Anda di halaman 1dari 56

Oleh

ADI RIZFAL EFRIADI, SE. M.Si


STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
Types of Leases
The Basics
 A lease adalah perjanjian dalam kontrak antara penyewa pemberi
sewa (lessee and lessor).
 Pemberi sewa memiliki aset dan memberbolehkan penyewa untuk
menggunakan aset dengan imbalan biaya sewa.

Operating Leases
• Biasanya tidak sepenuhnya diamortisasi
• Biasanya mengharuskan pemberi sewa untuk
memelihara dan mengasuransikan aset.
• Penyewa menikmati opsi untuk pembatalan.
Financial Leases
Posisi yang tepat berlawanan dengan operating
lease.
1. Tidak menyediakan pemeliharaan atau pelayanan oleh
pemberi sewa.
2. Financial leases diamortisasi secara penuh
3. Penyewa pada umumnya memiliki hak untuk memperbarui
sewa pada saat akhir masa sewa.
4. Biasanya, financial leases tidak dapat dibatalkan.
Sale and Lease-Back
Tipe tertentu dari financial lease.
Terjadi ketika perusahaan menjual aset yang telah
dimiliki ke perusahaan lain dan setelah itu segera
menyewa dari perusahaan pembeli.
Dua set arus kas yang terjadi:
 Penyewa menerima kas sekarang dari penjualan aset
 Penyewa setuju untuk melakukan pembayaran sewa secara
periodik, dengan demikian penyewa tetap bisa
mempertahankan penggunaan aset.
Leveraged Leases
Leveraged lease adalah tipe yang lain dari
ifinancial lease.
Perjanjian tiga sisi antara penyewa, pemberi sewa,
dan pemberi pinjaman.
 Pemberi sewa memiliki aset dan dengan imbalan biaya sewa
memperbolehkan penyewa untuk menggunakan asetnya.
 Pemberi sewa meminjam uang untuk membiayai aset sebagian
 Pemberi pinjaman biasanya menggunakan nonrecourse loan.hal ini
berarti bahwa pemberi sewa tidak memiliki kewajiban kepada
pemberi pinjaman dalam kasus penyewa tidak bisa membayar
sewa.
Accounting and Leasing
Dulu, leases dimasukan ke dalam off-balance-sheet
financing.
Sekarang, leases diklasifikasikan sebagai capital leases atau
operating leases.
Operating leases tidak tampak pada neraca
Capital leases tampak di neraca—present value dari
pembayaran sewa tampak pada kedua sisi.
Accounting and Leasing
Balance Sheet

Truck is purchased with debt


Truck $100,000 Debt $100,000
Land $100,000 Equity $100,000
Total Assets $200,000 Total Debt & Equity $200,000

Operating Lease
Truck Debt
Land $100,000 Equity $100,000
Total Assets $100,000 Total Debt & Equity $100,000

