Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANALISIS FUNDAMENTAL
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi
Dosen Pengampu : Richo Diana Aviyanti S.E,M.Ak

Disusun oleh:
1. Tri Nur Sriana (2103101011)
2. Ella Seftiani (2103101043)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2023
KATA PENGANTAR

Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Shalawat serta Salam
semoga Allah mencurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat,
serta umatnya yang senantiasa mengikuti langkah beliau hingga Yaumil Akhir.
Aamiin.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami
namun berkat dorongan, dukungan dan semangat dari orang terdekat, sehingga kami mampu
menyelesaikannya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Tak ada gading yang tak retak” sesuai dengan peribahasa tersebut penyusun menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata “sempurna” untuk itu, kami meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih. Apabila ada kesalahan kata,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua.

Madiun, 17 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis Fudamental ...................................................................................... 4
2.2 Macam-Macam Rasio .......................................................................................................5
2.3 Prinsip-Prinsip Analisis Fundamental .............................................................................. 7
2.4 Indikator-Indikator Analisis Fundamental........................................................................ 8
2.5 Cara Melakukan Analisis Fundamental.......................................................................... 10
2.6 Perbedaan Analisis Teknikal dan Fundamental .............................................................. 10
2.7 Model Analisis Fundamental ......................................................................................... 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis fundamental mikro pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas
kekuatan keuangan dari suatu perusahaan, dimana proses ini sering juga disebut sebagai
analisis perusahaan (companyanalysis). Data historis mencerminkan keadaan keuangan yang
telah lalu yang digunakan sebagai dasar untuk memproyeksikan keadaan keuangan perusahaan
dimasa depan. Dalam company analysis para investor (pemodal) akan mempelajari laporan
keuangan perusahaan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan dengan
mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan dan
mengevaluasi efisiensi operasional serta memahami sifat dasar dan karakter operasional
perusahaan.
Analisis teknikal adalah analisis instrumen yang menggunakan data-data historis
perdagangan mengenai harga saham, volume dan beberapa indikator pasar yang lain untuk
memprediksi pengeluaran harga saham dan menentukan rekomendasi keputusan investasi.
Analisis teknikal menggunakan grafik atau gambar yang menghasilkan pola-pola tertentu dan
pola-pola yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan memperbandingkannya dengan hasil
observasi yang telah dilakukan, sehingga pola-pola tersebut memberikan suatu indikasi
pergerakan harga saham. Informasi keuangan berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Informasi yang dihasilkan perusahaan pada periode akhir akuntansi yaitu beruapa laporan
keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan
laporan perubahan posisi keuangan (Heni Krissiani,2004 : 3).
Harga saham adalah harga dasar suatu saham yang dipergunakan didalam perhitungan
indeks harga saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya, harga dasar
ini akan berubah sesuai dengan aksi emiten yang dilakukan seperti right issue, stock split,
warrant reclemption. Harga saham tidak hanya dipengaruhi profit perusahaan semata tetapi
juga dipengaruhi faktor ekonomi, politik, dan keuangan suatu negara. Variabel makro yang
mempengaruhi misalnya nilai tukar dan inflasi. Untuk berinvestasi dalam bentuk sekuritas
saham, seorang investor yang rasional akan menginvestasikan dananya dengan memilih
saham- saham yang efisien. Harga saham bisa naik bisa pula turun.

1
Hal ini yang perlu disadari oleh para pemodal. Analisis terhadap faktor-faktor yang
diperkirakan akan mempengaruhi harga saham, risiko yang ditanggung pemodal, merupakan
faktor yang akan mempengaruhi perkembangan pasar modal. Fluktuasi nilai tukar suatu mata
uang juga dapat mempengaruhi kegiatan dan nilai pasar atas pasar lokal, jika perusahaan pada
taraf persaingan internasional, hal ini berarti return saham perusahaan dipengaruhi oleh
perubahan nilai tukar mata uang karena berdampak terhadap laporan perdagangan dan modal
atas keseimbangan pembelian dalam negeri. Selain itu nilai dolar akan mendorong
peningkatan ekspor dan dapat mengurangi laju pertumbuhan impor.
Nilai tukar rupiah yang rendah juga akan mendorong melemahnya daya beli masyarakat
yang dapat memicu kurang menariknya tingkat investasi dalam rupiah. Faktor lain yang
mempengaruhi return suatu investasi adalah faktor internal perusahaan. Faktor internal yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR) dan Net
Profit Margin (NPM). Rasio profitabilitas yang berfungsi dan sering digunakan untuk
memprediksi harga saham adalah return on asset (ROA) atau return on investment (ROI) dan
Net Profit Margin (NPM). Return On Asset (ROA) atau ROI digunakan untuk mengukur
efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. Jika Return On Asset (ROA) semakin meningkat, maka kinerja perusahaan juga
semakin membaik, karena tingkat harga saham semakin meningkat.

