DASAR-DASAR LEASING
Jenis-jenis aktiva apa yang disewakan? Semua jenis peralatan dapat disewakan, misalnya
gerbong kereta api, helikopter, buldoser, kapal tongkang, CT scanner, komputer, dan
sebagainya. Kelompok terbesar peralatan yang disewakan berupa peralatan teknologi
informasi. Kemudian diikuti aktiva bidang transportasi (truk, pesawat udara, perkeretaapian),
kemudian bidang konstruksi dan pertanian.
Siapakah Pemainnya?
lease adalahh perjanjian kontraaktual antara lessor dan lessee yang memberikan hak kepada
lessee untuk menggunakan properti tertentu, yang dimiliki oleh lessor, selama periode waktu
tertentu dengann membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan, yang umumnya
dilakukan secara periodik.
Siapa saja lessor yang memiliki properti? Pada umumnya mereka termasuk dalam salah satu
dari tiga kategori berikut ini
Bank
Perusahaan captive leasing
Pihak independen
Bank
Bank merupakan pemain terbesar dalam bisnis leease. Mereka memiliki sumber dana rendah
biaya yang merupakan keuntungan dalam kemampuan membeli aktiva dengan harga yang
lebih rendah dibanding kompetitor mereka. Bank juga selalu lebih agresif dlam pasar lease.
Mereka telah sampai pada kesimpulan bahwa ada kesempatan meraih uang di bidang lease,
maka mereka telah memperluas jajaran produk mereka ke area ini. Pada akhirnya, transaksi
lease saat ini telah lebih terstandardisasi, yang merupakan keuntungn bagi bank karena
mereka tidak perlu terlalu inovatif dalam menyusun perjanjian lease. Maka, bank seperti
Wells Fargo, Chase, Citigroup, dan PNC memiliki perusahaan anak berskala besar di bidang
lease.
Pihak Independen
Pihak independen adalah yang terakhir dalam kategori lessor. Pihak independen belum
berprestasi baik selama beberapa tahun belakangan. Porsi pasar mereka telah menurun cukup
dramatis seiring bank dan perusahaan captive leasing menjadi lebih agresif dalam area
pembiayaan lease. Pihak independen tidak memiliki akses titik penjualan, maupun
keuntungan pendanaan biaya redah. Keunggulan mereka sering kali berupa penyusunan
kontrak inovatif bagi para lessee. Juga, mereka mulai bertindak sebagai perusahaan keuangan
captive bagi perusahaan lain yang tidak memiliki perusahaan anak di bidang lease.
Keunggulan Lease
Beberapa keunggulan yang umumnya dinikmati lessee adalah:
Pembiayaan 100% dengan Suku Bunga Tetap. Lease sering ditandatangani tanpa
mebutuhka uang muka dari lessee, yang membantu menghemat dana kas yang
terabatas khususnya sangat diinginkan oleh perusahaan baru dan sedang berkembang.
Selain itu, pembayaran lease juga sering bersifat tetap, sehingga melindungi lessee
dari inflasi dan meningkatnya biaya uang.
Proteksi terhadap Keusangan. Peralatan yang dilease dapat mengurangi risiko
keusangan bagi lessee, dan dalam banyak kasus memindahkan risiko nilai residu
kepada lessor.
Fleksibilitas. Perjanjian lease memiliki lebih sedikit atasan-batasan bila dibandingkan
dengan perjanjian hutang lainnya. Lessor yang inovatif mampu membuat perjanjian
lease disesuaikan denga kebutuhan khusus lessee.
Pembiayaan yang Lebih Murah. Beberapa perusahaan menyadari bahwa pembiayaan
dengan lease ternyata lebih murah daripada jenis pembiayaan lainnya. Sebagai
contoh, perusahaan baru yang bergerak dalam industri yang sedang mengalamai
depresi, atau perusahaan yang terkena tarif pajak rendah, mungkin melease sebagai
cara untuk memperoleh keuntungan pajak yang bila tidak dilakukan akan hilang.
