Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan
Dosen Pengampu : Ana Mufidah, S.E., M.M

Disusun oleh :

1. Kinanti Eka Rahmita 200803102026


2. Lutfiana Wahyu Pratami 200803101027
3. Ardelia Kusuma Wijayasakti 200803101028
4. Ossy Risma Yuanka 200803102029
5. Sindi Eriwati 200803102032
6. Innasya Ratrining Putri 200803101034
7. Elvira Oktafia 200803102035
8. Risma Aulia Hakim 200803102066

JURUSAN ADMINISTRASI KEUANGAN


UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena dengan ridho-Nya makalah ini dapat
terselesaikan.Makalah ini berisi materi tentang Analisis Rasio Profitabilitas sehingga dapat
digunakan untuk penyajian diskusi baik dalam kegiatan pembelajaran dan untuk keperluan
lainnya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisa Laporan Keuangan. Selain itu, makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para
mahasiswa atau mahasiswi sebagai materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk
menambah wawasan.
Untuk itu kami selaku penyusun makalah ini ingin berterima kasih kepada Ana
Mufidah, S.E., M.M selaku Dosen Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Penulisjugamenyadari terdapat banyak kekurangan serta kelemahan dalam
penyelesaian makalah ini, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.
Semoga bermanfaat.

Jember, 4 Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan ..................................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang .......................................................................................... 1


1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3.Tujuan........................................................................................................ 2

Bab II Pembahasan .................................................................................................... 3

2.1. Pengertian Rasio Profitabilitas ................................................................ 3

2.2. Fungsi Rasio Profitabilitas ...................................................................... 3

2.3. Tujuan Rasio Profitabilitas...................................................................... 4

2.4. Manfaat Rasio Profitabilitas.................................................................... 5

2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Rasio Profitabilitas ................................... 5

2.6. Jenis – Jenis Rasio Profitabilitas ............................................................. 6

2.7. Contoh Pengukuran Rasio Profitabilitas ................................................. 10

Bab III Penutup .......................................................................................................... 17

3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 17

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pada umumnya tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal
dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya. Tercapainya tujuan tersebut
ditentukan oleh kinerja yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan
baik pihak internal maupun pihak eksternal.Untuk menilai kinerja perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam neraca dapat pilih
apakah jumlah harta (aset), hutang dan modal perusahaan bertambah ataupun berkurang.

Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau hutang jangka
pendek, perusahaan dapat mengukur dengan menggunakan rasio likuiditas. Mengukur
keefektifan perusahaan dalam menggunakan asetnya dengan rasio aktivitas, sedangkan untuk
mengukur hasil akhir dari operasi sebuah perusahaan apakah berhasil atau gagal dengan
menggunakan rasio profitabilitas. Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian
kebijakan dan keputusan.Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi akan meningkatkan daya
saing perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan melakukan
ekspansi usaha sehingga membuka kesempatan investasi yang baru.

Salah satu cara untuk menilai efesiensi keuangan suatu usaha dan manajemen keuangan
adalah dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas. Analisis profitabilitas diperlukan
untuk menilai besar kecilnya produktifitas usaha sebuah perusahaan. Penilaian profitabilitas ini
menggunakan beberapa kriteria antara lain: Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On
Equity, Return On Asset, dan Earning Per Share.

1.2.Rumusan Masalah
a. Apa yang di maksud rasio profitabilitas ?
b. Apa saja fungsi dari rasio profitabilitas ?
c. Apa saja tujuan dari rasio profitabilitas ?
d. Apa saja manfaat yang di peroleh dari menggunakan rasio profitabilitas bagi
perusahaan ?
e. Apa saja faktor yang mempengaruhi rasio profitabilitas ?
f. Apa saja jenis – jenis pengukuran yang terdapat dalam rasio profitabilitas ?
1
g. Berikan contoh dari rasio profitabilitas !
1.3.Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari rasio profitabilitas
b. Mengetahui fungsi dari rasio profitabilitas
c. Mengetahui tujuan dari rasio profitabilitas
d. Mengetahui manfaat yang di peroleh perusahaan dalam menggunakan rasio
profitabilitas
e. Mengetahui faktor yang mempengaruhi rasio profitabilitas
f. Mengetahui jenis – jenis pengukuran dalam rasio profitabilitas
g. Mengetahui contoh pengukuran rasio profitabilitas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Rasio Profitabilitas