Capital Lease
Assets leased $100,000 Obligations under capital lease
$100,000
Land $100,000 Equity $100,000
Total Assets $200,000 Total Debt & Equity
$200,000
Capital Lease
Lease harus dikapitalisasi jika satu dari beberapa
hal di bawah terjadi:
Present value dari pembayaran sewa setidaknya
90% dari nilai pasar aset pada saat lease dimulai.
Lease mentransfer kepemilikan dari properti
kepada penyewa pada akhir masa sewa.
Lease term adalah 75% atau lebih dari umur
ekonomis aset yang diestimasi.
Penyewa dapat membeli aset pada harga yang
dapat dinegosiasikan pada akhir masa sewa.
Taxes, the IRS, and Leases
Keuntungan utama dari long-term leasing adalah
pengurangan pajak.
Leasing membolehkan adanya transfer tax benefit dari
pihak yang membutuhkan peralatan tapi tidak dapat
menikmati keuntungan dari tax benefit kepemilikan
kepada pihak yang bisa.
Secara alami, IRS berusaha untuk membatasi ini,
khususnya jika lease tampak dibuat tersendiri untuk
menghindari pajak.
Taxes, the IRS, and Leases
 Penyewa dapat mengurangi pembayaran sewa jika lease
dikualifikasikan oleh IRS.
1. Termin harus setidaknya kurang dari 30 tahun
2. Tidak ada bargain purchase option (opsi membeli).
3. Lease tidak boleh memiliki jadwal pembayaran di
mana sangat tinggi pada saat awal dan lebih rendah
setelah itu.
4. Pembayaran sewa harus memberikan kepada
pemberi sewa market rate of return yang wajar.
5. Lease tidak boleh membatasi hak penyewa untuk
menerbitkan surat hutang atau membayar dividen.
6. Opsi pembaruan harus masuk akal dan
merefleksikan nilai pasar yang wajar dari aset.
Arus Kas dari Leasing
Misalkan sebuah perusahaan yang ingin
memperoleh sebuah truk pengangkut
Truk tersebut diharapkan dapat menurunkan biaya
sebesar $4,500 per tahun
Harga truk adalah $25,000 dan memiliki masa
penggunaan 5 tahun.
Jika perusahaan membeli truk, mereka akan
mendepresiasikan secara garis lurus sampai bernilai
nol
Mereka dapat menyewa truk dari perusahaan
leasing dengan biaya sewa tahunan $6,250.
A Detour on Discounting and
Debt Capacity with Corporate
Taxes
• Present Value of Riskless Cash Flows
• Di dunia dengan pajak perusahaan, perusahaan
harus mendskon arus kasn dengan after-tax riskless
rate of interest.
• Tingkat Hutang Optimal dan Riskless Cash
Flows
• Di dunia dengan pajak perusahaan, seseorang
mementukan peningkatan pada tingkat hutang
optimal perusahaan denga mendiskon arus kas
masuk masa depan setelah pajak yang dijamin
dengan after-tax riskless interest rate.
Sewa Guna Usaha (Leasing)
Adalah kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal baik
secara SGU dengan hak opsi maupun
tanpa hak opsi untuk digunakan
oleh Lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala
Unsur SGU (Leasing)
Unsur-unsur SGU

Lessor Badan

Lessee Badan/OP

Barang Modal AT Berwujud

Perjanjian SGU Dgn syarat tertentu


Perjanjian SGU
Minimal
harus
memuat

1.Jenis transaksi SGU;


