Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan
Syariah

Disusun Oleh :
Kelompok 7 MBS 6B

SILVINA SARI 3720047


DELA SEVANA 3720049
SARIPAH 3720053
ENJEL PUTRI HENDRIKA 3720064

Dosen Pengampu: Murni Hayati, SE.,M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
TA. 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T, shalawat beserta salam tercurahkan kepada
Baginda tercinta kita, Nabi Muhammad S.A.W yang kita nanti-nantikan
syafaatnya di akhirat nanti. Atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan Judul “Analisis Ratio Profitabilitas”.
Makalah ini Kami susun guna untuk menyelesaikan tugas kelompok dari
mata kuliah Analisa Laporan Keuangan Syariah dengan dosen Ibuk Murni
Hayati, SE.,M.Si. Adapun ruang lingkup dari karya tulis ini meliputi :
Pengertian Analisis Ratio Profitabilitas, Tujuan dan Manfaat Ratio Profitabilita,
Jenis-jenis Ratio Profitabilitas, Hasil Pengukuran Ratio Profitabilitas, Contoh
Soal dan Pembahasan, dan Soal Latihan dan Diskusi.
Dalam penyusunannya kami mengambil literatur terutama buku ilmiah
dan jurnal ilmiah. Pembaca mungkin akan menemukan beberapa kekurangan
dan kesalahan dalam penulisan makalah, oleh karena itu, kami senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi perbaikan untuk
kedepannya.
Tak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang
turut ikut serta dalam membantu menyelesaikan makalah ini. Sehingga dapat
terselesaikan dalam tepat waktu. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi Syiar Islam.

Bukittinggi, 21 Mei 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Ratio Profitabilitas ........................................... 4

B. Tujuan dan Manfaat Ratio Profitabilitas .......................................... 5

C. Jenis-jenis Ratio Profitabilitas .......................................................... 6

D. Contoh Soal dan Pembahasan ........................................................... 9

E. Hasil Pengukuran Ratio Profitabilitas ............................................... 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 17

B. Saran ................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 19

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan didirikannya perusahaan adalah memperoleh laba atau
(profit),maka wajar apabila profitabilitas menjadi perhatian utama para
analis dan investor. Tingkat profitabilitas yang konsisten akan menjadi tolak
ukur bagaimana perusahaan tersebut mampu bertahan dalam bisnisnya
dengan memperoleh return yang memadai dibanding dengan resikonya.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian
kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk
dapat menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan.
Dalam mengukur profitabilitas ini rasio keuangan yang digunakan adalah
rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur
efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari
penjualan dan investasi.
Bagi perusahaan masalah profitabilitas sangat penting. Bagi
pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil
atau tidak perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan
perusahaan semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan,
maka ada peluang untuk meningkatkan gaji karyawan.
Ada beberapa alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur tingkat
profitabilitas, antara lain: Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit
Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets(ROA) dan
Return On Equity (ROE). Dalam profitabilitas ini diukur dengan
menggunakan Return On Assets (ROA). Profitabilitas yang tinggi akan
mendukung kegiatan operasional secara maksimal. Tinggi rendahnya
profitabilitas dipengaruhi oleh banyak faktor seperti modal kerja. Apabila
perusahaan tidak dapat mempertahankan “tingkat modal kerja yang
memuaskan”, maka kemungkinan sekali perusahaan akan berada dalam
keadaan insolvent (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang

1
sudah jatuh tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidir atau
bangkrut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Analisis Ratio Profitabilitas?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Ratio Profitabilitas?
3. Apa Saja Jenis-jenis Ratio Profitabilitas?
4. Bagaimana Hasil Pengukuran Ratio Profitabilitas?
5. Seperti Apa Contoh Soal dan Pembahasan Analisis Ratio Profitabilitas?
6. Bagaimana Bentuk Soal Latihan dan Diskusi Analisis Ratio
Profitabilitas?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian Analisis Ratio Profitabilitas.

2. Untuk mengetahui Tujuan dan Manfaat Ratio Profitabilitas.

3. Untuk mengetahui Jenis-jenis Ratio Profitabilitas.

4. Untuk mengetahui Hasil Pengukuran Ratio Profitabilitas.

5. Untuk mengetahui Contoh Soal dan Pembahasan Analisis Ratio


Profitabilitas.

