Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL


KELOMPOK 11

Disusun Oleh :
1. Setyawan Mustachul (B.131.17.0483)

2. Ichsan Setiadi (B.131.18.0199)

3. Meri fransista (B.131.18..0478)


4. Putri diah ayu. L (B.131.18.0574)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2021

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Analisa teknikal merupakan metode evaluasi instrumen investasi dengan


melakukan analisis statistik yang dihasilkan oleh aktivitas pasar, seperti harga-harga
yang terjadi dan volume. Analisa teknikal tidak mencoba untuk mengukur nilai
intrinsik dari sebuah investasi atau komoditas, melainkan menggunakan grafik dan
metode lain untuk mengidentifikasi pola-pola yang dapat menunjukkan aktivitas masa
depan.Sama seperti banyaknya model investasi di sisi fundamental, ada juga berbagai
jenis trader teknikal. Beberapa hanya mengandalkan pola grafik, yang lain
menggunakan indikator teknikal dan oskilator, dan sebagian besar menggunakan
beberapa kombinasi dari keduanya. Dalam situasi apapun, penggunaan eksklusif
analisa teknikal pada data harga historis dan volume menjadi pemisah utama dari
analisa fundamental. Tidak seperti analisa fundamental, analisa teknikal tidak peduli
apakah saham atau komoditas dalam keadaan undervalued, satu-satunya hal yang
penting adalah data perdagangan terdahulu dan informasi apa dimana data ini dapat
memberikan pandangan tentang kemungkinan pergerakan di masa depan.
Kritik utama dari analisa teknikal adalah pada faktor hanya mempertimbangkan
pergerakan harga, mengabaikan faktor fundamental. Namun, analisia teknikal
mengasumsikan bahwa, pada waktu tertentu, harga mencerminkan segala sesuatu yang
dimiliki atau dapat mempengaruhi, termasuk faktor fundamental. Analisa teknikal
percaya bahwa fundamental, bersama dengan faktor-faktor ekonomi yang lebih luas
dan psikologi pasar, semua difaktorkan ke dalam harga, menghilangkan kebutuhan dari
benar-benar mempertimbangkan faktor-faktor ini secara terpisah. Ini hanya
meninggalkan analisa pergerakan harga, yang dilihat teori teknikal sebagai produk dari
penawaran dan permintaan untuk instrument tertentu di pasar.
Dalam analisa teknikal, pergerakan harga diyakini mengikuti sebuah tren. Ini
berarti bahwa setelah tren telah terbentuk, pergerakan harga di masa depan lebih

2
cenderung berada dalam arah yang sama dengan tren daripada bergerak dalam arah
bertentangan. Banyak dari strategi trading teknikal didasarkan pada asumsi ini.

B. TUJUAN MASALAH

1. Apa pengertian dari analisis fundamental dan teknikal?


2. Apa saja prinsi-prinsip analisis fundamental?
3. Apa yang dimaksud dengan model analisi fundamental ?
4. Bagaimana metode analisis teknikal atau fundamental dilakukan?

C. RUMUSAN MASALAH

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud analisis teknikal atau analisis


fundamental.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip analisis fundamental.
3. Untuk mengatahui apa saja model analisis fundamental.
4. Untuk mengetahui cara atau proses dalam melakukan analisis.

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. ANALISIS TEKNIKAL

Analisa teknis atau lebih dikenal dengan analisis teknikal adalah merupakan suatu
teknik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi
trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lama, terutama
pergerakan harga dan volume. Pada awalnya analisa teknikal hanya memperhitungkan
pergerakan harga pasar atau instrument yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa
harga mencerminkan seluruh factor yang relevan sebelum seorang investor
menyadarinya melalui berbagai cara lain. Analisa teknikal dapat menggunakan
berbagai model dan dasar misalnya, untuk pergerakan harga digunakan metode seperti
misalnya, index kekuatan relative, index pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar
pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu dengan cara menganalisa
pola grafik.
Analisa teknikal dikenal secara luas diantara para pedagang saham (atau dikenal
dengan”trader”) dan para professional dibidang keuangan, namun dalam dunia
akademis dianggap sebagai pseudosains or “voodoo finance;” it receives little or no
direct support from academic sources and is considered akin to “astrology” akademisi
seperti Eugene fama mengatakan bahwa pembuktian analisa teknikal ini sangat tipis
dan inkonsisten yang merupakan “bentuk kekurangan” dari teknik yang diterima secara
umum yaitu hipotesa pasar efisien. Ekonomi bernama burton malkiel berargumen
bahwa :
“analisa teknikal merupakan sesuatu yang diharamkan (anathema) dalam dunia
akademis” dan selanjutnya ia juga mengatakan bahwa “dalam bentuknya yang
erupakan hipotesa efisien pasar yang lemah maka engkau tidak akan dapat
memprediksi harga saham kedepannya berdasarkan harga yang lampau”.”

