KELOMPOK 4
Dosen
Irdha Yusra, S.E, M.Sc
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisa teknikal merupakan metode evaluasi instrumen investasi dengan
melakukan analisis statistik yang dihasilkan oleh aktivitas pasar, seperti harga-
harga yang terjadi dan volume. Analisa teknikal tidak mencoba untuk mengukur
nilai intrinsik dari sebuah investasi atau komoditas, melainkan menggunakan
grafik dan metode lain untuk mengidentifikasi pola-pola yang dapat
menunjukkan aktivitas masa depan.Sama seperti banyaknya model investasi di
sisi fundamental, ada juga berbagai jenis trader teknikal. Beberapa hanya
mengandalkan pola grafik, yang lain menggunakan indikator teknikal dan
oskilator, dan sebagian besar menggunakan beberapa kombinasi dari keduanya.
Dalam situasi apapun, penggunaan eksklusif analisa teknikal pada data harga
historis dan volume menjadi pemisah utama dari analisa fundamental. Tidak
seperti analisa fundamental, analisa teknikal tidak peduli apakah saham atau
komoditas dalam keadaan undervalued, satu-satunya hal yang penting adalah
data perdagangan terdahulu dan informasi apa dimana data ini dapat
memberikan pandangan tentang kemungkinan pergerakan di masa depan.
1
analisa pergerakan harga, yang dilihat teori teknikal sebagai produk dari
penawaran dan permintaan untuk instrument tertentu di pasar.
B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari analisis fundamental dan teknikal?
B. Apa saja prinsi-prinsip analisis fundamental?
C. Apa yang dimaksud dengan model analisi fundamental ?
D. Bagaimana metode analisis teknikal atau fundamental dilakukan?
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. ANALISIS FUNDAMENTAL
3
bias jadi saham yang dibeli harganya sudah mahal. Untuk mengatasi masalah
timing tersebut dapat dilihat dari pergerakan saham tersebut melalui analisi
teknikal untuk menentukan sinyal transaksi (sinyal beli/sinyal jual). Dengan
menggunakan atau menggabungkan kedua analisis tersebut secara tepat,
bertujuan untuk menghasilkan capital gain yang optimum.
a. RASIO LIKUIDITAS
4
b. RATIO PROFITABILITAS
c. RASIO PENGUNGKIT
d. RASIO PASAR
5
Rasio pasar : mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.
6
naik (mirip gerakan sapi jantan menanduk musuhnya musuhnya yaitu
menanduk lalu dilepar keatas)
Contoh berita bersifat bullish dari reuter / media cetak :
-cuaca buruk / strom/ unfavourable
- 3 – 6 conseccutive (berturut-turut) days up/firmer (menguat)
- triggered buying, bottomside /bottomout ,buying power, dll
7
yang diharaapkan oleh perusahaan dengan rasio harga rata-rata
industry/laba.
Kebanyakan informasi fundamental memfikuskan pada statistic ekonomi,
industry, dan perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan
analisis. Dalam melakukan metode analisis fundamental adalah dengan
terus menerus mengupdate informasi yang ada. Mengenai media informasi
tersebut tergantung, ketersediaan yang ada di tempat kita. Namun untuk
tranding index saham, informasi ini akan selalu tersedia. Pendekatan yang
digunakan untuk menganalisis sebuah perusahaan dilakukan melalui empat
tahap (top-down analysis).
2. ANALISIS TEKNIKAL
Analisa teknis atau lebih dikenal dengan analisis teknikal adalah merupakan
suatu teknik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk
memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang
lamau, terutama pergerakan harga dan volume. Pada awalnya analisa teknikal
hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar atau instrument yang
bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh factor yang
relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain.
Analisa teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk
pergerakan harga digunakan metode seperti misalnya, index kekuatan relative,
index pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus
ataupun dengan cara klasik yaitu dengan cara menganalisa pola grafik.
Analisa teknikal dikenal secara luas diantara para pedagang saham (atau
dikenal dengan”trader”) dan para professional dibidang keuangan, namun
dalam dunia akademis dianggap sebagai pseudosains or “voodoo finance;” it
receives little or no direct support from academic sources and is considered akin
to “astrology” akademisi seperti Eugene fama mengatakan bahwa pembuktian
analisa teknikal ini sangat tipis dan inkonsisten yang merupakan “bentuk
8
kekurangan” dari teknik yang diterima secara umum yaitu hipotesa pasar
efisien. Ekonomi bernama burton malkiel berargumen bahwa :
Dalam pasar valuta asing, analisa teknikal ini lebih banyak digunakan
para praktisi dibandingkan pengguna analisa fundamental. Beberapa studi
internal mengindikasikan bahwa aturanperdagangan teknikal ini dapat
menghasilkan imbal hasil yang konsisten pada periode hingga tahun 1987,
kebanyakan penelitian akademis menitik beratkan pada sifat alamiah dari
posisi anomaly dari pasar mata uang terdapat spekulasi bahwa anomaly ini
terjadi sebagai akibat dari adanya intervensi bank sentral.
9
dalam suatu tren serta arah dari harga asset dalam tren tersebut. Para analisis
juga mempelajari korelasi antara harga, volume, dan margin dalam
perdaganganberjangka. Indicator tersebut misalnya index kekuatan relative dan
MACD. Studi lain juga menggunakan korelasi antara perubahan dalam opsi
baik opsi jual/beli beserta harganya.