2.Identitas masing-masing pihak;
3.Nama, jenis, tipe dan lokasi penggunaan barang;
4.Harga perolehan, nilai pembayaran, pembayaran SGU,
angsuran pokok, imbalan jasa, nilai sisa,
simpanan jaminan, dan ketentuan asuransi atas brg modal;
5.Masa SGU;
6.Ketentuan masa SGU yg dipercepat dan kerugian yg harus
ditanggung Lessee atas risiko brg modal;
7.Opsi bagi Lessee (utk finance lease);
8.Tanggungjawab atas brg modal.
jenis
SGU dengan Hak Opsi (Finance/Capital lease)
SGU tanpa Hak Opsi (Operating Lease)
Kreteria SGU dg Hak Opsi
Finance Lease
1.Jumlah pembayaran selama masa SGU I
+ nilai sisa brg, harus dpt menutup cost
brg + profit Lessor;
2.Masa SGU minimal :
- 2 th utk brg modal Gol. I
- 3 th utk brg modal Gol. II & III
- 7 th utk brg modal Gol. Bangunan;
3.Perjanjian memuat hak opsi bagi Lessee.
Kreteria SGU tanpa Hak Opsi
Operating Lease
1.Jumlah pembayaran selama masa
SGU I tidak dpt menutup cost brg + profit Lessor;
2.Perjanjian tidak memuat hak opsi bagi
Lessee.
Perlakuan Operating Lease
(Lessor)
Sama dengan perlakuan menurut akuntansi
komersial :
Seluruh pembayaran yang diterima/diperoleh oleh
lessor merupakan penghasilan (obyek PPh).
Lessor berhak menyusutkan aktiva yang disewa guna
usahakan (penyusutan sesuai ketentuan fiskal)
Lessor wajib mengenakan PPN atas jasa sewa tersebut.
Perlakuan Operating Lease
(Lessee)
Sama dengan perlakuan menurut akuntansi
komersial ;
Jumlah sewa yang dibayar atau terutang pada tahun
yang bersangkutan merupakan biaya yang dapat
dikurangkan (deductible expense).
Lessee tidak berhak menyusutkan aktiva yang
disewanya.
Lessee wajib memotong PPh Pasal 23 atas sewa.
Perlakuan Finance Lease
(Lessor)
Penghasilan lessor (obyek PPh) adalah imbalan jasa SGU
(pendapatan bunga), yaitu dihitung dari seluruh
pembayaran SGU dikurangi angsuran pokok.
Lessor tidak diperbolehkan menyusutkan aktiva yang
disewa guna usahakan.
Lessor dapat membentuk dana cadangan piutang tak
tertagih yang dapat dibiayakan maksimum = 2,5% x saldo
rata-rata piutang SGU.
Angsuran PPh Pasal 25 dihitung berdasarkan Laporan
Keuangan Triwulanan yang disetahunkan.
Pembayaran SGU tidak dikenakan PPN.
Perlakuan Finance Lease
(Lessee)
Lessee tidak boleh menyusutkan aktiva tetap yang
leasingnya. Hal ini berbeda dengan perlakuan akuntansi
komersial. Dalam akuntansi komersial aktiva tetap SGU
disusutkan oleh lessee.
Angsuran SGU yang dibayar atau terutang kepada lessor
(angsuran pokok maupun bunga) diakui sebagai biaya
(deductible expense). Hal ini juga berbeda dengan
perlakuan akuntansi komersial. Dalam akuntansi
komersial angsuran pokok SGU diperlakukan sebagai
pembayaran (pelunasan) hutang SGU, sedangkan
bunganya merupakan biaya (expense).
Perlakuan Finance Lease
(Lessee)
Dalam Rekonsiliasi Fiskal lessee harus melakukan
Koreksi Fiskal atas Laporan Keuangannya sbb:
Melakukan koreksi biaya penyusutan, yaitu tidak
membebankan biaya penyusutan atas aktiva tetap SGU.
Melakukan koreksi biaya angsuran SGU, yaitu dengan
memasukkan angsuran pokok SGU sebagai biaya
(pengurang penghasilan bruto).
Biaya bunga tetap dapat diakui sebagai biaya (sama
antara akuntansi komersial dengan akuntansi Fiskal)
Sewa dikasifikasikan menjadi dua
1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset.
Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga
tidak dialihkan
2. Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang
tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu
aset
Beberapa indikator yang menunjukan suatu
sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan
1. pada akhir masa sewa kepemilikan aset dapat
dialihkan kepada lessee
2. lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada
harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar
pada tanggal nilai opsi mulai dilaksanakan.
3. masa sewa adalah untuk sebagian besar umur
ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan.
4. pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran
sewa minimum secara substansial mendekati nilai
wajar aset sewaan.
Beberapa indikator yang menunjukan suatu
sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan
5. aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang
dapat menggunakannya.
6. jika lessee membatalkan sewa maka kerugian lessor
ditanggung oleh lessee
7. laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu
dibebankan pada lessee
8. lessee dapat melanjutkan sewa untuk periode kedua
dengan nilai sewa lebih rendah dari nilai pasar.
Perlakuan akuntansi untuk
transaksi Leasing
disesuaikan dengan jenis sewanya masing-masing
1. Financial Lease : selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat
tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual
lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa
2. Operating Lease : jika transaksi terjadi pada nilai wajar maka
laba/rugi harus diakui tetapi jika terjadi dibawah nilai wajar
maka laba/rugi harus diakui segera kecuali rugi tersebut
dikompensasikan dengan pembayaran sewa dimasa depan yang
lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus
ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan
pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga
jual diatas nilai wajar selisih lebih tersebut ditangguhkan dan
diamortisasi selama periode penggunaan aset.
Contoh Kasus
Tanggal 1 April 2022 Andi melakukan transaksi
finance lease sebuah Truk senilai Rp. 90.000.000, nilai
residu aset diperkirakan sebesar Rp. 20.000.000
jangka waktu sewa selama 6 tahun dengan tingkat
bunga sebesar 12 % per tahun. Umur ekonomis aktiva
8 tahun. Metode penyusutan garis lurus.
Perhitungan :
Nilai aktiva : Rp. 90.000.000 nilai sewa per bulan Rp.
90.000.000 / 72 bulan
Jangka waktu sewa : 6 tahun =Rp 1.250.000
Tingkat bunga 12 % per tahun Bunga = Rp. 90.00.000 X
12/100
Umur ekonomis 8 tahun = Rp. 10.800.000 per tahun = Rp.
900.000 per bulan
Penyusutan = _ HP-NR = Rp. 90.000.000-Rp.20.000.000
UE 72 bulan
= Rp.972.000
Lessee
1 April 2022 Jurnal pada awal perjanjian
Aset lease Rp. 90.000.000
Utang lease Rp. 90.000.000
1 April 2020 Saat pembayaran sewa pertama
Utang lease Rp. 1.250.000
Beban bunga Rp. 900.000
Kas bank Rp. 2.150.000
30 April 2022 Pengakuan penyusutan aset
Beban Depresiasi Aset Lease Rp. 972.000
Akumulasi Depresiasi aset lease Rp. 972.000
Lessor
1 April 2020 Jurnal pada awal perjanjian
Piutang sewa pembiayaan Rp. 90.000.000
Aset sewa pembiayaan Rp. 90.000.000
1 April 2020 Saat pembayaran sewa pertama
Kas bank Rp. 2.150.000
Piutang Sewa pembiayaan Rp. 1.250.000
Pendapatan Bunga Sewa Rp 900.000
pembiayaan
Latihan soal 1
Tanggal 1 April 2021 Ahmad melakukan transaksi
finance lease sebuah Mesin senilai Rp. 150.000.000,
nilai residu aset diperkirakan sebesar Rp. 25.000.000
jangka waktu sewa selama 5 tahun dengan tingkat
bunga sebesar 15 % per tahun. Umur ekonomis aktiva
8 tahun. Metode penyusutan garis lurus.
SOAL Kasus
Tanggal 1 Juni 2022 Andi melakukan transaksi finance
lease sebuah Mesin senilai Rp. 120.000.000, nilai
residu aset diperkirakan sebesar Rp. 20.000.000
jangka waktu sewa selama 5 tahun dengan tingkat
bunga sebesar 14 % per tahun. Umur ekonomis aktiva
6 tahun. Metode penyusutan garis lurus.
Latihan soal 2
Tanggal 1 Januari 2023 CV Amir (Lessee) mendapat sebuah
truk dengan memperoleh pembiayaan financial lease dari
sebuah perusahaan leasing PT Sarana (Lessor). Dalam
kontrak dimuat ketentuan sebagai berikut :
 Nilai kontrak sebesar Rp 179.436.728
 Masa leasing selama 5 tahun, yaitu sejak 1 Januari
2010
 Pembayaran lease adalah Rp 50.000.000 pertahun, yg
harus dimulai 1 Januari 2010 (pada awal masa lease)
Keterangan tambahan
 Masa manfaat ekonomis truk 8 tahun
 Tingkat bunga 20%
Journal
AKUNTANSI KOREKSI FISKAL