1.2 Rumusan Masalah


Terkait dengan mekanisme perdagangan efek dalam penulisan sebuah laporanmaka
masalah yang dikaji sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Analisis Fundamental?
2. Apa saja macam-macam rasio ?
3. Apa saja prinsip-prinsip fundamental?
4. Apa saja indikator-indikator analisis fundamental?
5. Bagaimana cara melakukan analisis fundamental?
6. Perbedaan analisis teknikal dan fundamental?
7. Bagaimana analisis fundamental itu?

2
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Untuk memahami pengertian dari analisis fundamental.
2. Memahami macam-macam rasio.
3. Memahami kategori-kategori faktor fundamental.
4. Mengetahui indikator-indikator analisis fundamental.
5. Mengetahui bagaimana cara melakukan analisis fundamental.
6. Memahami perbedaan antara analisis teknikal dan analisis fundamental.
7. Mengetahui bagaimana model analisis fundamental itu.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Fundamental


Pengertian dari analisa fundamental merupakan sebuah analisi sekuritas dengan
memakai data-data fundamental serta beberapa faktor eksternal yang mempunyai hubungan
dengan sebuah perusahaan atau badan usaha terkait. Maksud dari data fundamental di sini
adalah data keuangan, siklus bisnis, data pangsa pasar, dan sejenisnya. Sementara yang
dimaksud dengan data eksternal yang memiliki hubungan dengan perusahaan adalah suatu
kebijakan pemerintah,tingkat dari suku bunga, inflasi, dan sejenisnya.
Diperlukan untuk mempertimbangkan data tersebut supaya menghasilkan sebuah
analisis penilaian dari suatu badan usaha maupun perusahaan untuk adanya kesimpulan yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut layak atau tidak dibeli sahamnya. Jika perusahaan
memiliki nilai mahal atau disebur overlued, itu berarti saham perusahaan tersebut dianggap
bahwa nilainya lebih tingggi jika didasarkan dari analisa fundamental. Jika terjadi sebaliknya,
berarti saham tersebut tetap layak bisa dibeli tapi dengan harga yang murah.
Dalam melakukan analisis fundamental ada dua metode yang digunakan untuk
menyaring saham-saham yang layak mendapat perhatian. Pertama, top-down (dari atas ke
bawah), melihat faktor makro ekonomi terlebih dahulu untuk mengetahui industri atau sektor
usaha yang bagus pada saat itu. Kedua, bottom-up (dari bawah ke atas) yang merupakan
kebalikan dari metode top-down. Dalam metode ini, investor sudah yakin memilih saham
incaran (informasi yang dapat membuat harga saham naik).
Analisis Fundamental memiliki beberapa kegunaan di dalam investasi saham, antara
lain:
1. Mendeteksi saat yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar saham Dengan
mengetahui bagaimana kondisi ekonomi negara, kita dapat mengetahui kapan kita
harus berinvestasi.
2. Membantu memilih saham yang baik untuk investasi Dengan analisis industri dan
keuangan perusahaan kita dapat terhindar dari memiliki perusahaan yang
fundamentalnya kurang jelas.
3. Mengetahui harga wajar suatu sahamAnalisis Fundamental dapat digunakan untuk
mengetahui valuasi saham, yaitu berapa nominal rupiah saham itu layak dihargai.

4
Pada dasarnya analisa fundamental saham mencakup:
1. Analisa empat aspek finansial, yaitu: nilai buku saham, pendapatan per saham, nilai
buku ekuitas dan ratio pengeluaran.
2. Analisa laporan tahunan perusahaan termasuk di dalamnya: garis besar
filosofiperusahaan, laporon detil operasi perusahaan, informasi finansial, catatan kaki
dan pernyataan tertulis dari auditor.
Namun, agar dapat membuat analisa fundamental secara menyeluruh tidak cukup hanya
melihat dari kedua hal tersebut saja, tetapi harus melihat hal-hal seperti kemampuan
manajemen, operasional, transparansi, rencana, persaingan perusahaan (sejenis atau apple to
apple), tingkat suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi serta kebijakan atau peraturan
pemerintah. Mengenal Analisa Fundamental, analisa fundamental memiliki jangka waktu yang
panjang, sebab analisis ini menggunakan data historis (laporan keuangan dari perusahaan dan
memakai data masa depanyang terdiri dari estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi
perubahan pada ekonomi yang akan terjadi di masa depan, serta beberapa estimasi lainnya
yang bisa mengakibatkan pengaruh terhadap kinerja dan masa kelangsungan hidup
perusahaan. Walaupun memakai pendekatan kuantitaf di dalam proses menganalisinya,
kebanyakan variable ditentukan oleh judgement, semisal tingkat pertumbuhan dari perusahaan
yang akan datang. Hal ini berakibat menjadikan hasil yang berbeda walaupun beberapa orang
memakai metode dari analisa fundamental walaupun caranya yang sama.