4
Dalam pasar valuta asing, analisa teknikal ini lebih banyak digunakan para praktisi
dibandingkan pengguna analisa fundamental. Beberapa studi internal mengindikasikan
bahwa aturanperdagangan teknikal ini dapat menghasilkan imbal hasil yang konsisten
pada periode hingga tahun 1987, kebanyakan penelitian akademis menitik beratkan
pada sifat alamiah dari posisi anomaly dari pasar mata uang terdapat spekulasi bahwa
anomaly ini terjadi sebagai akibat dari adanya intervensi bank sentral.
Analisis teknikal berupaya untuk mengidentifikasi patron harga dan tren dalam pasar
keuangan dan berusaha untuk mengeksploitasi patron tersebut. Dalam menggunakan
berbagai metode atau teknik maka mereka mengutamakan studi atau grafik harga.
Para analisis berusaha untu menemukan prototype patron seperti misalnya patron
pembalikan yang sudah amat terkenal dengan istilah inggris head and shoulder (patron
berbentuk seperti kepala dan bahu), serta mempelajari pula berbagai patron seperti
harga, volume, dan pergerakan rata-rata dari harga. Beberapa analisis teknikal juga
menggunakan indicator psikologis dari investor sentiment pasar.
Analisis teknikal juga sering menggunakan berbagai indicator yang secara trifikal
merupakan transformasi matematik dari harga atau volume. Indicator ini digunakan
sebagai alat bantu untuk menentukan apakah suatu asset berada dalam suatu tren serta
arah dari harga asset dalam tren tersebut. Para analisis juga mempelajari korelasi antara
harga, volume, dan margin dalam perdaganganberjangka. Indicator tersebut misalnya
index kekuatan relative dan MACD. Studi lain juga menggunakan korelasi antara
perubahan dalam opsi baik opsi jual/beli beserta harganya.
Secara esensial, analisa teknikal mempelajari dua bidang investasi yaitu analisa dari
psikologis pasar dan analisa terhadap suplai dan permintaan. Para analisa berupaya
untuk meramalkan pergerakan harga guna memperoleh keberhasilan dalam
perdagangan serta memperkecil risiko kerugian serta menghasilkan imbal hasil positif
dalam masa depan melalui cara pengelolaan risiko dan manajemen keuangan banyak
cara pembelajaran analisis teknikal. Para penganut cara pembelajaran dari teknik yang
berbeda-beda (misalnya grafik lilin atau dikenal lebih luas dengan istilah candlestick

5
chart, teori dow, dan teori elliort wave seringkali mengabaikan teknik
pendekatanlainnya, namun banyak juga yang mengombinasikan beberapa elemen
pembelajaran, para analisis biasanya memutuskan untuk menggunakan metode
pembelajaran yang mana yang tepat berdasarkan pengalaman apa yang tercermin dari
suatu instrument pada suatu masa tertentu serta apa makna dari patron yang terbentuk
dalam masa tersebut.
Analisa teknikal sering kali kontras dengan analisa fundamental yaitu studi atas factor
ekonomi yang diyakini beberapa analisis mampu mempengaruhi harga dalam pasar
keuangan. Para analisis teknikal meyakini bahwa harga tersebut sudah mencerminkan
semua pengaruh ekonomi tersebut sebelum investor menyadarinya. Beberapa pedagang
menggunakan salah satu dari teknikal ataupun fundamental secara ekslusif namun
beberapa lainnya menggabungkan keduanya dalam melakukan analisa.
A. ANALISIS TEKNIKAL MODERN