31-12-11
01-01-07 Biaya penyusutan
Truk Leasing 179,436,728 Truk 22,429,591
Hutang Leasing 179,436,728
Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591
01-01-07 Hutang Leasing 50,000,000
Kas 50,000,000 - 50,000,000 50,000,000
31-12-12 Biaya penyusutan Truk 22,429,591
01-01-08 Hutang Leasing Akumulasi
24,112,654Penyustan Truk 22,429,591
Biaya Bunga Leasing 25,887,346 25,887,346 - 24,112,654 50,000,000
Kas 50,000,000
31-12-13
31-12-08
Biaya penyusutan
Biaya penyusutan Truk 22,429,591
Truk 22,429,591
22,429,591 + 22,429,591 -
Akumulasi
Akumulasi Penyustan Truk Penyustan
22,429,591 Truk 22,429,591
01-01-09
Hutang Leasing 28,935,185
31-12-14 Biaya
Biaya Bunga penyusutan
Leasing 21,064,815 Truk 22,429,591
21,064,815 - 28,935,185 50,000,000
Kas 50,000,000
Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591
31-12-09 Biaya penyusutan Truk 22,429,591 22,429,591 + 22,429,591 -
Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591
31-12-15 Biaya penyusutan Truk 22,429,591
01-01-10 Hutang Leasing 34,722,222
Biaya Bunga Leasing Akumulasi
15,277,778Penyustan Truk
15,277,778 - 22,429,591
34,722,222 50,000,000
Kas 50,000,000
Koreksi Fiskal
AKUNTANSI KOREKSI FISKAL