2.2 Macam-Macam Rasio


a. RASIO LIKUIDITAS
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan,
karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi dan arah
perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah:
1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki
perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut dengan neraca.
2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-beban, pajak dan
laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan ini disebut laporan L / R.Rasio keuangan digunakan sebagai alat
analisis keadaan keuangan dan kemampuan perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio
laporan keuangan:

5
Rasio likuiditas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek.
a. Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dan aktiva lancar
Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancar
b. Quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relative lebih likuid).
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / kewajiban lancar
c. Cash ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan kas dan bank.
Cash ratio = kas+bank / kewajiban lancar
b. RATIO PROFITABILITAS
Ratio profitabilitas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan.
a. Gross Prrofit margin : mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih
perusahaan
Gross Profit Margin = Laba bruto / penjualan bersih
b. Operating profit margin : mengukur tingkat laba usaha / operasional terhadap penjualan
bersih perusahaan
Operating profit margin = Laba usaha / operasi penjualan bersih
c. Net Profit margin : mengukur persentase laba bersih (setelah pajak) terhadap penjualan
bersih perusahaan
Net profit margin = laba bersih setelah pajak / penjualan bersih
d. Return on asset (ROA) : mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA = Laba Bersih Setelah pajak / rata-rata aktiva tetap
c. RASIO PENGUNGKIT
Rasio pengungkit : mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan
berasal dari pinjaman.
a. Debt ratio : mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan aktiva
perusahaan.

6
Debt ratio = total kewajiban / total aktiva
b. Debt equity ratio : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari pemegang
saham.
Debt equity ratio = total kewajiban / total modal
c. Leverage ratio : mengukur jumlah dari aktiva perusahaan terhadap modal pemegang
saham.
Laverage ratio = total aktiva / modal pemegang saham
d. RASIO PASAR
Rasio pasar : mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.
a. Earning per share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinvestasikan.
EPS = laba bersih setelah pajak – dividen saham preferen total saham yang diterbitkan
b. Dividen yield : mengukur jumlah dividen persaham relatif terhadap harga pasar yang
dinyatakan dalam bentuk persentase.
Dividen yield = dividen persaham / harga pasar saham
c. Price earning ratio (P / E) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan
perusahaan.
P/E = harga pasar per lembar saham biasa / earning per share
d. Dividen persaham : menghitung jumlah dividen yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinveestasikan.
Dividen persaham = total dividen dalam satu tahun / total saham yang diterbitkan.

2.3 Prinsip-Prinsip Analisis Fundamental

Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental :


1. Reaksi berantai : semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan semakin
besar pengaruhnya terhadap nilai sebuah index perusahaan.
2. Jarak informasi : semakin dekat sebuah informasi dengan satu index saham, maka akan
semakin besar pengaruh informasi tersebut misalnya, informasi yang berasal dari dalam
negeri Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibandingkan informasi dari
luar negeri.
3. Sumber berita : semakin resmi sumber berita tersebut , maka akan semakin kuat
pengaruhnya terhadap nilai suatu indek saham.

7
4. Jenis berita : berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu Negara
dibanding berita lainnya, seperti politik, social maupun budaya.

