Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

TENTANG
ANALISIS PROFITABILITAS

KELOMPOK 8:

RAHMI 2130402078

RAFIRUL’ADLI 2130402073

TEUKU MUHAMMAD RIZQI 2130402103

DOSEN PENGAMPU:
FARID AHMAD MARLION, SE.ME

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT. Yang telah memberikan
berkat rahmat dan hidayahnya sehinggan penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Tak lupa pula kita ucapkan shokawat dan salam mudah-mudahan senantiasa senantiasa Allah
SWT. Memberikan karunianya kepada junjungan kita yakni nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada bapak Farid Ahmad Marlion,SE.ME
selaku dosen pengampu ynag telah membimbing penulis dalam pembuatan tugas makalah ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugan makalah analisis laporan keuangan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahan kritik yang membangun berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pengetahuan pembaca.

Batusangkar,3 Oktober 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................I


DAFTAR ISI................................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Materi Yang Dibahas ........................................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
A. Menelaah Laporan Keuangan Analisis Rasio Profitablitas .............................. 2
B. Menghitung Nilai-Nilai Rasio Profitabilitas ..................................................... 3
C. Menginterpretasikan Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Profitabilitas ................. 6
BAB III PENUTUP .....................................................................................................12
A. Kesimpulan .......................................................................................................12
B. Saran ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rasio profitabilitas perusahaan yang tercermin di laporan keuangan,
menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan
efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba.Oleh karena itu konsep
profitabilitas dalam teori keuangan sering digunakan sebagai indikator kinerja
keuangan fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen. Dimensi
profitabilitas memiliki hubungan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan nilai
perusahaan secara konsep dapat dijelaskan oleh nilai yang ditentukan oleh harga
saham yang diperjual belikan di pasar modal. Pasa modal merupakan pasar
untukberbagai instrument keuangan jangka panjang yang biasa diperjual belikan
baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, maupun instrument lainnya.
B. Materi Yang Dibahas
Adapun materi yang di bahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Menelaah Laporan Keuangan Analisis Rasio Profitablitas
2. Menghitung Nilai-Nilai Rasio Profitabilitas
3. Menginterpretasikan Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Profitabilitas
C. Tujuan
Adapun tujuan dari materi yang dibahas sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Laporan Analisis Laporan Rasio Profitabilitas
2. Untuk Mengetahui Niai-Nilai Rasio Profitabilitas
3. Untuk Mengetahui Interpretasi Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Profitabilitas

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Menelaah Laporan Keuangan Analisis Rasio Profitablitas


Rasio terakhir yang digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah rasio
profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan dalam mengukur
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit.
Rasio ini digunakan untuk menunjukan bagaimana gambaran tingkat efektifitas
pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba. Selain itu, rasio ini juga digunakan
sebagai ukuran bagi para investor untuk memberikan informasi dalam pengambilan
keputusan berinvestasi.
Menurut Kasmir (2018), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Dalam analisis rasio, kemampuan
menghasilkan laba dari penjualan dan pendapatan investasi. Menurut Fahmi (2018),
rasio profitabilitas yaitu mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang
ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya
dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas, maka semakin
baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.
Tujuan Rasio Profitabilitas Menurut Kasmir (2019), tujuan rasio profitabilitas
bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu :
1. Untuk mengukur dan menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan.
Adapun manfaat rasio profitabilitas, yaitu:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba sesudah pajak dengan modal sendiri.

2
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.1
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan
dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. Variasi dalamperhitungan ROA,
disamping perhitungan seperti dibicarakan pada bab sebelumnya, adalah dengan
memasukkan biaya pendanaan. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga
yang merupakan biaya pendanaan dengan hutang. Dividen yang merupakan biaya
pendanaan dengan saham dalam analisis ROA tidak diperhitungkan Biaya bunga
ditambahkan ke laba yang diperoleh perusahaan. ROA bisa diinterpretasikan sebagai
hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor
lingkungan (environmental factors). Analisis difokuskan pada profitabilitas aset, dan
dengan demikian tidak memperhitungkan cara-cara untuk mendanai aset tersebut.2
Rasio profitabilitas dinilai sangat penting, karena untuk melangsungkan hidup suatu
perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan atau profitable. Tanpa
keuntungan maka suatu perusahaan akan sulit untuk menarik modal dari luar. Menurut
Suroyo dan Djahotman Purba (2016:44) rentabilitas (profitability ratio) merupakan
pengukuran kemampuan dalam memperoleh laba dengan menggunakan aset atau
modal perusahaan.
Sedangkan Menurut Kasmir (2011:196) yang menyatakan bahwa "rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan”. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan
kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.3
B. Menghitung Nilai-Nilai Rasio Profitabilitas
Secara umum ada empat jenis rasio utama yang digunakan dalam mengukur
tingkat profitabilitas perusahaan diuraikan berikut ini:
1. Profit Margin On Sales
Profit margin on sales atau ratio profit margin atau margin laba atas penjualan
merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas

