Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI KEUANGAN II

AKUNTANSI LEASING OLEH LESSEE

Oleh:

Kelompok 2
Ni Made Dyana Amritaloka (2107531238)
Cok Bagus Wedananda Satwika (2107531242)
Theresia Hariadi (2107531250)
I Gustu Ayu Padma Widyari (2107531299)

Dosen Pengampu:
Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, S.E., M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. PENGERTIAN LEASING
Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan yang berbentuk penyediaan barang atau
modal yang bisa dilakukan oleh siapapun yang membutuhkannya. Baik itu perusahaan atau
perorangan yang menggunakan barang tersebut. Kegiatan leasing umumnya mempunyai kurun
waktu tertentu dan cara pembayarannya juga dicicil atau diangsur.
Pembayaran dengan cara diangsur ini menjadi lebih memudahkan nasabah karena
mereka tidak perlu lagi menyiapkan uang dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu.
Besaran pembayaran juga bergantung pada besarnya harga pokok barang ataupun modal serta
jangka waktu angsuran yang dipilih.
Selain itu, ada lagi definisi dari istilah leasing, yaitu perjanjian yang telah disepakati
oleh pemilik modal dengan pihak lain yang biasanya disebut dengan nasabah yang bekerjasama
dengan mereka. Setelah adanya perjanjian tersebut, barulah pihak nasabah akan menerima
modal atau barang dan mulai membayar cicilan hingga waktu yang sudah disepakati.
Leasing adalah salah satu cara yang seringkali diandalkan oleh masyarakat Indonesia.
Sebab, kehadiran leasing sangat membantu masyarakat untuk bisa lebih mudah membeli
barang maupun mendapatkan modal yang dibutuhkan. Misalnya saja, saat membeli barang-
barang elektronik, kendaraan, modal untuk membangun sebuah usaha, dan lainnya.

2. KEUNGGULAN LEASE
kegiatan pengadaan barang maupun modal secara leasing tentu akan mempermudah pihak
perusahaan untuk memperoleh barang keperluannya. Adapun beberapa manfaat serta
keuntungan yang akan diperoleg perusahaan karena melakukan kegiatan leasing, diantaranya:
a) Bersifat Fleksibel
Kerangka struktur yang ada di dalam leasing dapat disesuaikan dengan keperluan
pihak lessee. Sehingga jangka waktu leasing dan juga nominal yang harus dibayarkan
dapat disesuaikan dengan kondisi finansial nasabah.
b) Tidak Membutuhkan Jaminan
Hak kepemilikan yang sah atas aktiva di dalam leasing serta pembayaran lease yang
sesuai dengan aktiva dapat dijadikan sebagai jaminan untuk lease tersebut.
c) Capital Saving
Pihak lembaga leasing biasanya akan memberikan anggaran sebanyak 100% untuk
para nasabah. Sehingga lessee dapat menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan
yang lain dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
d) Pelayanan Cepat
Umumnya, prosedur pembiayaan akan membutuhkan waktu yang relatif cepat. Mulai
dari sistem pengajuannya hingga realisasinya. Dengan adanya kemudahaan tersebut,
maka hal itu dapat meningkatkan efisiensi waktu untuk melakukan kegiatan
perusahaan. Sehingga perusahaan juga bisa lebih produktif.
e) Terhindar dari Inflasi
Dalam kegiatan leasing, para nasabah dapat menghindari inflasi karena pembayaran
akan laksanakan sesuai dengan satuan keuangan yang telah disepakati.
f) Dilindungi Oleh Hukum
Disini, pihak lessor dan juga pihak lessee akan mendapatkan kepastian hukum karena
sudah ada peraturan yang sebelumnya sudah disepakati. Dimana peraturan terebut
tidak bisa dibatalkan meski sedang mengalami kondisi keuangan yang sulit.
g) Cara Memperoleh Aktiva
Pihak leasing kerap kali dijadikan sebagai salah satu pilihan utama ketika sebuah
perusahaan ingin melakukan modernisasi guna meningkatkan produktivitas namun
kesulitan dalam hal pendanaan.