Dalam analisis teknikal modern istilah indicator sering ditemui namun, yang di
maksud indicator dalam istilah anilisis teknikal ini adalah sekumpulan (time series)
data (data point) yang dihasilkan dari penggunaan sebuah formula terhadap data harga
suatu sekuritas. Data harga tersebut bisa berupa kombinasi dari harga pembuka (open),
tertinggi, dan terendah atau penutupan dalam sebuah rentang periode. Beberapa
indicator mungkin hanya menggunakan data harga penutupan saja, sedangkan yang
lain juga menggunakan volume atau harga pembukaan dan formulanya.
Sebagai contoh, rata-rata harga dari tiga penutupan adalah sebuah point data
missal, (20+25+30)/3=25. Namun angka 25 sebagai satu buah point data tidak akan
berarti jika tidak diikuti rangkaian data point lainnya dalam satu periode tersebut.
Rangkaian (time series) p0int data akan dihasilkan dalam rentang periode yang
dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah referensi yang valid dalam sebuah analisis.
Dengan dihasilkannya rangkaian point data maka akan dapat dibandingkan antara
kondisi terkini dengan yang telah lampau. Untuk tujuan analisis biasanya indicator
disajikan dalam sebuah bentuk grafik harga saham yang bersangkutan, namun tidak

6
jarang indicator langsung diletakan dengan grafik harga saham bersangkutan agar
didapatkan perbandingan secara langsung.
Sebuah indicator menawarkkan sebuah perspektif yang berbeda-beda dari cara
menganalisis sebuah pergerakan harga saham. Dari yang sederhana seperti moving
average yang menawarkan interprestasi yang relative mudah dipahami dari formula
yang juga sederhana sampai seperti stochastic yang dihasilkan dari formula yang lebih
rumit dan memerlukan pemahaman yang lebih dalam untuk menginterprestasikan
informasi yang dihasilkan berdasarkan kompleksitas dari formula yang digunakan
indicator dapat menyajikan perspektif yang unik dalam menilai aksi pergerakan harga.
Secara umum indicator memiliki 3 fungsi utama, yaitu untuk memberikan peringatan,
konfirmasi dan prediksi. Fungsi peringatan misalkan dapat digunakan untuk
mengawasi akan terjadinya penembusan pada garis support/resisten. Indicator kerap
digunakan juga sebagai alat bantu komfirmasi perangkat analisis teknikal lainnya,
misalnya ditemukan adanya suatu penembusan maka dapat di kompirmasi dengan
menggunakan perpotongan antara dua garis moving average. Kerap sinyal yang
diberikan oleh indicator sanga jelas, namun perlu waspada. Misalnya menemui sebuah
grafik dimana indicator yang digunakan sekilas memberikan sinyal beli, tetapi
tampilan dari aksi pergerakan harga itu sendiri membentuk sebuah pola descending
triangle dengan rangkaian harga yang terus menurun, namun bisa jadi sinyal yang
diberikan oleh indicator yang digunakan salah. Sebagaimana biasanya dalam analisis
teknikal, keterampilan membaca indicator lebih cenderung sebagai seni (art)
dibandingkan sebagai sesuatu yang ilmiah (science). Suatu indicator yang sangat baik
ketika digunakan untuk menganalisis grafik saham ASII bisa jadi tidak applicable
untuk grafik saham GGRM. Oleh karena itu keahlian dalam membaca sinyal yang
diberikan oleh indicator perlu dibangun dalam suatu proses pembelajaran dan analisis
yang ekstensif.
Secara umum biasanya indicator dikelompokkan menjadi:
a. TREND FOLLOWING INDIKATOR

7
Trend Following Indikator terkadang disebut juga dengan lagging indicator adalah
indicator yang tepat digunakan pada sebuah trend yang bergerak naik atau turun.
Indikator ini memang didesain sedemikian rupa sebagai pemandu bagi trader atau
investor bermain dalam suatu trend tersebut. Oleh karena itu indicator yang tergolong
dalam jenis ini relative kurang cocok untuk digunakan dalam trend mendatar
(sideways). Kelebihan dari indicator ini adalah mudah dalam penggunaan dan
interprestasi serta kemampuan untuk menangkap pergerakan dan tetap untuk berada
dalam pergerakan tersebut, sedangkan kekurangan yang terkandung dalam indicator ini
adalah tidak efektif apabila berada dalam sebuah trading range datar/menyamping.
Berikut ini gambaran tentang kelebihan dan kekurangan dari indikator yang termasuk
Trend Following Indikator.