Pengurangan pajak melalui beban penyusutan tidak memberikan manfaat berarti bagi
perusahaan yang mempunyai laba kena pajak yang kecil. Melalui leasing, perusahaan
leasing atau lembbaga keuangan dapat memperoleh manfaat ini dan kemudian
memberikannya kepada lessee atau pemakai aktiva yang dilease berupa pembayaran
sewa yag lebih renda.
Keuntungan pajak. Dalam beberapa kasus perusahaan dapat “membuat kue dan ikut
memakannya” dengan keuntungan pajak yang datang dari lease. Yaitu, dengan alasan
tujuan pelaporan finansial, perusahaan tidak melaporkan aktiva atau kewajiba yang
termasuk dalam peerjanjian lease. Namun, dengan alasan tujuan perpajakan,
perusahaa dapat mengkapitalisasi dan mendpresiasi aktiva lease. Hasilnya, perusahaan
melakukan pengurangan di muka alih-alih di ahir dan sekaligus mengurangi
pajaknya.
Pembiayaan di Luar Neraca. Beberapa lease tidak mengakibatkan bertambahnya
hutang pada neraca atau mempengaruhi rasio keuangan, tetapi dapat menambah
kemampuan perusahaan untuk melakukan pinjaman. Pembiayaan di luar neraca
semacam itu penting bagi perusahaann tertentu.
Jangan Mengkapitalisasi setiap Aktiva yang Dilease. Karena lessee tidak memiliki
hak milik atas properti yang dilease, maka kapitalisasi tidak diperlukan.
Mengkapitalisasi Lease Serupa dengan Pembelian Cicilan. Akuntan harus melaporkan
transaksi sesuai dengan substansi ekonominya: karena itu, jika pembelian cicilan
dikapitalisasi, maka demikian juga dengan lease yang memiliki karakteristik serupa.
Mengkapitalisasi Semua Lease Jangka Panjang.
Mengkapitalisasi Lease Perusahaan di mana Penalti atas Pelanggaran Perjanjian
Berjumlah Substansial. Pendekatan yang terakhir ini adalah hanya engkapitalisasi hak
dan kewajiban kontraktual perusahaan (yang tidak dapat dibatalkan). Jadi, tidak
mungkin pelaksanaan kontrak menurut lease dapatdiindari tanpa penalti (denda) yang
besar.
Karena sudah mengkapitalisasi aktiva, lessee akan mencatat penyusutan. Lessor dan lessee
akan memperlakukan pembayaran lease sebagai pembayaran pokok dan bunga.
Jika kontrak lease tidak dikapitalisasi, tidak ada aktiva yang dicatat oleh lessee dan tidak ada
aktiva yang dikeluarkan dari pembukuan lessor. Pada saat pembayaran lease dilakukan,
lessee mencatat beban sewa dan lessor mengakui pendapatan sewa.
Untuk lease yang dicatat sebagai lease modal, lease harus dianggap tidak dapat dibatalkan,
dan memenuhi satu atau lebih dari empat kriteria berikut ini:
Lease yang tidak memenuhi salah satu kriteria di atas diklasifikasikan sebagai lease operasi.
Ilustrasi 21-5 menunjukkan bahwa lease yang memenuhi salah satu dari empat kriteria
mengakibatkan lease ini diklasifikasikan sebagai lease modal bagi lessee.
Kriteria Kapitalisasi
Keempat kriteria kapitalisasi yang berlaku untuk lessee bersifat kontroversial dan sulit
diterapkan dalam praktek. Kriteria-kriteria tersebut akan dibahas berikut ini.
Dalam menentukan nilai sekarang dari pembayaran lease minimum, ada tiga konsep penting
yang harus diperhitungkan: (1) pembayaran lease minimum. (2) biaya executory, dan (3)
tingkat diskonto.
Pembayaran lease minimum. Pembayaran ini adalah pembayaran yang harus dilakukan oleh
lessee sehubungan dengan properti yang di lease. Pembayaran lease minimum mencakup hal-
hal berikut ini:
Pembayaran Sewa Minimum. Pembayaran minimum yang harus dilakukan oleh lessee
kepada lessor berdasarkan kesepakatan lease. Pembayaran lease minimum dapat juga
mencakup nilai residu yang dijamin (jika ada), penalti atas kegagalan memperbaharui,
atau opsi untuk membeli dengan harga khusus (jika ada).
