Anda di halaman 1dari 14

Nama : Yunita Asrianingtia

NIM : 048660554
Matkul : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
UPBJJ : Semarang

JAWABAN TUGAS TURORIAL ONLINE KE-2


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

1. Peran utama perusahaan pembiayaan adalah memberikan pinjaman pembiayaan baik pada
sector perorangan maupun non perorangan. Perusahaan pembiayaan di Indonesia meliputi
pembiayaan investasi, pembiayaan multi guna dan pembiayaan modal kerja.
Jelaskan bagaimana menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi.

Pembiayaan investasi adalah salah satu bentuk layanan yang diberikan oleh perusahaan
pembiayaan di Indonesia. Ketentuan operasional pembiayaan investasi mengacu pada
prosedur dan persyaratan yang harus diikuti oleh perusahaan pembiayaan dan peminjam
(biasanya perorangan atau perusahaan) untuk mendapatkan pembiayaan investasi.
Berikut adalah beberapa langkah umum yang harus diikuti dalam menerapkan ketentuan
operasional pembiayaan investasi :
a) Identifikasi Kebutuhan Investasi
Langkah pertama adalah bagi peminjam untuk mengidentifikasi dan merencanakan
proyek atau investasi yang memerlukan pembiayaan. Ini mencakup penentuan
jumlah dana yang diperlukan, tujuan investasi, dan jangka waktu investasi.
b) Pemilihan Perusahaan Pembiayaan
Peminjam harus memilih perusahaan pembiayaan yang sesuai dengan jenis
investasi yang akan dilakukan. Perusahaan pembiayaan yang berbeda mungkin
memiliki fokus pada sektor atau jenis investasi yang berbeda.
c) Persyaratan Pembiayaan
Peminjam harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan
pembiayaan. Persyaratan ini dapat mencakup dokumen seperti laporan keuangan,
jaminan, dan informasi lain yang diperlukan untuk menilai kelayakan peminjam.
d) Pengajuan Aplikasi
Peminjam kemudian mengajukan aplikasi pembiayaan investasi kepada perusahaan
pembiayaan. Aplikasi ini harus memuat informasi yang lengkap dan akurat
mengenai investasi yang akan dilakukan.
e) Evaluasi dan Penilaian Kredit
Perusahaan pembiayaan akan melakukan evaluasi kredit untuk menilai risiko
pembiayaan. Ini termasuk menganalisis kemampuan peminjam untuk membayar
kembali pinjaman.
f) Penawaran Pembiayaan
Jika aplikasi disetujui, perusahaan pembiayaan akan memberikan penawaran
pembiayaan kepada peminjam. Penawaran ini mencakup jumlah pinjaman, suku
bunga, jangka waktu, dan syarat-syarat lain yang harus dipenuhi.
g) Penandatanganan Perjanjian
Jika peminjam menerima penawaran pembiayaan, mereka akan menandatangani
perjanjian pembiayaan yang berisi detail lengkap mengenai pinjaman, termasuk
jadwal pembayaran, jaminan, dan syarat-syarat lainnya.
h) Penggunaan Dana
Setelah dana pembiayaan diterima, peminjam akan menggunakan dana tersebut
sesuai dengan tujuan investasi yang disetujui.
i) Monitor dan Pembayaran
Perusahaan pembiayaan akan terus memantau penggunaan dana dan pembayaran
pinjaman. Peminjam harus membayar angsuran sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati.
j) Pelaporan dan Kepatuhan
Peminjam dan perusahaan pembiayaan harus mematuhi peraturan dan ketentuan
yang berlaku, serta memberikan laporan yang diperlukan kepada otoritas yang
berwenang.

2. Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara
sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. Jelaskan kelebihan dan kelemahan
dari leasing.

