Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro


Kode Mata Kuliah : ESPA 4111
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Muh Ikhwan, S.Pd, M.Si
Nama Penelaah : Suci Rahmawati Prima, S.E., M.Ec.Dev.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2022
Edisi Ke- : 1

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 a. Gambarkan kurva kinked (5) Modul 7 KB 2
b. penyebab mengapa kurva kinked disebut juga
dengan kurva patah ? (10)

2 Sebuah perusahaan oligopolis menghadapi dua Modul 7 KB 3


permintaan:
Q1 = 200 – 10P adalah permintaan jika pesaing tidak
bereaksi terhadap keputusan perusahaan.
Q2 = 100 – 4P adalah permintaan jika pesaing bereaksi
terhadap keputusan perusahaan.

a. Gambar dan jelaskan kurva permintaan dan (20)


penerimaan marjinal (MR) yang relevan bagi
perusahaan.

b. Pada harga jual berapa pesaing akan bereaksi?


(20)
3 Jelaskan Ada berapakah sifat yang dimiliki dari barang (15) Modul 8 KB 2
publik ?

4 Jelaskan beberapa kelemahan dalam pemberian subsidi (15) Modul 9 KB 1


untuk mengatasi polusi ?

5 Jelaskan macam-macam dari eksternalitas yang ditinjau (15) Modul 8 KB 1


dari segi dampaknya ?

Total Skor 100


Nama : RICKY
NIM : 041290452
Prodi : Manajemen
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro

Jawaban

1. a. Kurva Kinked

b. Bentuk kurva yang patah/tertekuk mengindikasikan adanya dua elastisitas permintaan untuk produk
yang sama. Di pasar, ada beberapa perusahaan yang mendominasi dan masing-masing berusaha untuk
memaksimalkan keuntungannya.

Di pasar oligopoli, setiap perusahaan tahu bahwa jika mereka menurunkan harga jual produknya, maka
tindakan tersebut akan segera diikuti oleh para kompetitornya. Tindakan balasan tersebut muncul
karena perusahaan lain akan kehilangan pelanggan, karena sebagian dari pelanggan mereka akan
membeli produk yang harganya lebih rendah. Keadaan ini akan mendorong perusahaan lain
menurunkan harga, untuk menjaga agar pelanggan mereka tidak beralih ke perusahaan lain yang
menjual produknya lebih murah.

2. a. kurva permintaan dan penerimaan marjinal (MR) yang relevan bagi perusahaan
Pada kurva permintaan yang relevan adalah ABF (garis tebal), Diatas P* sampai titikA, perilaku
perusahaan tidak mengundang reaksi pesaing, sihingga kurva permintaanyang relevan adalah AB. Jika
perusahaan menetapkan harga dibawah P* pesaing akanbereaksi, karena itu kurva permintaab yang
relevan adalah BF. Sehingga kurva MRyang relevan adalag ACDE>

b. Perusahaan pesaing akan bereaksi jika harga jual yang ditetapkan lebihrendah dari P*. P* adalah titik
potong Q1 dan Q2 maka,

Q1 = 200 – 10

PQ2 = 100 – 4P

Dimana Q1 = Q2

200 – 10P = 100 – 4P

0 = -100 – 6P

P* = 50/3

P* = 16 2/3

Pesaing akan bereaksi jika perusahaan menjual barang dengan harga lebih rendah dari per unit.

3. barang publik adalah barang yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang mengandung dua sifat pokok,
yaitu non-rival dan non-excludable. Non-rival artinya penggunaan satu konsumen terhadap suatu
barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut.
Setiap orang dapat mengambil manfaat dari barang tersebut tanpa mempengaruhi manfaat yang
diperoleh orang lain. Non-excludable artinya apabila barang publik tersedia, tidak ada yang dapat
menghalangi siapapun untuk mendapatkan manfaat dari barang tersebut.

