Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan
Syariah
Disusun Oleh :
Kelompok 7 MBS 6B
Segala puji bagi Allah S.W.T, shalawat beserta salam tercurahkan kepada
Baginda tercinta kita, Nabi Muhammad S.A.W yang kita nanti-nantikan
syafaatnya di akhirat nanti. Atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan Judul “Analisis Ratio Profitabilitas”.
Makalah ini Kami susun guna untuk menyelesaikan tugas kelompok dari
mata kuliah Analisa Laporan Keuangan Syariah dengan dosen Ibuk Murni
Hayati, SE.,M.Si. Adapun ruang lingkup dari karya tulis ini meliputi :
Pengertian Analisis Ratio Profitabilitas, Tujuan dan Manfaat Ratio Profitabilita,
Jenis-jenis Ratio Profitabilitas, Hasil Pengukuran Ratio Profitabilitas, Contoh
Soal dan Pembahasan, dan Soal Latihan dan Diskusi.
Dalam penyusunannya kami mengambil literatur terutama buku ilmiah
dan jurnal ilmiah. Pembaca mungkin akan menemukan beberapa kekurangan
dan kesalahan dalam penulisan makalah, oleh karena itu, kami senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi perbaikan untuk
kedepannya.
Tak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang
turut ikut serta dalam membantu menyelesaikan makalah ini. Sehingga dapat
terselesaikan dalam tepat waktu. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi Syiar Islam.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................... 17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan didirikannya perusahaan adalah memperoleh laba atau
(profit),maka wajar apabila profitabilitas menjadi perhatian utama para
analis dan investor. Tingkat profitabilitas yang konsisten akan menjadi tolak
ukur bagaimana perusahaan tersebut mampu bertahan dalam bisnisnya
dengan memperoleh return yang memadai dibanding dengan resikonya.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian
kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk
dapat menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan.
Dalam mengukur profitabilitas ini rasio keuangan yang digunakan adalah
rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur
efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari
penjualan dan investasi.
Bagi perusahaan masalah profitabilitas sangat penting. Bagi
pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil
atau tidak perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan
perusahaan semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan,
maka ada peluang untuk meningkatkan gaji karyawan.
Ada beberapa alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur tingkat
profitabilitas, antara lain: Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit
Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets(ROA) dan
Return On Equity (ROE). Dalam profitabilitas ini diukur dengan
menggunakan Return On Assets (ROA). Profitabilitas yang tinggi akan
mendukung kegiatan operasional secara maksimal. Tinggi rendahnya
profitabilitas dipengaruhi oleh banyak faktor seperti modal kerja. Apabila
perusahaan tidak dapat mempertahankan “tingkat modal kerja yang
memuaskan”, maka kemungkinan sekali perusahaan akan berada dalam
keadaan insolvent (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang
1
sudah jatuh tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidir atau
bangkrut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Analisis Ratio Profitabilitas?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Ratio Profitabilitas?
3. Apa Saja Jenis-jenis Ratio Profitabilitas?
4. Bagaimana Hasil Pengukuran Ratio Profitabilitas?
5. Seperti Apa Contoh Soal dan Pembahasan Analisis Ratio Profitabilitas?
6. Bagaimana Bentuk Soal Latihan dan Diskusi Analisis Ratio
Profitabilitas?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
2
4. Memudahkan Pembaca untuk Memahami Hasil Pengukuran Ratio
Profitabilitas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dalam memperoleh laba bersih serta meningkatnya kepercayaan dan minat
investor untuk berinvestasi, jadi Rasio Profitabilitas mempunyai pengaruh
pada Kinerja Keuangan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan
keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang
waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab
perubahan tersebut.1
Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja
manajemen selama ini, Apakah mereka telah bekerja secara efektif atau
tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan, mereka dikatakan
telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa periode. Namun,
sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah
ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi manajemen untuk periode
kedepan. Kegagalan ini harus diselidiki di mana letak kesalahan dan
kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali, kegagalan
atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan
laba ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan untuk
menggantikan manajemen yang baru terutama setelah manajemen lama
mengalami kegagalan. Oleh karena itu, rasio ini sering disebut sebagai
salah satu alat ukur kinerja manajemen.
1
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Edisi pertama, cetakan keempat. Jakarta: Rajawali
Pers, 2011
5
bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun Modal sendiri
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik Modal sendiri.
7. dan Tujuan lainnya
6
sempurna.
Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas sebagai berikut:
1. Profit Margin On Sales
Profit margin on Sales atau rasio profit margin atau margin laba atas
penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur
margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan
membandingkan laba bersih Setelah pajak dengan penjualan bersih.
Rasio ini juga dikenal dengan nama profit margin. Terdapat dua rumus
untuk mencari profit margin, yaitu sebagai berikut.
a. Untuk margin laba kotor dengan rumus:
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap
perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok
penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok
penjualan.
b. Untuk margin laba bersih dengan rumus:
7
mengelola investasinya.
Di samping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan
produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman
maupun Modal sendiri. Semakin kecil rasio ini, semakin kurang baik,
demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur
efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Rumus untuk mencari return on investment dapat digunakan
sebagai berikut.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 (𝑅𝑂𝐼)
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝐼𝑇)
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
4. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share Of Common Stock)
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai
buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti
manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham,
sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham
meningkat. Dengan pengertian lain, tingkat pengembalian yang tinggi.