01-01-07 Truk Leasing 179,436,728


Hutang Leasing 179,436,728

01-01-07 Hutang Leasing 50,000,000


Kas 50,000,000 - 50,000,000 50,000,000

01-01-08 Hutang Leasing 24,112,654


Biaya Bunga Leasing 25,887,346 25,887,346 - 24,112,654 50,000,000
Kas 50,000,000

31-12-08 Biaya penyusutan Truk 22,429,591 22,429,591 + 22,429,591 -


Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591

01-01-09 Hutang Leasing 28,935,185


Biaya Bunga Leasing 21,064,815 21,064,815 - 28,935,185 50,000,000
Kas 50,000,000

31-12-09 Biaya penyusutan Truk 22,429,591 22,429,591 + 22,429,591 -


Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591

01-01-10 Hutang Leasing 34,722,222


Biaya Bunga Leasing 15,277,778 15,277,778 - 34,722,222 50,000,000
Kas 50,000,000
Koreksi Fiskal

AKUNTANSI KOREKSI FISKAL

31-12-10 Biaya penyusutan Truk 22,429,591 22,429,591 + 22,429,591 -


Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591

01-01-11 Hutang Leasing 41,666,667


Biaya Bunga Leasing 8,333,333 8,333,333 - 41,666,667 50,000,000
Kas 50,000,000

31-12-11 Biaya penyusutan Truk 22,429,591 22,429,591 + 22,429,591 -


Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591

31-12-12 Biaya penyusutan Truk 22,429,591 22,429,591 + 22,429,591 -


Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591

31-12-13 Biaya penyusutan Truk 22,429,591 22,429,591 + 22,429,591 -


Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591

31-12-14 Biaya penyusutan Truk 22,429,591 22,429,591 + 22,429,591 -


Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591

31-12-15 Biaya penyusutan Truk 22,429,591 22,429,591 + 22,429,591 -


Akumulasi Penyustan Truk 22,429,591
Quis
 PT GARMINDO sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
garmen. Pada awal tahun 2008 PT GARMINDO mendapatkan proyek kontrak
expor garmen total senilai Rp 8 Milyar. Dalam rangka pengerjaan proyek tersebut
PT GARMINDO membutuhkan tambahan 1 unit mesin lagi untuk meningkatkan
kapasitas produksinya. PT GARMINDO melakukan kontrak dengan PT MULTI
ARTA sebuah perusaahaan leasing untuk pengadaan mesin tersebut, dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Nilai kontrak Rp 142.842.282
 Lease period selama 4 tahun, yaitu sejak 1 Januari 2008
 Lease payment total 4 kali dengan pembayaran Rp 45.000.000 pertahun, yang
dimulai pada awal masa lease ( 1 Januari 2008)
 Tingkat bunga 18%
 Keterangan tambahan :
 Umur ekonomis komersial buldoser ditaksir 5 tahun, sedangkan menurut
ketentuan fiskal masuk dalam kelompok II dengan masa manfaat 8 tahun
 Permasalahan : Buat Jurnal dan Rekonsiliasi Fiskal
Sale and Lease Back
Pada 2 Januari 2008 CV LESSEE membeli sebuah mesin (kelompok II)
dari PT INDOMACHINE senilai Rp 130.000.000
Pada 2 Januari 2009 CV LESSEE membuat perjanjian sale and lease back
dg PT LESSOR, dimana mesin tersebut dijual (sale) kepada PT LESSOR
seharga Rp 100.000.000 , diikuti dg kontrak sewa guna usaha hak opsi
(lease back) sebagai berikut :
Nilai kontrak Rp 121.120.480 Lease period selama 5 tahun, yaitu sejak
2 Januari 2009
Lease payment total 5 kali dengan pembayaran Rp 30.000.000
pertahun, yang dimulai pada awal masa lease ( 2 Januari 2008)
Tingkat bunga 12%
Umur ekonomis mesin per 2 Januari 2008 ditaksir 7 tahun, sedangkan
per 2 Januari 2009 masih 6 tahun
Pertanyaan : buat jurnal dan rekonsiliasi fiskal atas kasus tersebut
Analisis NPV dari Keputusan
Lease versus Membeli

• Pembayaran sewa adalah seperti hutang


terhadap bond yang dijamim yang dikeluarkan
oleh penyewa.
• Di dunia nyata, banyak perusahaan
mendiskon baik depreciation tax shields dan
pembayaran sewa after-tax interest rate pada
hutang yang dijamin oleh penyewa.
Analisis NPV dari Keputusan
Lease versus Membeli
• Ada metode sederhana untuk mengevaluasi lease: diskon
seluruh arus kas dengan after-tax interest rate pada hutang
yang dijamin oleh pentewa. Misalkan tingkat bunga adalah 5%

NPV Leasing Instead of Buying


Year 0 Years 1-5
$25,000 –$1,155 – $4,670 = -$5,825
5
$5,825
NPV  $25,000   t
 $219.20
t 1 (1.05)
NPV Buying Instead of Leasing
Year 0 Years 1-5
-$25,000 $4,670 – $1,155 = $5,825
5
$5,825
NPV  $25,000   t
 $219.20
t 1 (1.05)
Debt Displacement and Lease
Valuation
• Penerbitan debt displacement memberikan
pemahaman intuitif yang lebih terhadap
keputusan lease versus membeli.
• Leases menggantikan hutang—hal ini
merupakan biaya yang tesembunyi dari
leasing. Jika perusahaan menyewa,
perusahaan tidak akan menggunakan banyak
biaya seperti pada halnya kebalikan hutang
pada umumnya.
• The interest tax shield akan hilang.
• Hutang diganti oleh leasing menghasilkan
interest tax shields yang hilang pada hutang di
mana perusahaan tidak akan kehilangan jika
ketika mereka menyewa daripada membeli
truk.
Debt Displacement and
Lease Valuation
• Misalkan perusahaan setuju terhadap
pembayaran sewa sebesar $6,250 sebelum
pajak. Pembayaran ini akan mendukung
pinjaman sebesar $25,219.20 (lihat halaman
berikut)
• Dalam pertukaran untuk ini, mereka
mendapatkan penggunaan truk seharga
$25,000.
• Dengan jelas NPV adalah negatif $219.20, di
mana sesuai dengan perhitungan
sebelumnya.
Debt Displacement and
Lease Valuation
Misalkan perusahaan setuju terhadap pembayaran
sewa sebesar $6,250 sebelum pajak. Pembayaran ini
akan mendukung hutang sebesar $25,219.20
0 1 2 3 4 5
Outstanding Balance of the Loan $25,219.20 $20,655.16 $15,862.92 $10,831.07 $5,547.62 $0.00
Interest $1,910.55 $1,564.78 $1,201.74 $820.54 $420.27
Tax Deduction on interest $649.59 $532.03 $408.59 $278.98 $142.89
After-tax Interest Expense $1,260.96 $1,032.76 $793.15 $541.55 $277.38
Extra Cash that purchasing
firm genereates over leasing firm $ 5,825.00 $ 5,825.00 $ 5,825.00 $ 5,825.00 $ 5,825.00