A) Kelebihan leasing
Leasing merupakan alternatif sumber pembiayaan yang memiliki beberapa kelebihan atau
keunggulan dibandingkan dengan sumber-sumber pembiayaan lainnya, antara lain yaitu
sebagai berikut:
a. Pembiayaan penuh
Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya
dapat diberikan sampai 100% (full pay out). Hal ini akan membantu cash flow
terutama bagi perusahaan (lessee) yang baru berdiri atau beroperasi dan perusahaan
yang mulai berkembang.
b. Lebih fleksibel
Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena leasing lebih mudah
menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan perbankan.
Pembayaran angsuran secara berkala akan ditetapkan berdasarkan pendapatan yang
dihasilkan lessee sehingga pengaturan pembayaran angsuran secara berkala dapat
disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan objek yang di-lease.
c. Sumber pembiayaan alternatif
Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa mengganggu
fasilitas kredit (credit line) yang telah dimiliki. Dari segi jaminan leasing tidak
terlalu menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih banyak dibandingkan
apabila lessee memperoleh pinjaman dari pihak lainnya.
d. Off balance sheet
Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca
memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai
aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi secara terperinci
karena mungkin masih dalam batas kewenangan direksi. Dengan demikian
keputusan secara cepat dan tepat dapat lebih mudah dilakukan oleh direksi.
e. Arus dana
Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam perencanaan
arus dana karena pengaturan ini akan mempunyai dampak yang berarti terhadap
pendapatan lessee. Di samping itu, persyaratan pembayaran di muka yang relatif
lebih kecil akan sangat berpengaruh pada arus dana terlebih apabila ada
pertimbangan kelambatan menghasilkan laba dalam investasi.
f. Proteksi inflasi
Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam beberapa
keadaan sering dikatakan hal ini kurang relevan. Dalam tahun-tahun berikutnya
setelah kontrak leasing dilakukan, khususnya apabila leasing berdasarkan tarif suku
bunga tetap, maka lessee akan membayar dengan jumlah tetap atas sisa
kewajibannya yang berasal dari pelunasan pembelian yang dilakukan di masa lalu.
g. Perlindungan akibat kemajuan teknologi
Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang
yang disewa tersebut mengalami ketinggalan model dan teknologi disebabkan oleh
pesatnya perkembangan teknologi.
h. Sumber pelunasan kewajiban
Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat diatasi melalui leasing
karena pada umumnya pelunasan atau pembayaran angsuran hampir selalu
diperkirakan berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh adanya barang yang di-
lease. Sehingga kekhawatiran para kreditor terhadap gangguan penggunaan modal
kerja yang akan mempengaruhi pelunasan kredit yang telah diberikan dapat diatasi.
i. Kapitalisasi biaya
Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya penyerahan,
instalasi, pemeriksaan, konsultan, percobaan dan sebagainya dapat
dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai dalam leasing dan dapat
disusutkan berdasarkan lamanya leasing.
j. Risiko keusangan
Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating lease yang berjangka waktu
relatif singkat dapat mengatasi kekhawatiran lessee terhadap risiko keusangan
sehingga lessee tidak perlu mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang
mungkin terjadi.
k. Kemudahan penyusutan anggaran
Adanya pembayaran sewa secara berkala yang jumlahnya relatif tetap akan
merupakan kemudahan dalam penyusunan anggaran tahunan lessee.
l. Pembiayaan proyek skala besar
Adanya keengganan untuk memikul risiko investasi dalam pembiayaan proyek
yang sering kali menjadi masalah di antara pemberi dana, masalah tersebut
biasanya dapat diatasi melalui perusahaan leasing sepanjang tersedianya suatu
jaminan penuh yang dapat diterima dan/serta kemudahan untuk menguasai barang
yang dibiayai apabila terjadi suatu kelalaian.
B) Kelemahan leasing
Selain memiliki banyak keunggulan, leasing juga memiliki beberapa kekurangan atau
kelemahan khususnya bagi para lessee atau pengguna jasa leasing, antara lain yaitu sebagai
berikut :
a. Denda
Perusahaan pembiayaan akan memberikan denda kepada nasabah yang tidak
membayar angsuran pada waktunya. Karena tidak ingin menanggung kerugian,
denda yang diberlakukan bersifat harian dan akan terus diakumulasikan sampai
anda membayar angsuran berikut dendanya.
b. Penyitaan
Perusahaan pembiayaan sudah menanggung pembayaran, maka harus bertanggung
jawab untuk melunasi sesuai nominal ditambah bunga kepada perusahaan
pembiayaan. Namun jika tidak melakukan pembayaran cicilan secara terus
menerus, maka akan dihadapkan dengan sanksi yang lain. Pada awalnya mungkin
anda hanya akan dijatuhi denda setiap harinya setelah jatuh tempo (biasanya 3 hari
setelah jatuh tempo), namun selanjutnya akan dikenai status kredit macet. Jika
sudah berada di kondisi yang demikian pihak perusahaan akan melakukan
penyitaan, biasanya jika sudah lewat 2 bulan dari jatuh tempo.
c. Penalti
Setelah dihadapkan dengan dua sanksi sebelumnya (denda harian dan penyitaan),
bukan berarti kita dapat melakukan pelunasan lebih awal untuk pembelian.
Pelunasan lebih awal kepada perusahaan pembiayaan justru tidak akan memberikan
potongan bunga ataupun harga. Tapi sebaliknya, tindakan tersebut dinilai berpaling
dari kesepakatan yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak (nasabah dan
perusahaan), sehingga tindakan pelunasan itu dinilai sebuah pelanggaran dan
menghasilkan hukuman penalti.