6. Untuk mengetahui Bentuk Soal Latihan dan Diskusi Analisis Ratio


Profitabilitas.

D. Manfaat Penulisan

1. Memudahkan Pembaca untuk Memahami Pengertian Analisis Ratio


Profitabilitas.

2. Memudahkan Pembaca untuk Memahami Tujuan dan Manfaat Ratio


Profitabilitas.

3. Memudahkan Pembaca untuk Memahami Jenis-jenis Ratio Profitabilitas.

2
4. Memudahkan Pembaca untuk Memahami Hasil Pengukuran Ratio
Profitabilitas.

5. Memudahkan Pembaca untuk Memahami Contoh Soal dan


Pembahasan Analisis Ratio Profitabilitas.

6. Memudahkan Pembaca untuk Memahami Bentuk Soal Latihan dan


Diskusi Analisis Ratio Profitabilitas

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ratio Profitabilitas


Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting
adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-
hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah
ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik,
karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru.
Oleh karena itu, Manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus
mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya
keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan
berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan dalam suatu
perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang
dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Rasio profitabilitas adalah metrik keuangan yang dimanfaatkan oleh
analis atau investor untuk menilai kinerja suatu entitas bisnis dalam mencari
keuntungan. Rasio ini memiliki tujuan untuk mengetahui kompetensi suatu
entitas bisnis dalam mendatangkan keuntungan dalam periode tertentu serta
memberitahukan representasi tentang tingkat efesiensi manajemen
perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya. Efesiensi manajemen
disini diperoleh dari laba terhadap penjualan dan investasi perusahaan
(Premawati & Darma, 2017). Berjalannya suatu entitas bisnis perlu berada
dalam posisi menghasilkan laba atau profitable, oleh karena itu rasio
profitable ini dinilai sangat penting. Suatu perusahaan akan mengalami
kesulitan untuk menarik investor jika perusahaan berada di posisi tidak
menguntungkan. Semakin baik Rasio Profitabilitas maka Kinerja Keuangan
juga bisa dikatakan sudah baik karena semakin baik produktivitas aktiva

4
dalam memperoleh laba bersih serta meningkatnya kepercayaan dan minat
investor untuk berinvestasi, jadi Rasio Profitabilitas mempunyai pengaruh
pada Kinerja Keuangan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan
keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang
waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab
perubahan tersebut.1
Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja
manajemen selama ini, Apakah mereka telah bekerja secara efektif atau
tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan, mereka dikatakan
telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa periode. Namun,
sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah
ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi manajemen untuk periode
kedepan. Kegagalan ini harus diselidiki di mana letak kesalahan dan
kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali, kegagalan
atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan
laba ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan untuk
menggantikan manajemen yang baru terutama setelah manajemen lama
mengalami kegagalan. Oleh karena itu, rasio ini sering disebut sebagai
salah satu alat ukur kinerja manajemen.

B. Tujuan dan Manfaat Ratio Profitabilitas


Seperti rasio-rasio lain yang sudah dibahas sebelumnya, rasio
profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak
pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar
perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau
kepentingan dengan.
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun

1
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Edisi pertama, cetakan keempat. Jakarta: Rajawali
Pers, 2011

5
bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun Modal sendiri
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik Modal sendiri.
7. dan Tujuan lainnya

Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam


satu periode tertentu.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun Modal sendiri
6. Manfaat lainnya.

C. Jenis-jenis Ratio Profitabilitas


Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai terdapat beberapa jenis
rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio
profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan
perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode.
Penggunaan seluruh atau sebagian rasio profitabilitas tergantung
dari kebijakan manajemen. Jelasnya, semakin lengkap jenis rasio yang
digunakan semakin sempurna hasil yang akan dicapai. Artinya pengetahuan
tentang kondisi dan posisi profitabilitas perusahaan dapat diketahui secara

6
sempurna.
Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas sebagai berikut:
1. Profit Margin On Sales
Profit margin on Sales atau rasio profit margin atau margin laba atas
penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur
margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan
membandingkan laba bersih Setelah pajak dengan penjualan bersih.
Rasio ini juga dikenal dengan nama profit margin. Terdapat dua rumus
untuk mencari profit margin, yaitu sebagai berikut.
a. Untuk margin laba kotor dengan rumus:
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap
perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok
penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok
penjualan.
b. Untuk margin laba bersih dengan rumus:

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛


𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝐼𝑇)
=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan


membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan
dengan penjualan. rasio ini menunjukkan pendapatan bersih
perusahaan atas penjualan.