Salah satu jenis indikator lagging (menyusul) yaitu Exponential Moving


Average (EMA), EMA adalah salah satu indikator yang sangat popular dan relative
lebih mudah untuk digunakan. Dengan menggunakan rata-rata dari harga, EMA
memperhalus rangkaian data harga pada grafik dan memudahkan untuk
mengindentifikasi trend. EMA mengurangi efek lagging (menyusul) dengan cara

8
memberikan pembebanan (weighting) kepada harga terkini (recent price) terhadap
harga masa lalu (older price). Hal tersebut akan berakibat EMA bergerak lebih cepat
dibanding Simple Moving Average(SMA). Adapun formula yang digunakan untuk
menghasilkan EMA adalah sebagai berikut:
X = [K x [C –P ]] + P
Dimana: X = EMA
C = Current Price
P = EMA periode sebelumnya
K = Smoothing constant
Sedangkan formula untuk smoothing constant adalah:
K = 2/ ( 1 + N )
N = basic periode EMA yang digunakan
Berikut contoh menghitung Smoothing constans dari EMA dengan basis 10, dimana
hasilnya adalah 0.01818.
K = 2 / ( 1 + 10 )
K = 2 / 11
K = 0.01818
Pada penggunaan formula EMA, terlebih dahulu mencari P dengan
menggunakan formula SMA sebagai basis periode dimana selanjutnya menggunakan
formula EMA. Setelah itu baru menghitung ( C – P ), untuk kemudian dikalikan
dengan K dan hasilnya ditambah dengan C. Untuk lebih jelasnya formula tersebut
penulis akan menggunakan rangkaian data berikut:

9
b. OSCILLATOR INDIKATOR

oscillator indikator (Leading Indikator) yaitu Stochastic Oscillator. Indikator ini


dikembangkan oleh George C. Lane pada akhir 1950-an, alat analisis ini merupakan
salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi closing saat ini (current)
secara relatif terhadap range transaksi dalam periode tertentu.
Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak) merupakan indikasi
terjadinya accumulation (buying pressure). Sebaliknya, closing level yang konsisten
berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure).
Analisis Stochastic Oscillator terdiri dari dua buah garis, yaitu garis %K dan
garis %D. %K adalah garis yang menggambarkan posisi relatif, serta harga closing
terhadap range harga tertinggi dan terendah dalam periode pengamatan. Sedangkan
%D merupakan trigger line yang tidak lain merupakan rata-rata bergerak sederhana
(simple moving average) dari %K.
Nilai maksimal %D dan %K pada stochastic adalah 100, sementara nilai
minimalnya adalah 0. Dengan nilai yang konstan seperti ini, maka jelas bahwa fungsi

10
utama dari stochastic oscillator adalah sama saja dengan Relative Strenght Index (RSI)
atau indikator oscillator lain, yaitu untuk mendeteksi kondisi overbought dan oversold.
Nilai %K dapat dihitung menggunakan formulasi dibawah ini:
%K = 100 x (recent close – Lowest low / (highhest high – lowest low))
Sedangkan cara perhitungan %D (trigger line) adalah dengan menghitung rata-rata dari
%K dalam periode tertentu.
Ada beberapa cara untuk menentukan sinyal jual dan beli melalui indikator stochastic
oscillator, diantaranya yaitu:
1. Membeli ketika oscillator, garis %K garis %D, turun dibawah tingkat
tertentu (misalnya, 20) dan kemudian naik ke atas tingkat tersebut. Menjual
ketika oscillator naik ke atas tingkat tertentu (misal, 80) dan kemudian turun
dibawah tingkat tersebut.
2. Membeli ketika garis %K naik keatas garis %D dan menjual ketika garis %K
turun dibawah garis %D.
3. Melihat penyimpangan; sebagai contoh, ketika harga membuat rangkaian
harga tertinggi baru sementara stochastic oscillator gagal melampaui nilai-
nilai sebelumnya.
Berikut ini gambaran tentang sinyal jual dan beli dari stochastic oscillator,
penulis juga menyertakan cara perhitungannya.