Menurut Sartono (2010: 122), profitabilitasadalah kemampuan perusahaan memperoleh


labadalam hubungannya dengan penjualan, total aktivamaupun modal sendiri. Menurut
Mardiyanto (2009:54), profitabilitas adalah mengukur kesanggupan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Menurut Sutrisno (2009: 16), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya.Profitabilitas
adalah rasio untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh
besar kecilnya tingkat keuntunganyang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan dan
investasi (Sundajaja dan Inge, 2003:143). Profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang perusahaan, dan lain
sebagainya.

(Harahap: 2009) Profitabilitas merupakan pendapatan bersih dari serangkaian kebijakan


dan keputusan. Profitabilitas dapat ditetapkan dengan menghitung berbagai tolak ukur yang
relevan. Salah satu tolak ukur tersebut adalah dengan rasio keuangan sebagai salah satu analisis
dalam menganalisa kondisi keuangan, hasil operasi dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan.
(Brigham dan Houston: 2006). Hal serupa dijelaskan Bakhtiar (2019) bahwa rasio profitabilitas
merupakan rasio untuk mengukur efisisensi penggunaan aktiva perusahaan. Rasio profitabilitas
juga merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilakan laba selama periode tertentu.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam mengasilkan keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan
dalam mengasilkan keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut dengan keseluruhan
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

2.2. Fungsi Rasio Profitabilitas

a. Mengetahui tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan laba dalam satu periode


tertentu.
b. Membandingkan dan menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3
c. Mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang dihasilkan dari dana yang tertanam
dalam total aset dan total ekuitas.
d. Mengetahui tingkat laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
f. Sebagai pengukur performa perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari jumlah
modal yang diberikan atau dimiliki. Baik modal yang dipinjami atau modal yang
berasal dari kekayaan pemilik perusahaan.
g. Sebagai penyaji data terkait laba perusahaan dari waktu ke waktu, sehingga bisa
digunakan sebagai sarana evaluasi para stakeholders.
h. Untuk mengetahui besar laba yang didapatkan perusahaan yang dihasilkan oleh total
aset dan total ekuitas yang dimiliki.
i. Sebagai pengukur terkait margin laba kotor yang dimiliki atas penjualan bersih, margin
laba operasional atas penjualan bersih, serta margin laba bersih atas penjualan bersih.

2.3. Tujuan Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas sangat diperlukan di dunia akuntansi keuangan perusahaan. Anda


perlu mengetahui terlebih dahulu tujuan dari rasio profitabilitas ini untuk perusahaan. Berikut
ini berbagai tujuan dari penerapan perhitungan rasio profitabilitas :

a. Menghitung pemasukan laba perusahaan pada suatu periode akuntansi.


b. Menghitung perkembangan laba yang diperoleh dibandingkan dengan periode akuntansi
yang telah lalu.
c. Menghitung kemampuan perusahaan untuk mengembangkan modal yang digunakan,
baik berasal dari modal pinjaman maupun modal sendiri.
d. Menghitung laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan setelah dikurangi oleh pajak
dengan modal sendiri.
e. Menilai posisi laba yang didapatkan oleh perusahaan dengan yang didapatkan pada
periode sebelumnya.

4
2.4. Manfaat Rasio Profitabilitas

a. Memahami efisiensi dari sebuah bisnis.


b. Bagi manajer perusahaan, rasio profitabilitas bisa menjadi pegangan untuk
mengevaluasi kinerja dalam perusahaan.
c. Menjadi tolok ukur bagi trader saham dalam menilai apakah saham suatu perusahaan
layak dibeli.
d. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
e. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
f. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
g. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
h. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.

