Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang
Untuk memperoleh aktiva tetap ada 2 cara, yaitu dengan cara membeli
dan leasing. Sebelum 1950-an leasing identik dengan bisnis real estate. Saat
ini berbagai macam aktiva tetap dapat diperolah dengan cara leasing.
Leasing merupakan suatu cara untuk dapat menggunakan suatu aktiva
tanpa harus membeli aktiva tersebut. Istilah leasing dari kata to lease yang
artinya menyewakan. Namun tidak seperti sewa menyewa biasa, leasing
mempunyai persyaratan tertentu. Leasing merupakan suatu bentuk persewaan
dengan jangka waktu tertentu (karena itu diterjemahkan sebagai sewa guna).
Secara formal kepemilikan akan aktiva tersebut berada pada pihak yang
menyewakan (lessor), tetapi pemanfaatan ekonominya dilakukan oleh pihak
yang menyewa (lessee).
Meskipun perusahaan sewa guna (leasing company) merupakan
perusahaan yang bisnis utamanya adalah menyewakan suatu aktiva kepada
pihak yang memerlukan, maka jangan ditafsirkan bahwa perusahaan sewa
guna tersebut mempunyai persediaan berbagai aktiva (mesin, kendaraan,
peralatan berat) yang sewaktu-waktu siap disewakan. Pada dasarnya
perusahaan sewa guna hanyalah memberikan jasa pendanaan kepada
perusahaan yang memerlukan suatu aktiva. Dengan demikian apabila suatu
perusahaan memerlukan suatu mesin tertentu, maka resminya perusahaan
sewa guna membeli mesin tersebut dan kemudian menyewakannya kepada
perusahaan tersebut.
Apabila perusahaan tersebut menyatakan akan menyewa mesin
tersebut untuk jangka waktu tertentu tanpa bisa membatalkan persewaannya,
maka cara persewaan tersebut disebut sebagai financial leasing. Sedangkan
persewaan

yang

hanya

berjangka

pendek,

pihak

penyewa

segera

mengembalikan alat yang disewa segera setelah periode penyewaan berakhir


dan tidak mungkin mempunyai opsi untuk membeli aktiva yang disewa

tersebut (misalnya menyewa kendaraan bermotor untuk satu minggu), tipe ini
disebut sebagai operating leasing.
2.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari leasing ?
2. Sebutkan ciri-ciri dari leasing !
3. Jelaskan jenis-jenis leasing !
4. Apa saja manfaat dari leasing ?
5. Mengapa perusahaan memilih leasing ?

3.

Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari leasing
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari leasing
3. Agar dapat memahami jenis-jenis leasing
4. Untuk mengetahui manfaat leasing
5. Untuk memahami alasan perusahaan memilih leasing.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Leasing
Leasing atau sering disebut sewa guna usaha merupakan bentuk
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal untuk
digunakan oleh suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih bagi perusahaan
tersebut untuk membeli barang modal yang bersangkutan sebesar nilai sisa
atau mengembalikan barang tersebut.
B. Ciri-ciri leasing
Leasing memiliki ciri-ciri antara lain:
Obyek leasing
2