Nilai Residu yang Dijamin. Nilai residu adalah estimasi nilai wajar (pasar) dari
properti yang dilease pada akhir masa lease. Nilai residu yang dijamin adalah (1)
jumlah tertentu atau yang dapat ditentukan di mana lessor memiliki hak untuk
meminta lessee membeli aktiva atau (2) jumlah yang dijanjikan oleh penjamin lessee
atau pihak ketiga untu diperoleh oleh lessor. Jika tidak dijamin secara penuh, maka
nilai residu yang idak dijamin merupakan estimasi nilai residu eksklusif dari setiap
bagian yang dijamin.
Penalti atas Kegagalan Memperbaharui atau Memperpanjang Lease
Opsi untuk Membeli dengan Harga Khusus
Biaya-biaya Executory. Aktiva berwujud yang dilease juga membutuhkan beban asuransi,
pemeliharaan, dan pajak disebut biaya executory selama umur ekonomisnya. Jika lessor tetap
bertanggung jawab atas pembayaran biaya-biaya jenis kepemilikan ini, maka bagian dari
setiap pembayaran lease yang mencerminkan biaya executory harus dikeluarkan dari
perhitungan nilai sekarang pembayaran lease minimum karena bukan merupakan pembayaran
atau pengurangan kewajiban.
Tingkat Diskonto. Lessee menghitung nilai sekarang dari pembayaran lease minimum
dengan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental lessee, yang didefinisikam sebagai:
“Suku bunga yang pada awal lease, harus dikeluarkan oleh lessee untuk meminjam dana
yang diperlukan guna membeli aktiva yang dilease menurut pinjaman yang dijamin, dengan
jangka waktu pelunasan yang serupa dengan skedul pembayaran dalam kontrak lease.
Untuk menentukan apakah nilai sekarang dari pembayaran tersebut lebih kecil daripada 90%
nilai pasar wajar properti, lessee akan mendiskontokan pembayaran dengan menggunakan
suku bunga pinjaman inkremental. Menentukan suku bunga pinjaman ini akan sering
membutuhkan pertimbangan karena didasarkan pada pembelian properti hipotesis.
Akan tetapi, terdapat satu pengecualian dari ketentuan ini: jika (1) lessee mengetahui suku
bungan implisit yang dihitung oleh lessor dan (2) suku bunga itu lebih rendah dari suku
bunga pinjaman inkremental lessee, maka lessee harus menggunakan suku bunga implisit
lessor. Suku bunga implisit dalam lease adalah tingkat diskonto yang jika diterapkan pada
pembayaran lease minimum dan setiap nilai residu yang tidak dijamin yang terhutang kepada
lessor, akan menyebabkan nilai sekarang agregat sama denga nilai wajar properti yang
dilease kepada lessor.
Periode Penyusutan
Jika perjanjian lease mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee atau mencakup opsi
pembelian dengan harga khusus aktiva yang dilease disusutkan dalam cara yang konsisten
dengan kebijakan penyusutan normal lessee atas aktiva yang dimilikinya dengan
menggunakan umur ekonomis aktiva.
Konsep Penyusutan
Walaupun jumlah yang awalnya dikapitalisasi sebagai aktiva dan dicatat sebagai kewajiban
telah dihitung pada nilai sekarang yang sama, namun penyusutan aktiva dan pengurangan
kewajiban adalah dua proses akuntansi yang independen selama jangka waktu lease. Lessee
harus menyusutkan aktiva yang dilease dengan menggunakan metode penyusutan
konvensional; garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, unit produksi, dan lainnya.
Jangka waktu lease adalah 5 tahun, dan perjanjian lease tidak dapat dibatalkan, yang
mengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62 pada awal setiap
tahun.
Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000 dengan
estimasi umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu.
Sterling membayar seluruh biaya executory secara langsung kepada pihak ketiga
kecuali untuk pajak properti sebesar $2.000 per tahun, yang dimasukkan dalam
pembayaran tahunan kepada lessor.