11
B. MOVING AVERAGE CONVERGEN DIVERGEN

Moving Average Convergen Divergen atau lebih dikenal dengan MACD adalah
salah satu indikator yang relative sederhana serta memiliki tingkat realibilitas yang
baik. Awalnya MACD digunakan oleh Gerald Appel sebagai alat bantu dalam
menganalisis perubahan arah trend dan siklus harian hingga mingguan. MACD
menggunakan dua Exponential Moving Average (EMA) untuk mengindikasikan
kondisi overbought atau oversold yang berfluktuatif diatas dan dibawah garis nol (zero

12
line). Pada MACD tidak terdapat angka batasan secara absolut seperti pada Stockhastic
Oscillator yang biasanya menggunakan batas 30 – 70.
MACD standar terdiri dari dua garis. Garis pertama atau dikenal dengan
MACD line, adalah hasil selisih dari dua buah EMA yaitu EMA 12 dan EMA 26. Garis
ini biasanya disajikan dengan garis yang lebih tebal. Garis pendampingnya adalah
pemicu atau trigger line. Garis ini adalah garis EMA 9 dan biasanya disajikan dengan
garis yang lebih tipis atau putus-putus. Karena MACD line berasal dari selisih dua
EMA, maka akan terdapat dua kemungkinan hasil yaitu positif dan negatif. Positif
berarti indikasi terjadinya bullish, negatif indikasi terjadinya bearish.
Seperti layaknya moving average, MACD juga biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi sinyal jual dan beli dan perubahan trend. Sinyal jual diindikasikan
saat MACD line bergerak memotong dari atas ke bawah slow line (Dead Cross), dan
sebaliknya untuk sinyal beli diindikasikan saat MACD line bergerak memotong dari
atas ke bawah slow line (Golden Cross). Berikut ini gambaran tentang sinyal jual dan
beli dari MACD dan penulis juga menyertakan cara perhitungan manualnya:

13
14
Fibonacci Studies pertama kali dikenalkan oleh Leonardo Fibonacci, beliau
adalah ilmuwan matematika yang lahir di Itali pada sekitar tahun 1170. Fibonacci
menemukan bilangan, yang sekarang dikenal dengan bilangan fibonacci, ketika
mempelajari piramida Gizeh di Mesir.
Bilangan fibonacci adalah rangkaian bilangan dimana setiap bilangan selanjutnya
adalah jumlah dari dua bilangan sebelumnya, yaitu:
1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144,233, dan seterusnya.

15
Rangkaian bilangan ini mempunyai beberapa hubungan yang menarik,
misalnya setiap bilangan selanjutnya mendekati 1,618 kali bilangan sebelumnya dan
setiap bilangan sebelumnya mendekati 0,618 kali bilangan selanjutnya. Ada empat
studi fibonacci yang populer, yaitu: arcs, fans, retracements, dan time zones.
Penjelasan dari empat studi ini menyangkut antisipasi perubahan tren sementara harga
mendekati garis-garis yang diciptakan oleh studi-studi fibonacci. Dalam melakukan
aksi jual dan beli saham, terlebih dahulu penulis melakukan analisis dengan
menerapkan studi-studi fibonacci retracements dan fibonacci fans, karena menurut
penulis sinyal-sinyal yang dihasilkan cukup efektif, penerapannya seperti gambar
dibawah ini.

16
2. ANALISIS FUNDAMENTAL

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data


fundamental dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau
badan usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data
pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang
berhubungan dengan badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga,
inflasi dan sejenisnya. Dengan mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis
fundamental menghasilkan berua analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan
apakah perusahaan tersebut sahamnya layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau
overvalued, saham tersebut nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis fundamental
melalui perbandingan harga yang berlaku dipasar. Dengan kata lain harganya terlalu
mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya. Sementara jika
yang terjadi sebaliknya, saham itu layak untuk dibeli dengan alas an harganya lebbih
murah.
Analisis ini memiliki horizon jangka panjang, karena selain menggunakan data historis
(berupa laporan keuangan perusahaan) analisis ini juga menggunakan data masa depan
berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan ekonomi dimasa
mendatang, dan berbagai jenis estimasi lainnya yang dianggap akan mempengaruhi
kinerja dan kelangsungan usaha. Meskipun menggunakan pendekatan kuantitatif dalam
proses analisisnya, banyak vaiabel ditentukan berdasarkan judgment, misalnya , tingkat
pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Akibatnya, meskipun beberapa
orang menggunakan metode analisis fundamental dengan cara yang sama, hasilnya
bias jadi berbeda. Analisis ini biasa digunakan untuk jangka panjang, tetapi
permasalahannya yang seringkali dihadapi oleh investor adalah timing dan iformasi.
Karena tidak semua investor mendapat informasi yang lengkap sehingga jika hanya
mengandalkan analisis fundamental, dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya
informasi atau kesalahan timing sehingga bias jadi saham yang dibeli harganya sudah
mahal. Untuk mengatasi masalah timing tersebut dapat dilihat dari pergerakan saham