1
Titiek Nurjayanti, Analisis Rasio Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT.Wijaya Karya ( Persero)
TBK, Jurnal Economix ,Volume 10 Nomor 2 Desember 2022,hlm 224-225
2
Mamduh M.Hanafi, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN, hlm
165.
3
Didik Noordiatmoko, Analisis Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada
PT Mayora Indah TBK Periode 2014, Jurnal Parameter, Vol. 5 No. 4, Februari 2020 Hal 40-41

3
penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih
setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini juga dikenal dengan nama profit
margin. Terdapat dua rumus untuk mencari profit margin sebagai berikut:
a. Gross Profit Margin (GPM)
Gross Profit Margin (GPM) atau biasa disebut margin laba kotor merupakan
cara yang digunakan dalam penentuan harga pokok penjualan. Rasio ini
menggambarkan laba kotor yang diperoleh dari jumlah penjualan perusahaan.
GPM dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟
GPM =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

b. Net Profit Margin (NPM)


Net Profit Margin (NPM) atau biasa disebut margin laba bersih merupakan
rasio yang digunakan dalam mengukur seberapa besar pendapatan bersih yang
diperoleh perusahaan atas aktivitas penjualan yang telah dilakukan. Margin laba
bersih merupakan perbandingan antara laba setelah bunga dan pajak
dibandingkan dengan volume penjualan. NPM dapat dihitung dengan
menggunakan formula sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
NPM =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

2. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investasi/ROI)


Merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas
manajemen dalam mengelola investasinya.
Di samping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari
seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin
kecil (rendah) rasio in semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya
rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi
perusahaan. Rumus untuk mencari Return on Investment dapat digunakan sebagai
berikut:
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROI =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
3. Hasil Pengembalian Investasi Dengan Pendekatan Du Pont
Berikut adalah cara mencari hasil pengembalian investasi dengan pendekatan
du pont:
ROI = Margin laba bersih × perputaran total aktiva

4
4. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity /ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu.
Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio
ini semakin baik, artinya posisi perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya. Rasio ini dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut 4:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROE =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠/𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

5. Hasil pengembalian ekuitas dengan pendekatan Du Pont


Sama dengan ROI, untuk mencari hasil pengembalian ekuitas, selain dengan
cara yang sudah dikemukakan di atas, juga dapat pula digunakan pendekatan Du
Pont. Hasil yang diperoleh antara cara seperti rumus di atas dengan pendekatan Du
Pont adalah sama.
Berikut ini adalah cara untuk mencari hasil pengembalian ekuitas dengan
pendekatan Du Pont, yaitu sebagai berikut.
ROE = Margin laba bersih ×perputaran total aktiva ×pengganda ekuitas
6. Laba Per Lembar Saham Biasa ( Earning Per Share Of Common Stock)
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio
untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi
pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk
memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan
pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain, tingkat pengembalian yang
tinggi.5
Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong
pajak. Keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah jumlah
keuntungan dikurangi pajak, dividen, dan dikurangi hak-hak lain untuk pemegang
saham prioritas. Rumus untuk mencari laba per lembar saham biasa adalah sebagai
berikut:
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎
Laba per lembar saham =
𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

4
Agung Anggoro Seto, Analisis Laporan Keuangan, Padang: PT Global Eksekutif Teknologi Anggota Ikapi,
2022,hlm 50-51
5
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, hlm 199-208.