2. Hasil pengembalian investasi ( Return on Investment/ROI)


Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama
return on investment ( ROI) rasio yang menunjukkan hasil atau (return)
atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga
merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam

7
mengelola investasinya.
Di samping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan
produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman
maupun Modal sendiri. Semakin kecil rasio ini, semakin kurang baik,
demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur
efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Rumus untuk mencari return on investment dapat digunakan
sebagai berikut.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 (𝑅𝑂𝐼)
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝐼𝑇)
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

3. Hasil pengembalian ekuitas ( Return on Equity/ROE)


Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau
rentabilitas Modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.
Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya.
Rumus untuk mencari return on equity ( ROE) dapat
digunakan sebagai berikut:
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝑅𝑂𝐸)
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝐼𝑇)
=
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

4. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share Of Common Stock)
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai
buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti
manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham,
sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham
meningkat. Dengan pengertian lain, tingkat pengembalian yang tinggi.

8
Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah
keuntungan setelah dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi
pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak,
dividen, dan dikurangi hak-hak lain untuk pemegang saham prioritas.
Rumus untuk mencari laba per lembar saham biasa adalah
sebagai berikut.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

D. Contoh Soal dan Pembahasan

PT Yumiko Maharani, Tbk Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Desember 2005 dan 2006

Description 2005 2006

9
Aktiva Lancar
Kas 250 260
Giro 350 300
Surat Surat berharga 140 160
Piutang 550 360
Sediaan 250 310
Aktiva Lancar Lainnya 100 150
Total Aktiva Lancar 1640 1340
Aktiva Tetap
Tanah 900 1000
Mesin 1050 1050
Kendaraan 650 750
Akumulasi Penyusutan (200) (250)
Total Aktiva Tetap 2400 2550
Aktiva Lainnya
Total Aktiva Lainnya 160 110
Total Aktiva 4200 4000
Utang Lancar
Utang Bank (10%) 500 550
Utang Dagang 200 200
Utang Lainnya 50 0
Total Utang Lancar 750 750
Utang jangka Panjang
Utang Bank (10%) 900 750
Utang Obligasi (8) 400 400
Total Utang Jangka 1300 1150
Panjang
Ekuitas
Modal Setor 1600 1600
Cadangan Laba 650 500
Total Ekuitas 2250 2100
Total Pasiva 4200 4000

10
PT Yumiko Maharani, Tbk
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan)
Komponen R/L Tahun 2005 Tahun
Total penjualan 5950 5.550
Harga pokok penjualan 4050 3.850
Laba Kotor 1.900 1.700
Biaya Operasi
Biaya Umum dan 185 200
administrasi 145 180
Biaya Penjualan 40 30
Biaya lainnya 370 410
Total Biaya Operasi 1530 1.290
Laba Kotor Operasi 200 250
Penyusutan 1.330 1.040
Pendapatan Bersih 470 260
Operasi 1.800 1.300
Pendapatan lainnya
EBIT 140 130
Biaya Bunga 40 40
Bunga bank 180 170
Bunga Obligasi 1620 1.130
Total Biaya Bunga 324 226
EBT 1296 904
Pajak 20%
EAIT
Earning per Share

1. Profit Margin On Sales


a. Untuk margin laba kotor dengan rumus:

11
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Untuk tahun 2005:
5.950 − 4.050
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
5.950
= 0,139 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (32%)
Untuk tahun 2006:
5.550 − 3.850
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = = 0,306 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (31%)
5.550