17
tersebut melalui analisi teknikal untuk menentukan sinyal transaksi (sinyal beli/sinyal
jual). Dengan menggunakan atau menggabungkan kedua analisis tersebut secara tepat,
bertujuan untuk menghasilkan capital gain yang optimum.
a. RASIO LIKUIDITAS

Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan,
karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi dan arah
perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah:
1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki
perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut dengan
neraca.
2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-beban,
pajak dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan ini disebut laporan L / R.
Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan
kemampuan perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan:
Rasio likuiditas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek.
a. Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek dan aktiva lancar
Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancar
b. Quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relative lebih likuid).
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / kewajiban lancar
c. Cash ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan kas dan bank.
Cash ratio = kas+bank / kewajiban lancer

b. RATIO PROFITABILITAS

18
Ratio profitabilitas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan.
a. Gross Prrofit margin : mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih
perusahaan
Gross Profit Margin = Laba bruto / penjualan bersih
b. Operating profit margin : mengukur tingkat laba usaha / operasional terhadap
penjualan bersih perusahaan
Operating profit margin = Laba usaha / operasi penjualan bersih
c. Net Profit margin : mengukur persentase laba bersih (setelah pajak) terhadap
penjualan bersih perusahaan
Net profit margin = laba bersih setelah pajak / penjualan bersih
d. Return on asset (ROA) : mengukur efektivitas perusahaan didalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA = Laba Bersih Setelah pajak / rata-rata aktiva tetap
c. RASIO PENGUNGKIT

Rasio pengungkit : mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban


jangka panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan
berasal dari pinjaman.
a. Debt ratio : mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan
aktiva perusahaan.
Debt ratio = total kewajiban / total aktiva
b. Debt equity ratio : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari
pemegang saham.
Debt equity ratio = total kewajiban / total modal
c. Leverage ratio : mengukur jumlah dari aktiva perusahaan terhadap modal
pemegang saham.
Laverage ratio = total aktiva / modal pemegang saham
d. RASIO PASAR

19
Rasio pasar : mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.
a. Earning per share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap
saham yang diinvestasikan.
EPS = laba bersih setelah pajak – dividen saham preferen total saham yang
diterbitkan
b. Dividen yield : mengukur jumlah dividen persaham relatif terhadap harga pasar
yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
Dividen yield = dividen persaham / harga pasar saham
c. Price earning ratio (P / E) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari
pendapatan perusahaan.
P/E = harga pasar per lembar saham biasa / earning per share
d. Dividen persaham : menghitung jumlah dividen yang diperoleh untuk setiap
saham yang diinveestasikan.
Dividen persaham = total dividen dalam satu tahun / total saham yang
diterbitkan.

e. PRINSIP-PRINSIP ANALISIS FUNDAMENTAL

Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental :


a. Reaksi berantai : semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan
semakin besar pengaruhnya terhadap nilai sebuah index perusahaan.
b. Jarak informasi : semakin dekat sebuah informasi dengan satu index saham,
maka akan semakin besar pengaruh informasi tersebut misalnya, informasi
yang berasal dari dalam negeri Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap nilai
IHSG dibandingkan informasi dari luar negeri.
c. Sumber berita : semakin resmi sumber berita tersebut , maka akan semakin kuat
pengaruhnya terhadap nilai suatu indek saham.
d. Jenis berita : berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham
suatu Negara dibanding berita lainnya, seperti politik, social maupun budaya.