5
C. Menginterpretasikan Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Profitabilitas
1. Profit Margin On Sales
a. Gross Profit Margin (GPM)
Contoh soal:
Komponen laporan laba rugi 2005 2006
Penjualan bersih 5.950 5.550
Harga pokok penjualan 4.050 3.850
Penyelesaian:

1) Untuk tahun 2005

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟
GPM =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ−ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
=
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

5.950−4.050
= 5.950

1.900
= 5.950

= 0,31 atau 31%

2) Untuk tahun 2006

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟
GPM =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ−ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
= 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
5.550−3.850
= 5.550

1.700
= 5.550

= 0,30 atau 30%


Jika rata-rata industri untuk profit margin adalah 30%. Margin
laba perusahaan tahun 2005 dan tahun 2006 baik karena mencapai rata-
rata industri.
b. Net Profit Margin (NPM)
Contoh soal:
Komponen laporan 2005 2006
keuangan

6
Penjualan bersih 5.950 5.550
Laba setelah Bungan dan 1.296 904
pajak
Penyelesaian:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
NPM =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

1) Untuk tahun 2005


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
NPM =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
1.296
=
5.950

= 0,21 atau 21%


2) Untuk tahun 2006
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
NPM =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
904
= 5.550

= 0,16 atau 16%


Jika rata-rata industri untuk net profit margin adalah 20%, margin laba
perusahaan tahun 2005 sebesar 21% baik karena berada di atas rata-rata
industri. Namun, untuk tahun 2006 dengan margin laba hanya sebesar 16%
dapat dikatakan kurang baik karena masih di bawah rata-rata industri. Ini
juga dapat berarti bahwa harga barang-barang perusahaan ini relatif rendah
atau biaya-biayanya relatif tinggi atau keduanya. Hasil kedua tahun ini juga
menunjukkan adanya penurunan rasio yang cukup besar dari tahun 2005 ke
tahun 2006, yaitu 5% dan hal ini perlu dicari tahu penyebabnya karena
sangat membahayakan perusahaan.
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa margin laba kotor
tidak mengalami perubahan berarti, sedangkan margin laba bersih justru
turun sangat drastis. Hal ini berarti kemungkinan meningkatnya biaya tidak
langsung yang relatif tinggi terhadap penjualan, atau mungkin juga karena
beban pajak yang juga tinggi untuk periode tersebut.
2. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investasi/ROI)
Contoh soal:

7
Komponen laporan 2005 2006
keuangan
Laba setelah Bungan dan 1.296 904
pajak
Total asset 4.200 4.000
Penyelesaian:
a. Untuk tahun 2005
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROI = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
1.296
=
4.200

= 0,30 atau 30%


b. Untuk tahun 2006
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROI = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
904
= 4.000

= 0,22 atau 22%


Perhitungan ROI tahun 2005 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian
investasi yang diperolehnya sebesar 30%. Kemudian, pada tahun 2006 turun
menjadi hanya sebesar 22%. Artinya hasil pengembalian investasi berkurang
sebesar 8% dan ini menunjukkan ketidakmampuan manajemen untuk
memperoleh ROI.
Jika rata-rata industri untuk return on investment adalah 30%, berarti
margin laba perusahaan untuk tahun 2005 baik, kecuali untuk tahun 2006
sebesar 22%, masih di bawah rata-rata industri. Rendahnya rasio ini disebabkan
rendahnya margin laba karena rendahnya perputaran aktiva.
3. Hasil Pengembalian Investasi Dengan Pendekatan Du Pont
Contoh soal:
Komponen hasil 2005 2006
perhitungan
Hasil penegembalian 30% 22%
investasi( ROI)
Margin laba bersih 21,78% 16,28%
Perputaran total aktiva 1,416 kali 1,387 kali
Penyelesaian :

8
a. Untuk tahun 2005
ROI = Margin laba bersih × perputaran total aktiva
= 21,78% × 1,416
= 30,8% = 31%
Catatan: hasil tersebut dibulatkan
b. Untuk tahun 2006
ROI = Margin laba bersih × perputaran total aktiva
= 16,28% × 1,387
= 22,6% = 23%
4. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity /ROE)
Contoh soal:
Komponen laporan 2005 2006
keuangan
Laba setelah Bungan dan 1.296 904
pajak
Total equity 2.250 2.100
Penyelesaian:
a. Untuk tahun 2005
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROE =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠/𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
1.296
=
2.250
= 0,57 atau 57%
b. Untuk tahun 2006
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROE =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠/𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
904
= 2.100

= 0,43 atau 43%


Perhitungan ROI tahun 2005, menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 57%. Kemudian, tahun 2006
turun menjadi hanya sebesar 43%. Artinya hasil pengembalian investasi
berkurang sebesar 14% dan ini menunjukkan ketidak mampuan manajemen
untuk memperoleh ROE seiring dengan menurunnya ROI.