Lease ini tidak mencakup opsi pembaharuan, dan peralatan kembali menjadi milik
Caterpillar pada akhir masa lease.
Suku bunga pijaman inkremental Sterling adalah 11% per tahun.
Sterling menyusutkan peralatan serupa miliknya atas dasar garis lurus.
Caterpillar menetapkan sewa tahunan untuk memperoleh tingkat pengembalian atas
investasi sebesar 10% per tahun; hail ini ini diberitahu kepada Sterling.
Lease ini memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai lease modal dengann alasan
sebagai berikut:
Jangka waktu lease selama 5 tahun yang sama dengan estimasi umur ekonomis
peralatan selama 5 tahun, memenuhi pengujian 75%.
Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum ($100.000 sebagaimana diitung di
bawah) melebihi 90% dari nilai wajar properti ($100.000)
Pembayaran lease minimum adalah $119.908,10 ($23.981,62 x 5), dan jumlah yang
dikapitalisasi sebagai aktiva yang dilease dihitung sebagai nilai sekarang dari pembayaran
lease minimum sebagai berikut:
Setiap pembayaran lease sebesar $25.981,62 tersdiri dari tiga unsur: (1) pengurangan
kewajiban lease, (2) biaya pendanaan (beban bunga), dan (3) biaya executory (pajak
properti). Total biaya pendanaan selama jangka waktu lease adalah $19.908,10, yaitu
perbedaan antara nilai sekarang pembayaran lease ($100.00) dan kas aktual yang dikeluarkan,
dikurangi biaya executory ($119.908,10). Oleh karena itu, beban bunga tahunan, dengan
menggunakan metode bunga efektif adalah fungsi dari kewajiban yang beredar, sebagaimana
disajikan pada ilustrasi 21-7:
Pada akhir tahun fiskal Lessee Company, 31 Desember 2008, bunga akrual dicatat sebagai
berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2008, aktiva yang dicatat menurut lease modal telah diidentifikasi
secara terpisah pada neraca lessee. Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau
siklus operasi, mana yang lebih lama, diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar dan sisanya
sebagai kewajiban tidak lancar. Sebagai contoh, bagian lancar dari total kewajiban per
31/12/08 sebesar $76.018,38 pada skedul amortisasi lessee adalah jumlah pengurangan
kewajiban pada tahun 2009, atau $16.379,78. Bagian kewajiban yang berhubungan dengan
transaksi lease pada tanggal 31 Desember 2008 akan disajikan sebagai berikut:
Ayat jurnal hingga tahun 201a akan mengikuti pola di atas. Biaya executory lainnya (asuransi
dan pemeliharaan) yang dikeluarkan oleh sterling akan dicatat dengan pola yang sama seperti
digunakan untuk mencatat setiap biaya operasi lainnya yang terjadi atas aktiva yang dimiliki
oleh Sterling.
Pada saat berakhirnya masa lease, jumlah yang dikapitalissi sebagai peralatan yang dilease
telah seluruhnya diamortisasi dan kewajiban lease telah seluruhnya dilunasi. Jika tidak dibeli,
peralatan tersebut akan dikembalikan ke lessor, serta peralatan yang dilease dan aku
akumulasi penyuutan terkait akan dihapus dari pembukuan.
Jika peralata dibeli pada akhir masa lease dengan harga $5.000 dan estimasi umur peralatan
diubah dari 5 menjadi 7 tahun, maka ayat jurnal berikut harus dibuat:
Metode Operasi (Lessee)
Dalam metode operasi, bean sewa harus diakrualkan dari hari ke hari ke lessee ketika properti
digunakan. Lessee membebankan sewa ke periode-periode yang memperoleh manfaat dari
penggunaan aktiva dan mengabaikan, dalam akuntansi, setiap komitmen untuk melakukan
pembayaran di masa depan.
Sebagai contoh, misalkan bahwa lease modal yang diilustrasikan sebelumnya tidak
memenuhi kriteria sebagai lease modal dan karenanya, diperlukan sebagai lease operasi.
