Anda di halaman 1dari 5

NAMA : TRI PRIYO SAPUTRO

NIM : 2162201093
PRODI : S1 AKUNTANSI

RANGKUMAN MANTERI STANDAR AUDIT

SA 510

Standar audit ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor yang berhubugan dengan saldo awal dalam
perikatan tahun pertama.

Tanggal efektif, berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada
atau setelah tanggal: 1 Januari 2013 (untuk emiten), 1 Januari 2014 (untuk entitas selain emiten).
Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain emiten.

Tujuan, melaksanakan pada tahun pertama berkaitan dengan saldo awal adalah untuk memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat tentang saldo awal salah penyajian, dan kebijakan akuntansi yang
tepat yang tercermin dalam saldo awal secara konsisten dalam laporan keuangan periode berjalan.

Prosedur Audit
Saldo Awal,
1. Auditor harus membaca laporan keuangan terkini, jika ada, dan laporan auditor pendahulu,
jika ada, untuk informasi yang relevan dengan saldo awal, termasuk pengungkapan.
2. Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah saldo awal
mengandung kesalahan penyajian material dan berdampak terhadap laporan keuangan periode
berjalan.
3. Menentukan apakah saldo awal telah mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi yang
semestinya
4. Melakukan satu atau lebih Mereview kertas kerja auditor pendahulu untuk memperoleh bukti
yang terkait dengan saldo awal, jika laporan keuangan tahun lalu telah diaudit, Mengevaluasi
apakah prosedur audit yang dilakukan dalam periode berjalan menyediakan bukti yang
relevan dengan saldo awal, dan Melakukan prosedur audit spesifik untuk memperoleh bukti
yang terkait dengan saldo awal.

Jika auditor memperoleh bukti audit bahwa saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang dapat
secara material berdampak terhadap laporan keuangan periode berjalan, auditor harus melakukan
prosedur audit tambahan yang diperlukan dalam kondisi tersebut untuk menentukan dampaknya ter
pelaporan keuangan periode berjalan.

SA 705 menetapkan ketentuan dan memberikan panduan atas kondisi tertentu yang dapat
menyebabkan suatu modifikasi terhadap opini auditor atas laporan keuangan, jenis opini yang
semestinya untuk kondisi tersebut, dan isi laporan auditor pengguna opini auditor dimodifikasi.
Ketidakmampuan auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepa atas saldo awal dapat
mengakibatkan satu dari modifikasi terhadap opini dalam laporan auditor berikut ini:
a. Opini wajar dengan mengecualikan atau opini tidak menyatakan pendapat, sesuai dengan
kondisi yang bersangkutan, atau
b. Opini wajar dengan pengecualian atau opini, tidak menyatakan pendapat jika tepat, atas hasil
usaha dan arus kas, jika relevan dan opini tanpa modifikasian atas posisi keuangan, kecuali
dilarang oleh peraturan perundang-undangan.

SA 520

Standar Audit "SA” ini mengatur penggunaan prosedur analitis oleh auditor sebagai
pengujian substantif (“prosedur analitis subtantif”. SA ini juga mengatur tanggung jawab auditor
untuk melakukan prosedur analitis pada tahap akhir audit yang akan membantu auditor pada waktu
merumuskan suatu kesimpulan keseluruhan atas laporan keuangan.

Tanggal Efektif, SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan Untuk periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
selain emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain emiten.

Tujuan auditor adalah:


a. Untuk mendapatkan bukti audit relevan dan andal ketika menggunakan prosedur analitis
substantif: dan
b. Untuk merancang dan melaksanakan prosedur analistik mendekati akhir audit yang membantu
auditor dalam merumuskan kesimpulan keseluruhan apakah laporan keuangan konsisten dengan
pemahaman auditor terhadap entitas

Prosedur Analitis yang Membantu Ketika Membentuk Kesimpulan Keseluruhan


Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang membantu
auditor ketika membentuk kesimpulan keselugihan tentang apakah laporan keuangan telah disajikan
konsisten dengan pemahaman auditor atas entitas.

