PEMBAHASAN
1
Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas
Persediaan Isi tabung pemadam kebakaran
Persediaan Isi tabung gas
Persediaan Bahan baku bangunan
Persediaan Bahan/bibit tanaman
Persediaan Bibit ternak
Persediaan Bahan obat-obatan
Persediaan Bahan kimia
Persediaan Bahan Makanan Pokok
2
belanja dengan mendebit akun “Belanja (nama persediaan)” dan mengkredit akun “Perubahan
SAL”.
Ilustrasi pengakuan persediaan
Pada tanggal 1 Pebruari 2015, SKPD Kota Jaya membeli persediaan berupa 5 rim kertas HVS
dan 10 pak spidol. Harga kertas HVS adalah Rp50.000/rim dan harga spidol adalah
Rp100.000/pak. Selama Bulan Pebruari 2015 digunakan sebanyak 2 rim kertas HVS dan 3
pak spidol.
Berdasarkan bukti belanja tersebut, fungsi akuntansi akan menjurnal:
Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debit Kredit
01/02/2015 1/BB/2015 1.1.7.01.01 Persediaan Alat Tulis Kantor 1.250.000
1.1.1.02.01 Kas di bendahara pengeluaran 1.250.000
1. Pendekatan Aset
Pendekatan aset digunakan untuk persediaan-persediaan yang nilainya material dan maksud
penggunaannya untuk selama satu periode dan atau untuk maksud berjaga-jaga. Contohnya
adalah persediaan di sekretariat SKPD
Pada tanggal 1 Pebruari 2015, SKPD ABC membeli persediaan sebanyak 5 rim kertas HVS
dan 10 pak spidol untuk Sekretariat. Harga kertas HVS adalah Rp 50.000/rim dan harga
spidol adalah Rp 100.000/pak. Pada tanggal 20 Pebruari 2015, SKPD ABC menggunakan
persediaan sebanyak 5 rim kertas HVS dan 10 pak spidol. Jurnal yang akan dibuat oleh fungsi
akuntansi adalah sebagai berikut:
3
Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debit Kredit
1 februari 2015 1/BB/2015 1.1.7.01.01 Beban Persediaan Alat Tulis Kantor 1.250.000
1.1.1.02.01 Kas bendahara Pengeluaran 1.250.000
2. Pendekatan Beban
Pendekatan beban dapat digunakan untuk persediaan-persediaan yang nilainya relatif tidak
material dan maksud penggunaannya untuk waktu yang segera/tidak dimaksudkan untuk
sepanjang satu periode.Contohnya adalah persediaan untuk suatu kegiatan.
Pada tanggal 1 Pebruari 2015, SKPD Kota Jaya membeli persediaan berupa 5 rim kertas HVS
dan 10 pak spidol untuk Kegiatan Pelatihan Akuntansi Akrual. Harga kertas HVS adalah Rp
50.000/rim dan harga spidol adalah Rp 100.000/pak. Berdasarkan bukti belanja tersebut,
fungsi akuntansi akan menjurnal:
Kode
Tanggal Nomor Bukti Rekening Uraian Debit Kredit
01/02/2015 1/BB/2015 9.1.2.01.01 Beban Persediaan Alat Tulis kantor 1.250.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.250.000
4
kuat.Contohnya adalah persediaan obat-obatan di RSUD, persediaan pupuk di dinaspertanian,
dan lain sebagainya.
Metode Periodik
Dalam metode periodik, fungsi akuntansi tidak langsung mengkinikan nilai persediaan ketika
terjadi pemakaian.Jumlah persediaan akhir diketahui dengan melakukan perhitungan fisik
(stock opname) pada akhir periode.Pada akhir periode inilah dibuat jurnal penyesuaian untuk
mengkinikan nilai persediaan. Metode ini dapat digunakan untuk jenis persediaan yang
sifatnya sebagai pendukung kegiatan SKPD, contohnya adalah persediaan ATK di secretariat
5
Ilustrasi
Pada tanggal 1 Desember 2015, Dinas Kesehatan Kota Jaya membeli obat-obatan senilai
Rp30.000.000,00. Pada tanggal 18 Desember 2015, terjadi pemakaian obat-obatan senilai
Rp10.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember 2015, dilakukan stock opname obat-obatan dan
diketahui bahwa obat-obatan yang tersisa di gudang adalah senilai Rp 20.000.000,00 yang
dimilikinya. Buatlah jurnal dengan menggunakan metode perpetual dan metode periodik
untuk mencatat persediaan obat-obatan tersebut.