Beban tahun pertama ke operasi adalah $25.981,62, yaitu jumlah pembayaran sewa. Ayat
jurnal untuk mencatat pembayaran ini pada tanggal 1 Januari 2008 adalah sebagai berikut:
Selain itu, penggunaan pendekatan lease modal akan mengakibatkan aktiva dan kewajiban
terkait sebesar $100.000 dilaporkan pertama kali pada neraca: tidak ada aktivadan kewajiban
seperti ini yang akan dilaporkan menurut metode operasi. Oleh karena itu, perbedaan-
perbedaan berikut ini akan terjadi jika lease modal dan bukan lease operasi yang digunakan:
Ekonomi Leasing
Lessor menentukan jumlah sewa, berdasarkan tingkat pengembalian suku bunga implisit
yang dibutuhkan untuk menjustifikasi leasing aktiva. Faktor-faktor penting yang
dipertimbangkan dalam menentukan tingkat pengembalian adalah posisi kredit lessee,
lamanya lease, dan status nilai residu.
Pada contoh Caterpillar/Sterling, suku bunga implisit lessor adalah 10%, biaya peralatan bagi
lessor adalah $100.000, dan estimasi nilai residu adalah nol. Lessor Company menentukan
jumlah pembayaran lease sebagai berikut:
Lease operasi
Lease pembiayaan langsung
Lease jenis penjualan
Lihatlah ilustrasi 21-11. Jika pada tanggal perjanjian lease (awal) lessor adalah pihak yang
memenuhi satu atau lebih kriteria kelompok I berikut ini (1, 2, 3, dan 4) dan kedua kriteria
kelompok II berikut (1 dan 2), maka lessor harus mengklasifikasikan dan memperhitungkan
perjanjian ini sebagai lease pembiayaan langsung atau lease jenis penjualan.
Perbedaan antara lease pembiayaan langsung dan lease jenis penjualan bagi lessor adalah
adanya atau tidak adanya laba produsen atau penyalur: lease jenis penjualan melibatkan laba
produsen atau penyaur, sedangkan lease pembiayaan langsung tidak memiliki unsur tersebut.
Laba lessor adalah perbedaan antara nilai wajar properti yang dilease pada awal lease dengan
biaya atau jumlah tercatat lessor.
Semua lease yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai lease pembiayaan langsung atau jenis
penjualan diklasifikasikan dan diperlakukan oleh lessor sebagai lease operasi. Ilustrasi 21-12
menunjukkan situasi di mana lease diklasifikasikan sebagai lease operasi, pembiayaan
langsung, atau jenis penjualan bagi lessor.
Jangka waktu lease adalah 5 tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2008, tidak
dapat dibatalkan, dan membutuhkan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62
pada awal setiap tahun; pembayaran termasuk $2.000biaya executory.
Peralatan memiliki biaya $100.000 bagi Caterpillar, nilai wajar pada awal lease
sebesar $100.000, estimasi umur ekonomis selama 5 tahun, da tidak ada nilai residu.
Tidak ada biaya langsung awal yang dikeluarkan untuk negosiasi dan menutup
transaksi lease.
Lease tidak memiliki opsi untuk memperbaharui kontrak da peralatan dkembalikan ke
Caterpillar pada akhir masa lease.
Ketertagihan dapat dijamin dan tidak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh
Caterpillar.
Caterpillar menentukan pembayaran lease tahunan untuk menjamin tingkat
pengembalian 10% atas investasinya sebagai berikut
Lease tesebut memenuhi kriteria klasifikasi sebagai lease pembiayaan langsung karena (1)
jangka waktu lease melebihi 75% estimasi umur ekonomis peralatan, (2) nilai sekarang dari
pembayaran lease minimum melebihi 90% nilai wajar peralatan, (3) ketertagihan pembayaran
dipastikan secara layak, dan (4) tidak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh
Caterpillar. Lease ini tidak Termasuk lease jenis penjualan karena tidak ada selisih antara
nilai wajar peralatan ($100.00) dengan biaya yang dikeluarkan oleh Caterpillar ($100.000).