3. Modal Ventura adalah usaha pembiayaan melalui penyertaan modal dan/atau pembiayaan
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha pasangan atau debitur,
baik secara konvensional maupun berprinsip syariah. Jelaskan bagaimana menerapkan
kegiatan usaha perusahaan modal ventura yang konvensional dan yang berbasis
syariah dan jelaskan mekanismenya.
Perusahaan modal ventura (venture capital) adalah entitas yang menyediakan modal untuk
perusahaan start-up atau bisnis yang sedang berkembang. Ada dua jenis perusahaan modal
ventura, yaitu perusahaan modal ventura konvensional dan perusahaan modal ventura
berbasis syariah. Berikut adalah penjelasan tentang cara menerapkan kedua jenis
perusahaan modal ventura beserta mekanismenya :
1) Perusahaan Modal Ventura Konvensional
Penilaian Potensi : Perusahaan modal ventura konvensional akan melakukan
penilaian potensi bisnis atau start-up yang membutuhkan modal. Ini melibatkan
penelitian menyeluruh tentang model bisnis, pasar target, tim manajemen, dan
proyeksi keuangan.
Negosiasi Kontrak : Setelah potensi bisnis yang menjanjikan diidentifikasi,
perusahaan modal ventura dan perusahaan yang membutuhkan modal akan
melakukan negosiasi kontrak. Kontrak ini akan mencakup jumlah investasi,
persentase kepemilikan yang akan dimiliki oleh perusahaan modal ventura, serta
hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Investasi Modal : Setelah kontrak disepakati, perusahaan modal ventura akan
menyediakan modal yang dibutuhkan oleh perusahaan yang sedang berkembang.
Modal ini bisa berupa saham, pinjaman konvertibel, atau bentuk investasi lainnya.
Pengawasan dan Dukungan : Perusahaan modal ventura akan memberikan
dukungan dan bimbingan kepada perusahaan yang menerima investasi. Mereka
juga bisa memainkan peran aktif dalam pengambilan keputusan strategis dan
pengawasan.
Exit Strategy : Perusahaan modal ventura biasanya memiliki rencana keluar yang
mencakup penjualan saham atau kepemilikan mereka setelah bisnis yang mereka
investasikan berkembang dan mencapai nilai yang diinginkan.
2) Perusahaan Modal Ventura Berbasis Syariah
Penilaian Potensi : Proses penilaian potensi pada perusahaan modal ventura
berbasis syariah mirip dengan perusahaan modal ventura konvensional. Namun,
dalam kasus ini, bisnis yang membutuhkan modal harus memenuhi prinsip-prinsip
syariah, seperti larangan riba (bunga) dan aktivitas yang tidak sesuai syariah.
Konformitas Syariah : Bisnis yang membutuhkan modal harus memastikan bahwa
operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, misalnya, mereka harus
memastikan bahwa sumber pendapatan mereka tidak melibatkan riba, alkohol,
perjudian, atau industri yang tidak sesuai syariah lainnya.
Negosiasi Kontrak Syariah : Kontrak investasi dalam perusahaan modal ventura
berbasis syariah akan mencerminkan prinsip-prinsip syariah, termasuk pembagian
keuntungan dan kerugian sesuai dengan syariah, serta mekanisme penyelesaian
sengketa yang sesuai syariah.
Investasi Modal Syariah : Perusahaan modal ventura berbasis syariah akan
menyediakan modal sesuai dengan prinsip syariah, misalnya, dalam bentuk
mudarabah atau musharakah, yang mengikuti prinsip pembagian keuntungan dan
kerugian.
Pengawasan dan Dukungan Syariah : Dukungan yang diberikan oleh perusahaan
modal ventura akan tetap mematuhi prinsip-prinsip syariah, dan mereka akan
memastikan bahwa bisnis yang mereka investasikan beroperasi dengan cara yang
sesuai syariah.
Exit Strategy Syariah : Rencana keluar dalam perusahaan modal ventura berbasis
syariah juga akan memperhatikan prinsip syariah dalam penjualan saham atau
kepemilikan.
Mekanisme pada perusahaan modal ventura berbasis syariah dirancang untuk
memastikan bahwa seluruh proses berjalan sesuai dengan hukum syariah Islam. Hal
ini termasuk penghindaran riba, keadilan dalam pembagian keuntungan dan
kerugian, serta pematuhan pada prinsip-prinsip etika dan moral Islam.

4. Anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan di dalam atau di luar negeri. Jelaskan bagaimana
menerapkan mekanisme transaksi dalam anjak piutang dan apa manfaat yang
dirasakan oleh klien dengan menggunakan jasa anjak piutang.

Menerapkan mekanisme transaksi dalam anjak piutang (factoring) melibatkan berbagai


tahap dan prosedur. Anjak piutang adalah proses di mana perusahaan atau individu menjual
piutang mereka kepada pihak ketiga (biasanya perusahaan keuangan atau faktor) dengan
potongan harga untuk mendapatkan dana tunai segera.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menerapkan mekanisme transaksi anjak


piutang :

o Identifikasi Piutang yang Akan Dijual


Identifikasi piutang yang ingin di anjak. Biasanya, ini adalah piutang dagang yang
jatuh tempo dalam waktu tertentu.
o Pilih Pihak Faktor
Pilih perusahaan atau lembaga keuangan yang akan membeli piutang. Kita dapat
memilih faktor lokal atau internasional, tergantung pada kebutuhan masing-masing.
o Kriteria Pembiayaan
Pastikan piutang memenuhi kriteria pembiayaan faktor. Kriteria ini mungkin
berbeda antara satu faktor dengan yang lain, dan biasanya mencakup nilai minimal
piutang, lama usaha dan reputasi pembeli.
o Penilaian Piutang
Faktor akan melakukan penilaian terhadap piutang. Mereka akan menilai risiko dan
nilai piutang yang akan dibeli. Penilaian ini akan digunakan untuk menentukan
potongan harga yang akan diberikan .
o Penawaran dan Kesepakatan
Faktor akan membuat penawaran kepada klien. Ini termasuk persentase dari nilai
nominal piutang yang akan diterima sebagai pembayaran segera. Klien dapat
bernegosiasi persentase ini sebelum mencapai kesepakatan.
o Kontrak Anjak Piutang
Setelah kesepakatan dicapai, klien akan menandatangani kontrak anjak piutang.
Kontrak ini akan mencakup syarat dan ketentuan transaksi, termasuk jangka waktu
anjak piutang dan biaya yang terkait.
o Pengiriman Dokumen
Klien akan memberikan dokumen piutang kepada faktor, yang dapat mencakup
faktur, kontrak penjualan, dan bukti pengiriman. Faktor akan memeriksa dan
mengonfirmasi keabsahan piutang.
o Pembayaran
Faktor akan mentransfer dana tunai ke rekening Anda sesuai dengan persentase
yang disepakati. Anda mungkin akan menerima pembayaran segera setelah faktor
menerima dokumen yang diperlukan.
o Penanganan Piutang
Setelah anjak piutang, faktor akan menangani koleksi piutang dari debitur. Mereka
akan berkomunikasi dengan debitur untuk pembayaran piutang.
o Pelaporan
Klien dan faktor akan melakukan pelaporan yang berkaitan dengan transaksi anjak
piutang ini sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.

