Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANALISIS SEKURITAS DAN PASAR MODAL

“Analisis Fundamental-Perhitungan Nilai Perusahaan”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Analisis Sekuritas dan Pasar Modal

Dosen Pengampu : Rendy Mirwan Aspirandi SE., MSA

Oleh :
Aldi Areksa Ginastiar NIM 2110421052
Varadina Dela Puspita NIM 2110421061

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan seluruh rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun maksud dari pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Analisis Sekuritas dan Pasar Modal
dan juga agar penulis serta pembaca lebih mampu memahami bahasan dari makalah ini
dengan judul “Analisis Fundamental-Perhitungan Nilai Perusahaan”
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi dan
pembaca, serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang Analisis Sekuritas
dan Pasar Modal. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan
maka dengan kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan.
Akhir kata kami mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.

Jember, 22 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 5

BAB 2. PEMBAHASAN .................................................................................................................... 6

2.1 Analisis Fundamental .......................................................................................................... 6

2.2 Nilai Perusahaan.................................................................................................................. 6

2.3 Metode Perhitungan Nilai Perusahaan ............................................................................. 10

BAB 3. KESIMPULAN .................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 12


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data
fundamental dan faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan/
badan usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data
pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data faktor eksternal yang
berhubungan dengan badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga,
inflasi, dan sejenisnya.
Dengan mempertimbangkan data-data seperti tersebut diatas, analisis
fundamental menghasilkan berupa analisis penilaian badan usaha dengan
kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya layak dibeli atau tidak. Analisis
fundamental ini melihat faktor ekonomi yang dikenal sebagai dasar.Dengan melihat
pada neraca, arus kas dan pendapatan pernyataan-pernyataan mendasar analis akan
mencoba untuk menentukan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan adalah salah satu daya tarik investor terhadap perusahaan yang
berkaitan dengan saham. Perusahaan dikatakan baik apabila kinerja perusahaan juga
baik. Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi pula nilai perusahaan.Menurut
Brigham dan Houston (2010) bahwa “nilai perusahaan yang tinggi menjadi
keinginan para pemilik perusahaan, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi
akan diikuti oleh tingginya pemegang saham”. Nilai perusahaan merupakan suatu
hal yang harus terus diperhatikan oleh perusahaan.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu menurut
Amirya (2007) faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kebijakan
deviden, profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan. Sedangkan menurut Dewi
(2017), faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah CSR, ukuran
perusahaan, dan dividen payout ratio.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian analisis fundamental?
2) Apa itu nilai perusahaan?
3) Apa saja pengukuran nilai perusahaan?
4) Apa saja yang mempengaruhi nilai perusahaan?
5) Apa saja metode perhitungan nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Sekuritas dan Pasar Modal
2) Memahami tentang Analisis Fundamental dan Perhitungan Nilai Perusahaan
3) Untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang Analisis Fundamental dan
Perhitungan Nilai Perusahaan
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Analisis Fundamental


Analisis Fundamental adalah analisis yang digunakan oleh investor yang
memiliki tujuan investasi saham jangka panjang dengan cara mengukur kinerja
keuangan, kondisi ekonomi perusahaan, kondisi industry dan sektor yang terkait,
serta analisis terhadap ekonomi makro dan mikro. Analisis Fundamental menjadi
alat pendukung dalam menentukan keputusan untuk beli dan jual saham, yang
umum digunakan investor dengan waktu investasi hingga puluhan tahun.
Analisis ini dimulai dengan memeriksa perusahaan secara kuantitatif. Dengan
begitu, kita memiliki pegangan berupa data rill. Data ini dibandingkan lagi dengan
data milik competitor dalam satu sektor industry. Kemudian metode kualitatif
dimanfaatkan untuk memperkuat kesimpulan dari data kuantitatif.
Analisis fundamental mempelajari indikator yang mempengaruhi nilai intrinsik
saham. Fokus pada laporan keuangan, kondisi industry dan perekonomian nasional.
Analisis fundamental dapat dilakukan melalui pendekatan top-down dan
memperlihatkan taxonomi analisis dimulai dari,
1) Indikator makroekonomi untuk menentukan waktu ideal untuk
pengalokasian dana dan mempertimbangkan keadaan ekonomi nasional
2) Indikator industry, melihat tingkat return suatu industry dan tingkat respon
pasar terhadap suatu industry
3) Indikator perusahaan, mengetahui kondisi perusahaan, prospek dan
pergerakan harga saham
.