Piutang lease merupakan nilai sekarang dari pembayaran lease minimum (tidak termasuk
biaya executry yang merupakan pajak properti sebesar $2.000). caterpillar akan
menghitungnya sebagai berikut:
Peralatan yang dilease dengan biaya perolehan sebesar $100.000 yang menggambarkan
investasi Caterpillar, diganti dengan piutang lease bersih. Dengan cara yang sama dengan
perlakuan bunga oleh lessee, Caterpillar menggunakan metode bunga efektif dan mengakui
pendapatan bunga sebagai fungsi dari investasi bersih yang belum dipulihkan, sebagaimana
ditunjukkan pada ilustrasi 21-15.
Pada tanggal 31 Desember 2008, investasi bersih menurut lease modal dilaporkan dalam
neraca lessor di antara aktiva lancar atau aktiva tidak lancar, atau keduanya. Bagian yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang leih lama,
diklasifikasi sebagai aktiva lancar dan sisanya sebagai aktiva tidak lancar.
Bagian aktiva yang berhubungan dengan transaksi lease per 31 Desember 2008 Disajikan
sebagai berikut:
Metode Operasi (Lessor)
Menurut metode operasi setiap penerimaan sewa oleh lessor dicatat sebagai pendapatan sewa.
Aktiva yang dilease disusutkan dalam cara yang biasa, di mana beban penyusutan periode
berjalan ditandingkan dengan pendapatan sewa. Jumlah pendapatan yang diakui dalam setiap
periode akuntansi berjumlah sama tanpa memandang ketentuan atau provisi lease, kecuali
dasar lain yang sistematis dan rasional lebih mencerminkan pola waktu di mana manfaat itu
diperoleh dari aktiva yang di lease.
Selain beban penyusutan, biaya pemeliharaan dan biaya jasa lain yang diberikan menurut
provisi lease yang berkaitan dengan periode akuntansi berjalan juga dicatat sebagai beban.
Lessor akan mengamortisasi setiap biaya yang dibayarkan kepada pihak ketiga yang
independen seperti honor penaksiran, honor penemu, dan biaya kredit cek selama umur lease
yang biasanya atas dasar garis lurus.
Untuk mengilustrasikan metode operasi, asumsikan bahwa lease pembiayaan langsung yang
diilustrasikan di atas tidak memenuhi kualifikasi sebagai lease modal dan karenanya,
diperhitungkan sebagai lease operasi. Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan sewa, dengan
asumsi beban pajak properti $2.000, adalah sebagai berikut:
MASALAH-MASALAH AKUNTANSI KHUSUS
Karakteristik perjanjian lease yang mengakibatkan masalah akuntansi yang unik adalah:
Nilai residu
Lease jenis penjualan (lessor)
Opsi pembeliam dengan harga khusus
Biaya langsung awal
Lancar vs tidak lancar
Pengungkapan
Nilai Residu
Akuntansi untuk nilai residu sangat kompleks dan mungkin merupaka bagian yang paling
sulit untuk dipahami dari akuntansi lease.
Pembayaran Lease
Nilai residu yang dijamin menurut definisinya memiliki jaminan realisasi yang lebih besar
daripada nilai residu yang tidak dijamin. Sebagai akibatnya, lessor dapat menyesuaikan
pembayaran lease karena kepastian pemulihan semakin meningkat. Namun, sesudah tingkat
ini ditentukan tidak ada perbedaan dari sudut pandang akuntansi apakah nilai residu dijamin
atau tidak dijamin. Investasi bersih yang dicatat oleh lessor akan tetap sama.
Asumsikan data yang sama dengan ilustrasi sebelumnya kecuali bahwa nilai residu sebesar
$5.000 diestimasi pada akhir masa lease 5 tahun. Selain itu, diasumsika ROI sebesar 10%,
apakah nilai residu dijamin atau tidak. Lessor Company akan menghitung jumla pembayaran
lease seperti pada ilustrasi 21-17.
Dengan menggunakan pembayaran sewa yang dihitung oleh lessor pada ilustrasi 21-17,
pembayaran lease minimum adalah $121.185,45 ([$23.237,09 x 5] + $5.000). Nilai sekarang
dari pembayaran lease minimum yang dikapitalisasi dihitung pada ilustrasi 21-18.
