Oleh:
Kelompok 2
Ni Made Dyana Amritaloka (2107531238)
Cok Bagus Wedananda Satwika (2107531242)
Theresia Hariadi (2107531250)
I Gustu Ayu Padma Widyari (2107531299)
Dosen Pengampu:
Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, S.E., M.Si
2. KEUNGGULAN LEASE
kegiatan pengadaan barang maupun modal secara leasing tentu akan mempermudah pihak
perusahaan untuk memperoleh barang keperluannya. Adapun beberapa manfaat serta
keuntungan yang akan diperoleg perusahaan karena melakukan kegiatan leasing, diantaranya:
a) Bersifat Fleksibel
Kerangka struktur yang ada di dalam leasing dapat disesuaikan dengan keperluan
pihak lessee. Sehingga jangka waktu leasing dan juga nominal yang harus dibayarkan
dapat disesuaikan dengan kondisi finansial nasabah.
b) Tidak Membutuhkan Jaminan
Hak kepemilikan yang sah atas aktiva di dalam leasing serta pembayaran lease yang
sesuai dengan aktiva dapat dijadikan sebagai jaminan untuk lease tersebut.
c) Capital Saving
Pihak lembaga leasing biasanya akan memberikan anggaran sebanyak 100% untuk
para nasabah. Sehingga lessee dapat menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan
yang lain dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
d) Pelayanan Cepat
Umumnya, prosedur pembiayaan akan membutuhkan waktu yang relatif cepat. Mulai
dari sistem pengajuannya hingga realisasinya. Dengan adanya kemudahaan tersebut,
maka hal itu dapat meningkatkan efisiensi waktu untuk melakukan kegiatan
perusahaan. Sehingga perusahaan juga bisa lebih produktif.
e) Terhindar dari Inflasi
Dalam kegiatan leasing, para nasabah dapat menghindari inflasi karena pembayaran
akan laksanakan sesuai dengan satuan keuangan yang telah disepakati.
f) Dilindungi Oleh Hukum
Disini, pihak lessor dan juga pihak lessee akan mendapatkan kepastian hukum karena
sudah ada peraturan yang sebelumnya sudah disepakati. Dimana peraturan terebut
tidak bisa dibatalkan meski sedang mengalami kondisi keuangan yang sulit.
g) Cara Memperoleh Aktiva
Pihak leasing kerap kali dijadikan sebagai salah satu pilihan utama ketika sebuah
perusahaan ingin melakukan modernisasi guna meningkatkan produktivitas namun
kesulitan dalam hal pendanaan.
Lease ini memenuhi kriteria untuk diklasifikasi sebagai lease modal alasan sbb:
• Jangka waktu lease selama 5 tahun yang sama dengan estimasi umur ekonomis peralatan
selama 5 tahun, memenuhi pengujian 75%.
• Nilai sekarang dari pembayaran lease minimun ($100.000) sebagaimana di hitung di
bawah) melebih 90% dan nilai wajar property ($100.000).
Pembayaran lease minimun adalah $119.908,10 ($23.981,62 x 5), dan jumlah yang
dikapitalisasi sebagai aktiva yang di lease di hitung sebagai nilai sekarang dari pembayaran
lease minimun (tidak termasuk biaya executory pajak properti sebesar $2.000) sbb:
Jumlah yang dikapitalisasi = ($25.981,62-$2.000) x Nilai sekarang anuitas jatuh tempo sebesar
1 selama 5 periode pada 10%
= $23.981,62 x 4, 16986
=$100.000
Suku bunga implitsit lessor sebesar 10% yang digunakan, bukan suku bunga pinjaman
inkremental lessee sebesar 11% karena (1) nilainya lebih rendah dan (2) lessee mengetahui
suku bunga ini.
Ayat jurnal untuk mencatat lease modal pada pembukuan sterling per 1 januari
2008 adalah;
Peralatan yang dilease menurut lease modal 100.000
Kewajiban lease 100.000
Jurnal diatas mencatat kewajiban pada jumlah bersih sebesar $100.000 (nilai sekarang dari
pembayaran sewa masa depan) dan bukann jumlah kotor sebesar $119.908,10 ($23.981,62 x
5).
Jurnal untuk mencatat pembayaran lease pertama per 1 jan 2008 adalah;
Beban pajak properti 2.000,00
Kewajiban lease 23.981,62
Kas 25.981,62
STERLING CONSTRUCTION
SKEDUL AMORTISASI LEASE
(DASAR ANUITAS JATUH TEMPO)
1/1/08 $100.000,00
Pada akhir tahun fiskal lessee company, 31 des 2008, bunga akrual (accrued interest)
dicatat sbb:
Beban bunga 7.601,84
Hutang bunga 7.601,84
Penyusutan atas peralatan yang dilease selama 5 tahun jangka waktu lease, dgn
menggunakan kebijakan penyusutan normal sterling (metode garis lurus), menghasilkan ayat
jurnal berikut per 31 des 2008:
Beban penyusutan-lease modal 20.000
Akumulasi penyusutan-lease modal 20.000
Pada tanggal 31 des 2008, aktiva yang dicatat menurut lease modal telah diidentifikasi
secara terpisah pada neraca lessee. Transaksi lease pada tanggal 31 Des 2008 akan disajikan
sebagai berikut:
Kewajiban Lancar:
Utang Bunga $7.601,84
Kewajiban Lease $16.379,78
Kewajiban Tidak Lancar:
Kewajiban Lease $59.638,60
Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran lease per 1 jan 2009 adalah sbb:
Beban pajak properti 2.000,00
Hutang bunga 7.601,84
Kewajiban lease 16.379,78
Kas 25.981,62
Pada saat berakhirnya masa lease, jumlah yang dikapitalisasi sebagai peralatan yang
dilease telah seluruhnya diamortisasi dan kewajiban lease telah seluruhnya dilunasi. Jika
peralatan dibeli pada akhir masa lease dengan harga $ 5.000 dan estimasi umur peralatan di
ubah dari 5 menjadi 7 tahun. Ayat jurnal di buat sbb:
Peralatan ($ 100.000+ $ 5.000) 105.000
Akumulasi penyusutan-lease modal 100.000
Peralatan yang dilease menurut lease modal 100.000
Akumulasi penyusutan-peralatan 100.000
Kas 5.000
Lease diklasifikasikan sebagai lease operasi, maka beban tahun pertama akan menjadi
$ 25.981,62, yaitu jumlah pembayaran sewa. Walaupun total beban operasi selama jangka
waktu lease adalah sama baik apakah lease diperlakukan sebagai lease modal maupun lease
operasi, namun menurut kewajiban lancar utang bunga $ 7.601,84 kewajiban lease 16.379,78
kewajiban tidak lancar kewajiban lease $ 59.638,60 perlakuan lease modal beban akan lebih
besar di tahun-tahun awal dan lebih rendah di tahun-tahun terakhir.
BErikut merupakan sterling construction skedul beban operasi Lease Modal dengan
Lease Operasi.
STERLING CONSTRUCTION
(Janah), S. N. (2017, May 27). Akuntansi Leasing. Academia.edu. Retrieved November 21,
2022, from https://www.academia.edu/33217227/AKUNTANSI_LEASING
Kieso, D.E., Weigandt, J.J. dan Warfield, T.D. Intermediate Accounting. Edisi IFRS 11th,.
John Wiley & Son. Inc., (Edisi 12 Bahasa Indonesia). Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.