$1,260.96  $25,219.20  0.05


After-Tax Lease Payments –6,250×(1-.34) = –$4,125
Forgone Depreciation Tax Shield – 5,000×(.34) = –$1,700
-$5,825

menghitung peningkatan kapasitas hutang dengan mendiskon perbedaan antara


arus kas dari pembelian dan arus dari lease dengan after-tax interest rate.
Does Leasing Ever
Pay: The Base Case
• Pada contoh di atas, perusahaan memilih untuk
membeli, karena NPV dari leasing negatif $219.20
• Catat bahwa ini adalah kebalikan dari NPV di
mana perusahaan leasing akan miliki:
• Cash Flows: Perusahaan Leasing
Year 0 Years 1-5
Cost of truck –$25,000
Depreciation Tax Shield 5,000×(.34) = $1,700
Lease Payments 6,250×(1-.34) = $4,125
–$25,000 $5,825

5
$5,825
NPV  $25,000   t
 $219.20
t 1 (1.05)
Alasan untuk Leasing
• Good Reasons
• Pajak mungkin dapat dikurangi dengan leasing.
• Kontrak sewa dapat mengurangi bentuk tertentu
dari ketidakpastian
• Biaya transaksi dapat lebih tinggi untuk membeli
sebuah aset dan mendanainya dengan hutang atau
ekuitas daripada menyewa aset.

• Bad Reasons
• akuntansi
A Tax Arbitrage
• Misalkan perusahaan penyewa sesungguhnya berada pada
tax bracket sebesar 25%. Jika perusahaan mengurangi
pembayaran sewa menjadi $6,200, dapatkah kedua
perusahaan memdapatkan NPV positif?
• Cash Flows: Perusahaan Leasing

Year 0 Years 1-5


Cost of truck –$25,000
Depreciation Tax Shield 5,000×(.34) = $1,700
Lease Payments 6,200×(1 –.34) = $4,092
–$25,000 $5,792
NPV = 76.33

• Cash Flows perusahaan: Leasing Instead of Buying


Year 0 Years 1-5
Cost of truck we didn’t buy $25,000
Lost Depreciation Tax Shield 5,000×(.25) = –$1,250
After-Tax Lease Payments 6,200×(1 –.25) = –$4,650
$25,000 –$5,900
NPV = -$543.91
Reservations and Negotiations

• Berapakah pembayaran sewa paling rendah di mana


perusahaan leasing mau terima? Buat NPV menjadi
nol, dan cari $Lmin:

• Cash Flows: Perusahaan Leasing


Year 0 Years 1-5
Cost of truck -$25,000
Depreciation Tax Shield 5,000×(.34) = $1,700
Lease Payments $Lmin ×(1 –.34) = $Lmin × .66
-$25,000 $1,700 +
$Lmin × .66 5
.66  Lmin  $1,700
5
$1,700
NPV  0  $25,000   $25,000   t
(1.05) t t 1 (1.05)
t 1
Lmin  5
$1
.66   t
5
$1 5
$1,700 t 1 (1.05)
$25,000  .66  Lmin  t
  t
t 1 (1.05) t 1 (1.05)

Lmin  $6,173.29
Some Unanswered Questions

• Apakah penggunaan leases dan hutang


adalah komplementer?
• Mengapa leases ditawarkan baik oleh pabrik
dan pihak ketiga pemberi sewa?
• Mengapa beberapa aset disewakan lebih dari
yang lain?
Summary and
Conclusions
• Ada tiga cara untuk menilai menilai
sebuahlease.
1. Menggunakan konvensi dunia nyata di mana
mendiskon arus kas tambahan setelah pajak
dengan after-tax rate pada hutang yang dijamin
dari pemberi sewa.
2. Hitung peningkatan kapasitas hutang dengan
mendiskon perbedaan antara arus kas dari
membeli dan arus kas dari menyewa dengan after-
tax interest rate. Peningkatan pada kapasitas
hutang dari membeli dibandingkan dengan arus
kas keluar ekstra pada tahun 0 dari membeli.
3. Gunakan APV(ada pada apendiks)
• Semua akan memberikan hasil yang sama
Appendix:
Pendekatan APV untuk
Leasing
APV = All-Equity Value + Financing NPV

Perhitungan yang diperlihatkan pada halaman


berikutnya akan memperlihatkan bahwa untuk
contoh terakhir dari perusahaan (tarif pajak
sebesar 25%)
APV = $591.38 – $1,135.30
APV = –$543.91
Di mana menghasilkan angka yang sama seperti
analisis NPV
Appendix:
Pendekatan APV untuk
Leasing
APV = All-Equity Value + Financing NPV
• Untuk mencari nilai all-equity, diskon arus kas dengan
pre-tax interest rate. After tax rate adalah 5% di mana
berarti pretax rate
6.66% = 5%/(1-.25).
Arus kas perusahaan: Leasing Instead of Buying
Year 0 Years 1-5
Cost of truck we didn’t buy $25,000
Lost Depreciation Tax Shield 5,000×(.25) = –$1,250
After-Tax Lease Payments 6,200×(1 –.25) = –$4,650
$25,000 –$5,900

5
$5,900
All - equity value  $25,000   t
 $591.38
t 1 (1.06667)
Appendix:
Pendekatan APV untuk
Leasing
APV = All-Equity Value + Financing NPV
• NPV pendanaan adalah interest tax shields
yang hilang dari hutang di mana perusahaan
tidak ambil ketika memutuskan untuk
menyewa daripada membeli truk.
• Perusahaan setuju untuk membayar sewa
sebesar $5,900.
• Pembayaran ini akan mendukung hutang
sebesar $25,543.91
5
$5,900
Increased debt capacity  $25,543.91   t
t 1 (1 . 05)
Appendix:
Pendekatan APV untuk
Leasing
Hilangnya interest tax shield terkait dengan tambahan kapasitas
hutang sebesar $25,543.91 memiliki PV sebesar $1,135.30

0 1 2 3 4 5
Outstanding Balance of the Loan $25,543.91 $20,921.11 $16,067.16 $10,970.52 $5,619.05 $0.00
Interest $1,702.93 $1,394.74 $1,071.14 $731.37 $374.60
Tax Deduction on interest $425.73 $348.69 $267.79 $182.84 $93.65
After-tax Interest Expense $1,277.20 $1,046.06 $803.36 $548.53 $280.95

$425.73 $348.69 $267.79 $182.84 $93.65


 $1,135.30     
(1.06667) (1.06667) 2 (1.06667) 3 (1.06667) 4 (1.06667) 5

APV  $591.38  $1,135.30  $543.91


Debt Displacement
and Lease Valuation
Hilangnya interest tax shield terkait dengan tambahan kapasitas
hutang sebesar $25,219.20 memeiliki PV $
0 1 2 3 4 5
Outstanding Balance of the Loan $25,219.20 $20,655.16 $15,862.92 $10,831.07 $5,547.62 $0.00
Interest $1,910.55 $1,564.78 $1,201.74 $820.54 $420.27
Tax Deduction on interest $649.59 $532.03 $408.59 $278.98 $142.89
After-tax Interest Expense $1,260.96 $1,032.76 $793.15 $541.55 $277.38
Extra Cash that purchasing
firm genereates over leasing firm $ 5,825.00 $ 5,825.00 $ 5,825.00 $ 5,825.00 $ 5,825.00

$425.73 $348.69 $267.79 $182.84 $93.65


 $1,135.30     
(1.06667) (1.06667) 2 (1.06667) 3 (1.06667) 4 (1.06667) 5

APV  $591.38  $1,135.30  $543.91

Anda mungkin juga menyukai