SOAL:
1. Tabel dibawah ini menunjukkan produksi marginal (MP) dari input A dan input B yang
digunakan dalam satu proses produksi
Input A MP A Input B MP B
4 9 7 6
5 8 8 5
6 7 9 4
7 6 10 3
8 5 11 2
Apabila diketahui harga input A ( Pa ) $. 2 per unit dan harga input B ( Pb ) $. 1 per unit.
Sedangkan anggaran yang tersedia $. 19
a) Tentukan besarnya input A dan input B yang harus digunakan agar perusahaan
tersebut berproduksi pada tingkat biaya terendah ( leas cost combination) !
b) Tentukan Tingkat harga output agar produsen memperoleh keuntungan maksimum !
3. Sebuah Perusahaan sepeda beroperasi dalam jangka pendek dengan ongkos tetap total
( TFC) sebesar $. 25.000 sedangkan ongkos variable total (TVC) nya ditunjukkan oleh
persamaan TVC =100Q+ 0 ,1 Q 2
Pertanyaan :
a) Susunlah persamaan biaya total !
b) Apabila sepeda dijual $. 300 per unit, tentukan berapa jumlah sepeda yang harus
diproduksi agar mendapatkan keuntungan maksimal !
c) Tentukan berapa besar keuntungan maksimum yang diperoleh !
d) Tentukan berapa jumlah sepeda yang diproduksi pada tingkat pulang pokok ( break -
even) !
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah “Non- price competition” . Mengapa hal tersebut
perlu dilakukan ? berikan contohnya !
~~Selamat Mengerjakan~~
NAMA : MOCH. FIRMAN ALMADANI
NIM : 044571228
Jawaban :
SOAL 1 :
a. Tentukan besarnya input A dan input B yang harus digunakan agar perusahaan tersebut
berproduksi pada tingkat biaya terendah ( leas cost combination) !
Leas Cost Combination merupakan konsep kombinasi dari penggunaan input dalam
proses produksi dimana biaya yang digunakan pada tingkat minimum. Singkatnya LCC adalah
kombinasi dua atau lebih input dengan biaya minimum.
Diketahui :
Harga input A (Pa) : Rp. 2
Harga input B (Pb) : Rp. 1
Anggaran ( I ) : Rp. 19
Syarat LCC :
MPa = MPb dan A.Pa + B.Pb = I MPa : 8 penggunaan input A sebanyak 5
Pa = Pb MPb : 4 penggunaan input B sebanyak 9
8 = 4 dan 5 x 2 + 9 x 1 = 19
2 1 10 + 9 = 19
19 = 19
Sehingga kombinasi input dengan biaya produki minimum tercapai pada penggunaan input A
sebanyak 5 unit dan penggunaan input B sebanyak 9 unit
Ket :
Pq : harga output
Jadi, 8 = 4 = 1
2 1 Pq
4 = 1
Pq
Sehingga tingkat harga output agar produsen dapat keuntungan maksimum adalah 1
4
SOAL 2 :
a. Gambar kurva amplop
b. Karakteristik kurva amplop
1. Kurva amplop bersinggungan dengan kurva SRAC
Kurva amplop bersinggungan dengan kurva biaya jangka pendek karena
kurva amplop sendiri terbentuk dari penyatuan titik-titik minimum dari beberapa
kurva biaya jangka pendek (SRAC), sehingga kurva amplop dikatakan bersinggungan
dengan garis dari kurva SRAC.
3. Kurva amplop tidak akan pernah berpotongan dengan kurva SRAC di titik mana pun.
Hal ini karena pembentukan kurva amplop sendiri yang berasal dari titik
minimum kurva SRAC, sehingga kurva-kurva biaya jangka pendek tidak mungkin
lebih rendah dari kurva amplop atau tidak kurva LRAC (amplop) dengan kurva SRAC
tidak akan berpotongan.
Dalam kurva jangka pendek atau kurva SRAC, beberapa input untuk perhitungan biaya ada
yang berupa biaya tetap dan biaya variabel. Namun, pada kurva LRAC atau kurva amplop,
perusahaan dapat melakukan variasi semua data masukan (biaya) atau dapat dikatakan tidak ada
istilah biaya tetap tidak ada pada pembuatan kurva LRAC.
SOAL 3 :
b. Tentukan berapa jumlah sepeda yang harus diproduksi agar mendapatkan keuntungan
maksimal
Laba diperoleh dengan mengurangi Pendapatan Total (TR) dari Biaya Total (TC):
TR : Pendapatan total
TC : Biaya total
Diketahu :
TR : 300Q
d. Tentukan berapa jumlah sepeda yang diproduksi pada tingkat pulang pokok ( break -even) !
SOAL 4 :
Non-price competition adalah strategi bersaing antara perusahaan yang tidak berfokus
pada harga produk, melainkan pada faktor-faktor lain seperti kualitas, merek, desain,
layanan, dan inovasi. Tujuan dari non-price competition adalah untuk membuat produk
lebih menarik bagi konsumen dan membedakan produk dari pesaing. Hal ini perlu dilakukan karena
jika persaingan hanya didasarkan pada harga, maka perusahaan hanya akan memenangkan
konsumen dengan menurunkan harga mereka sampai ke titik di mana keuntungan menjadi sangat
kecil atau bahkan tidak ada. Selain itu, persaingan harga juga dapat menciptakan kondisi di mana
perusahaan-perusahaan terpaksa menurunkan kualitas produk mereka untuk mempertahankan
harga rendah, yang pada akhirnya merugikan konsumen.