Anda di halaman 1dari 16

Akuntansi Keuangan II

“Akuntansi Leasing oleh Lessee”

Oleh Kelompok 9:

Ni Luh Gabriella Yulia Alexandra 2107531067 ; 01

I Gusti Ngurah Manik Mahaputra 2107531265 ; 12

Kadek Mitta Pradila Yuardi 2107531268 ; 15

Kadek Adysti Ulandari 2107531271 ; 17

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2022
PEMBAHASAN

1.1 Dasar-Dasar Leasing


1.1.1 Pengertian Leasing
Kepopuleran leasing tumbuh begitu pesatnya dan saat ini merupakan bentuk
investasi modal yang tumbuh paling cepat. Perusahaan tidak lagi meminjam uang
untuk membeli pesawat, komputer, inti nuklir, atau satelit meleasenya. Bahkan
kasino melease mesin-mesin judinya.
Aristoteles berkata. “kekayaaan tidak berupa kepemilikan tapi berupa manfaat!”
Jelas, banyak perusahaan A.S. memutuskan bahwa Aristoteles benar, karena mereka
banyak terlibat dalam menyewa aktiva alih-alih membeli. Lease adalah perjanjian
antara lessor dan lessee dimana lessor memberikan hak kepada lesse untuk
menggunakan properti tertentu yang dimiliki oleh lesor, selama periode waktu
tertentu dengan membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan, yang
umumnya dilakukan secara periodik.
1.1.2 Ciri-Ciri Leasing
Ciri-ciri leasing adalah sebagai berikut.
• Adanya jangka waktu sewa dan periode pembayaran cicilan.
• Hak milik atas benda yang disewakan tetap berada pada pihak pemberi leasing.
• Biasanya, objek leasing berupa benda modal yang benar-benar dibutuhkan
nasabah atau pengusaha untuk menjalankan bisnisnya.
• Adanya nominal cicilan yang besarnya telah disepakati bersama.
1.1.3 Tujuan Leasing
Biasanya, suatu pihak akan melakukan leasing karena didasari oleh tujuan-tujuan
berikut ini:
• Mendapatkan barang-barang kebutuhan yang harganya mahal dalam waktu cukup
cepat, sehingga dapat langsung menggunakannya sembari mengangsur.
• Menghemat biaya produksi karena pembelian alat tidak dilakukan dalam satu
waktu.
• Pihak pemberi leasing biasanya menjalankan pembiayaan ini guna mendapat
penghasilan dari bunga pinjaman.
1.1.4 Manfaat Leasing
Skema pembiayaan satu ini mendatangkan beberapa keuntungan bagi lessor maupun
lessee. Adapun manfaat leasing adalah sebagai berikut.
• Terhindar dari Inflasi. Leasing adalah salah satu skema pinjaman yang dapat
membantu Anda menghindari inflasi karena pembayarannya dilakukan sesuai
dengan satuan keuangan dalam perjanjian sebelumnya.
• Tidak Perlu Jaminan. Untuk melakukan leasing, tidak perlu adanya jaminan di
muka. Namun, kepemilikan sah atas barang modal atau pembayaran yang telah
dilakukan sebelumnya dapat menjadi jaminan transaksi.
• Fleksibel. Karena dilakukan dengan sistem kontrak antara lessor dan lessee,
kedua belah pihak dapat bernegosiasi terkait banyak hal dan kesepakatannya pun
lebih fleksibel.
• Capital Saving. Salah satu hal yang menjadi manfaat dari skema leasing adalah
lessee tidak perlu mengeluarkan nominal sepeserpun untuk modal awal. Hal ini
karena pembiayaan telah disediakan lessor hingga 100%. Jadi Anda bisa
menggunakan dana modal untuk kebutuhan lain.
• Pelayanan Cepat. Karena ditangani oleh perusahaan tertentu, proses
pembiayaan leasing dilakukan secara cepat, sederhana, dan efisien.
• Ada Perlindungan Hukum. Adanya kontrak yang jelas dan berkekuatan
hukum membuat perjanjian antara lessor dan lessee mendapatkan kepastian
hukum. Jadi, jangan khawatir akan adanya penipuan dan beberapa risiko lain.
• Dapat Memperoleh Aktiva. Manfaat utama leasing bagi seorang lessee adalah
bisa mendapatkan aktiva berupa barang modal yang dapat menunjang aktivitas
bisnisnya.
1.1.5 Pihak-Pihak yang Terkait dalam Leasing
Skema pembiayaan ini melibatkan setidaknya 4 pihak. Mereka yang terlibat dalam
aktivitas leasing adalah sebagai berikut:
1. Lessor
Lessor adalah badan usaha atau pihak yang memberikan fasilitas pembiayaan
kepada lessee dalam bentuk barang modal. Mereka akan memperoleh kembali
modal ditambah keuntungan melalui angsuran yang dibayarkan oleh pihak
peminjam.
2. Lessee
Yang dimaksud dengan lessee dalam transaksi leasing adalah perusahaan atau
perorangan yang menerima pembiayaan dalam bentuk barang modal. Ketika
mereka berhasil melunasinya, maka lessee bisa memilih untuk membelinya atau
mengembalikan pada lessor.
3. Supplier
Kedudukan supplier dalam transaksi leasing adalah sebagai penyedia barang
pesanan lessee yang akan dibayar secara lunas oleh lessor.
4. Bank
Meskipun tidak terlibat secara langsung, seringkali bank mengambil peran
sebagai penyedia dana untuk lessor. Jadi, pemberi leasing akan menggunakan
pinjaman bank sebagai modal memenuhi permintaan lessee.
1.1.6 Jenis-Jenis Leasing
Adapun jenis-jenis leasing adalah sebagai berikut.
1. Capital Lease
