Anda di halaman 1dari 5

NILAI PERUSAHAAN

Bram Dias Perkasa


Telkom University

ABSTRAK
Nilai Perusahaan adalah cerminan dari tingkat keberhasilan kinerja perusahaan dalam harga saham
yang dibentuk dari permintaan dan penawaran di pasar modal untuk memberikan informasi penilaian
masyarakat dalam melihat perusahaan dengan keadaan baik atau buruk. meningkatkan nilai perusahaan itu
penting karena apabila suatu nilai perusahaan memperoleh peningkatan yang tinggi maka akan disertai oleh
tingginya kemakmuran pemegang saham dan juga apabila laba perusahaan yang diperoleh maksimal maka
akan meningkatkan kemakmuran bagi perusahaan dalam operasi kegiatan perusahaan dan pemegang saham.
apabila tidak ada nilai perusahaan maka perusahaan tidak ada harga saham dan tidak adanya kemakmuran
bagi pemegang saham diperusahaan tersebut.
Berjalannya nilai perusahaan yang baik dapat mengukur dengan indikator/penunjuk yang
mempengaruhi nilai perusahaan yaituu, 1) PBV (Price Book Value) merupakan penunjuk yang dipakai oleh
investor untuk membeli saham apa yang akan dibeli. 2) PER (Price Earning Ratio) merupakan penunjuk bagi
investor dalam mengetahui seberapa besarnya investor dalam mengetahui nilai harga saham terhadap
kelipatan earnings. 3) EPS (Earning Per Share) merupakan pemberian dari perusahaan dalam bentuk
keuntungan sesuai lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. 4) Tobin’s Q merupakan rasio yang
memberikan informasi keuangan estimasi pasar saat ini tentang nilai pengembalian dari dollar investasi masa
depan.
Kata Kunci: Nilai Perusahaan
I. Pendahuluan
Nilai Perusahaan adalah cerminan dari tingkat keberhasilan kinerja perusahaan dalam harga
saham yang dibentuk dari permintaan dan penawaran di pasar modal untuk memberikan informasi
penilaian masyarakat dalam melihat perusahaan dengan keadaan baik atau buruk. Meningkatkan nilai
perusahaan itu penting karena apabila suatu nilai perusahaan memperoleh peningkatan yang tinggi
maka akan disertai oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. selain itu apabila laba perusahaan
yang diperoleh maksimal maka akan meningkatkan kemakmuran bagi perusahaan dalam operasinya
dan pemegang saham. Apabila tidak ada nilai perusahaan maka perusahaan tidak ada harga saham dan

1
tidak adanya kemakmuran bagi pemegang saham diperusahaan tersebut. Dengan demikian bahwa
perusahaan harus memberikan nilai perusahaan yang tinggi Jika harga saham perusahaan tinggi maka
akan meningkatkan tinggi nilai perusahaan yang dapat memberikan kinerja perusahaan yang baik dan
tingginya kemakmuran bagi pemegang saham.
Perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaanya ada beberapa permasalahan yang yang
dapat terjadi di nilai perusahaan, yaitu: 1) Kepemilikan manajerial, merupakan pemegang saham
perusahaan dari pihak manajemen perusahaan serta aktif dalam pengambilan keputusan yaitu (direktur
dan komisaris), permasalahan dalam kepemilikan manejerial dapat terjadi apabila kepemilikan saham
dalam manajemen perusahaan kurang baik maka tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan karena
adanya kepemilikan saham didalam manajemen perusahaan dapat mengurangi tidak benarnya alokasi
sumber daya sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. 2) Kebijakan dividen, perusahaan yang
melakukan pembagian laba yang diperoleh perusahaan yang diterima oleh pemegang saham sesuai
dengan kepemilikan persentase saham sesuai dengan kebijakan dan hasil RUPS perusahaan. 3)
Kebijakan hutang, merupakan kewajiban keuangan perusahaan yang belum terpenuhi kepada pihak
lain, permasalahan dalam hutang ini apabila perusahaan tidak melaksanakan kewajibannya maka
perusahaan akan terlihat buruk dalam kinerjannya dan dapat mempengaruh nilai perusahaan tersebut.
4) Kesulitan Keuangan, kesulitan dalam dana perusahaan untuk membiaya operasi perusahaan yaitu
dalam produksi, pemasaran, dan lain-lain dengan kesulitan keuangan ini akan berdampak turunnya
nilai perusahaan.
Nilai perusahaan penting bagi perusahaann, pemegang saham dan pemangku kepentingan karena
nilai perusahaan mencerminkan kinerja perusahaan melalui harga saham yang beredar di perdagangan
pasar modal dengan maksimalnya nilai perusahaan maka kinerja perusahaan tersebut baik dan
memberikan kemakmuran bagi pemegang saham. Dengan memberikan kemakmuran bagi pemegang
saham maka perusahaan akan meningkatnya dalam memperoleh dana untuk operasi perusahaan dari
pemegang saham untuk menambah investasinya dan juga memberikan informasi yang baik bagi pihak
pemangku kepentingan untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut dalam keadaan sesuai dengan
kinerja perusahaan agar membantu dalam mengambil keputusan.
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan Menurut Harmono (2009) menyatakan bahwa nilai perusahaan untuk pencapaian
kondisi yang telah dicapai perusahaan sebagai informasi dari kepercayaan masyarakat