3. SIFAT KONSEPTUAL LEASE


Dengan menyatakan bahwa lease yang secara substansial memindahkan seluruh
manfaat dan risiko dari kepemilikan properti harus dikapitalisasi. Pemindahan kepemilikan
dianggap terjadi hanya jika lease tersebut tidak dapat dibatalkan. Tidak dapat dibatalkan berarti
bahwa kontrak lease bisa dibatalkan hanya bila terjadi suatu hal yang bersifat kontinjensi atau
ketentuan pembatalan dari penalty kontrak begitu tinggi bagi lessee sehingga kemungkinan
pembatalan terjadi sangat kecil. Hanya lease yang tidak dapat dibatalkan yang perlu
dikapitalisasi. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan, Karakteristik yang menunjukkan
bahwa secara substansial semua manfaat dan risiko kepemilikan yang telah ditransfer harus
diidentifikasi, Karakteristik yang sama harus diterapkan secara konsisten kepada lessee dan
lessor, Lease yang tidak mentransfer semua manfaat dan risiko secara substansial disebut
sebagai lease operasi. Kontrak lease ini tidak perlu dikapitalisasi, tetapi diperlakukan sebagai
pembayaran lease dan penerimaan lease.

4. KRITERIA KAPITALISASI YG BERLAKU UNTUK LEASE


Keempat kriteria kapitalisasi yang berlaku untuk lease bersifat kontroversial dan sulit
diterapkan dalam praktik. Kriteria-kriteria tersebut adalah:
a. Pengujian Pengalihan Kepemilikan Jika lease tersebut mengalihkan kepemilikan
aktiva kepada lessee maka lease itu dianggap sebagai lease modal. Kriteria ini tidak
bersifat kontroversial dan mudah untuk diterapkan.
b. Pengujian Opsi untuk Pembelian dengan Harga Khusus (Bargain Purchase Option)
Opsi pembelian khusus adalah sebuah provisi yang memungkinkan lessee untuk
membeli properti yang di-lease dengan harga yang secara signifikan lebih rendah
dibandingkan nilai wajar properti yang diharapkan pada tanggal opsi itu dapat
digunakan. Pada awal lease, perbedaan antara harga opsi dengan nilai pasar wajar
yang diharapkan harus cukup besar sehingga realisasi dari opsi bisa dipastikan secara
layak.
c. Pengujian Umur Ekonomis (Pengujian 75%) Jika periode lease sama dengan atau
melebihi 75% dari umur ekonomis aktiva, di mana sebagian besar risiko dan imbalan
atas pemilikan barang dialihkan ke lessee maka perlu dilakukan kapitalisasi. Akan
tetapi, penentuan jangka waktu atau masa lease dan umur ekonomis aktiva dapat
menimbulkan masalah.
d. Pengujian Pemulihan Investasi (Pengujian 90%) Jika nilai sekarang (present value)
dari pembayaran lease minimum (minimum lease payments) sama dengan atau
melebihi 90% dari nilai pasar wajar aktiva maka aktiva yang di-lease harus
dikapitalisasi. Dasar pemikiran untuk pengujian ini bahwa jika nilai sekarang
pembayaran lease minimum tidak berbeda banyak dengan harga pasar aktiva maka
secara efektif aktiva tersebut dapat dibeli.