Capital lease adalah mekanisme leasing yang paling sering digunakan, yakni
dengan cara perusahaan memberikan berbagai macam kebutuhan benda modal
nasabah. Nantinya, mereka akan membayar pesanan tersebut di supplier dan
mendapat pengembalian melalui cicilan lessee. Dengan kata lain nasabah (lessee)
tidak berhubungan langsung dengan supplier.
2. Operating Lease
Jenis lainnya leasing adalah operating lease, yakni pembiayaan dimana lessor
membeli barang untuk disewakan pada lessee dalam kurun waktu tertentu sesuai
kesepakatan. Kemudian lessee hanya perlu membayar biaya rental, sedangkan
biaya lain telah ditanggung lessor.
3. Sales Type Lease
Sales type lease adalah penjualan barang produksi sendiri dengan mekanisme
leasing. Jadi, perusahaan tersebut akan mendapat penghasilan dari harga jual dan
bunga yang disetorkan oleh lessee.
4. Cross Border Lease
Cross-border lease adalah praktik leasing antara lessee dan lessor yang berada di
negara berbeda. Biasanya ini dilakukan untuk permodalan berupa pesawat atau
alat-alat militer.
5. Leverage Lease
Salah satu tipe lain dari leasing adalah leverage lease, yakni permodalan dengan
melibatkan pihak ketiga. Jadi, lessor tidak membayar barang modal sepenuhan,
melainkan akan patungan bersama pihak ketiga. Jadi, dalam pembayarannya
nanti, lessee berurusan dengan lebih dari satu pihak.
1.1.7 Keunggulan dan Kerugian Lease
1. Keunggulan Lease
• Pembiayaan 100% dengan suku bunga Tetap. Lease sering kali ditandatangani
tanpa uang muka dari lessee, yang membantu menghemat dana kas yang
terbatas—kususnya sangat diinginkan oleh perusahaan baru dan sedng
berkembang. Selain itu, pembayaran lease juga sering bersifat tetap, sehingga
melindungi lessee dari inflasi dan meningkatnya biaya uang.
• Proteksi terhadap Keuangan. Peralatan dilease dapat mengurangi resiko
keusangan bagi lessee, dan dalam banyak kasus memindahkan risiko nilai
residu kepada leasor.
• Fleksibilitas. Perjanjian lease memiliki lebih sedikit batas-batasan bila
dibandingkan dengan perjanjian hutang lainya. Leasor yang inofativ mampu
membuat perjanjian lease disesuaikan dengan kebutuhan khusus lessee.
• Pembiayaan yang lebih murah. Beberapa perusahaan menyadaribahwa
pembiayaan dengan lease ternyata lebih murah daripada jenis pembiayaan
lainya. Sebagai conth, perusahaan baru yang bergerak dalam bidang industri
yang sedang mendalami depresi, atau perusahaan yang terkena tarif pajak
rendah, mungkin melease sebagai cara untuk memperooleh keuntungan pajak
yang bila tidak dilakukan akan hilang. Perusahaan pajak melalui beban
penyusutan tidak memberikan manfaat berarti bagi perusahaan yang laba
karena pajak yang kecil.
• Keuntungan pajak. Dalam beberapa kasus, prusahaan dapat “membuat kue dan
ikut memakanya” dengan keuntungan pajak yang datang dari lease. Yaitu,
dengan alasn tujuan laporkan finansial, perusahaan tidak melaporkan aktiva
atau kewajiban yang termasuk dalam perjanjian lease. Namun, dengan alasan
tujuan perpajakan, perusahaan melakukan pengurangan di muka alih-alih di
akhir dan sekaligus mengurangi pajaknya.
• Pembiayaan diluar neraca. Beberapa lease tidak mengakibatkan bertambahnya
hutang pada neraca atau mempengaruhi risiko keuangan, tapi dapat menambah
keemampuan perusahaan untuk melakukan pinjaman. Pembiayaan diluar
neraca semacam itu penting bagi perusahaan tertentu.
2. Kerugian Lease
• Biaya Bunga yang Tinggi. Karena perusahaan Leasing juga memperoleh biaya
dari BANK, maka pada prinsipnya keberadaan lessoar hanyalah sebagai
perantara saja dalam mengalirkan dana kepada lease.
• Biaya Marjinal Yang Tinggi. Bisa saja biaya yang sebenarnya marjinal
menajadi tinggi jika biaya tersebut tidak di tekan secara hati-hati oleh Lessor.
• Kurangnya Perlindungan Hukum. Karena leasing termasuk bisnis yang
Loosley Regulate, tidak seperti sektor Perbankan, maka perlindungan para
pihak hanya sebatas itikat baik dari masingmasing pihak tersebut yang
semuanya dapat dituangkan dlam bentuk perjanjian leasing.
• Proses Eksekusi Leasing Macet yang Sulit. Tidak ada sesuatu prosedur yang
khusus terhadap eksekusi leasing yang macet pembayaran cicilannya.
1.2 Akuntansi Leasing oleh Lessee
Jika lessee mengkapitalisasi lease, maka lesse akan mencatat aktiva dan kewajiban
yang umumnya sama dengan nilai sekarang pembayaran sewa. Lessor, yang sudah
memindahkan secara subtansial seluruh manfaat dan resiko kepemilikan, mengakui
penjualan dengan mengeluarkan aktiva dari neraca dan menggantikanya dengan piutang.
Ayat jurnal khusus lessor dan lessee, dengan asumsi peralatan dilease dan dikapitalisasi.
Contoh jurnal untuk lease yang dikapitalisasi:
Delta (Lessee) ILFC (Lessor)
Peralatan Yang Dilease xxx Piutang Lease (Bersih) xxx
--- Kewajiban Lease xxx --- Peralatan xxx