2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas

1) Jenis perusahaan

Profitabilitas perusahaan akan sangat bergantung pada jenis perusahaan, jika


perusahaan menjual barang konsumsi atau jasa biasanya akan memiliki keuntungan yang stabil
dibandingkan dengan perusahaan yang memproduksi barang-barang modal.

2) Umur Perusahaan

Sebuah Perusahaan yang telah lama berdiri akan stabil bila dibandingkan dengan
perusahaan yang baru berdiri. Umur perusahaan ini adalah umur sejak berdirinya perusahaan
hingga perusahaan tersebut masih mampu menjalankan operasinya.

3) Skala Perusahaan

Jika skala ekonomi perusahaan lebih tinggi, berarti perusahaan dapat menghasilkan
produk dengan biaya yang rendah. Tingkat biaya yang rendah tersebut merupakan cara untuk
memperoleh laba yang diinginkan.

4) Harga produksi

Perusahaan yang biaya produksinya relative lebih murah akan memiliki keuntungan
yang lebih baik dan stabil dari pada perusahaan yang biaya produksinya tinggi.
5
5) Habitat bisnis

Perusahaan yang bahan produksinya dibeli atas dasar kebiasaan (habitual basis) akan
memperoleh kebutuhan lebih stabil dari pada non habitual basis.

6) Produk yang dihasilkan

Perusahaan yang bahan produksinya berhubungan dengan kebutuhan pokok biasanya


penghasilan perusahaan tersebut akan lebih stabil dari pada perusahaan yang memproduksi
barang modal.

2.6. Jenis – Jenis Pengukuran Rasio Profitabilitas

Ada 8 jenis rasio profitabilitas yang harus Anda ketahui sebagai pengusaha atau
profesional. Bahkan beberapa jenis rasio profitabilitas ini bisa digunakan untuk melakukan
peninjauan terkait kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Selengkapnya tentang
jenis rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:

1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Jenis pertama dari rasio profitabilitas adalah margin laba kotor atau gross profit margin.
Jenis rasio ini digunakan untuk melihat persentase laba kotor terhadap pendapatan yang
dihasilkan dari penjualan. Sebab, laba kotor yang dipengaruhi oleh arus kas akan
memperlihatkan besaran laba yang didapatkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan
biaya yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa layanan perusahaan. Jenis rasio
profitabilitas margin laba kotor juga bisa digunakan untuk mengukur efisiensi perhitungan
harga pokok atau biaya produksi. Jika angkanya semakin besar, maka akan semakin baik, dan
sebaliknya. Berikut rumus rasio profitabilitas margin laba kotor dan cara menghitungnya:

Gross profit margin = (laba kotor / total pendapatan) x 100%

Misalkan, perusahaan A memiliki laba kotor sebanyak Rp 48 juta, dan total pendapatan
perusahaan mencapai Rp 55 juta. Maka gross profit margin perusahaan A adalah:

GPM = (Rp48.000.000,00 / Rp55.000.000,00) x 100% = 87%

6
2. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Jenis yang kedua dari rasio profitabilitas adalah margin laba bersih atau net profit
margin. Jenis rasio ini bisa digunakan untuk melihat persentase laba bersih yang didapatkan
setelah dikurangi pajak pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan. Manfaat dari
penghitungan jenis rasio profitabilitas yang satu ini adalah untuk mengukur laba bersih setelah
pajak terhadap penjualan. Jika angka net profit margin semakin tinggi, artinya operasi suatu
perusahaan semakin membaik. Berikut rumus rasio profitabilitas margin laba bersih:

Net profit margin = (laba bersih setelah pajak / penjualan) x 100%

Misalkan perusahaan AA memiliki pendapatan penjualan bersih atau net sales mencapai
Rp 27 triliun. Lalu setelah dikurangi pajak laba bersihnya menjadi Rp 2 triliun. Maka net profit
margin dari perusahaan AA adalah:

NPM = (Rp2.000.000.000.000,00 / Rp27.000.000.000.000,00) x 100% = 7,4%

3. Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)