Pada akhir masa lease, sebelum lessee mengembalikan aktiva ke lessor, akun aktiva dan
kewajiban lease memiliki saldo seperti disajikan pada ilustrasi 21-20.
Jika nilai pasar wajar melebihi $5.000, maka keuntungan dapat diakui. Keuntungan atas nilai
residu ya dijamin dapat dialokasikan ke caterpillar dan Sterling berdasarkan rasio yang
disetujui dari awal.
Nilai Residu yang Tidak Dijamin. Nilai residu yang tidak dijamin dari sudut pandang lessee
adalah sama seperti tidak adanya nilai residu dalam hal dampaknya terhadap metode
perhitungan pembayaran lease minimum lessee dan kapitalisasi aktiva yang dilease serta
kewajiban lease.
Asumsikan fakta yang sama dengan contoh di atas kecuali bahwa nilai residu sebesar $5.000
tidak dijamin. Jumlah pembayaran lease tahunan akan sama sebesar $23.237,09. Apakah nilai
residu dijamin atau tidak, Lessor Company akan menerima jumlah dipulohkan yang sama
dari sewa lease yaitu $96.895,40. Pembayaran lease minimum adalah $116.185,45
($23.237,09 x 5). Lessee Company akan mengkapitalisasi jumlah sebagai berikut:
Dengan asumsi bahwa aktiva yang dilease sudah disusutkan sepenuhnya dan kewajiban lease
sudah diamortisasi seluruhnya, tidak ada ayat jurnal yang dibutuhkan pada akhir masa lease
kecuali untuk menghapus aktiva dari pembukuan.
Ayat Jurnal Lessee yang Melibatkan Nilai Residu. Ayat jurnal yang dibuat oleh Sterling baik
untuk nilai residu yag dijamin dan tidak dijamin ditunjukkan pada Ilustrasi 21-24 dalam
bentuk komparatif.
Akuntansi Lessor untuk Nilai Residu
Lessor mengasumsikan akan merealiasasi nilai residu pada akhir masa lease apakah dijamin
atau tidak. Pembayaran leas yang disyaratkan oleh lessor untuk memperoleh pegembalian
tertentu atas investasi adalah sama ($23.237,09) apakah nilai residu dijamin atau tidak
dijamin.
Dengan menggunaka data Caterpillar/Sterling dan asumsi adanya nilai residu sebesar $5.000
serta klasifikasi lease sebagai lease pembiayaan langsug, jumlah yang dibutuhkan dihitung
sebagai berikut:
Skedul amortisasi dengan nilai residu dijamin atau tidak dijamin akan sama, seperti disajikan
berikut ini:
Dengan menggunakan jumlah yang dihitung di atas, ayat jurnal berikut akan dibuat oleh
Caterpillar selama tahun pertama untuk lease pembiayaan langsung ini. Perhatikan kesamaan
ayat jurnal lessee pada ilustrasi 21-24:
Dalam lease jenis penjualan, lessor mencatat harga jual aktiva terkait, biaya barang terjual
dan pengurangan persediaan yang terkait, serta piutang lease. Informasi yang dibutuhkan
untuk mencatat lease jenis penjualan adalah sebagai berikut:
Untuk mengilustrasikan lease jenis penjualan dengan nilai residu dijamin dan lease jenis
penjualan dengan nilai residu tidak dijamin, asumsikan data-data yang sama dengan contoh
lease pembiayaan langsung terdahulu. Estimasi nilai residu adalah $5.000 (dengan nilai
sekarang $3.104,60) dan biaya perolehan peralatan yang dilease Caterpillar sebesar $85.000.
asumsikan bahwa nilai pasar wajar dari nilai residu adalah $3.000 pada akhir masa lease.
Jumlah-jumlah yang relevan untuk lease jenis penjualan dihitung sebagai berikut:
Laba yang dicatat oleh Caterpillar pada saat penjualan adalah sama sebesar $15.000, apakah
nilai residu dijamin atau tidak, tetapi jumlah pendapatan penjualan dan harga pokok
penjualan berbeda.