1.2.1 Kriteria Kapitalisasi


Keempat kriteria kapitalisasi yang berlaku untuk lessee kontrovesial dan sulit
diterapkan dalam praktek. Kriteria-kriteria tersebut akan dibahas berikut ini:
1. Pengujian pengalihan kepemilikan
Jika lease tersebut mengallihkan kepemilikan aktiva kepada lessee, maka lease
itu dianggap sebagai lease modal. Kriteria ini tidak bersifat kontraversial dan
mudah untuk diterapkan.
2. Menguji opsi pembelian dengan harga khusus
Opsi pembelian dengan harga khusus adalah sebuah provisi yang memungkinkan
lesseeuntuk membeli properti yang dilease dengan harga yang secara signifikan
lebih rendah dibandingkan nilai wajar properti yang diharapnkan pada tanggal
opsi it dapat digunakan. Pada awal lease, perbedaan antara harga obsi dengan nilai
pasar wajar diharapkan harus cukup besar sehingga realisasi dari opsi bisa
dipastikan secara layak.
3. Pengujian umur ekonomis (pengujian 75%)
Jika priode lease sama dengan atau melebihi 75% dari umur ekonomis aktiva, di
mana sebagian besar resiko dan imbalan atas pemilikan barang dialihkan ke
lessee, maka perlu dilakukan kapitalisasi. Akan tetapi, menentukan jangka waktu
atau masa lease dan umur ekonomis aktifva dapat menimbulkan masalah. Jangka
waktu lease umumnya dianggap sudah tetap dan tidak bisa di batalkan. Namun,
priode ini dapat diperpanjang jika pada opsi untuk memperbaharui kesepakatan
lease dengan harga khusus. Obsi untuk memperbaharui kesepakatan lease dengan
harga khusus adalah provisi yang memungkinkan lessee untuk memperbaharui
lease dengan nilai sewa yang lebih rendah dari nilai wajar sewa yang diharapkan
pada tanggal opsi dapat digunakan. Pada awal lease, perbedaan antara nilai sewa
yang diperbaharui dengan nilai wajar sewa yang diharapkan hrus cukup besar
untuk memastikan digunakannya opsi untuk memperbaharui tersebut.
4. Pengujian pemilihan investasi (pengujian 90%)
Jika nilai sekarang dari pembayaran lease minimum sama dengan atau melebihi
90% dari nilai pasar wajar aktiva, maka aktiva yang dilease harus dikapitalisasi.
Dasar pemikiran untuk pengujian ini adalah bahwa jika nilai sekarang
pembayaran lease minimum tidak berbeda banyak dngan harga pasar aktiva,
maka secara efektif aktiva tersebut dapat dibeli.
Dalam menentukan nilai sekarang dari pembayaran lease minimum, ada tiga
konsep penting yang harus diperhitungkan:
a. Pembayaran lease minimum. Pembayaran ini adalah pembayaran yang harus
dilakukan oleh lease sehubungan dengan properti yang dilease. Pembayaran lease
minimum mencangkup hal-hal berikut ini:
• Pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa minimum yang harus
dilakukan oleh lessee kepada lessor berdasarkan kesepakatan lease. Dalam
beberapa kasus, pembayaran sewa minimum dapat sama dengan embayaran
lease minimum. Namun, pembayaran lease minimum dapt juga mencangkup
nilai residu yang dijamin (jika ada), penalti atas kegagalan memperbaharui,
atau opsi untuk membeli dengan harga khusus (jika ada).
• Nilai residu yang dijamin. Nilai residu adlah estimasi nilai wajar (pasar) dari
properti yang dilease pada akhir masa lease. Serigkali lessor memindahkan
risiko kerugian kepada lessee atau pihak ketiga melalui penjaminan ats
estimasi nilai residu. Nilai residu yang dijamin adalah (1) jumlah terrtentu atau
yang dapat ditentukan di mana lessor memiliki hak untuk meminta lessee