2
terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses aktivitas selama beberapa tahun sejak didirikannya
perusahaan. Menurut Bringham & Erdhardt (2005) nilai perusahaan adalah merupakan nilai pada saat
ini (present Value) diri free cash flow di masa yang akan datang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata
tertimbang setelah seluruh pengeluaran dihitung untuk pengeluaran dan operasional perusahaan untuk
investasi serta aset lancar bersih.
2.2 Indikator Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan
Menurut Harmono (2017) ada beberapa indikator/penunjuk yang mempengaruhi nilai perusahaan
yang dapat dilakukan dengan menggunakan yaitu, 1) PBV (Price Book Value) ini merupakan suatu
penunjuk yang dipakai oleh investor untuk membeli saham apa yang akan dibeli. 2) menurut Harmono
(2015) PER (Price Earning Ratio ) ini merupakan penunjuk bagi investor dalam mengetahui seberapa
besarnya investor dalam mengetahui nilai harga saham terhadap kelipatan earnings. 3) menurut Fahmi
(2014) EPS (Earning Per Share) merupakan pemberian dari perusahaan dalam bentuk keuntungan
sesuai dengan lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. 4) Tobin’s Q, merupakan rasio yang
memberikan informasi keuangan estimasi pasar saat ini tentang nilai pengembalian dari dollar
investasi masa depan.
2.3 Konsep Nilai Perusahaan
Menurut Christiawan & Tarigan (2007) menyatakan ada elemen konsep nilai perusahaan yaitu :
1) Nilai nominal yaitu nilai terdapat secara formal didalam anggaran dasar perseroan secara eksplisit
yaitu neraca perusahaan dan serta ditulis secara jelas didalam surat saham kolektif. 2) Nilai pasar yaitu
harga di pasar saham yang terjadi dari proses tawar menawar. 3) Nilai instrinsik yaitu nilai mengacu
sesuai perkiraan nilai rill suatu perusahaan. 4) Nilai buku yaitu perhitungan nilai perusahaan sesuai
dengan konsep dasar akuntansi. 5) Nilai likuidasi yaitu keseluruhan nilai jual aset perusahaan yang
sudah dikurangkan dengan seluruh kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan. Menurut Keown et al.
(2000) ada beberapa yang digunakan dalam variable kuantitatif untuk memperkirakan nilai perusahaan
yaitu : Nilai buku, Nilai appraisal, Nilai pasar saham, Nilai “Chop-Shop”, dan Nilai arus kas.

III. Pembahasan
3.1 Indikator Nilai Perusahaan
Menurut Harmono (2017) menyatakan ada beberapa indikator/penunjuk yang mempengaruhi nilai
perusahaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan yaitu, 1) PBV (Price Book Value) ini
merupakan suatu penunjuk yang dipakai oleh investor untuk membeli saham apa yang akan dibeli.

