PERSEDIAAN dan
INVESTASI
Pendahuluan
2
Pengertian
3
Cakupan
Barang atau perlengkapan (supplies) yang
digunakan dalam rangka
kegiatan operasional pemerintah
Persediaan
yang digunakan untuk/ Bahan baku pembuatan alat pertanian,
dalam proses produksi pemerintah alat pertanian setengah jadi
Persediaan
dimaksudkan untuk dijual atau Tanah/bangunan/hewan dan tanaman
diserahkan untuk dijual/diserahkan kepada
kepada masyarakat masyarakat
Kebijakan Akuntansi
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PERSEDIAAN
Pengakuan
Pengukuran Pengungkapam
Pengakuan Persediaan
Persediaan diakui :
pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
Pada akhir periode akuntansi, persediaan disesuaikan
dengan hasil inventarisasi fisik.
8
Pengukuran Persediaan
9
Pengukuran Persediaan
PERSEDIAAN
DIPEROLEH HARGA PEMBELIAN +
HARGA DENGAN HARGA PENGANGKUTAN +
A =
PEROLEHAN PEMBELIAN BIAYA PENANGGANAN –
POTONGAN - RABAT
PERSEDIAAN
HARGA DIPEROLEH
B DENGAN = BIAYA LANGSUNG +
POKOK BIAYA TAK LANGSUNG
PRODUKSI
PRODUKSI SENDIRI
PERSEDIAAN
DIPEROLEH
C
NILAI DENGAN
= NILAI TUKAR ASET WAJAR
WAJAR CARA LAIN :
DONASI/
RAMPASAN
10
Penilaian Persediaan
Pemakaian persediaan:
Dr.Beban persediaan 3.000
Cr.Persediaan 3.000
Pemakaian persediaan:
Tidak dilakukan penjurnalan
Pemakaian persediaan:
Tidak dilakukan penjurnalan
19
TRANSAKSI PERSEDIAAN
Saldo persediaan 31 Des 20X1 sebesar 30.000.000.
Entitas pada 1 Feb 20X2 melakukan belanja persediaan
sebesar 200.000.000. Pada 31 Des 20X2 saldo persediaan
50.000.000
Lampiran 1 PP No. 71
20 Tahun 2010
Terima Kasih
21
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PSAP NO. 06
AKUNTANSI INVESTASI
22
DEFINISI INVESTASI
Terdiri dari:
Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Panjang
23
INVESTASI JANGKA PENDEK
Diharapkan dapat segera dicairkan dan dimaksudkan
untuk dimiliki selama setahun atau kurang.
ditujukan dalam rangka manajemen kas.
Berisiko rendah atau bebas dari perubahan atau
pengurangan harga yang signifikan
Terdiri:
– Deposito berjangka waktu 3 - 12 bulan,
– Pembelian obligasi pemerintah jangka pendek oleh
pemerintah daerah,
– Pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
24
INVESTASI JANGKA PANJANG
Dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan
Sifat penanaman:
– Investasi permanen
Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan,
contoh:
Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah,
Penyertaan Pemerintah pada badan internasional dan badan hukum lainnya;
Investasi permanen lainnya
– Investasi non permanen
Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan, contoh:
Investasi dalam Surat Utang Negara
Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada
pihak ketiga
Investasi non permanen lainnya.
25
PENGAKUAN INVESTASI
Pengeluaran kas dan/atau aset , penerimaan hibah dalam
bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi
dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria:
Kemungkinan manfaat ekonomi atau manfaat sosial atau
jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu
investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah
Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur
secara memadai (reliable)
26
PENGUKURAN INVESTASI
Jika mempunyai pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar,
nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar
Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat
dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar
lainnya
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga,
misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar
biaya perolehan
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa
biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar
investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga
pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, investasi dinilai
berdasarkan nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk
memperoleh investasi tersebut
27
PENGUKURAN INVESTASI
Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam
bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito
tersebut.
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan
modal pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi
harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul
dalam rangka perolehan investasi tersebut.
Investasi nonpermanen dalam bentuk pembelian obligasi jangka
panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki
berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya.
Investasi nonpermanen yang dimaksudkan untuk penyehatan/
penyelamatan perekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan, misalnya dana talangan dalam rangka penyehatan
perbankan
28
METODE PENILAIAN INVESTASI
a. Metode biaya;
Investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut
diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya
investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
b. Metode ekuitas;
Pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah
atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal
perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima
pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian
terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan
investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat
pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
29
KRITERIA METODE PENILAIAN INVESTASI
30
PENGAKUAN HASIL INVESTASI
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara
lain berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai
(cash dividend), diakui pada saat diperoleh dan dicatat sebagai
pendapatan.
Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari
penyertaan modal pemerintah yang pencatatannya menggunakan
metode biaya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.
Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba
berupa dividen tunai yang diperoleh oleh pemerintah dicatat
sebagai pendapatan hasil investasi dan mengurangi nilai investasi
pemerintah.
Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak akan menambah
nilai investasi pemerintah.
31
PENGUNGKAPAN
Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan
pemerintah berkaitan dengan investasi pemerintah, antara lain:
a. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;
b. Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen;
c. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun
investasi jangka panjang;
d. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab
penurunan tersebut;
e. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan
penerapannya;
f. Perubahan pos investasi.
32
JURNAL INVESTASI JANGKA PENDEK
Pada 30 Maret 20X2, Pemerintah Kota Bengawan menempatkan dananya
sebesar 200.000.000 pada deposito berjangka 6 bulan dapat diperpanjang
(ARO) di Bank Amarta, bunga 5%. Pada 30 September 20X2 diterima bunga
deposito 5.000.000. Deposito ini sampai akhir tahun belum dicairkan.
Pada 1 Juli 20X5 nilai investasi di BUMD di neraca sebesar 5.000.000.000. Pemda
menjual 20%nya dengan harga 1.750.000.000. (asumsi telah dilakukan
pencatatan atas pengakuan laba sampai dengan semester tersebut.
37