membeli aktiva atau (2) jumlah yang dijanjikan oleh penjamin lessee atau
pihak ketiga untuk di peroleh oleh lessor. Jika tidak dijamin secara penuh,
maka nilai residu yang tidak dijamin merupakan estimasi nilai residu eksklusif
dari tiap bagian yang dijamin.
• Penelit atas kegiatan memperbaharui atau memperpanjang lease. Jumlah
hutang yang ditanggung lessee jika perjanjian menyatakan bahwa lease harus
diperpanjang atau diperbaharui dan lessee gagal melakukanya.
• Opsi membeli dengan harga khusus. Sebagaimana diindikasikan sebelumnya,
opsi diberikan kepada lessee untuk membeli peralatan pada akhir masa lease
dengan harga yang ditetapkan jauh di bawah nilai wajar yang diharapkan,
sehingga ada awal lease pembelian akan terjadi.
b. Biaya-Biaya Executory. Sebagaimana aktiva lainnya, aktiva berwujud yang di
lease juga membutuhkan beban asuransi, pemeliharaan, dan pajak disebut biaya
executory selama umur ekonomisnya. Jika lessor tetap bertanggung jawab atas
pembayaran biaya-biaya jenis kepemilikan, maka bagian dari setiap dari
pembayaran lease yang mencerminkan biaya executory harus di keluarkan dari
perhitungan nilai sekarang pembayaran lease minimun karena merupakan
pembayaran atau pergurangan kewajiban.
c. Tingkat diskonto. Lessee menghitung nilai sekarang dari pembayaran lease
minimun dengan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental lessee,yang
didefinisikan sebagai: suku bunga yang pada awal lease,harus dikeluarkan oleh
lessee untuk meminjam dana yang perlukan guna membeli aktiva yang dileasse
menurut pinjaman yang di jamin, dengan jangka waktu pelunasan yang serupa
dengan skedul pembayaran dalam kontrak lease. Akan tetapi terdapat satu
pengecualian dari ketentuan ini: jika (1) Lessee mengetahui suku implitsit yang
di hitung oleh lessor. (2) Suku bunga itu lebih rendah dari suku bunga pinjaman
incrementallessee,maka lessee harus menggunakan suku bunga implisit
lessor.Suku bunga implisit dalam lease adalah tingkat diskonto yang, jika
diterapkan pada pembayaran lease minimun dan setiap residu yang tidak dijamin
yang terhutang kepada lessor, akan menyebabkan nilai sekarang agregat sama
dengan nilai wajar properti yang dilease kepada lessor.
Tujuan dari pengecualian ini adalah:Suku bunga implisit lessor umumnya
merupakan suku yang lebih realitas untuk digunakan dalam menentukan jumlah (jika
ada) yang akan dilaporkan sebagai aktiva dan kewajiban terkait pada leasse.
Memberikan pedoman untuk menjamin bawah lessee tidak menggunakan suku
bunga pinjaman inkremental yang secara artifisial tinggi, sehinggamenyababkan
nilai sekarang dari pembayaran lease minimun lebih kecil 90% dari nilai pasar wajar
properti dan karenanya, dapat menghindari kapitalisasi aktiva serta kewajibsn
terkait.
1.2.2 Aktiva dan Kewajiban yang diperlakukan secara berbeda
Dalam transaksi lease modal, lessee menggunakan lease sebagai sumber
pembiayaan. Lessor membiayai transaksi (menyediakan modal investasi) melalui
aktiva yang dilease, dan lessee melakukan pembayaran sewa, yang sebenarnya
merupakan pembayaran cicilan. Karena itu selama umur properti yang dilease
pembayaran sewa kepada lessor mencakup pembayaran pokok ditambah bunga.
1. Pencatatan aktiva dan kewajiban. Metode lease modal, lessee memperlakukan
transaksi lease seolah-olah aktiva telah dibeli dalam transaksi pembiayaan di