20
f. SIFAT BERITA FUNDAMENTAL
1. Berita permintaan bersifat bullish
Bullish berasal dari kata bull (sapi jantan). Sifat tersebut menggambarkan
gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun namun sebenarnya akan
naik (mirip gerakan sapi jantan menanduk musuhnya musuhnya yaitu
menanduk lalu dilepar keatas)
Contoh berita bersifat bullish dari reuter / media cetak :
-cuaca buruk / strom/ unfavourable
- 3 – 6 conseccutive (berturut-turut) days up/firmer (menguat)
- triggered buying, bottomside /bottomout ,buying power, dll

Proses analisa fundamental


Segala informasi hingga hal-hal yang tidak rasional harus dikumpulkan, guna dijadikan
alat untuk memprediksi pergerakan suatu index saham. Pada intinya, informasi tersebut
akan mempengaruhi supply dan demand atas index saham suatu Negara.
Proses dari analisa fundamental sendiri adalah mengetahui kinerja keuangan emiten
melalui analisa laporan keuangan dari emiten termasuk analisa laporan keuangan yang
diproyeksikan ke periode mendatang dengan membandingkan laporan keuangan
tersebut melalui perbandingan internal dan eksternal.
Menentukan nilai intrinsic dari efek emiten melalui sekuritas induvidu dengan
membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced.
g. MODEL ANALISIS FUNDAMENTAL
a. Model nilai buku, dalam model ini total asset perusahaan yang dijual pada nilai
akuntansi setelah dikurangi oleh total liability dan preffered value stock dibagi
dengan hak pemegang saham (outstanding shares of common stock)
b. Model likuiditas, dalam model ini digunakan proses kapitalisasi nilai-nilai masa
depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi pertumbuhan
dividen konstan.

21
c. Model rasio harga (price earning method), pada model ini, nilai saham
perusahaan dihitung berdasarkan perkalian antara laba perlembar saham yang
diharaapkan oleh perusahaan dengan rasio harga rata-rata industry/laba.
Kebanyakan informasi fundamental memfikuskan pada statistic
ekonomi, industry, dan perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan
analisis. Dalam melakukan metode analisis fundamental adalah dengan terus
menerus mengupdate informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut
tergantung, ketersediaan yang ada di tempat kita. Namun untuk tranding index
saham, informasi ini akan selalu tersedia. Pendekatan yang digunakan untuk
menganalisis sebuah perusahaan dilakukan melalui empat tahap (top-down
analysis).
1. Melihat kondisi ekonomi secara umum (economi aspect)
Ekonomi dipelajari untuk menentukan kondisi secara makso atau keseluruhan,
untuk melihat lingkungan pasar saham pada saat ini tepat atau tidak. Apakah
inflasi perlu diwaspadai? Apakah tingkat bunga cenderung naik atau turun ?
berapa penghasilan rata-rata masyarakat saat ini yang mampu untuk investasi?
Berapa konsumsi masyarakat saat ini ? bagaimana neraca pembayaran Negara
saat ini deficit atau surplus ? apakah money supply saat ini diperbanyak atau
dikurangi (tight money policy)? pertanyaan
2. Melihat kondisi industry (industry aspect)
3. Melihat kondisi perusahaan (company aspect)
4. Melihat nilai saham perusahaan (stock valuation)

22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data


fundamental dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau
badan usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data
pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang
berhubungan dengan badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga,
inflasi dan sejenisnya. Dengan mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis
fundamental menghasilkan berua analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan
apakah perusahaan tersebut sahamnya layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau
overvalued, saham tersebut nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis fundamental
melalui perbandingan harga yang berlaku dipasar. Dengan kata lain harganya terlalu
mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya.

Analisa teknis atau lebih dikenal dengan analisis teknikal adalah merupakan
suatu teknik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk
memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lamau,
terutama pergerakan harga dan volume. Pada awalnya analisa teknikal hanya
memperhitungkan pergerakan harga pasar atau instrument yang bersangkutan, dengan
asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh factor yang relevan sebelum seorang
investor menyadarinya melalui berbagai cara lain. Analisa teknikal dapat menggunakan
berbagai model dan dasar misalnya, untuk pergerakan harga digunakan metode seperti
misalnya, index kekuatan relative, index pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar
pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu dengan cara menganalisa
pola grafik.

23
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Dalam penulisan makalah ini kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu demi
terciptanya sebuah karya tulis yang bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan yang
terus temenerus mengalami perkembangan yang sangat cepat, kami dengan senang hati
menerima kritik dan saran serta masukan-masukan yang bersifat membangun dari
semua pihak demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://ekonomi.kabo.biz/2011/01/analisis-teknikal.html?m=1
http://www.ceobisnis.com/2014/12/istilah-dan-cara-analisa-teknikal-
saham.html?m=1

25

Anda mungkin juga menyukai