2.4 Indikator-Indikator Analisis Fundamental


Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisis fundamental, yaitu:
 Produk nasional bruto (PNB) adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh

penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam negeri maupun
yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu.
 Produksi domestik bruto (PDB) adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang

diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan
asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/ periode tertentu.
 Tingkat inflasi: Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan

melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Penggunaan tingkat inflasi sebagai
salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat PDB dan
PNB ke dalam nilai yang sebenarnya. Nilai GDP dan GNP riil merupakan indikator yang
sangat penting bagi seorang investor dalam membandingkan peluang dan risiko
investasinya di mancanegara.
Indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh para investor:
 Indeks harga produksi atau Producer Price Index (PPI) adalah indeks yang mengukur rata-

rata perubahan harga yang di terima oleh produsen domestic untuk setiap output yang
dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor
ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan, dan pertanian.
 Indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI) adalah digunakan untuk

mengukur rata-rata perubahan harga eceran dari sekelompok barang dan jasa tertentu. Index
CPI dan PPI digunakan oleh seorang Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat
inflasi yang terjadi.
 Neraca pembayaran atau balance of payment adalah suatu neraca yang terdiri dari

keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat
komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu. Neraca
pembayaran ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah, dan
pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi expor dan impor, investasi
portofolio, transaksi antar Bank Sentral, dan lain-lain.

8
Dengan adanya neraca pembayaran ini kita mengetahui kapan suatu negara mengalami
surplus maupun defisit. Secara garis besar Balance of Payment dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu:
a. Neraca perdagangan yang merupakan selisih antara total ekspor dan impor barang, jasa,

dan transfer. Dalam perhitungannya, neraca perdagangan ini tidak mencakup transaksi-
transaksi asset finansial dan kewajiban (hutang). Data ini merupakan indikator tren
perdagangan luar negeri yang merupakan aliran bersih dari total ekspor dan impor
barang dan jasa sebagai penerimaan atau penghasilan. Dengan adanya transaksi ekspor
maka akan diterima sejumlah uang yang nantinya akan menambah permintaan terhadap
mata uang negara eksportir. Begitu pula sebaliknya pada impor barang dan jasa di mana
sejumlah uang harus dikeluarkan guna membayar barang dan jasa yang kita impor, hal
ini akan menambah penawaran akan mata uang negara importir.
b. Aliran Modal yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung, di mana pada

investasi langsung, investor dari luar negeri melakukan penanaman modal dalam aset riil
misalnya saja membangun pabrik, gedung perkantoran dll.Investasi ini biasanya bersifat
jangka panjang. Sedangkan investasi tidak langsung dapat kita temui di dalam investasi
instrument keuangan. Misalnya seorang investor melakukan pembelian saham atau
obligasi di bursa Indonesia. Maka investor tersebut harus menukarkan mata uangnya ke
rupiah supaya dapat membeli saham ataupun obligasi di Indonesia.
 Tingkat pengangguran adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang

kondisi rill berbagai sektor ekonomi. Indikator ini dapet dijadikan alat untuk menganalisis
sehat/tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam kondisi
baik maka akan tercapai tingkat pengangguran yang rendah. Tetapi jika perekonomian
dalam keadaan lesu maka tingkat pengangguran pun meningkat.
 Kurs valuta asing adalah nilai perbandingan atau bisa juga disebut nilai tukar antara suatu

mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs ini biasanya digunakan sebagai indikator
utama untuk melihat kekuatan ekonomi ataupun tingkat kestabilan perekonomian suatu
Negara. Jika kurs mata uang negara tersebut tidak stabil maka dapat dikatakan bahwa
perekonomian negara tersebut tidak baik atau sedang mengalami krisis ekonomi. Untuk itu
perlu bagi suatu Negara untuk memiliki mata uang yang stabil agar perekonomian negara
tersebut dapat berjalan dengan lancar dan membentuk suatu tren pertumbuhan.

9
 PSNCR - Public Sector Net Cash Requirement atau kebutuhan tunai sektor publik yaitu

jumlah uang yang harus dipinjam pemerintah untuk membiayai pengeluaran-


pengeluarannya. Sebab pemerintah sering kali mengeluarkan lebih dari yang mereka terima
dari penerimaan pajak, dan satu-satunya cara untuk menambah kekurangannya adalah dari
meminjam.

2.5 Bagaimana Cara Melakukan Analisis Fundamental


Kamu dapat melakukan analisis fundamental dengan dua pendekatan, yaitu top-
down dan bottom-up.
1. Top-down
Analisis top-down dilakukan dengan mengukur kondisi perusahaan melalui gambaran secara
umum. Terdapat empat hal yang dianalisis, yaitu kondisi makro global, kondisi makro dalam
negeri, prospek pertumbuhan sektor, dan fundamental perusahaan. Ketika semua hal tersebut
menunjukkan hasil yang positif terhadap perusahaan, maka dapat diasumsikan bahwa saham
perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik.
2. Bottom-up
Analisis bottom-up tidak memperhatikan kondisi ekonomi dan siklus pasar secara umum,
melainkan hanya fokus pada perusahaan yang ingin dibeli sahamnya dengan
mengidentifikasi kinerja keuangan, produk atau layanan, serta kondisi persaingan dengan
kompetitor yang berdampak pada kondisi perusahaan. Pendekatan ini memiliki prinsip
bahwa perusahaan dapat bertumbuh dan memiliki kinerja yang baik walaupun industrinya
sedang turun.

