Anda di halaman 1dari 4

Lecture Note Sesi 15

A. Analisis Teknis

Analisis teknis atau lebih dikenal dengan istilah analisis teknikal adalah suatu teknik analisis

yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga

saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan

volume Pada awalnya analisis teknikal hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar atau

instrumen yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh faktor

yang relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain. Analisis

teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk pergerakan harga

digunakan metode seperti misalnya Indeks Kekuatan Relatif, Indeks pergerakan rata-rata,

regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu

menganalisis pola grafik.

Analisis teknikal dikenal secara luas di antara para pedagang saham (atau dikenal dengan

sebutan "trader") dan para profesional dibidang keuangan, namun dalam dunia akademis

dianggap sebagai pseudosains or "voodoo finance;" it receives little or no direct support from

academic sources and is considered akin to "astrology."

Akademisi seperti Eugene Fama mengatakan bahwa pembuktian analisis teknikal ini sangat

tipis dan inkonsisten yang merupakan " bentuk kekurangan " dari tehnik yang diterima secara

umum yaitu Hipotesis pasar efisien. Ekonom bernama Burton Malkiel berargumen bahwa

"Analisis teknikal merupakan sesuatu yang diharamkan (anathema) dalam dunia akademis"

dan selanjutnya ia mengatakan pula bahwa " dalam bentuknya yang merupakan hipotesis
efisien pasar yang lemah maka engka tidak akan dapat memprediksi harga saham

kedepannya berdasarkan harga yang lampau".

Dalam pasar valuta asing, analisis teknis ini lebih banyak digunakan para praktisi

dibandingkan penggunaan analisis fundamental. Beberapa studi internal mengindikasikan

bahwa aturan perdagangan tehnikal ini dapat menghasilkan imbal hasil yang konsisten pada

periode hingga tahun 1987, kebanyakan penelitian akademis menitik beratkan pada sifat

alamiah dari posisi anomali dari pasar mata uang. Terdapat spekulasi bahwa anomali ini

terjadi sebagai akibat dari adanya intervensi bank sentral.

Penjelasan Umum

Analis teknikal (atau analis) berupaya untuk mengidentifikasi patron harga dan tren dalam

pasar keuangan dan berupaya untuk mengeksploitasi patron tersebut . Dalam penggunaan

berbagai metode atau teknik maka mereka mengutamakan studi atas grafik harga. Para analis

berupaya menemukan prototipe patron seperti misalnya patron pembalikan yang sudah amat

dikenal dengan istilah Inggris head and shoulders (patron berbentuk seperti kepala dan bahu),

serta mempelajari pula berbagai patron seperti harga, volume, dan pergerakan rata-rata dari

harga. Beberapa analis tehnikal juga menggunakan indikator psikologis dari investor

sentimen pasar.

Analis tehnikal juga sering menggunakan berbagai indikator yang secara tipikal merupakan

transformasi matematik dari harga atau volume. Indikator ini digunakan sebagai alat bantu

untuk menentukan apakah suatu asset berada dalam suatu tren serta arah dari harga aset

dalam tern tersebut. Para analis juga mempelajari korelasi antara harga, volume, dan marjin

dalam perdagangan berjangka. Indikator tersebut misalnya indeks kekuatan relatif dan
MACD. Studi lain juga menggunakan korelasi antara perubahan dalam opsi dan opsi jual /

beli beserta harganya.

Secara esensial, analisis teknikal mempelajari dua bidang investasi yautu analisis dari

psikologi pasar dan analisis terhadap suplai dan permintaan. Para analis berupaya untuk

meramalkan pergerakan harga guna memperoleh keberhasilan dalam perdagangan serta

memperkecil risiko kerugiannya serta menghasilkan imbal hasil positif dalam masa depan

melalui cara pengelolaan risiko dan manajemen keuangan

Banyak cara pembelajaran analisis tehnikal. Para penganut cara pembelajaran dari tehnik

yang berbeda-beda (misalnya grafik lilin atau lebih dikenal luas dengan istilah candlestick

chart, Teori Dow, dan Teori Elliot wave sering kali mengabaikan teknik pendekatan lainnya,

namun banyak pula yang mengkombinasikan beberapa elemen pembelajaran. Para analis

biasanya memutuskan untuk menggunakan metode pembelajaran yang mana yang tepat

berdasarkan pengalaman atas apa yang tercermin dari suatu instrumen pada suatu masa

tertentu serta apa makna dari patron yang terbentuk dalam masa tersebut.

Analisis teknikal sering kali kontras dengan analisis fundamental yaitu studi atas faktor

ekonomi yang diyakini beberapa analis mampu memengaruhi harga dalam pasar keuangan.

Para analis teknikal meyakini bahwa harga tersebut sudah mencerminkan semua pengaruh

ekonomi tersebut sebelum investor menyadarinya. Beberapa pedagang menggunakan salah

satu dari teknikal atau fundamental secara eksklusif namun beberapa lainnya

menggabungkan keduanya dalam melakukan analisis.

B. Analisis Fundamental
Analisis fundamental (bahasa Inggris: Fundamental analysis) adalah metode analisis

perusahaan yang didasarkan pada faktor-faktor fundamental ekonomi suatu perusahaan

termasuk sisi kinerja keuangan dan bisnis perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio

finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi

kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih

cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk

jangka panjang. Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis

ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.

Analisis Fundamental Perusahaan

Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali data variabel yang harus

dianalisis, di mana beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk

diperhatikan yaitu:

 Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)

 Rasio laba terhadap saham yang beredar (earning per share-EPS)

 Rasio pertumbuhan EPS

 Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)

 Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (price earning growth ratio)

 Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)

 Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)

 Rasio hutang perseroan (debt ratio)

 Margin keuntungan bersih (net profit margin)

Anda mungkin juga menyukai