5. AKTIVA DAN KEWAJIBAN YANG DIPERLUKAN SECARA BERBEDA


Dalam transaksi lease modal, lessee menggunakan lease sebagai sumber pembiayaan.
Lessor membiayai transaksi (menyediakan modal investasi) melalui aktiva yang dilease, dan
lessee melakukan pembayaran sewa, yang sebenarnya merupakan pembayaran cicilan. Karena
itu selama umur properti yang dilease pembayaran sewa kepada lessor mencakup pembayaran
pokok ditambah bunga.
a) Pencatatan aktiva dan kewajiban. Metode lease modal, lessee memperlakukan transaksi
lease seolah-olah aktiva telah dibeli dalam transaksi pembiayaan di mana aktiva diperoleh
dan kewajiban di akui. Lessee mencatat lease modal sebagai aktiva dan kewajiban pada
nilai terendah antara: (1) nilai sekarang dari pembayaran lease minimum (tidak termasuk
biaya executory) atau (2) nilai pasar wajar aktiva yang di lease pada awal lease.
b) Periode penyusutan. Salah satu aspek yang menyulitkan akuntansi untuk penyusutan
aktiva yang dilease yang dikapitalisasi berhubungan dengan periode penyusutan.
Perjanjian lease mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee. (Kriteria 1) atau
mencakup opsi pembelian dengan harga khusus (kriteria 2) aktiva yang dilease disusutkan
dalam cara yang konsisten dengan kebijakan penyusutan normal lessee atas aktiva yang
dimilikinya, dengan menggunakan umur ekonomis aktiva.
c) Metode bunga efektif. Selama jangka waktu lease, metode bunga efektif digunakan untuk
mengalokasikan setiap pembayaran lease antara pokok dan bunga. Metode ini
menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan presentase konstan dari nilai
tercatat kewajiban lease.
d) Konsep penyusutan. Penyusutan aktiva dan pengurangan kewajiban adalah dua proses
akuntasi yang independen selama jangka waktu lease. Lessee harus menyusutkan aktiva
yang dileasse dengan menggunakan metode penyusutan konvensioanal; garis lurus;
jumlah angka tahun, saldo menurun, unit produksi, dan lainnya.

6. METODE LEASE MODAL (LESSEE)


Jangka waktu dan provisi dari perjanjian lease tersebut dan data terkait lainnya sebagai
berikut:
• Jangka waktu lease adalah 5 tahun, dan perjanjian lease tidak dapat dibatalkan, yang
mengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62 pada awal setiap tahun
(dasar anuitas jatuh tempo).
• Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000 dengan estimasi
umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu.
• Sterling membayar seluruh biaya executory secara langsung kepada pihak ketiga kecuali
untuk pajak properti sebesar $2.000 pertahun, yang dimasukan dalam pembayaran tahunan
pada lessor.
• Lease ini tidak mencakup opsi pembaruhan, dan peralatan kembali menjadi milik
Caterpillar pada akhir masa lease.
• Suku bunga pinjaman inkremental sterling adalah 11% pertahun.
• Sterling menyusutkan peralatan serupa miliknya atas dasar garis lurus.
• Caterpillar menetapkan sewa tahunan untuk memperoleh tingkat pengembalian atas
investasi sebesar 10% pertahun.

Lease ini memenuhi kriteria untuk diklasifikasi sebagai lease modal alasan sbb:
• Jangka waktu lease selama 5 tahun yang sama dengan estimasi umur ekonomis peralatan
selama 5 tahun, memenuhi pengujian 75%.
• Nilai sekarang dari pembayaran lease minimun ($100.000) sebagaimana di hitung di
bawah) melebih 90% dan nilai wajar property ($100.000).

Pembayaran lease minimun adalah $119.908,10 ($23.981,62 x 5), dan jumlah yang
dikapitalisasi sebagai aktiva yang di lease di hitung sebagai nilai sekarang dari pembayaran
lease minimun (tidak termasuk biaya executory pajak properti sebesar $2.000) sbb:
Jumlah yang dikapitalisasi = ($25.981,62-$2.000) x Nilai sekarang anuitas jatuh tempo sebesar
1 selama 5 periode pada 10%
= $23.981,62 x 4, 16986
=$100.000
Suku bunga implitsit lessor sebesar 10% yang digunakan, bukan suku bunga pinjaman
inkremental lessee sebesar 11% karena (1) nilainya lebih rendah dan (2) lessee mengetahui
suku bunga ini.
Ayat jurnal untuk mencatat lease modal pada pembukuan sterling per 1 januari
2008 adalah;
Peralatan yang dilease menurut lease modal 100.000
Kewajiban lease 100.000
Jurnal diatas mencatat kewajiban pada jumlah bersih sebesar $100.000 (nilai sekarang dari
pembayaran sewa masa depan) dan bukann jumlah kotor sebesar $119.908,10 ($23.981,62 x
5).
Jurnal untuk mencatat pembayaran lease pertama per 1 jan 2008 adalah;
Beban pajak properti 2.000,00
Kewajiban lease 23.981,62
Kas 25.981,62