Metode Perpetual
Kode
Tanggal Nomor Bukti Rekening Uraian Debit Kredit
01-Des-15 1/BB/2015 1.1.7.02.04 Persediaan Bahan Obat-obatan 30.000.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 30.000.000
31-Des-15 No Entry
Metode Periodik
Kode
Tanggal Nomor Bukti Rekening Uraian Debit Kredit
01-Des-15 1/BB/2015 9.1.2.02.04 Persediaan Bahan Obat-obatan 30.000.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 30.000.000
6
18-Des-15 Tidak ada jurnal
Selisih Persediaan
Sering kali terjadi selisih persediaan antara catatan persediaan menurut bendahara
barang/pengurus barang dengan hasil stockopname.
Selisih persediaan dapat disebabkan karena persediaan hilang, usang, kadaluarsa, atau
rusak.
Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah yang normal, maka
selisih persediaan ini diperlakukan sebagai beban.
Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah yang abnormal, maka
selisih persediaan ini diperlakukan sebagai kerugian daerah.
Penetapan besaran selisih persediaan sebagai normal atau abnormal ditentukan oleh
Pemda dalam kebijakan akuntansinya.
Selisih pengakuan atas selisih persediaan hanya terdapat dalam metode perpetual.
Melanjutkan ilustrasi dari slide sebelumnya. Jika hasil stock opname menunjukkan bahwa
sisa obat-obatan adalah Rp19.000.000,00, maka jurnalnya adalah sebagai berikut:
Kode
Tanggal Nomor Bukti Rekening Uraian Debit Kredit
BA
31-Des-15 Pemeriksaan Beban Persediaan 1.000.000
Persediaan 1.000.000
(jika selisih persediaan tidak
signifikan)
7
BA
31-Des-15 Pemeriksaan Kerugian daerah 1.000.000
Persediaan 1.000.000
8
Biaya Perolehan= Pembelian + biaya lelang
Rp100.000.000,00 + Rp2.000.000,00
Rp102.000.000,00
Nilai persediaan = Biaya Langsung (Biaya Variabel) + Biaya Tidak Langsung (Biaya Tetap)
Rp75.000.000,00 + Rp25.000.000,00 + Rp5.000.000,00
Rp105.000.000,00
2.7 Penilaian
Dalam satu periode, pemerintah daerah melakukan beberapa kali pembelian persediaan
dengan tingkat harga yang berbeda-beda antara pembelian yang satu dengan yang
lain.Perbedaan tingkat harga tersebut menjadi permasalahan tersendiri dalam melakukan
penilaian persediaan.Harga mana yang akan dipakai untuk menilai beban persediaan yang
9
telahdipakai/dijual/ diserahkan dan harga mana yang akan dipakai untuk menilai persediaan
yang tersisa di akhir periode?
Ilustrasi
Berikut adalah data pembelian dan penggunaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan Kota Jaya:
Dengan metode MPKP, 350 dus persediaan obat-obatan yang tersisa dihitung mulai dari
harga
pembelian terakhir.
10
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama(MPKP); Sistem Pencatatan Perpetual
Jadi, nilai persediaan akhir obat-obatan Dinas Kesehatan Kota Jaya adalah Rp67.500.000,00
dan beban persediaannya adalah Rp32.500.000,00 (Rp17.500.000,00 + Rp 15.000.000,00).
11
Nilai Persediaan = Biaya rata-rata per unit x persediaan akhir (unit)
Rp 166.666,67 x 350 unit = Rp 58.333.333,33
Jadi, nilai persediaan akhir obat-obatan Dinas Kesehatan Kota Jaya adalah Rp62.222.222,22,
dan beban persediaannya adalah Rp37.777.777,78 (Rp20.000.000,00 + Rp17.777.777,78).