Obyek leasing meliputi segala macam barang modal mulai dari pesawat
terbang hingga mesin dan computer untuk keperluan kantor.
Pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian leasing
Lessee adalah perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang
modal
Lessor adalah perusahaan yang memberikan pembiayaan dalam bentuk
leasing dan lessor inilah yang mempunyai hak kepemilikan atas barang
modal.
Pembayaran berkala dalam jangka waktu tertentu
Pembayaran leasing dilakukan secara berkala seperti setiap bulan, setiap
kuartal, atau tiap semester.
Residual value (nilai sisa)
Hak opsi bagi lessee untuk membeli aktiva
Pada akhir masa leasing, lessee mempunyai hak untuk menentukan apakah
ingin membeli barang tersebut sebesar nilai sisa atau mengembalikan
barang tersebut kepada lessor.
C. Jenis-jenis Leasing
Pada dasarnya leasing dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Operating Lease
Operating lease atau disebut juga service lease umumnya menyediakan
pendanaan sekaligus perawatan aktiva tetap.
Ciri-ciri operating lease adalah:
Meliputi jasa keuangan maupun jasa perawatan
Jenis barang yang di-lease seperti komputer, mesin fotokopi dan mobil
Barang modal tidak teramortisasi secara penuh (not fully amortized),
artinya total lease payment lebih kecil dari biaya pengadaan aktiva
Dalam kontrak, lessor wajib memelihara dan merawat barang modal
tersebut dan biaya perawatan ini sudah dihitung dalam biaya lease
Usia kontrak lease lebih pendek dari usia ekonomis aktiva yang
dipergunakan
Lessor mengharapkan keuntungan dari me-leasing aktivanya beberapa
kali
Ada klausul cancellation atau dapat dibatalkan. Klausul ini memberi
hak kepada lessee untuk membatalkan kontrak lease sebelum jatuh
tempo jika barang tersebut sudah ketinggalan zaman atau ternyata tidak
diperlukan lagi.
2. Financial Lease

Financial lease atau sering disebut capital lease berbeda dari operating
lease dalam hal:
Tidak mnenyediakan jasa perawatan
Tidak dapat dibatalkan
Teramortisasi secara penuh (fully amortized), artinya total lease
payment sama dengan biaya pengadaan aktiva plus keuntungan lessor.
Dalam financial lease, biasanya dalam kontrak disebutkan tentang:
Periode persewaan. Selama periode tersebut persewaan tidak dapat
dibatalkan
Waktu dan jumlah pembayaran sewa selama periode tertentu
Kemungkinan memperpanjang persewaan atau membeli aktiva tersebut
pada saat masa persewaan berakhir
Persyaratan pembayaran biaya pemeliharaan dan reparasi, pajak,

asuransi, dan biaya lain-lain. Dengan net lease penyewa membayar


biaya-biaya ini. Dengan maintenance lease pihak yang menyewakan
menanggung pemeliharaan aktiva tersebut dan membayar asuransinya.
Ciri-ciri financial lease antara lain:
1. Lessee menghubungi supplier untuk memilih dan menentukan jenis
barang, spesifikasi, harga, layanan purna jual dan informasi lain atas
barang modal yang dibutuhkan dan melakukan negosiasi yang berkaitan
dengan rencana pembalian barang modal
2. Lessor hanya berkepentingan terhadap kepemilikan barang tersebut
secara hukum. Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar
barang tersebut kemudian diserahkan kepada lessee
3. Sebagai imbalannya lessee akan secara berkala membayar sejumlah
uang tertentu kepada lessor untuk jangka waktu tertentu yang telah
disepakati bersama. Sejumlah uang ini meliputi harga barang ditambah
bunga serta keuntungan pihak lessor.
Ada beberapa bentuk financial lease. Tiga bentuk utama adalah:
a. Sale and lease back. Dalam bentuk ini perusahaan seolah-olah menjual
aktiva yang telah dimilikinya kepada perusahaan sewa guna (karena itu
memperoleh cash inflow) dan kemudian menyewanya kembali dari
perusahaan tersebut. Perusahaan melakukan cara ini biasanya karena
memerlukan kas dalam jumlah yang cukup banyak, tetapi juga masih
memerlukan aktiva yang di-sale and lease back tersebut.
4

b. Direct lease. Dalam bentuk ini perusahaan menyewa aktiva yang


sebelumnya tidak menjadi miliknya
c. Leveraged lease. Bagi perusahaan yang menyewa, bentuk ini tidak
berbeda dengan direct lease. Hanya saja perusahaan sewa guna tidak
lagi membiayai seluruh kebutuhan dana yang diperlukan untuk
memperolah aktiva tersebut, tetapi menggunakan (sebagian) pinjaman.
Dengan demikian terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu lessor, lessee,
dan pemberi pinjaman. Bagi lessee, bentuk sewa guna ini tidak ada
bedanya dengan direct lease.
D. Alasan Perusahaan Memilih Leasing
Ada beberapa alasan kualitatif mengapa perusahaan memilih alternatif
leasing, yaitu:

Fleksibilitas
Sebagian besar armada penerbangan diperoleh dengan cara leasing.
Dengan leasing, armada penerbangan dapat dengan mudah mengubah rute
penerbangan (missal dari jarak pendek ke jarak jauh). Jika mereka
membeli peswat, misalnya untuk jarak pendek, mereka akan kesulitan
menjual pesawat tersebut untuk membeli pesawat yang dapat terbang jarak
jauh. Pada contoh ini leasing menyediakan fleksibilitas operasional.
Menghindari aktiva yang cepat ketinggalan zaman
Aktiva-aktiva berteknologi tinggi biasanya cepat ketinggalan zaman
(misalnya komputer dan handphone). Untuk menghindari resiko aktiva
ketinggalan zaman, perusahaan dapat melakukan leasing karena dengan
leasing perusahaan dapat menggunakan aktiva tersebut untuk jangka
pendek. Sebagai pemilik aktiva, lessor menanggung resiko akibat
perubahan teknologi yang pesat. Namun, selain menikmati lease payment
yang lumayan, lessor dapat menemukan pihak yang membutuhkan aktiva
yang sedikit ketinggalan zaman tersebut sehingga dapat menjualnya
dengan lebih mahal.
Cocok untuk perusahaan yang permintaan terhadap produk atau jasanya
sangat tidak menentu
Untuk perusahaan semacam ini, klausul cancellation pada leasing sangat
bermanfaat. Saat permintaan terhadap produk atau jasa menurun drastis

dan perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi, perusahaan


dapat membatalkan leasing aktivanya.
Lessor menyediakan jasa perawatan aktiva
Tidak semua perusahaan mampu merawat aktivanya dengan baik.
Misalnya bank yang memiliki cukup banyak mobil harus mengeluarkan
biaya cukup banyak untuk perawatannya. Terkadang tidak hanya masalah
biaya, tapi juga kerepotan yang timbul dari perawatan aktiva tersebut.
Perbedaan-perbedaan yang membuat leasing menarik bagi lessor dan
lessee
Misalnya perbedaan situasi pajak yang dihadapi lessor dan lessee.
Pendanaan yang lebih longgar
Berhutang biasanya lebih rumit prosedurnya dan menimbulkan covenant
(aturan-aturan) dari kreditor. Oleh karena itu, leasing dianggap alternatif
pendanaan yang lebih longgar serta cepat.
Kemudahan memperoleh kredit
Bagi perusahaan dengan rating yang kurang baik, berhutang adalah
alternatif yang kurang menguntungkan karena perusahaan akan dikenai
bunga yang relatif tinggi. Untuk perusahaan semacam ini, leasing
merupakan alternatif yang menarik.
Penghematan kas
Leasing menghindarkan perusahaan dari pengeluaran kas yang besar untuk
membeli aktiva tetap (tentunya harus mengasumsikan bahwa perusahaan
tidak meminjam uang untuk membeli aktiva).
E. Manfaat Leasing
Dilihat dari sudut pandang lessee, keuntungan penggunaan jasa
leasing adalah:
Leasing sebagai sumber dana
Fleksibel dalam hal pemakaian peralatan yang sangat peka terhadap
perubahan teknologi seperti komputer, maka cara leasing lebih baik
daripada membeli
Menahan pengaruh inflasi karena leasing melindungi lessee dari resiko
penurunan nilai uang karena inflasi. Besarnya angsuran yang dibayar
lessee tetap sama baik sebelum maupun setelah terjadinya inflasi.
Dilihat dari sudut pandang lessor, keuntungan penggunaan jasa
leasing antara lain:
6

Tingkat bunga yang lebih tinggi dari bank sehingga merupakan


keuntungan bagi lessor
Lessor mempunyai hak secara hukum untuk menjual barang lease
sehingga lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan pelelangan
Seandainya lessee tidak mampu memenuhi kewajiban dalam kontrak
leasing-nya, lessor berhak untuk menarik kembali miliknya karena secara
hukum lessor masih pemilik sah barang tersebut.
F.