mana aktiva diperoleh dan kewajiban di akui. Lessee mencatat lease modal
sebagai aktiva dan kewajiban pada nilai terendah antara: (1) nilai sekarang dari
pembayaran lease minimum (tidak termasuk biaya executory) atau (2) nilai pasar
wajar aktiva yang di lease pada awal lease.
2. Periode penyusutan. Salah satu aspek yang menyulitkan akuntansi untuk
penyusutan aktiva yang dilease yang dikapitalisasi berhubungan dengan periode
penyusutan. Perjanjian lease mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee.
(Kriteria 1) atau mencakup opsi pembelian dengan harga khusus (kriteria 2)
aktiva yang dilease disusutkan dalam cara yang konsisten dengan kebijakan
penyusutan normal lessee atas aktiva yang dimilikinya, dengan menggunakan
umur ekonomis aktiva.
3. Metode bunga efektif. Selama jangka waktu lease, metode bunga efektif
digunakan untuk mengalokasikan setiap pembayaran lease antara pokok dan
bunga. Metode ini menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan
presentase konstan dari nilai tercatat kewajiban lease.
4. Konsep penyusutan. Penyusutan aktiva dan pengurangan kewajiban adalah dua
proses akuntasi yang independen selama jangka waktu lease. Lessee harus
menyusutkan aktiva yang dileasse dengan menggunakan metode penyusutan
konvensioanal; garis lurus; jumlah angka tahun, saldo menurun, unit produksi,
dan lainnya.
1.2.3 Metode Lease Modal (Lessee)
Jangka waktu dan provisi dari perjanjian lease tersebut dan data terkait lainnya
sebagai berikut:
• Jangka waktu lease adalah 5 tahun, dan perjanjian lease tidak dapat dibatalkan,
yang mengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62 pada awal
setiap tahun (dasar anuitas jatuh tempo).
• Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000 dengan
estimasi umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu.
• Sterling membayar seluruh biaya executory secara langsung kepada pihak ketiga
kecuali untuk pajak properti sebesar $2.000 pertahun, yang dimasukan dalam
pembayaran tahunan pada lessor.
• Lease ini tidak mencakup opsi pembaruhan, dan peralatan kembali menjadi milik
Caterpillar pada akhir masa lease.
• Suku bunga pinjaman inkremental sterling adalah 11% pertahun.
• Sterling menyusutkan peralatan serupa miliknya atas dasar garis lurus.
• Caterpillar menetapkan sewa tahunan untuk memperoleh tingkat pengembalian
atas investasi sebesar 10% pertahun.
Lease ini memenuhi kriteria untuk diklasifikasi sebagai lease modal alasan sbb:
1. Jangka waktu lease selama 5 tahun yang sama dengan estimasi umur ekonomis
peralatan selama 5 tahun, memenuhi pengujian 75%.
2. Nilai sekarang dari pembayaran lease minimun ($100.000) sebagaimana di hitung
di bawah) melebih 90% dan nilai wajar property ($100.000).
Pembayaran lease minimun adalah $119.908,10 ($23.981,62 x 5), dan jumlah
yang dikapitalisasi sebagai aktiva yang di lease di hitung sebagai nilai sekarang dari
pembayaran lease minimun (tidak termasuk biaya executory pajak properti sebesar
$2.000) sbb:
Jumlah yang dikapitalisasi = ($25.981,62-$2.000) x Nilai sekarang anuitas
jatuh tempo sebesar 1
selama 5 periode pada
10%
= $23.981,62 x 4, 16986
= $100.000
Suku bunga implitsit lessor sebesar 10% yang digunakan, bukan suku bunga
pinjaman inkremental lessee sebesar 11% karena (1) nilainya lebih rendah dan (2)
lessee mengetahui suku bunga ini.