12
Metode Harga Pembelian Terakhir; Sistem
Pencatatan Perpetual
(Rp86.250.000,00 –
Rp70.000.000,00
Rp70.000.000,00)
Rp16.250.000
Jadi, nilai persediaan akhir obat-obatan Dinas Kesehatan Kota Jaya adalah Rp70.000.000,00
dan beban persediaannya adalah Rp33.750.000,00 (Rp17.500.000,00 + Rp16.250.000,00).
Persediaan xxx
Tidak ada
Kas di jurnal
Pembelian
1.a Bendahara xxx
Persediaan
Pengeluaran
13
dengan Uang Belanja
xxx Tidak ada
UP/GU/TU Persediaan
jurnal
Perubahan
xxx
SAL
Pembelian
Persediaan xxx Tidak ada
Persediaan
jurnal
dengan Uang LS Utang
xxx
(Utang) Belanja
Utang
xxx RK SKPD xxx
1.b Pelunasan Belanja
Kas di Kas
RK PPKD xxx xxx
Utang/Penerbitan Daerah
SP2D Belanja
xxx
Persediaan Tidak ada
LS Barang
Perubahan jurnal
xxx
SAL
Pemakaian Tidak ada Tidak ada
2
Persediaan jurnal jurnal
Penyesuaian di Beban
xxx Tidak ada
3 Akhir Persediaan
jurnal
Tahun Persediaan xxx
PENCATATAN OLEH
PENCATATAN OLEH SKPD
No. Transaksi PPKD
Uraian Debit Kredit Uraian Debit Kredit
14
Pembelian
Persediaan xxx Tidak ada
Persediaan
jurnal
dengan Uang LS Utang
xxx
(Utang) Belanja
Utang RK
xxx xxx
1.b Pelunasan Belanja SKPD
Kas di
RK PPKD xxx Kas xxx
Utang/Penerbitan Daerah
SP2D
Belanja
xxx
Persediaan Tidak ada
LS Barang
Perubahan jurnal
xxx
SAL
Pemakaian Persediaan xxx Tidak ada
2
Persediaan Beban jurnal
xxx
Persediaan
Penyesuaian di
Tidak ada Tidak ada
3 Akhir
jurnal jurnal
Tahun
2.8 Pengungkapan
Hal-hal yang dipandang perlu untuk diungkapkan dalam laporan keuangan sehubungan
dengan persediaan meliputi:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;
2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan
dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses
produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan
barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat;
3. Kondisi persediaan. Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan
dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
Ilustrasi Pengungkapan Persediaan
Di CaLK SKPD
PERSEDIAAN
Metode pencatatan persediaan menggunakan Metode Periodik.Pengukuran nilai persediaan
menggunakan Metode Harga Pembelian Terakhir. Persediaan sejumlah Rp. 900.000 terdiri
dari :
Di CaLK Pemda
PERSEDIAAN
Persediaan sejumlah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) terdiri dari:
No SKPD Jumlah
1. Dinas Pendidikan Rp. 4.000.000,00
2. Dinas Kesehatan Rp. 2.000.000,00
Rp.
3. ………………………..
…………………
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan diakui saat (1) potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah
dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal; dan (2) telah
diterima atau hak kepemilikannyadan/atau kepenguasaannya berpindah.
Setiap pembelian persediaan akan dicatat sebagai aset, yakni “Persediaan”.
Berdasarkan bukti belanja persediaan, fungsi akuntansi akan menjurnal akun
“Persediaan” di debit dan akun “Kas” atau akun “Hutang” di kredit. Selain itu, fungsi
akuntansi akan mencatat realisasi belanja dengan mendebit akun “Belanja (nama
persediaan)” dan mengkredit akun “Perubahan SAL”.
Pengukuran persediaan adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap unsur laporan keuangan. Persediaan dicatat sebesar jumlah uang
yang menjadi nilai dari persediaan tersebut.Nilai persediaan meliputi seluruh biaya
yang harus dikeluarkan sampai barang tersebut dapat digunakan
17