Keputusan Pendanaan dengan Leasing


Untuk mengetahui apakah perusahaan lebih baik melakukan leasing,
maka dapat dilakukan analisis dengan cara membandingkannya dengan
kondisi seandainya aktiva tersebut dibeli dengan dana pinjaman. Perhitungan
manfaat netto leasing atau Net Advantage of Leasing (NAL) dinyatakan
sebagai berikut:
n
Ot (1 T ) Lt (1 T ) TI t TDt
Vn

I0
NAL =
(1 K l ) t
(1 k s ) n
t 1
Keterangan:
Ot = setiap arus kas operasional yang terjadi selama periode t jika
pengadaan aktiva melalui pembelian, sebagian besar berupa biayabiaya pemeliharaan dan asuransi. Jika cara leasing, maka biaya ini
Lt
T
It

akan dibayar lessor


= biaya sewa tahunan selama periode t
= tarif pajak pendapatan perusahaan
= biaya bunga yang dapat mengurangi pajak selama periode t jika
pengadaan aktiva dilakukan dengan leasing. Biaya bunga ini
diasumsikan muncul jika aktiva dibeli dengan maminjam dana

Dt
Kl

sebesar harga beli aktiva


= biaya depresiasi aktiva selama periode t
= biaya leasing sebesar tingkat bunga setelah pajak (1-T). Tingkat
bunga

setelah

pajak

ini

digunakan

untuk

mendiskontokan

penghematan arus kas setelah pajak jika pengadaan aktiva dilakukan


Vn
Ks
I0

dengan leasing
= nilai sisa aktiva yang diperkirakan pada tahun n
= tingkat diskonto yang digunakan untuk mencari nilai sekarang
= harga pembelian aktiva yang tidak akan dibayar perusahaan
seandainya aktiva itu di-leasing.

Bila NAL positif (NAL>0) berarti alternatif leasing menawarkan


keuntungan pendanaan yang lebih baik dibandingkan pembelian yang
dibiayai oleh pinjaman.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Leasing atau sering disebut sewa guna usaha merupakan bentuk
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal untuk
digunakan oleh suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih bagi perusahaan
tersebut untuk membeli barang modal yang bersangkutan sebesar nilai sisa
atau mengembalikan barang tersebut.
Ciri-ciri leasing adalah:
Obyek leasing
Pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian leasing (lessee dan lessor)
Pembayaran berkala dalam jangka waktu tertentu
Residual value (nilai sisa)
Hak opsi bagi lessee untuk membeli aktiva
Jenis-jenis Leasing antara lain:
Operating Lease
Financial Lease

Financial Lease memiliki beberapa bentuk, antara lain Sale and lease
back, Direct lease, dan Leveraged lease.
Alasan perusahaan memilih leasing adalah fleksibilitas, menghindari
aktiva yang cepat ketinggalan zaman, cocok untuk perusahaan yang
permintaan terhadap produk atau jasanya sangat tidak menentu, lessor
menawarkan jasa perawatan aktiva, perbedaan-perbedaan yang membuat
leasing menarik bagi lessor dan lessee, pendanaan yang lebih lonngar,
kemudahan memperoleh kredit, dan penghematan kas.

B. Saran
Menurut kelompok kami, sebaiknya perusahaan lebih memilih leasing
karena banyak untungnya, antara lain dapat menghemat kas, lebih fleksibel,
pendanaan yang lebih longgar, kemudahan memperoleh kredit, menghindari
aktiva yang cepat ketinggalan zaman, dan cocok untuk perusahaan yang
permintaan terhadap produk atau jasanya sangat tidak menentu.

DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 1996. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Purwohandoko. 2009. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Surabaya: Unesa
University Press.

10

Anda mungkin juga menyukai