2.2 Nilai Perusahaan


Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan dalam mengelola sumber daya pada akhir tahun berjalan yang tercermin
pada harga saham perusahaan. Nilai perusahaan menjadi sangat penting bagi
perusahaan yang go public. Hal ini dikarenakan nilai perusahaan merupakan
cerminan dari tingkat kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan dikatakan baik
apabila kinerja perusahaan juga baik. Semakin tinggi harga saham maka semakin
tinggi pula nilai perusahaan. Sebaliknya, semakin rendah harga saham maka nilai
perusahaan juga rendah atau kinerja perusahaan kurang baik.
Tujuan utama perusahaan menurut theory of firm adalah untuk memaksimumkan
kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm). Memaksimalkan kekayaan
perusahaan sangat penting bagi perusahaan karena dengan memaksimalkan nilai
perusahaan berarti juga memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham juga.

2.3 Pengukuran Nilai Perusahaan


Nilai perusahaan dapat diukur dengan beberapa pendekatan diantaranya:
1. PBV (Price to Book Value)
Menurut Sugiono dan Untung, Price to Book Value menggambarkan
seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.
Semakin tinggi PBV semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap
prospek perusahaan tersebut
2. PER (Price Earning Ratio)
Rasio ini diperoleh dari harga pasar saham biasa dibagi dengan laba per
saham (Earning per Share), maka semakin tinggi rasio ini akan
mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan juga semakin membaik. Tetapi
sebaliknya jika PER terlalu tinggi juga dapat mengindikasikan bahwa harga
saham yang ditawarkan sudah sangat tinggi atau tidak rasional.
3. Tobins’Q
Merupakan nilai perusahaan sebagai kombinasi antara aktiva berwujud dan
aktiva tak berwujud. Nilai Tobins’Q perusahaan yang rendah (antara 0 dan
1) mengindikasikan bahwa iaya ganti aktiva perusahaan lebih besar
daripada nilai pasar perusahaan tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa
pasar menilai kurang perusahaan tersebut. Sedangkan jika nilai Tobins’Q
suatu perusahaan tinggi (lebih dari 1), maka nilai perusahaan lebih besar
dari pada nilai aktiva perusahaan yang tercatat.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan:


1. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dalam hubungan dengan penjualan, asset atau total aktiva maupun sendiri.
Menurut Kasmir hal 199 (3) dalam praktiknya jenis-jenis Rasio
Profitabilitas yang dapat digunakan adalah:
1) Profit Margin on Sales
2) Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ ROI).
3) Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE)
4) Laba per lembar saham biasa (Earning per Share of Common Stock)
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik,
sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan
akan meningkat.

2. Leverage
Leverage merupakan emampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek maupun jangka panjangnya.
Jenis-jenis Rasio Leverage antara lain:
1) Debt to Assets Rasio (Debt Ratio)
2) Debt to Equity Ratio (DER)
3) Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)
Leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya, apabila
perusahaan mampu membayar hutang jangka panjang perusahaan maka
menandakan kinerja perusahaan yang baik dan akan meningkatkan nilai
perusahaan.