STERLING CONSTRUCTION
SKEDUL AMORTISASI LEASE
(DASAR ANUITAS JATUH TEMPO)

Pembayaran Bunga (10%) Pengurangan


Biaya Kewajiban
Lease Atas kewajiban
Tanggal Executor Lease
Tahunan (b) kewajiban Lease (e)
(a) (c) (d)
Saldo
10% x (e) (a) – {(b) + (c)} sebelumnya
– (d)

1/1/08 $100.000,00

1/1/08 $ 25.981 ,62 $2.000 $ -0- $ 23.981,62 $76.018,38

1/1/09 $25.981,62 $2.000 $7.601,84 $16.379,78 $59.638,60

1/1/10 $25.981,62 $2.000 $5.963,86 $18.017,76 $41.620,84

1/1/11 $25.981,62 $2.000 $4.162,08 $19.819,54 $21.801,30

1/1/12 $25.981,62 $2.000 $2.180,32* $21.801,30 -0-

$129.908,10 $10.000 $19.908,10 $100.000,00

Pada akhir tahun fiskal lessee company, 31 des 2008, bunga akrual (accrued interest)
dicatat sbb:
Beban bunga 7.601,84
Hutang bunga 7.601,84
Penyusutan atas peralatan yang dilease selama 5 tahun jangka waktu lease, dgn
menggunakan kebijakan penyusutan normal sterling (metode garis lurus), menghasilkan ayat
jurnal berikut per 31 des 2008:
Beban penyusutan-lease modal 20.000
Akumulasi penyusutan-lease modal 20.000
Pada tanggal 31 des 2008, aktiva yang dicatat menurut lease modal telah diidentifikasi
secara terpisah pada neraca lessee. Transaksi lease pada tanggal 31 Des 2008 akan disajikan
sebagai berikut:
Kewajiban Lancar:
Utang Bunga $7.601,84
Kewajiban Lease $16.379,78
Kewajiban Tidak Lancar:
Kewajiban Lease $59.638,60
Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran lease per 1 jan 2009 adalah sbb:
Beban pajak properti 2.000,00
Hutang bunga 7.601,84
Kewajiban lease 16.379,78
Kas 25.981,62
Pada saat berakhirnya masa lease, jumlah yang dikapitalisasi sebagai peralatan yang
dilease telah seluruhnya diamortisasi dan kewajiban lease telah seluruhnya dilunasi. Jika
peralatan dibeli pada akhir masa lease dengan harga $ 5.000 dan estimasi umur peralatan di
ubah dari 5 menjadi 7 tahun. Ayat jurnal di buat sbb:
Peralatan ($ 100.000+ $ 5.000) 105.000
Akumulasi penyusutan-lease modal 100.000
Peralatan yang dilease menurut lease modal 100.000
Akumulasi penyusutan-peralatan 100.000
Kas 5.000