8
Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah
keuntungan setelah dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi
pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak,
dividen, dan dikurangi hak-hak lain untuk pemegang saham prioritas.
Rumus untuk mencari laba per lembar saham biasa adalah
sebagai berikut.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
9
Aktiva Lancar
Kas 250 260
Giro 350 300
Surat Surat berharga 140 160
Piutang 550 360
Sediaan 250 310
Aktiva Lancar Lainnya 100 150
Total Aktiva Lancar 1640 1340
Aktiva Tetap
Tanah 900 1000
Mesin 1050 1050
Kendaraan 650 750
Akumulasi Penyusutan (200) (250)
Total Aktiva Tetap 2400 2550
Aktiva Lainnya
Total Aktiva Lainnya 160 110
Total Aktiva 4200 4000
Utang Lancar
Utang Bank (10%) 500 550
Utang Dagang 200 200
Utang Lainnya 50 0
Total Utang Lancar 750 750
Utang jangka Panjang
Utang Bank (10%) 900 750
Utang Obligasi (8) 400 400
Total Utang Jangka 1300 1150
Panjang
Ekuitas
Modal Setor 1600 1600
Cadangan Laba 650 500
Total Ekuitas 2250 2100
Total Pasiva 4200 4000
10
PT Yumiko Maharani, Tbk
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan)
Komponen R/L Tahun 2005 Tahun
Total penjualan 5950 5.550
Harga pokok penjualan 4050 3.850
Laba Kotor 1.900 1.700
Biaya Operasi
Biaya Umum dan 185 200
administrasi 145 180
Biaya Penjualan 40 30
Biaya lainnya 370 410
Total Biaya Operasi 1530 1.290
Laba Kotor Operasi 200 250
Penyusutan 1.330 1.040
Pendapatan Bersih 470 260
Operasi 1.800 1.300
Pendapatan lainnya
EBIT 140 130
Biaya Bunga 40 40
Bunga bank 180 170
Bunga Obligasi 1620 1.130
Total Biaya Bunga 324 226
EBT 1296 904
Pajak 20%
EAIT
Earning per Share
11
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Untuk tahun 2005:
5.950 − 4.050
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
5.950
= 0,139 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (32%)
Untuk tahun 2006:
5.550 − 3.850
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = = 0,306 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (31%)
5.550
12
dicari tahu penyebabnya karena sangat membahayakan
perusahaan.
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa margin
laba kotor tidak mengalami perubahan berarti, sedangkan margin
laba bersih justru turun sangat drastis. hal ini berarti
kemungkinan meningkatnya biaya tidak langsung yang relatif
tinggi terhadap penjualan, atau mungkin juga karena beban pajak
yang juga tinggi untuk periode tersebut.
13
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝑅𝑂𝐸)
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝐼𝑇)
=
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Untuk tahun 2005:
1.296
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝑅𝑂𝐸) = 2.250 = 57,6 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (58%)
D. Hasil Pengukuran
Dari pengukuran rasio diatas dapat kita lihat kondisi dan posisi
perusahaan seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:
No. Standar
Jenis Rasio 2005 2006
Industri
14
1. Net Profit Margin 21,78% 16,28% 20%
2. Return On 31% 23% 30%
3. Investment 57,60% 43,00% 40%
4. Return on Equity Rp 810 Rp. 565
Earning per Share of
Common Stock
15
Kondisi laba per lembar saham juga menurun dari tahun 2005 ke
tahun 2006 dari hasil perhitungan tersebut di atas terlihat bahwa
kesejahteraan pemegang saham menurun, penurunan ini cukup lumayan
besar yaitu Rp. 255,- per lembar saham. Artinya kemampuan perusahaan
untuk mencari keuntungan dapat dikatakan gagal. Ke depan manajemen
perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh Mengapa semua rasio
profitabilitas perusahaan menurun.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
laba yang dihasilakan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya
adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Rasio
profitabilitas adalah perbandingan untuk mengetahui perusahaan laba
(profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas atas
dasar pengukuran tertentu. Rasio profitabilitas ini diperlukan untuk
melakukan pencatatan transaksi keuangan.
Jenis – jenis rasio profitabilitas:
1. Profit margin on sales
2. Hasil pengembalian investasi (return on investmesnt/ROI)
3. Hasil pengembalian ekuitas (return on equity / ROE)
4. Laba per lembar saham biasa ( earning per share of common stock)
Rasio profit margin digunakan untuk mengukur margin laba atas
penjualan pada suatu periode tertentu atau beberapa periode.
Return on investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan
hasil atau return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau
suatu ukuran tentang aktivitas manajemen.
Return on equity atau rentabilitas Modal sendiri merupakan rasio
untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan ekuitas.
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku
merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai
keuntungan bagi pemegang saham.
B. Saran
17
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dari kata
sempurna. Akan tetap bukan berarti makalah ini tidak sempurna. Basar
harapan yang terpendam dalam hati, semoga makalah ini memberikan
sumber fungsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama. Dan dapat
menjadi referensi bagi para pembaca serta menambah ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
18
DAFTAR PUSTAKA
19