2.6 Perbedaan Analisis Teknikal dan Fundamental


1. Jangka waktu
Analisis fundamental digunakan oleh investor yang memiliki tujuan investasi saham jangka
panjang dalam waktu beberapa tahun, idealnya 3 hingga 5 tahun. Sementara itu, analisis
teknikal digunakan oleh trader dan investor jangka pendek untuk bertransaksi saham dalam
jangka waktu menit, jam, hari, maupun dalam beberapa minggu.

10
2. Hal yang dianalisis
Analisis fundamental memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai saham dan
menggerakkan harganya dalam jangka panjang berdasarkan kinerja keuangan, kondisi
ekonomi perusahaan, kondisi sektor dan industri terkait, serta analisis ekonomi makro dan
mikro, sedangkan analisis teknikal cenderung melihat tren pergerakan harga saham melalui
grafik untuk mengetahui arah pergerakan saham tersebut.
3. Indikator yang digunakan
Umumnya indikator analisis fundamental yang digunakan adalah Earning per Share (EPS),
Price to Earning Ratio (PER), Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), dan Price to
Book Value (PBV). Indikator-indikator tersebut digunakan untuk melihat apakah saham
tersebut layak untuk dibeli dan mendatangkan potensi keuntungan atau tidak. Di sisi lain,
analisis teknikal memiliki beberapa indikator yang populer seperti Volume, Stochastic,
Moving Average, dan Relative Strength Index (RSI).

2.7 Model Analisis Fundamental


a. Model nilai buku, dalam model ini total asset perusahaan yang dijual pada nilai akuntansi
setelah dikurangi oleh total liability dan preffered value stock dibagi dengan hak pemegang
saham (outstanding shares of common stock)
b. Model likuiditas, dalam model ini digunakan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang
didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi pertumbuhan dividen konstan.
c. Model rasio harga (price earning method), pada model ini, nilai saham perusahaan dihitung
berdasarkan perkalian antara laba perlembar saham yang diharaapkan oleh perusahaan
dengan rasio harga rata-rata industry/laba.
Kebanyakan informasi fundamental memfikuskan pada statistic ekonomi, industry, dan
perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan analisis. Dalam melakukan metode
analisis fundamental adalah dengan terus menerus mengupdate informasi yang ada. Mengenai
media informasi tersebut tergantung, ketersediaan yang ada di tempat kita. Namun untuk
tranding index saham, informasi ini akan selalu tersedia. Pendekatan yang digunakan untuk
menganalisis sebuah perusahaan dilakukan melalui empat tahap (top-down analysis).
1. Melihat kondisi ekonomi secara umum (economi aspect)
Ekonomi dipelajari untuk menentukan kondisi secara makso atau keseluruhan, untuk melihat
lingkungan pasar saham pada saat ini tepat atau tidak. Apakah inflasi perlu diwaspadai?

11
Apakah tingkat bunga cenderung naik atau turun ? berapa penghasilan rata-rata masyarakat
saat ini yang mampu untuk investasi? Berapa konsumsi masyarakat saat ini ? bagaimana
neraca pembayaran Negara saat ini deficit atau surplus ? apakah money supply saat ini
diperbanyak atau dikurangi (tight money policy)? pertanyaan
2. Melihat kondisi industry (industry aspect)
3. Melihat kondisi perusahaan (company aspect)
4. Melihat nilai saham perusahaan (stock valuation)

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data fundamental
dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau badan usaha tersebut.
Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan
sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah
kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan sejenisnya. Dengan mempertimbangkan
data-data tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan berua analisis penilaian badan
usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya layak dibeli atau tidak, jika
nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis
fundamental melalui perbandingan harga yang berlaku dipasar. Dengan kata lain harganya
terlalu mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya.

3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Dalam penulisan makalah ini kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu demi terciptanya
sebuah karya tulis yang bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan yang terus temenerus
mengalami perkembangan yang sangat cepat, kami dengan senang hati menerima kritik dan
saran serta masukan-masukan yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Harnanto, H. Y. (n.d.). Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE


Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai