakibatkan biaya rata-rata yang lebih rendah.
3. Diseconomies of Scale
Setelah mencapai titik terendah, biaya rata-rata mulai meningkat karena efek
diseconomies of scale. Ini terjadi ketika perusahaan terlalu besar, mengalami
kendala manajemen, kompleksitas, dan koordinasi yang lebih tinggi, sehingga
biaya rata-rata menjadi lebih tinggi.
4. Constant Returns to Scale
Ada juga situasi di mana kurva amplop dapat tetap konstan, yang berarti biaya
rata-rata tidak berubah dengan peningkatan produksi. Ini menunjukkan bahwa
perusahaan beroperasi dalam skala yang optimal, dan peningkatan produksi
tidak memengaruhi biaya rata-rata.
5. Poin Minimum
Titik terendah pada kurva amplop menunjukkan tingkat produksi yang optimal
atau titik di mana biaya rata-rata minimum. Inilah titik di mana perusahaan
berproduksi dengan biaya terendah.

3. a. Susunlah persamaan biaya total.


Untuk menyusun persamaan biaya total (TC), kita dapat menggunakan persamaan
biaya variable total (TVC) dan ongkos tetap total (TFC). Persamaan biaya total adalah
sebagai berikut :
TC = TFC + TVC
Dalam kasus ini, TFC adalah $25.000 dan TVC adalah 100Q + 0.1Qx2.
Jadi, persamaan biaya total adalah :
TC = $25,000 + (100Q + 0.1Qx2)
TC = $25,000 + 100Q + 0.1Qx2
Jadi, persamaan biaya totalnya adalah :
TC = $25,000 + 100Q + 0.1Qx2
b. Apabila sepeda dijual $. 300 per unit, tentukan berapa jumlah sepeda yang
harus diproduksi agar mendapatkan keuntungan maksimal.
Untuk menentukan jumlah sepeda yang harus diproduksi agar perusahaan
mendapatkan keuntungan maksimal, kita perlu mempertimbangkan hubungan antara
pendapatan, biaya total, dan keuntungan. Keuntungan maksimal terjadi ketika
perbedaan antara pendapatan total (TR) dan biaya total (TC) mencapai nilai
maksimum.
Pendapatan total (TR) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah sepeda yang dijual
(Q) dengan harga jual per unit ($300) :
TR = $300Q
Biaya total (TC) sudah diberikan dalam pertanyaan sebelumnya:
TC = $25,000 + 100Q + 0.1Qx2
Keuntungan (π) adalah selisih antara pendapatan total dan biaya total :
π = TR - TC
π = ($300Q) - ($25,000 + 100Q + 0.1Qx2)
Sekarang, kita ingin mencari jumlah sepeda (Q) yang menghasilkan keuntungan
maksimal. Untuk itu, kita perlu mencari titik stasioner (di mana π mencapai
maksimum) dengan cara mencari turunan pertama terhadap Q dan menetapkan turunan
tersebut sama dengan nol :
dπ/dQ = 0
Menghitung turunan π terhadap Q :
dπ/dQ = d/dQ [($300Q) - ($25,000 + 100Q + 0.1Qx2)]
dπ/dQ = $300 - 100 - 0.2Q
Kemudian, setel dπ/dQ sama dengan nol dan selesaikan untuk Q :
0 = $300 - 100 - 0.2Q
0.2Q = $300 - $100
0.2Q = $200
Q = $200 / 0.2
Q = 1000
Jadi, jumlah sepeda yang harus diproduksi agar perusahaan mendapatkan keuntungan
maksimal adalah 1000 unit.
c. Tentukan berapa besar keuntungan maksimum yang diperoleh.
Keuntungan Maksimum :
Keuntungan (π) adalah selisih antara pendapatan total (TR) dan biaya total (TC).
Pendapatan total dihitung sebagai harga jual per unit ($300) dikalikan dengan jumlah
sepeda yang dijual (Q), sedangkan biaya total adalah jumlah dari ongkos tetap total
(TFC) dan ongkos variable total (TVC).
Pendapatan Total (TR) = $300Q
Biaya Total (TC) = TFC + TVC
Biaya Variable Total (TVC) = 100Q + 0.1Q^2
Ongkos Tetap Total (TFC) = $25,000
Jadi, persamaan keuntungan (π) adalah :
π = TR - TC
π = ($300Q) - ($25,000 + 100Q + 0.1Qx2)
Sekarang mencari jumlah sepeda (Q) yang menghasilkan keuntungan maksimal.
Untuk itu, harus mencari turunan pertama dari π terhadap Q dan menetapkan turunan
tersebut sama dengan nol :
dπ/dQ = 0
Menghitung turunan π terhadap Q :
dπ/dQ = d/dQ [($300Q) - ($25,000 + 100Q + 0.1Qx2)]
dπ/dQ = $300 - 100 - 0.2Q
Kemudian, kita setel dπ/dQ sama dengan nol dan menyelesaikan untuk Q :
0 = $300 - 100 - 0.2Q
0.2Q = $300 - $100
0.2Q = $200
Q = $200 / 0.2
Q = 1000
Jadi, jumlah sepeda yang harus diproduksi agar perusahaan memperoleh keuntungan
maksimum adalah 1000 unit. Untuk menentukan keuntungan maksimum, masukkan
nilai Q ke dalam persamaan π :
π = ($300x1000) - ($25,000 + 100x1000 + 0.1x(1000x2))
π = $300,000 - $25,000 - $100,000 - $100,000
π = $75,000
Jadi, keuntungan maksimum yang diperoleh adalah $75,000.
d. Tentukan berapa jumlah sepeda yang diproduksi pada tingkat pulang pokok
(break -even).
Untuk menentukan jumlah sepeda yang diproduksi pada tingkat pulang pokok (break-
even), cari titik di mana total biaya (TC) sama dengan total pendapatan (TR), yang berarti