Jika rata-rata industri untuk profit margin adalah 30%,


margin laba perusahaan tahun 2005 dan tahun 2006 baik karena
berada di atas rata-rata industri.
b. Untuk margin laba bersih dengan rumus:
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝐼𝑇)
=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Untuk tahun 2005:
𝑅𝑝. 1.296
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
5.950
= 0,2178 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (21,8%)
Untuk tahun 2006:
𝑅𝑝. 904
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑅𝑝. 5.550
= 0,1628 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (16,3%)
Jika rata-rata industri untuk net profit margin adalah 20%,
margin laba perusahaan tahun 2005 sebesar 21,8% baik karena
berada di atas rata-rata industri. Namun, untuk tahun 2006
dengan margin laba hanya sebesar 16,3% dapat dikatakan kurang
baik karena masih di bawah rata-rata industri. Ini juga dapat
berarti bahwa harga barang-barang perusahaan ini relatif rendah
atau biaya-biayanya relatif tinggi atau keduanya. Hasil ke-2
tahun ini juga menunjukkan adanya penurunan rasio yang cukup
besar dari tahun 2005 ke tahun 2006 yaitu 5,5% dan hal ini perlu

12
dicari tahu penyebabnya karena sangat membahayakan
perusahaan.
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa margin
laba kotor tidak mengalami perubahan berarti, sedangkan margin
laba bersih justru turun sangat drastis. hal ini berarti
kemungkinan meningkatnya biaya tidak langsung yang relatif
tinggi terhadap penjualan, atau mungkin juga karena beban pajak
yang juga tinggi untuk periode tersebut.

2. Hasil pengembalian investasi ( Return on Investment/ROI)


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 (𝑅𝑂𝐼)
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝐼𝑇)
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Untuk tahun 2005:
1.296
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 (𝑅𝑂𝐼) =
4.200
= 0,308 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (31%)
Untuk tahun 2006:
904
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 (𝑅𝑂𝐼) = 4.000 = 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (23%)

Perhitungan ROI tahun 2005 menunjukkan bahwa tingkat


pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 31%. Kemudian,
pada tahun 2006 turut menjadi hanya sebesar 23%. Artinya hasil
pengembalian investasi berkurang sebesar 8% dan ini menunjukkan
ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh ROI.
Jika rata-rata industri untuk return on investment adalah 30%, berarti
margin laba perusahaan untuk tahun 2005 cukup baik, kecuali untuk
tahun 2006 sebesar 23%, masih di bawah rata-rata industri. Rendahnya
rasio ini disebabkan rendahnya margin laba karena rendahnya
perputaran aktiva.

3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE)

13
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝑅𝑂𝐸)
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝐼𝑇)
=
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Untuk tahun 2005:
1.296
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝑅𝑂𝐸) = 2.250 = 57,6 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (58%)

Untuk tahun 2006:


904
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝑅𝑂𝐸) = = 43
2.100
Perhitungan ROI tahun 2005, menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian investasi yang diperolehnyasebesar 58%. Kemudian,
tahun 2006 turun menjadi hanya 43%. Artinya hasil pengembalian
investasi berkurang sebesar 15% dan ini menunjukkan ketidakmampuan
manajemen untuk memperoleh ROE seiring dengan menurunnya ROI.

4. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share Of Common


Stock)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Untuk tahun 2005:
1.296.000
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 = = 𝑅𝑝. 810,00
1.600

Untuk tahun 2006:


904.000
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 = = 𝑅𝑝. 565, 00
1.600

Dari hasil perhitungan tersebut diatas, terlihat bahwa kesejahteraan


pemegang saham menurun, sehubungan dengan menurunnya laba per
lembar saham yang dihasilkan perusahaan. Penurunan ini cukup
lumayan besar, yaitu Rp. 255,00 per lembar saham.