Ayat jurnal untuk mencatat lease modal pada pembukuan sterling per 1 januari
2008 adalah;

Peralatan yang dilease menurut lease modal 100.000

Kewajiban lease 100.000

Jurnal diatas mencatat kewajiban pada jumlah bersih sebesar $100.000 (nilai
sekarang dari pembayaran sewa masa depan) dan bukann jumlah kotor sebesar
$119.908,10 ($23.981,62 x 5).

Jurnal untuk mencatat pembayaran lease pertama per 1 jan 2008 adalah;

Beban pajak properti 2.000,00

Kewajiban lease 23.981,62

Kas 25.981,62

STERLING CONSTRUCTION

SKEDUL AMORTISASI LEASE

(DASAR ANUITAS JATUH TEMPO)

Tanggal Pembayaran Biaya Bunga (10%) Pengurangan Kewajiban


Lease Executor (b) Atas kewajiban Lease (e)
Tahunan (a) kewajiban (c) Lease (d)
1/1/08 $100.000,00

1/1/08 $ 25.981 ,62 $2.000 $ -0- $ 23.981,62 76.018,38

1/1/09 25.981,62 2.000 7.601,84 16.379,78 59.638,60

1/1/10 25.981,62 2.000 5.963,86 18.017,76 41.620,84

1/1/11 25.981,62 2.000 4.162,08 19.819,54 21.801,30

1/1/12 25.981,62 2.000 2.180,32* 21.801,30 -0-

$129.908,10 $10.000 $19.908,10 $100.000,00

a) Pembayaran lease seperti diwajibkan oleh lease.


b) Biaya executory dimasukan dalam pembayaran sewa.
c) 10% dari saldo sebelumnya (e) kecuali untuk 1/1/08; karena ini merupakan
anuitas jatuh tempoh, maka tidak ada waktu yang berlalu pada tanggal
pembayaran pertama dan tidak ada bunga akrual.
d) (a) dikurangi (b) dan (c).
e) Saldo sebelumnya dikurangi (d) dibulatkan sebesar 19 sen.
Pada akhir tahun fiskal lessee company, 31 des 2008, bunga akrual (accrued interest)
dicatat sbb:
Beban bunga 7.601,84
Hutang bunga 7.601,84
Penyusutan atas peralatan yang dilease selama 5 tahun jangka waktu lease, dgn
menggunakan kebijakan penyusutan normal sterling (metode garis lurus),
menghasilkan ayat jurnal berikut per 31 des 2008:
Beban penyusutan-lease modal 20.000
Akumulasi penyusutan-lease modal 20.000
Pada tanggal 31 des 2008, aktiva yang dicatat menurut lease modal telah
diidentifikasi secara terpisah pada neraca lessee. Transaksi lease pada tanggal 31 Des
2008 akan disajikan sebagai berikut:
Kewajiban Lancar
Utang bunga $ 7.601,84
Kewajiban lease 16.379,78
Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban lease $ 59.638,60

Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran lease per 1 jan 2009 adalah sbb:
Beban pajak properti 2.000,00
Hutang bunga 7.601,84
Kewajiban lease 16.379,78
Kas 25.981,62
Pada saat berakhirnya masa lease, jumlah yang dikapitalisasi sebagai peralatan yang
dilease telah seluruhnya diamortisasi dan kewajiban lease telah seluruhnya dilunasi.
Jika peralatan dibeli pada akhir masa lease dengan harga $ 5.000 dan estimasi umur
peralatan di ubah dari 5 menjadi 7 tahun. Ayat jurnal di buat sbb:
Peralatan ($ 100.000+ $ 5.000) 105.000
Akumulasi penyusutan-lease modal 100.000
Peralatan yang dilease menurut lease modal 100.000
Akumulasi penyusutan-peralatan 100.000
Kas 5.000
1.2.4 Metode Operasi (Lessee)
Dalam metode operasi, beban sewa (dan kewajiban yang berhubungan) harus
diakturalkan dari hari ke hari ke lessee ketika properti digunakan. Lessee
membebankan sewa ke periode-periode yang memperoleh manfaat dari penggunaan
aktiva dan mengabaikan, dalam akuntansi, setiap komitmen untuk melakukan
pembayaran masa depan.
1.2.5 Perbandingan Lease Modal dengan Lease Operasi
Lease diklasifikasikan sebagai lease operasi, maka beban tahun pertama akan
menjadi $ 25.981,62, yaitu jumlah pembayaran sewa.
Walaupun total beban operasi selama jangka waktu lease adalah sama baik
apakah lease diperlakukan sebagai lease modal maupun lease operasi, namun
menurut kewajiban lancar utang bunga $ 7.601,84 kewajiban lease 16.379,78
kewajiban tidak lancar kewajiban lease $ 59.638,60 perlakuan lease modal beban
akan lebih besar di tahun-tahun awal dan lebih rendah di tahun-tahun terakhir.

STERLING CONSTRUCTION

SKEDUL BEBAN OPERASI

Lease Modal vs Lease Operasi

tanggal penyusutan Biaya bunga Total Beban perbedaan


executory beban lease
operasi
2008 $20.000 $ 2.000 $7.601,84 $ 29.601,84 $25.981,62 $ 3.620,22

2009 20.000 2.000 5.963,86 27.963,86 25.981,62 1.982,24

2010 20.000 2.000 4.162,08 26.162,08 25.981,62 180,46

2011 20.000 2.000 2.180,32 24.180,32 25.981,62 (1.801,30)

2012 20.000 2.000 --- 22.000,00 25.981,62 (3.981,62)

$100.000 $10.000 $19.908,1 $129.908,10 $129.908,10 $ -0-


0

Jika digunakan metode penyusutan dipercepat,maka perbedaan antara jumlah


beban operasi menurut kedua metode tersebut akan semakin besar di tahun-tahun
awal dan akhir.penggunaan pendekatan lease modal akan mengakibatkan aktiva dan
kewajiban terkait sebesar $100.000 dilaporkan pada pertama kali pada neraca. Tidak
ada aktiva dan kewajiban. Perbedaan-perbedaan akan terjadi jika lease modal dan
bukan lease operasi yang digunakan:

1. Kenaikan jumlah hutang yang dilaporkan (baik jangka pendek maupun jangka
panjang),
2. Kenaikan jumlah total aktiva (terutama aktiva jangka panjang), dan
3. Laba yang rendah pada awal masa lease dan karenanya, laba ditahan menjadi
lebih rendah.
Jadi, banyak perusahaan percaya bahwa lease modal memiliki dampak yang
merugikan terhadap posisi keuangan perusahaan karena rasio hutang terhadap total
ekuitas meningkat dan tingkat pengembalian atas total aktiva menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Kieso, D.E., Weigandt, J.J. dan Warfield, T.D. Intermediate Accounting. Edisi IFRS11th, John
Wiley & Son. Inc., (Edisi 12 Bahasa Indonesia) Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.

Redaksi OCBC NISP. (2022). Pengertian Leasing, Jenis, Manfaat, dan Contoh
Perusahaannya. URL: https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/11/leasing-adalah
Diakses pada tanggal 18 November 2022.

Anda mungkin juga menyukai