7. METODE OPERASI LEASE


Dalam metode operasi, beban sewa (dan kewajiban yang terkait) bertambah dari hari ke
hari kepada lessee karena property digunakan. Lessee membebankan sewa ke periode – periode
yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva dan mengabaikan, dalam akuntansi,
komitmen untuk melakukan pembayaran di masa depan. Lessee membuat akrual atau
penangguhan yang tepat jika periode akuntansi berakhir antara tanggal pembayaran tunai.
Misalnya, asumsikan bahwa capital lease yang diilustrasikan pada bagian sebelumnya tidak
memenuhi syarat sebagai capital lease. Karenanya Sterling menganggapnya sebagai sewa
operasi. Biaya tahun pertama operasi sekarang Rp. 25.981,62, jumlah pembayaran sewa
Sterling mencatat pembayaran ini pada 1 Januari 2008, sebagai berikut:

Biaya Sewa Rp. 25.981,62


Kas Rp. 25.981,62
Sterling melaporkan biaya sewa pada laporan laba rugi. Sterling harus mengungkapkan
semua sewa operasi yang memiliki ketentuan sewa yang tidak dapat dibatalkan lebih dari satu
tahun.

8. PERBANDINGAN LEASE MODAL DAN LEASE OPERASI

Lease diklasifikasikan sebagai lease operasi, maka beban tahun pertama akan menjadi
$ 25.981,62, yaitu jumlah pembayaran sewa. Walaupun total beban operasi selama jangka
waktu lease adalah sama baik apakah lease diperlakukan sebagai lease modal maupun lease
operasi, namun menurut kewajiban lancar utang bunga $ 7.601,84 kewajiban lease 16.379,78
kewajiban tidak lancar kewajiban lease $ 59.638,60 perlakuan lease modal beban akan lebih
besar di tahun-tahun awal dan lebih rendah di tahun-tahun terakhir.
BErikut merupakan sterling construction skedul beban operasi Lease Modal dengan
Lease Operasi.
STERLING CONSTRUCTION

SKEDUL BEBAN OPERASI

Lease Modal vs Lease Operasi

tanggal penyusutan Biaya bunga Total Beban perbedaan


executory beban lease
operasi
2008 $20.000 $ 2.000 $7.601,84 $ 29.601,84 $25.981,62 $ 3.620,22

2009 20.000 2.000 5.963,86 27.963,86 25.981,62 1.982,24

2010 20.000 2.000 4.162,08 26.162,08 25.981,62 180,46

2011 20.000 2.000 2.180,32 24.180,32 25.981,62 (1.801,30)

2012 20.000 2.000 --- 22.000,00 25.981,62 (3.981,62)

$100.000 $10.000 $19.908,1 $129.908,10 $129.908,10 $ -0-


0

Perbedaan-perbedaan yang dapat terjadi jika menggunakan pendekatan lease modal


bukan lease operasi:
1. Kenaikan jumlah hutang yang dilaporkan (jangka pendek maupun jangka panjang)
2. Kenaikan jumlah total aktiva (terutama aktiva jangka panjang)
3. Laba yang rendah pada awal masa lease dan karenanya laba ditahan menjadi lebih
rendah.
Jadi banyak perusahaan percaya bahwa lease modal memiliki dampak yang merugikan
terhadap posisi keuangan perusahaan karena rasio hutang terhadap total ekuitas meningkat dan
tingkat pengembalian atas modal aktiva menurun. Sebagai akibatnya perusahaan cenderung
menolak mengkapitalisasi lease.
DAFTAR PUSTAKA
(11 maret 2022) Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/11/leasing-adalah

(Janah), S. N. (2017, May 27). Akuntansi Leasing. Academia.edu. Retrieved November 21,
2022, from https://www.academia.edu/33217227/AKUNTANSI_LEASING

Kieso, D.E., Weigandt, J.J. dan Warfield, T.D. Intermediate Accounting. Edisi IFRS 11th,.
John Wiley & Son. Inc., (Edisi 12 Bahasa Indonesia). Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.

Kurniawati, Tri. Akuntansi Sewa. Retrieved from stie-igi.ac.id: https://stie-igi.ac.id/wp-


content/uploads/2020/06/MODUL-9.-AKM-2-AKUNTASI-SEWA-BAB-21.pdf

Anda mungkin juga menyukai