D. Hasil Pengukuran
Dari pengukuran rasio diatas dapat kita lihat kondisi dan posisi
perusahaan seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:
No. Standar
Jenis Rasio 2005 2006
Industri

14
1. Net Profit Margin 21,78% 16,28% 20%
2. Return On 31% 23% 30%
3. Investment 57,60% 43,00% 40%
4. Return on Equity Rp 810 Rp. 565
Earning per Share of
Common Stock

Kondisi net profit margin perusahaan cukup memprihatinkan


karena turun cukup drastis di tahun 2006, yaitu dari 21,78% turun
menjadi 16,28%. Di tahun 2006 turun sebesar 5,5%. Jika rata-rata
industri untuk net profit margin adalah 20%, berarti margin laba
perusahaan tahun 2005 sebesar 21,78% baik karena berada di atas rata-
rata industri. Namun, untuk tahun 2006 dengan margin laba hanya
sebesar 16,28% dapat dikatakan kurang baik karena masih di bawah rata-
rata industri. Ini juga dapat berarti bahwa harga barang-barang
perusahaan ini relatif rendah atau biaya-biayanya relatif tinggi atau
keduanya.

Kondisi Roi juga menurun yaitu sebesar 8% di mana tahun 2005


ROI yang diperoleh 31% namun pada tahun 2006 turun menjadi hanya
23%. Jika rata-rata industri untuk Return On Investment adalah 30%,
berarti margin laba perusahaan tahun 2005 sebesar 30,8% baik. Untuk
tahun 2006 dengan rasio sebesar 23% kondisinya kurang baik karena
masih di bawah rata-rata industri. Rendahnya rasio ini disebabkan
rendahnya margin laba karena rendahnya perputaran aktiva.

Tidak jauh berbeda dengan ROI kondisi roe juga mengalami


penurunan yang cukup tajam yaitu sebesar 14,6% dari semula tahun 2005
sebesar 57,6% menjadi hanya 43% tahun 2006. Jika rata-rata industri
untuk Return On Equity atau ROE adalah 40%, berarti kondisi
perusahaan baik untuk tahun 2005 maupun tahun 2006 dalam kondisi
yang baik. Hal ini disebabkan kondisi tersebut berada di atas rata-rata
industri.

15
Kondisi laba per lembar saham juga menurun dari tahun 2005 ke
tahun 2006 dari hasil perhitungan tersebut di atas terlihat bahwa
kesejahteraan pemegang saham menurun, penurunan ini cukup lumayan
besar yaitu Rp. 255,- per lembar saham. Artinya kemampuan perusahaan
untuk mencari keuntungan dapat dikatakan gagal. Ke depan manajemen
perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh Mengapa semua rasio
profitabilitas perusahaan menurun.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
laba yang dihasilakan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya
adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Rasio
profitabilitas adalah perbandingan untuk mengetahui perusahaan laba
(profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas atas
dasar pengukuran tertentu. Rasio profitabilitas ini diperlukan untuk
melakukan pencatatan transaksi keuangan.
Jenis – jenis rasio profitabilitas:
1. Profit margin on sales
2. Hasil pengembalian investasi (return on investmesnt/ROI)
3. Hasil pengembalian ekuitas (return on equity / ROE)
4. Laba per lembar saham biasa ( earning per share of common stock)
Rasio profit margin digunakan untuk mengukur margin laba atas
penjualan pada suatu periode tertentu atau beberapa periode.
Return on investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan
hasil atau return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau
suatu ukuran tentang aktivitas manajemen.
Return on equity atau rentabilitas Modal sendiri merupakan rasio
untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan ekuitas.
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku
merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai
keuntungan bagi pemegang saham.

B. Saran

17
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dari kata
sempurna. Akan tetap bukan berarti makalah ini tidak sempurna. Basar
harapan yang terpendam dalam hati, semoga makalah ini memberikan
sumber fungsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama. Dan dapat
menjadi referensi bagi para pembaca serta menambah ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Edisi pertama, cetakan keempat. Jakarta:


Rajawali Pers, 2011

Nurjanah, L., Berlianna, T. M., Anggreani, R. A., Mudzalifah, S., Adinugroho, T.


R., & Prasetyo, H. D. (2021). Rasio Profitabilitas dan Penilaian Kinerja
Keuangan UMKM. Jurnal Manajemen Bisnis, 18(4), 591-606

Noordiatmoko, D., Tinggi, S. and Tribuana, I.E. (2020) ‘Analisis Rasio


Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Pt
Mayora Indah Tbk,Periode 2014-2018’, Jurnal Parameter, 5(4), pp. 38–51.

19

Anda mungkin juga menyukai