Investigasi Hasil Prosedur Analitis


Jika prosedur analitis yang dilakukan berdasarkan SA ini mengidentifikasi adanya Fuktuasi atau
hubungan yang tidak konsisten dengan informasi relevan lainnya atau yang berbeda secara signifikan
dengan nilai yang diharapkan, maka auditor harus menginvestigasi perbedaan tersebut dengan cara
sebagai berikut :
a. Meminta keterangan kepada manajemen dan memperoleh bukti audit yang tepat dan relevan
dengan respons manajemen; dan
b. Melaksanakan prosedur audit lainnya yang diperlukan sesuai dengan kondisinya

Prosedur Analitis yang Membantu dalam Membentuk Kesimpulan Keseluruhan (Ref: Para. 6)

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil prosedur analitis yang dirancang dan dilaksanakan sesuai
dengan paragraf 6 dimaksudkan untuk menguatkan kesimpulan yang dapat dibuat selama audit
laporan keuangan Individual komponen atau unsur-unsur laporan keuangan. Hal ini membantu
auditor untuk membentuk kesimpulan yang layak sebagai dasar bagi opini auditor.

Hasil prosedur analitis tersebut dapat mengidentifikasi resiko kesalahan penyajian yang sebelumnya
tidak disadari. Dalam kondisi ini, SA 315 mengharuskan auditor untuk mengubah penilaian risiko
kesalahan penyajian material dan memodifikasi prosedur audit yang telah direncanakan lebih lanjut
sesuai dengan resiko tersebut.

SA 530

SA ini melengkapi SA 500 yang berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk merancang dan
melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagai dasar yang
memadai untuk menarik kesimpulan yang dipakai sebagai basis opini auditor. SA 500 memberikan
panduan tentang berbagai cara yang tersedia bagi auditor untuk memilih unsur untuk ngujian, yang
salah satu diantaranya adalah sampling audit.

SA 540

Standar Audit “SA” Ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor atas estimasi akuntansi, termasuk
estimasi akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan dalam suatu audit atas laporan
keuangan. Secara spesifik, SA ini memperluas tentang bagaimana SA 315 dan SA 3304, serta SA-
SA lain yang relevan diterapkan dalam hubungannya dengan estimasi akuntansi. SA ini juga
mencakup ketentuan dan panduan atas kesalahan penyajian estimasi akuntansi secara individual, dan
Indikator tentang kemungkinan keberpihakan manajemen.

SA 550

Standar Audit ("SA") ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor atas hubungan dan transaksi pihak
berelasi dalam suatu audit atas laporan keuangan. Terutama, SA ini memperuas bagaimana SA 315,
SA 330,2 dan SA 2408 diterapkan dalam hubungannya dengan risiko kesalahan penyajian material
yang berkaitan dengan hubungan dan transaksi pihak berelasi.

SA 560

Standar audit ini berhubungan dengan tanggung jawab auditor berkaitan dengan peristiwa kemudian
dalam suatu audit atas laporan keuangan. (Ref: Para A1)

Peristiwa Kemudian, Laporan keuangan mungkin dipengaruhi oleh peristiwa tertentu yang terjadi
setelah tanggal laporan keuangan. Banyak kerangka pelaporan keuangan secara khusus merujuk pada
peristiwa tersebut ” Kerangka pelaporan kelangan tersebut biasanya mengidentifikasi dua jenis
peristiwa:
a. Peristiwa yang menyediakan bukti tentang kondisi yang ada pada tanggal laporan keuangan: dan
b. Peristiwa yang menyediakan bukti tentang kondisi yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan.

SA 700 menjelaskan bahwa tanggal laporan auditor menginformasikan kepada pembaca bahwa
auditor telah mempertimbangkan pengaruh atas peristiwa dan transaksi yang diketahui oleh auditor
dan yang terjadi sampai pada tanggal tersebut.
SA 570

Standar Audit (SA ini mengatur tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan yang
berkaitan dengan penggunaan asumsi kelangsungan usaha oleh manajemen dalam penyusunan
laporan keuangan.
Berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, suatu entitas dipandang bertahan dalam bisnis untuk masa
depan yang dapat diprediksi. Laporan keuangan bertujuan umum disusun atas suatu basis
kelangsungan usaha, kecuali manajemen bermaksud untuk melikuidasi entitas atau menghentikan
operasinya, atau tidak memilik” alternatif yang realistis selain melakukan tindakan tersebut di atas.