Penerapan mekanisme transaksi anjak piutang dapat membantu perusahaan atau individu
mengatasi masalah arus kas dengan mendapatkan dana tunai segera dari piutang mereka.
Namun, ada biaya dan potongan harga yang perlu diperhitungkan, sehingga penting untuk
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian secara menyeluruh sebelum memutuskan
untuk menjalani proses anjak piutang.
Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat dirasakan oleh klien saat menggunakan
layanan anjak piutang :

• Dana Tunai Segera


Salah satu manfaat utama dari anjak piutang adalah kemampuan untuk
mendapatkan dana tunai segera. Klien tidak perlu menunggu piutang mereka jatuh
tempo untuk menerima pembayaran. Ini dapat membantu perusahaan mengatasi
masalah arus kas dan mendanai operasi atau proyek-proyek penting.
• Mengurangi Risiko Kredit
Dengan menjual piutang kepada faktor, klien mengalihkan risiko kredit kepada
faktor. Ini berarti bahwa jika debitur gagal membayar piutang, bukan klien yang
harus menanggung kerugian, tetapi faktor. Klien akan lebih aman dari risiko
pembayaran yang gagal.
• Meningkatkan Likuiditas
Dengan meningkatkan likuiditas perusahaan, klien dapat memanfaatkan peluang-
peluang bisnis yang mungkin terlewatkan jika mereka harus menunggu
pembayaran piutang. Mereka dapat membayar utang, memperluas bisnis, atau
melakukan investasi lainnya.
• Mengurangi Biaya Administrasi
Faktor sering menangani tugas-tugas administratif yang terkait dengan
pengumpulan dan penagihan piutang, seperti mengirimkan tagihan, memantau
pembayaran, dan mengejar pembayaran yang tertunggak. Ini dapat mengurangi
beban administrasi klien.
• Fokus pada Bisnis Inti
Dengan melepaskan tanggung jawab pengelolaan piutang kepada faktor, klien
dapat fokus pada bisnis inti mereka dan upaya pemasaran, pengembangan produk,
dan pertumbuhan bisnis lainnya.
• Menghindari Risiko Pengelolaan Piutang
Manajemen piutang dapat menjadi tugas yang kompleks dan memakan waktu.
Dengan menggunakan jasa anjak piutang, klien dapat menghindari risiko kesalahan
dalam pengelolaan piutang dan perlu mempertimbangkan tuntutan hukum terhadap
debitur yang gagal membayar.
• Akses ke Sumber Daya Keuangan dan Pengetahuan
Faktor sering memiliki sumber daya keuangan dan pengetahuan yang luas dalam
mengelola piutang. Klien dapat memanfaatkan keahlian faktor untuk membantu
mengoptimalkan proses pengelolaan piutang mereka.
• Skalabilitas
Layanan anjak piutang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien. Mereka dapat
menjual seluruh atau sebagian piutang mereka, tergantung pada kebijakan dan
situasi finansial mereka.

5. Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dan kekurangan
dana. Jelaskan Pokok-pokok penilaian kesehatan bank.