3
Keunggulan PBV ini dapat membantu dalam penilaian perusahaan dengan earning negatif yang tidak
bisa dihitung dengan price earning ratio (PER) dapat memakai PBV sebagai pengganti penilaiannya.
2) Menurut Harmono, (2015) menyatakan PER (Price Earning Ratio) ini merupakan penunjuk bagi
investor dalam mengetahui seberapa besarnya investor dalam mengetahui nilai harga saham terhadap
kelipatan earnings. Keunggulan apabila diterapkan mempermudah perusahaan dalam mendapatkan
dana sedangkan untuk investor memberikan informasi yang dapat membantu dalam mengambil
keputusan. 3) Menurut Fahmi (2014) EPS (Earning Per Share) merupakan pemberian dari perusahaan
dalam bentuk keuntungan sesuai dengan lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham.
keunggulannya mempermudah perusahaan dalam membagikan keuntungan yang tepat melalui lembar
saham. 4) Tobin’s Q, merupakan rasio yang memberikan informasi keuangan estimasi pasar saat ini
tentang nilai pengembalian dari dollar investasi masa depan. Keunggulan apabila diterapkan dalam
pengukurannya tidak hanya memberi informasi gambaran pada aspek fundamental saja selain itu dapat
memberi informasi seberapa jauh pasar menilai perusahaan dari berbagai aspek yang dilihat pihak
eksternal maupun investor. Apabila tidak diterapkan maka sebaliknya tidak mempunyai informasi
gambaran pada aspek fundamental maupun informasi seberapa jauh pasar menilai perusahaan.

IV. Kesimpulan dan Saran


4.1 Kesimpulan
Nilai Perusahaan adalah cerminan dari tingkat keberhasilan kinerja perusahaan dalam harga
saham yang dibentuk dari permintaan dan penawaran di pasar modal untuk memberikan informasi
penilaian masyarakat dalam melihat perusahaan dengan keadaan baik atau buruk. meningkatkan nilai
perusahaan itu penting karena apabila suatu nilai perusahaan memperoleh peningkatan yang tinggi
maka akan disertai oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. dengan nilai perusahaan yang baik
dan laba yang diperoleh oleh perusahaan memperoleh laba yang maksimal sehingga perusahaan
meningkatkan nilai perusahaan serta kemakmuran bagi perusahaan dalam operasinya dalam aktivitas
perusahaan tersebut serta kemakmuran bagi pemegang saham.

Apabila tidak ada nilai perusahaan dalam perusahaan maka kinerja perusahaan tersebut buruk
dan tidak adanya informasi kinerja perusahaan kepada investor atau masyarakat yang ingin membeli
sahamnya atau melakukan investasi diperusahaan tersebut dan juga tidak bisa ada informasi untuk
membantu dalam pengambilan keputusan.

4
4.2 Saran
Berdasarkan artikel ini maka dapat disampaikan kepada perusahaan untuk memperhatikan kinerja
perusahaan tersebut agar nilai perusahaan itu meningkat serta memberikan manfaat bagi perusahaan
maupun pemegang saham, selain itu bagi investor,masyarakat dan mahasiswa agar mengetahui
bagaimana cara mengetahui dengan menilai kinerja perusahaan itu sedang baik atau buruk.

DAFTAR PUSTAKA
Bringham, E., F, E., & Erdhart, M. C. (2005). Financial Management Theory and Practice (11th ed).
South-Western Cengage Learning.

Christiawan, Y. J., & Tarigan, J. (2007). Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai
Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. Universitas Kristen Petra, 9(1), 1–8.

Fahmi, I. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta.

Harmono. (2009). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard (Pendekatan Teori, Kasus, dan
Riset Bisnis). Bumi Aksara.

Harmono. (2015). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus dan
Riset Bisnis. Bumi Aksara.

Harmono. (2017). Manajemen Kaungan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan
Riset Bisnis. Bumi Aksara.

Keown, A. J., Scott, D. F., & Petty, J. W. (2000). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Buku Kedua). Selembe
Empat.

Anda mungkin juga menyukai