keuntungan (π) adalah nol. Dalam kasus ini, keuntungan adalah nol saat perusahaan
mencapai titik impas. Pendapatan total (TR) dapat dihitung sebagai perkalian harga jual
per unit ($300) dengan jumlah sepeda yang dijual (Q) :
TR = $300Q
Biaya total (TC) adalah jumlah ongkos tetap total (TFC) dan ongkos variable total (TVC):
TC = TFC + TVC
Ongkos tetap total (TFC) adalah $25,000.
Ongkos variable total (TVC) ditunjukkan oleh persamaan :
TVC = 100Q + 0.1Qx2
Jadi, nilai Q di mana TC = TR (titik impas), yang berarti :
TFC + TVC = TR
$25,000 + (100Q + 0.1Qx2) = $300Q
Sekarang, sederhanakan persamaan ini :
$25,000 + 100Q + 0.1Qx2 = $300Q
Kemudian, atur persamaan ini menjadi bentuk persamaan kuadrat :
0.1Qx2 + 100Q + $25,000 - $300Q = 0
0.1Qx2 - 200Q + $25,000 = 0
Kemudian, kita dapat mencari solusi untuk nilai Q dengan menggunakan rumus kuadrat.
Rumus kuadrat adalah :
Q = (-b ± √(bx2 - 4ac)) / (2a)
Dalam persamaan di atas, a = 0.1, b = -200, dan c = $25,000. Cari nilai Q yang positif,
sehingga menggunakan nilai positif dari akar kuadratnya.
Q = (-(-200) + √((-200)^2 - 4 x 0.1 x $25,000)) / (2 x 0.1)
Q = (200 + √(40,000 - $10,000)) / 0.2
Q = (200 + √30,000) / 0.2
Q = (200 + 173.21) / 0.2
Q = 1860.05
Jadi, jumlah sepeda yang harus diproduksi agar mencapai tingkat pulang pokok (break-
even) adalah sekitar 1,860 unit. Karena jumlah sepeda harus menjadi bilangan bulat, maka
perusahaan harus memproduksi sekitar 1,861 unit untuk mencapai titik impas.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah “Non- price competition” . Mengapa
hal tersebut perlu dilakukan ? berikan contohnya.
"Non-price competition" merujuk pada strategi persaingan antara perusahaan atau
produsen yang tidak didasarkan pada penurunan harga produk atau jasa, tetapi pada
faktor-faktor lain yang tidak berhubungan dengan harga. Tujuan dari non-price
competition adalah untuk menciptakan diferensiasi produk atau jasa dalam mata
konsumen dan memperoleh keuntungan kompetitif melalui kualitas, inovasi, citra
merek, layanan pelanggan, dan faktor-faktor lain yang tidak hanya bergantung pada
harga.
Alasan mengapa non-price competition perlu dilakukan adalah karena :
a) Meningkatkan Keuntungan
Dengan berfokus pada faktor-faktor non-harga, perusahaan dapat
mempertahankan atau meningkatkan keuntungan mereka tanpa harus
menurunkan harga secara signifikan.
b) Membangun Merek
Dalam persaingan yang sengit, membangun citra merek yang kuat dapat
membantu perusahaan mendapatkan loyalitas pelanggan yang tinggi dan
membedakan diri dari pesaing.
c) Inovasi Produk
Mengembangkan produk atau jasa yang inovatif dapat membuat perusahaan
menjadi pemimpin dalam industri dan menarik perhatian pelanggan yang
mencari nilai tambah.
d) Peningkatan Kualitas
Fokus pada kualitas produk atau jasa dapat memberikan keuntungan kompetitif
yang kuat dan membantu memenangkan pelanggan yang mencari produk yang
tahan lama dan andal.
e) Pelayanan Pelanggan
Menyediakan pelayanan pelanggan yang unggul dan responsif dapat menjadi
faktor diferensiasi yang kuat dan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
Contoh-contoh non-price competition adalah sebagai berikut :
• Merek
Perusahaan mungkin fokus pada membangun citra merek yang kuat untuk
mengidentifikasi produk atau jasa mereka sebagai pilihan yang lebih baik dalam
hal kualitas, status, atau keandalan.
• Inovasi Produk
Perusahaan teknologi seperti Apple sering mengejar inovasi produk yang unik
dan canggih untuk membedakan diri dari pesaing.
• Kualitas Produk
Produsen mobil mewah seperti Mercedes-Benz menekankan kualitas material
dan konstruksi untuk menciptakan produk yang tahan lama dan mewah.
• Layanan Pelanggan
Perusahaan seperti Zappos terkenal dengan layanan pelanggan yang sangat
baik, yang membantu mereka membedakan diri dalam penjualan sepatu secara
online.
• Penawaran Tambahan
Beberapa perusahaan menawarkan bonus atau hadiah, seperti garansi panjang
atau asuransi produk, untuk menarik pelanggan.
Dengan strategi non-price competition, perusahaan dapat menciptakan nilai tambah
bagi pelanggan mereka dan membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
tanpa harus terlibat dalam perlombaan penurunan harga yang berbahaya untuk
profitabilitas jangka panjang.
Sumber Referensi :
BMP ESPA4111 Pengantar Ekonomi Mikro Edisi 3/Penerbit : Universitas Terbuka
http://aeunike.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/Pengantar-Ekonomi.06.pdf

Anda mungkin juga menyukai