Penilaian kesehatan bank merupakan proses yang dilakukan oleh otoritas pengawas
keuangan atau regulator, seperti bank sentral, untuk menilai kesehatan dan stabilitas bank.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bank memiliki kapasitas yang memadai untuk
mengelola risiko, memenuhi persyaratan permodalan, dan menjaga integritas sistem
keuangan. Berikut adalah beberapa pokok-pokok penilaian kesehatan bank yang
umumnya diperhatikan :

1) Permodalan (Capital Adequacy)


Penilaian permodalan adalah hal yang sangat penting. Bank harus memiliki
permodalan yang cukup untuk menutupi risiko-risiko yang mungkin muncul. Hal
ini mencakup modal inti (core capital) seperti ekuitas pemegang saham dan laba
ditahan. Dalam penilaian ini, regulator biasanya mengukur rasio permodalan
seperti CAR (Capital Adequacy Ratio) yang menggambarkan hubungan antara
modal dan risiko yang diambil bank.
2) Manajemen Risiko (Risk Management)
Penilaian ini melibatkan evaluasi kemampuan bank dalam mengidentifikasi,
mengukur, mengelola, dan mengurangi risiko-risiko yang mereka hadapi. Ini
mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional.
Pengawas akan mengevaluasi apakah bank memiliki kebijakan dan prosedur yang
efektif untuk mengelola risiko ini.
3) Kualitas Aset (Asset Quality)
Penilaian kualitas aset bank melibatkan analisis kredit yang diberikan bank kepada
nasabahnya. Otoritas pengawas akan melihat portofolio pinjaman bank dan menilai
apakah terdapat masalah kualitas aset, seperti kredit macet, penurunan nilai, atau
masalah penagihan.
4) Likuiditas (Liquidity)
Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban finansialnya secara
tepat waktu. Otoritas pengawas akan memantau apakah bank memiliki cadangan
likuiditas yang cukup dan apakah mereka memiliki rencana kontinjensi dalam
menghadapi situasi krisis likuiditas.
5) Manajemen (Management)
Manajemen bank adalah faktor kunci dalam penilaian kesehatan bank. Regulator
akan mengevaluasi kemampuan manajemen senior untuk mengelola bank dengan
baik, mengambil keputusan yang tepat, dan mematuhi peraturan dan praktik
terbaik.
6) Pendapatan dan Profitabilitas (Earnings and Profitability)
Otoritas pengawas akan menilai kinerja keuangan bank, termasuk profitabilitasnya.
Ini mencakup analisis laba dan rugi bank, penghasilan bunga, dan efisiensi
operasional.
7) Kepatuhan (Compliance)
Kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku adalah aspek penting dalam
penilaian kesehatan bank. Regulator akan memastikan bahwa bank mematuhi
semua peraturan terkait perbankan, anti-pencucian uang, dan perlindungan
konsumen.
8) Sistem Pelaporan dan Pengungkapan (Reporting and Disclosure)
Bank diharuskan untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan
mengenai kondisi keuangannya. Regulator akan memeriksa apakah bank mematuhi
standar pelaporan dan pengungkapan yang ditetapkan.
9) Evaluasi Risiko Sistemik
Selain menilai kesehatan individu bank, regulator juga akan memantau dampak
bank terhadap stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Mereka akan
memeriksa apakah bank memiliki keterkaitan yang signifikan dengan lembaga-
lembaga lain yang dapat menyebabkan risiko sistemik.
Penilaian kesehatan bank adalah bagian penting dari sistem pengawasan keuangan yang
bertujuan untuk melindungi kestabilan sistem keuangan dan melindungi kepentingan
nasabah serta pemegang saham bank. Hasil dari penilaian ini dapat digunakan untuk
mengambil tindakan korektif atau tindakan pengawasan yang diperlukan jika ditemukan
masalah kesehatan bank yang signifikan.
Sumber Referensi :
BMP Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank Edisi 3 Modul 5-6/Penerbit : Universitas
Terbuka
https://www.kajianpustaka.com/2020/12/leasing-sewa-guna-usaha.html
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/ekuitas/article/download/65/64
http://eprints.uny.ac.id/7911/3/BAB%202-09409131012.pdf

Anda mungkin juga menyukai