3. Kebijakan Deviden
Kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden atau
akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa
mendatang, Sartono hal 281 (2). Deviden adalah proporsi laba yang
dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlahnya sebanding
dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Deviden yang dibagikan
kepada pemegang saham dibagi menjadi dua yaitu deviden tunai (cash
devidend) dan deviden saham (stock devidend).
Menurut Dharma dan Lestari (2016) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa Deviden Payout Ratio (DPR) mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan bahwa para
investor lebih menyukai deviden yang tinggi yang berarti menunjukkan
kinerja perusahaan yang baik yang berdampak pada nilai perusahaan
(Herninta, 2019)

4. Pertumbuhan Perusahaan
Rasio pertumuhan (Growth Ratio) merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
Pertumbuhan penjualan merupakan penjualan per tahun. Sales Growth yang
tinggi memberi indicator perusahaan yang bersangkutan dapat
meningkatkan pertumbuhan perusahaannya dan diharapkan dapat
meningkatkan laba yang dihasilkan.
Pertumbuhan penjualan yag tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki prospek pertumbuhan yang baik dimasa depan sehingga
perusahaan memiliki kemampuan dalam memberikan keuntungan yang
tinggi kepada investor.

5. Variabel Kontrol
Nilai perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (size).
Perusahaan yang memiliki ukuran semakin besar akan membuat seorang
investor menaruh perhatian yang besar pada perusahaan tersebut. Hal ini
disebabkan karena perusahaan yang besra cenderung memiliki kondisi yang
lebih stabil. Kondisi perusahaan yang stabil dapat menarik investor untuk
memiliki saham perusahaan tersebut, Kondisi inilah yang menjadi penyebab
atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal.
2.5 Metode Perhitungan Nilai Perusahaan
1. Metode Diskon Arus Kas (DCF)
Metode ini sering digunakan oleh perusahaan untuk menilai investasi
masa depan atau menilai nilai perusahaan mereka. DCF mengharuskan
perusahaan membuat proyeksi arus kas masa depan dan menghitung nilai
saat ini dari arus kas tersebut.
Discounted Cash Flow (DCF) menggunakan perhitungan Present Value
(PV) atau nilai sekarang dari arus kas di masa mendatang. Proyeksi arus kas
tiap tahunnya bisa dilihat dari rencana laporan keuangan arus kas.
Nilai sekarang (PV) didapat dari hasil rumus berikut:
PV = ∑CF/(1+i)n
CF = Cashflow atau arus kas atau bisa menggunakan rencana profit/laba
yang ditargetkan sebagai alternatif.
n = periode jangka waktu proyeksi (biasanya 3 – 5 tahun)
i = tingkat keuntungan yang diharapkan (syarif, 2022)

2. Metode Penilaian Pasar


Anda bisa menggunakan perbandingan dengan perusahaan sejenis yang
sudah terdaftar di pasar saham. Misalnya, Anda bisa mengalikan harga
saham perusahaan dengan jumlah saham beredar untuk mendapatkan nilai
perusahaan.

3. Metode Penilaian Pendapatan


Dalam hal ini, Anda menggunakan rasio seperti Price-to-Earnings (P/E),
Price-to-Sales (P/S), atau Price-to-Book (P/B) untuk menghitung nilai
perusahaan berdasarkan laba bersih, pendapatan, atau nilai buku
perusahaan.
BAB 3. KESIMPULAN

Analisis fundamental adalah analisis yang dilakukan berdasarkan data keuangan


perusahaan untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan dan kemudian menghitung nilai
intrinsiknya. Dari hasil perbandingan nilai intrinsik dengan harga pasarnya maka dapat
diputuskan apakah suatu saham layak dibeli atau tidak. Semakin bagus kinerja suatu
perusahaan semakin layak saham perusahaan tersebut untuk dibeli
Tingginya harga saham akan meningkatkan juga nilai perusahaannya dan
kemakmuran investor akan semakin tinggi. Rendahnya harga saham juga berpengaruh
pada nilai perusahaan yang rendah juga yang berakibat pada anggapan investor terhadap
perusahaan yang kurang baik. Hal ini dikarenakan harga saham merupakan gambaran
dari nilai aset perusahaan yang sesungguhnya yang dapat dipengaruhi oleh peluang
investasi.
DAFTAR PUSTAKA

Herninta, T. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan manufaktur di bursa efek


indonesia. Manajemen Bisnis, 325.
syarif, S. (2022, November 10). Cara menghitung nilai perusahaan untuk negoisasi penanaman
modal ekuitas/saham.
LAMPIRAN
(Bila Ada)

Anda mungkin juga menyukai