9
Namun, jika rata-rata industri untuk ROE adalah 40%, berarti kondisi
perusahaan cukup baik karena keduanya masih di atas rata-rata industri.
5. Hasil pengembalian ekuitas dengan pendekatan Du Pont
Contoh soal:
Komponen rasio 2005 2006
perhitungan
ROE 57% 43%
Margin laba bersih 21,78% 16,28%
Perputaran total aktiva 1,416 kali 1,387 kali
Total aktiva/total equitas 4.200/2.250= 4.000/2.100=
1,86 kali 1,90 kali

Penyelesaian:
a. Untuk tahun 2005
ROE = Margin laba bersih ×perputaran total aktiva ×pengganda ekuitas
= 21,78% × 1,416 × 1,86
= 57,36%
b. Untuk tahun 2006
ROE = Margin laba bersih ×perputaran total aktiva ×pengganda ekuitas
= 16,28%× 1,387 × 1,90
= 42,90%
6. Laba Per Lembar Saham Biasa ( Earning Per Share Of Common Stock)
Contoh soal:
Komponen laporan 2005 2006
keuangan
Keuntungan 1.296.000 904.000
Jumlah saham biasa yang 1.600 1.600
beredar
Penyelesaian;
a. Untuk tahun 2005
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎
Laba per lembar saham =
𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
1.296.000
= 1.600

10
=Rp 810,00
b. Untuk tahun 2006
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎
Laba per lembar saham =
𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
904.000
= 1.600

= Rp565,00
Dari hasil perhitungan tersebut di atas, terlihat bahwa kesejahteraan
pemegang saham menurun, sehubungan dengan menurunnya laba per lembar
saham yang dihasilkan perusahaan Penurunan ini cukup lumayan besar, yaitu
Rp255,00 per lembar saham.
Apabila di dalam perusahaan tersebut, di samping saham biasa, juga
terdapat saham prioritas, kita dapat menentukan mana yang menjadi hak
pemegang saham prioritas setelah dikurangkan dari laba yang diperoleh. Baru
kemudian menghitung laba per lembar masing-masing saham.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan dalam mengukur seberapa
besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit. Rasio ini
digunakan untuk menunjukan bagaimana gambaran tingkat efektifitas pengelolaan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Selain itu, rasio ini juga digunakan sebagai
ukuran bagi para investor untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan
berinvestasi.
Adapun manfaat rasio profitabilitas, yaitu:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba sesudah pajak dengan modal sendiri.
Secara umum ada empat jenis rasio utama yang digunakan dalam mengukur
tingkat profitabilitas perusahaan diuraikan berikut ini:
1. Gross Profit Margin (GPM)
2. Net Profit Margin (NPM)
3. Return on Assets (ROA)
4. Return on Equity (ROE
B. Saran
Dari materi yang disampaikan, besar harapan penulis semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis
menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan agar tulisan ini dapat disusun lebih baik dan
sempurna. Dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan gunakanlah rasio
profitabilitas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers.

M.Hanafi, Mamduh. Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan
AMP YKPN
Noordiatmoko, Didik. Analisis Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Untuk Menilai Kinerja
Keuangan Pada PT Mayora Indah TBK Periode 2014, Jurnal Parameter, Vol. 5 No. 4,
Februari 2020 Hal 40-41
Nurjayanti, Titiek. Analisis Rasio Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT.Wijaya
Karya ( Persero) TBK, Jurnal Economix ,Volume 10 Nomor 2 Desember 2022,hlm
224-225
Seto, Agung Anggoro . 2022. Analisis Laporan Keuangan. Padang: PT Global Eksekutif
Teknologi Anggota Ikapi,

Anda mungkin juga menyukai