4. a. Lokalisasi Efek Pemberian subsidi untuk mengatasi polusi dapat menyebabkan efek yang
terlokalisasi pada sektor atau wilayah tertentu. Hal ini dapat menyebabkan adanya ketidakadilan dalam
distribusi subsidi, di mana beberapa wilayah atau sektor mungkin mendapatkan manfaat lebih besar
dibandingkan dengan yang lain. Selain itu, subsidi yang diberikan kepada industri polutan juga dapat
memberikan insentif yang tidak sehat bagi industri tersebut untuk tetap beroperasi dengan tingkat
polusi yang tinggi.

b. Distorsi Pasar Pemberian subsidi dapat mengakibatkan distorsi pada mekanisme pasar yang sehat.
Ketika pemerintah memberikan subsidi kepada industri polutan, hal ini dapat mengubah dinamika pasar
dengan mengurangi biaya produksi bagi industri tersebut. Akibatnya, industri polutan mungkin tidak
merasa terdorong untuk mengadopsi teknologi atau praktik yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

c. Beban Fiskal Pemberian subsidi untuk mengatasi polusi juga dapat mengakibatkan beban fiskal yang
signifikan bagi pemerintah. Subsidi tersebut harus dibiayai oleh penerimaan negara, seperti pajak atau
pendapatan lainnya. Jika subsidi polusi tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menyebabkan tekanan
fiskal yang berlebihan dan mengganggu keberlanjutan keuangan pemerintah.
d. Keberlanjutan Subsidi polusi dapat mengurangi insentif bagi industri untuk beralih ke teknologi atau
praktik yang lebih ramah lingkungan. Dalam jangka panjang, ini dapat menghambat transisi ke ekonomi
yang lebih berkelanjutan dan rendah karbon. Sebaliknya, langkah-langkah kebijakan yang mendorong
inovasi, efisiensi energi, dan keberlanjutan harus dipertimbangkan sebagai alternatif yang lebih baik
dalam mengatasi polusi.

e. Kendala Administratif Implementasi subsidi polusi dapat menghadapi tantangan administratif yang
signifikan. Pemerintah perlu memiliki sistem yang efisien dan transparan untuk mengidentifikasi
penerima subsidi, mengawasi penggunaan subsidi, dan mengevaluasi dampak kebijakan tersebut.
Kurangnya kapasitas administratif atau korupsi dalam pengelolaan subsidi dapat mengurangi efektivitas
dan efisiensi dari kebijakan tersebut.

5. Ditinjau dari segi dampaknya, jenis-jenis eksternalitas ada dua, yaitu :

- Eksternalitas positif merupakan dampak yang menguntungkan dari suatu tindakanyang dilakukan
oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi daripihak yang diuntungkan. Contohnya
adalah ada sebuah keluarga yang memperbaikirumahnya sehingga keluarga tersebut membuat
keseluruhan lingkungan sekitarmenjadi bagus sehingga menghasilkan keuntungan eksternal kepada
para tetangga.

- Eksternalitas negatif merupakan dampak yang merugikan dari suatu tindakan yangdilakukan oleh suatu
pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihakpenghasil kerugian. Contohnya adalah
di daerah industri, pabrik-pabrik seringmencemari udara dari produksi output, misalnya, dan orang-
orang di sekitarnya harusmenderita konsekuensi negatif dari udara yang tercemar meskipun mereka
tidak adahubungannya dengan memproduksi polusi.

Sumber Referensi :

BMP ESPA4111

https://jagoekonomi.com/2022/11/03/kurva-permintaan-patah-kinked-demand-curve/

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-sulseltrabar/baca-artikel/15174/Perbandingan-Barang-Milik-
Negara-dan-Barang-Publik-Dalam-Perspektif-Pemenuhan-Kebutuhan-Masyarakat.html#:~:text=Dalam
%20ekonomi%2C%20barang%20publik%20adalah,untuk%20juga%20mengkonsumsi%20barang
%20tersebut.

https://pendidikanpedia.com/jelaskan-beberapa-kelemahan-dalam-pemberian-subsidi-untuk-mengatas
https://cerdasco.com/eksternalitas/ i-polusi/

Anda mungkin juga menyukai