10
B. ASUMSI DALAM ANALISIS TEKNIKAL
11
menyimpulkan bahwa uptrend yang sedang terjadi masih kuat oleh karena itu
sangat berpotensi menguat. Indikator stochastics juga bisa berada pada jenuh
beli (overbought), dan menyimpukan bahwa trend naik yang sedang
berlangsung masih menguat. Indikator yang sama namun memberikan dua
penafsiran yang berbeda.
12
C. TEKNIK DALAM ANALISIS TEKNIKAL
1. Moving Average
13
2. Relative Strength Index (RSI)
14
3. Bollinger Bands & Parabolic SAR
15
D. ISTILAH DALAM ANALISIS TEKNIKAL
All time high adalah suatu posisi dimana harga mencetak rekor harga
tertinggi sepanjang sejarah. Dengan memandang doktrin 'harga bergerak
dalam trend' - salah satu doktrin dasar dalam analisa teknikal, maka harga
cenderung untuk terus menerus bergerak naik lebih tinggi. Mencetak
kondisi higher high dan higher low adalah salah satu ciri khas trend naik,
sehingga pencapaian harga tertinggi menjadi signal bagus untuk membuka
posisi buy. Koreksi sangat mungkin terjadi tetapi selama masih membentuk
higher low, bukanlah sebuah tanda reversal.
16
Pada pergerakan harga, contohnya bisa dilihat pada chart berikut :
Chart AISA terlihat downtrend cukup kuat dimana MACD dalam kondisi
dead cross dan berada dibawah 0. Harga AISA kemudian sempat mengalami
penguatan lalu melanjutkan trend turun.
3. Downtrend
17
Di chart WTON, pada marker terlihat ketinggian puncak saat harga
bergerak naik samalin rendah. Bisa dikatakan uptrend pada timeframe sangat
singkat, tapi trend utama menunjukkan penurunan. Tentu saja ada trader yang
bisa memanfaatkan penguatan kecil tersebut untuk mendapatkan keuntungan,
tetapi resiko mengalami kerugian sangat besar, kesalahan entry akan mambuat
trader mengalami nyangkut kronis.
4. False break
False break adalah istilah yang mengacu pada pergerakan harga yang
seolah menembus support/ resisten tetapi kemudian batal. Beberapa pendapat
mengatakan konfirmasi untuk sebuah break dengan menunggu 3 candle tutup di
atas resisten atau di bawah support.
5. Sideways
18
Monthly chart GJTL di atas menunjukkan dengan baik, saat terjadi
sideways, harga bergerak naik turun, bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan
sedikit keuntungan bila entry di sekitar support. Pada indikator MACD
terdeteksi sebagai dead cross di atas 0.
6. Trailing Stop
19
Chart BRPT menggambarkan dengan jelas saat terjadi retracement ke
23.6%. Bila mengikuti dari awal trend, maka jarak TS bisa lebih longgar untuk
mengantisipasi penguatan lebih lanjut. Penggunaan TS sangat subyektif,
umumnya trader meletakkan pada 3 - 5% dari harga puncak, setelah trend terus
menguat, secara perlahan batas TS bisa lebih longgar. Bila menggunakan
fibonacci retracement, peluang rebound terbesar akan terjadi di level 50%,
sehingga trader dapat melihat dan menghitung ulang posisi TS nya, apakah
masih dalam batas yang sanggup diterima.
7. Uptrend
Uptrend adalah lawan dari downtrend, dimana harga bergerak naik, dengan
membentuk puncak yang lebih tinggi dari puncak sebelumnya (higher high),
dan lembah yang lebih tinggi dari lembah sebelumnya (higher low). Uptrend
yang harus dicari sebagai jaminan kesuksesan dalam trading di BEI. Dengan
mengikuti uptrend, seorang trader dapat meyakini dananya bertumbuh dari
waktu ke waktu.
20
Perhatikan marking pada chart PWON, terlihat puncak yg terjadi
semakin tinggi dari puncak sebelumnya, begitupun dasar lembah yang semakin
tinggi dari dasar lembah sebelumnya. Ciri-ciri uptrend seperti ini yang sebisa
mungkin dikenali dan diikuti dalam melakukan trading.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-
data fundamental dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan
perusahaan atau badan usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah
data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data
factor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah kebijakan
pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis fundamental
menghasilkan berua analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah
perusahaan tersebut sahamnya layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau
overvalued, saham tersebut nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis
fundamental melalui perbandingan harga yang berlaku dipasar. Dengan kata
lain harganya terlalu mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki
sahamnya.
21
Analisa teknis atau lebih dikenal dengan analisis teknikal adalah
merupakan suatu teknik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang
digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara
mempelajari data pasar yang lamau, terutama pergerakan harga dan volume.
Pada awalnya analisa teknikal hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar
atau instrument yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan
seluruh factor yang relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui
berbagai cara lain. Analisa teknikal dapat menggunakan berbagai model dan
dasar misalnya, untuk pergerakan harga digunakan metode seperti misalnya,
index kekuatan relative, index pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar pasar
dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu dengan cara
menganalisa pola grafik.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Dalam penulisan makalah ini
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu
demi terciptanya sebuah karya tulis yang bermanfaat dan menambah ilmu
pengetahuan yang terus temenerus mengalami perkembangan yang sangat
cepat, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran serta masukan-
masukan yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah
ini di masa yang akan datang.
22
DAFTAR PUSTAKA
23