Nilai sekarang dari nilai residu yang tidak dijamin dikurangkan dari pendapatan penjualan
dan harga pokok penjualan karena dua alasan: (1) kriteria untuk pengakuan pendapatan
belum terpenuhi, dan (2) penandingan antara beban dengan pendapatan yang belum diakui
tidak tepat. Kriteria pengakuan pendapatan belum dipenuhi karena ketidakpastian yang
melingkup realisasi nilai residu yang tidak dijamin.
Ayat jurnal Caterpillar untuk mencatat transaksi ini per 1 Januari 2008, dan penerimaan nilai
residu pada akhir masa lease disajikan dalam ilustrasi 21-30
Ilustrasi 21-30 Ayat Jurnal untuk Nilai Residu yang Dijamin dan Tidak dijamin, Caterpillar-
Lease Jenis Penjualan
Opsi Pembelian dengan Harga Khusus (Lessee)
Opsi pembelian dengan harga khusus memungkinkan lessee untuk membeli properti yang
dilease dengan harga yang jauh di bawah perkiraan nilai wajar properti di masa depan. Harga
tersebut begitu mengutungkan pada awal lease sehinggan bisa dipastikan bahwa opsi ini akan
digunakan. Jika terdapat opsi pembelian dengan harga khusus, maka lessee harus menambha
nilai sekarang dari pembayaran lease minimum dengan nilai sekarang dari harga opsi.
Jenis kedua, biaya langsun internal, adalah biaya-biaya yang secara langsung berhubungan
dengan kegiatan khusus yang dilaksanakan oleh lessor pada lease tertentu.
Untuk lease operasi, lessor harus menangguhka biaya langsung awal dan
mengalokasikannya selama jangka waktu lease secara proporsional dengan pendapata
sewa.
Dalam transaksi lease jenis penjulan, lessor membebankan biaya langsung awal pada
tahun tejadinya.
Dalam lease pembiayaan langsung, biaya langsung awal ditambahkan ke investasi
bersih dalam lease dan diamortisasi selama umur lease sebagai penyesuaian hasil.
Lancar versus Tidak Lancar
Soal
1. Saling sebagai suatu kegiatan pembiayaan dalam penyediaan barang-barang modal atau
aktiva yang disusutkan lazim disebut
A.social lease
B.Depretiation lease
C. Finance lease
D.economic lease
E. Job lease
2. akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama merupakan definisi dari....
A. Financial lease
B. Leasing company
C. Operating lease
D. Actuating lease
E. Economic lease
A. Supplier
B. lease team
C. Leassee
D. Lessor
E. Kreditur
4. dalam leasing sewa membutuhkan jangka waktu lease ditambah jumlah yang harus dibayar
untuk nilai residu baik itu opsi untuk membeli atau jaminan nilai merupakan salah satu sifat
leasing yaitu..
B. Periode lease
C. Syarat pembatalan
D. Nilai residu
5. penghematan modal merupakan salah satu keuntungan leasing hal ini dikenal dengan
sebutan.....
A. Cheap payment
B. Max payment
C.masalah pretise
6. bentuk transaksi leasing Dimana lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak lessee
dan sekaligus menyewa guna usahakan barang tersebut kepada lessee yang bersangkutan
yaitu merupakan bentuk finance lease....
C. Leaveraged lease
D. Syndicated lease
E. Cross Border lease
A. Leasing
B. L/C
C. rent
D. wages
E. payment
8. produk yang menjanjikan ganti rugi apabila terjadi sesuatu pada anggota nya adalah..
A. koperasi
B. Asuransi
C. Pegadaian
D. Sewa guna
E. bank
A. Leassee
B. Lessor
C. Kreditur
D. Debitur
E. Bankir
10. Jenis leasing yang melibatkan beberapa perusahaan sewa guna usaha secara bersamaan
melakukan transaksi sewa guna usaha dengan satu penyewa guna usaha, merupakan bentuk
pembiayaan leasing....
A. Sub leases
D. Syndicated lease
E. Leverage lease