ABSTRAK
Nilai perusahaan merupakan suatu pandangan investor akan pencapaian perusahaan yang
berkaitan dengan harga saham di pasar modal, dengan memaksimalkan nilai perusahaan merupakan
suatu hal yang sangat penting, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan menunjukan perusahaan
dapat memaksimalkan tujuan utamanya dalam memperoleh laba.
Tujuan Nilai Perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan agar dapat dilihat baik oleh
investor. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para
pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan
meningkat.
Nilai perusahaan dapat diukur dengan 3 tahap seperti Price Earning Ratio (PER), Price Book
to Value (PBV), dan Tobin’s Q. Dari ketiganya dapat disimpulkan bahwa pengukuran yang lebih baik
dapat menggunakan Tobin’s Q karena rasio Q berfokus pada nilai perusahaan saat ini dan biaya
penggantinya saat ini.
I. Pendahuluan
Nilai perusahaan merupakan faktor yang sangat fundamental dan perlu diketahui oleh para
investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut maka dari itu nilai
perusahaan penting untuk diteliti karena mencerminkan pertumbuhan dan kinerja manajemen
perusahaan tersebut. Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari penilaian yang tinggi dari
eksternal perusahaan terhadap sebuah aset perusahaan maupun terhadap pertumbuhan pasar
saham saat itu. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya, jika harga saham
perusahaan tinggi maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan tersebut juga baik. Nilai
perusahaan akan semakin meningkat dengan meningkatnya juga kinerja perusahaan hal ini
berbanding lurus.
Menurut (Uniariny, 2012), ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk menilai
perusahaan, di antaranya: 1) Pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau Price
Earning Ratio. 2) Pendekatan arus kas dapat memakai metode diskonto arus kas. 3) Pendekatan
deviden antara lain metode pertumbuhan deviden. 4) Pendekatan aktiva antara lain metode
penilaian aktiva. 5) Pendekatan harga saham. 6) Pendekatan Economic Value Added (EVA).
III. Pembahasan
Menurut (Uniariny, 2012), terdapat beberapa pendekatan yang dapat menilai perusahaan, di
antaranya: 1) Pendekatan laba dengan memakai metode rasio tingkat laba atau Price Earning
Ratio. 2) Pendekatan arus kas dapat memakai metode diskonto arus kas. 3) Pendekatan deviden
dapat memakai metode pertumbuhan deviden. 4) Pendekatan aktiva dapat memakai metode
penilaian aktiva. 5) Pendekatan harga saham. 6) Pendekatan Economic Value Added (EVA).
Dari hasil artikel ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk dapat
lebih meningkatkan nilai perusahaannya agar nilai saham perusahaan meningkat dan kinerja
perusahaan pun akan semakin meningkat untuk mendapatkan kepercayaan investor untuk
modal perusahaan. Bagi investor disarankan untuk lebih memperhatikan perusahaan yang
memiliki nilai perusahaan yang baik maupun buruk, agar ketika melakukan kegiatan invetasi
dapat benar-benar mengetahui tentang bagaimana kondisi suatu perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Brigham dan Ehrhardt. (2005). Financial Management Theory And Practice, Eleventh
Edition. South Western Cengage Learning.
Brigham, E. F. dan H. (2006). Fundamental of FinancialManagement: Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan. Salemba Empat.
Christiawan, Y. J. dan J. T. (2007). Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Hutang, Kinerja dan
Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 9, 1–8.
Fakhruddin, M. dan M. S. H. (2001). Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal
Buku Satu. PT. Elekmedia Komputindo Kelompok Gramedia.
Noerirawan, Ronni, dkk. (2012). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan. 1, 4.
Uniariny. (2012). Pengaruh Struktur Modal dan Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan
Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Skripsi,
Universitas Indonesia Depok.
Weston, J. Fred dan Copeland, T. E. (2001). Manajemen Keuangan Jilid I, Edisi ke-9. Binarupa
Aksara.