SA 580

Standar Audit “SA” ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk memperoleh representasi
tertulis dari manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dalam audit
atas laporan keuangan.

Lampiran 1 memuat daftar SA lain yang berisi hal pokok tentang ketentuan spesifik untuk
representasi tertulis. Ketentuan spesifik untuk representasi tertulis dalam SA lain tersebut tidak
membatasi penerapan SA ini.
Kasus SNP Finance, OJK Beri Sanksi Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik Satrio, Bing, Eny, dan Rekan dilarang menambah klien baru dari sektor
perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjatuhkan sanksi administratif berupa pembatalan pendaftaran
kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio, Bing, Eny, dan Rekan yang menjadi auditor laporan
keuangan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance). OJK juga mengenakan sanksi kepada
dua orang akuntan publik (AP) dari KAP tersebut, yakni Marlinna dan Merliyana Syamsul.

Keputusan tersebut muncul setelah kasus pembobolan kredit 14 bank yang dilakukan SNP Finance
dengan nilai kerugian Rp 14 triliun terkuak. Seperti diketahui, laporan keuangan tahunan SNP
Finance diaudit oleh kedua AP tersebut dan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan OJK, ternyata SNP Finance terindikasi menyajikan laporan
keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenarnya.

Laporan keuangan yang telah diaudit tersebut, digunakan SNP Finance untuk mendapatkan kredit
dari perbankan dan menerbitkan surat utang jangka menegah atau Medium Term Note (MTN).
Penerbitan MTN ini berpotensi mengalami gagal bayar dan menjadi kredit bermasalah. "Hal ini
menyebabkan kerugian banyak pihak," kata Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik
OJK Anto Prabowo, dalam keterangan resminya pada Senin (1/10).

OJK menjatuhkan sanksi administratif berupa pembatalan pendaftaran untuk KAP Satrio, Bing, Eny,
dan Rekan serta kedua akuntan publiknya. Pembatalan pendaftaran ini baru berlaku efektif setelah
mereka menyelesaikan audit Laporan Keuangan Tahunan Audit (LKTA) 2018 atas klien yang masih
memiliki kontrak. Namun, mereka dilarang untuk menambah klien baru.

Berdasarkan koordinasi OJK dengan Kementerian Keuangan melalui Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan (P2PK), kedua AP tersebut dinilai telah melakukan pelanggaran berat dan telah dikenakan
sanksi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. OJK menilai, AP Marlinna dan AP Merliyana Syamsul
telah melakukan pelanggaran berat sehingga melanggar Peraturan OJK (POJK) Nomor
13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik Dan Kantor Akuntan Publik. Ada tiga
hal yang menjadi dasar pertimbangan OJK ketika mengenakan sanksi tersebut.

Pertama, mereka dianggap telah memberikan opini yang tidak mencerminkan kondisi perusahaan
yang sebenarnya. Kedua, besarnya kerugian industri jasa keuangan dan masyarakat yang ditimbulkan
atas opini AP terhadap Laporan Keuangan SNP Finance. Ketiga, OJK khawatir kepercayaan
masyarakat terhadap sektor jasa keuangan menurun akibat dari kualitas penyajian laporan keuangan
tahunan oleh akuntan publik. "Langkah tegas OJK ini merupakan upaya menjaga kepercayaan
masyarakat terhadap industri jasa keuangan," kata Anto.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Kasus SNP Finance, OJK Beri Sanksi Kantor
Akuntan Publik " , https://katadata.co.id/hariwidowati/finansial/5e9a55d332e52/kasus-snp-finance-
ojk-beri-sanksi-kantor-akuntan-publik

Penulis: Ihya Ulum Aldin

Editor: Hari Widowati

Anda mungkin juga menyukai