Jenis ketiga dari rasio profitabilitas adalah rasio pengembalian aset atau return on assets
ratio. Tingkat rasio pengembalian aset digunakan untuk menilai persentase keuntungan atau
laba yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya atau total aset. Sehingga dalam
perhitungan rasio profitabilitas ini akan terlihat efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola
asetnya. Berikut rumus rasio profitabilitas untuk menghitung rasio pengembalian aset:

Return on assets ratio = (laba bersih / total aset) x 100%

Perusahaan B diketahui memiliki laba bersih perusahaan yang mencapai Rp 180 juta
dan memiliki total aset berkisar Rp 20 juta. Maka penghitungan return on assets ratio
perusahaan B adalah:

ROA = (Rp180.000.000,00 / Rp20.000.000,00) x 100% = 9%

4. Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity Ratio)

Jenis keempat dari rasio profitabilitas adalah rasio pengembalian ekuitas atau return on
equity ratio. Rasio jenis ini biasa digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan.Rasio profitabilitas pengambilan

7
ekuitas atau ROE dapat dihitung dari penghasilan perusahaan terhadap modal yang
diinvestasikan para pemegang saham perusahaan. Nanti hasilnya akan menunjukkan apakah
perusahaan berhasil mengelola modal yang diberikan atau tidak. Penghitungan ROE
menggunakan rumus rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:

ROE = (laba bersih setelah pajak / ekuitas pemegang saham) x 100%

Misalkan, berdasarkan hasil laporan keuangan perusahan BB yang dikeluarkan per


tanggal 31 Desember, menyatakan bahwa laba bersih perusahaan setelah dipotong pajak adalah
sebesar Rp 500 juta. Kemudian diketahui bahwa total ekuitas para pemegang saham mencapai
Rp 800 juta. Maka REO dari perusahaan BB adalah:

ROE = (Rp500.000.000,00 / Rp800.000.000,00) x 100% = 62,5%

5. Rasio Pengembalian Penjualan (Return on Sales Ratio)

Jenis kelima dari rasio profitabilitas adalah rasio pengembalian penjualan atau return on
sales ratio. Merupakan jenis rasio profitabilitas yang bisa menampilkan tingkat keuntungan
perusahaan setelah pembayaran variabel produksi. Variabel tersebut diantaranya adalah upah
pekerja, bahan baku, dan hal lainnya yang berhubungan dengan biaya produksi barang atau jasa
sebelum dikurangi pajak dan bunga. Maka rumus rasio profitabilitas untuk menghitung ROS
perusahaan adalah:

Return of sales ratio = (laba sebelum pajak dan bunga / penjualan) x 100%

Misalkan perusahaan C memiliki penghasilan sebelum pajak dan bunga sebesar Rp 100
juta, dan penjualan yang didapatkan mencapai Rp 1,5 miliar. Maka ROS perusahaan C adalah:

ROS = (Rp100.000.000,00 / Rp1.500.000.000,00) x 100% = 6,7%

6. Pengembalian Modal yang Digunakan (Return on Capital Employed)

Jenis keenam dalam rasio profitabilitas adalah pengembalian modal yang digunakan atau
return on capital employed. Jenis rasio ini digunakan untuk mengukur keuntungan perusahaan
dari modal yang dipakai dalam bentuk persentase.Modal yang dimaksud adalah ekuitas suatu
perusahaan yang ditambah dengan kewajiban tidak lancar atau singkatnya total aset dikurangi
kewajiban lancar. Jenis rasio profitabilitas ini akan menggambarkan efisiensi dan profitabilitas

8
modal atau investasi perusahaan. Ada dua rumus rasio profitabilitas yang digunakan untuk
menghitung ROCE ini. Yaitu:

Return on capital employed = (laba sebelum pajak dan bunga / modal kerja) x
100%
Atau
Return on capital employed = (laba sebelum pajak dan bunga / total aset –
kewajiban) x 100%

Misalkan perusahaan CC mendapatkan laba sebelum pajak dan bunga mencapai Rp 200
juta, dan memiliki modal kerja Rp 800 juta. Maka ROCE perusahaan CC adalah:

ROCE = (Rp200.000.000,00 / Rp800.000.000,00) x 100% = 25%

7. Return on Investment (ROI)

Jenis ketujuh dari rasio profitabilitas adalah return on investment atau dikenal dengan
sebutan ROI. Merupakan penghitungan rasio profitabilitas dari laba bersih setelah dikurangi
pajak terhadap total aktiva. ROI bisa digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan
mampu menghasilkan keuntungan terhadap jumlah seluruh aktiva yang tersedia di perusahaan.
Dalam rasio profitabilitas, jika angka ROI semakin tinggi, maka kondisi finansial perusahaan
akan semakin membaik. Berikut rumus rasio profitabilitas untuk mendapatkan ROI:

ROI = ((laba atas investasi – investasi awal) / investasi) x 100%

Misalkan perusahaan Anda melakukan investasi sebesar Rp 500 juta pada sebuah usaha
penjualan bahan baku untuk produksi produk perusahaan Anda. Dari investasi tersebut Anda
mendapatkan penjualan mencapai 1.000 produk. Lalu hasil penjualan yang didapatkan oleh
perusahaan Anda mencapai Rp 600 juta. Maka dapat diketahui bahwa laba atas investasi yang
dilakukan perusahaan Anda adalah Rp 100 juta. Maka ROI perusahaan Anda adalah:

ROI = ((Rp600.000.000,00 – Rp500.000.000,00) / Rp500.000.000,00) x 100% = 20%

8. Earning per Share (EPS)

Jenis terakhir dari rasio profitabilitas adalah earning per share atau EPS. Merupakan jenis
rasio yang bisa digunakan untuk menilai tingkat kemampuan per lembar saham dalam
menghasilkan laba untuk perusahaan. Earning per share menjadi jenis rasio profitabilitas yang
9
sangat diperhatikan oleh manajemen perusahaan, para pemegang saham, dan calon pemegang
saham. Hal ini karena EPS menjadi sebuah indikator keberhasilan perusahaan. Rumus rasio
profitabilitas yang digunakan untuk mendapatkan angka EPS adalah:

EPS = (laba bersih setelah pajak – dividen saham preferen) / jumlah saham biasa
yang beredar

Diketahui, perusahaan E memiliki saham yang beredar sebanyak 1 juta lembar di tahun
2021. Sedangkan laba bersih perusahaan setelah dipotong pajak adalah Rp 1 miliar. Kemudian
perusahaan E membagikan 10% dividen atau sekitar Rp 100 juta kepada para pemegang
sahamnya. Maka EPS perusahaan E adalah:

EPS = (Rp1.000.000.000,00 – Rp100.000.000,00) / 1.000.000 = 900/share atau saham

2.7. Contoh Rasio Profitabilitas

Pendapatan, Biaya, Dan Laba PT. Gelael Praktis Untuk 5 Tahun Terakhir

Penjualan Biaya Laba Usaha


Tahun (Dalam Juta (Dalam Juta (Dalam Juta
Rp) Rp) Rp)
2012 3.559.486 3.353.440 270.556
2013 3.960.253 3.803.962 201.851
2014 4.208.887 4.052.838 205.464
2015 4.475.061 4.370.037 123.841
2016 4.883.307 4.710.702 218.051
Sumber : Laporan keuangan PT. Fast Food Indonesia TBK 2016

Dari tabel 4.1.1 diatas dapat dilihat data keuangan PT. Fast Food Indonesia TBK dalam
hal ini pendapatan (penjualan), biaya, dan laba untuk 5 tahun terakhir. Untuk penjualan PT.
Fast Food Indonesia TBK terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan rentang tahun
2012 sampai tahun 2016. Pada tahun 2012 penjualan PT. Fast Food Indonesia TBK adalah
sebesar Rp. 3.559.486.000.000, naik menjadi Rp. 3.960.253.000.000 ditahun 2013, naik lagi
menjadi Rp. 4.208.887.000.000 pada tahun 2014 terus naik lagi di tahun 2015 menjadi
Rp. 4.475.061.000.000 dan ditahun 2016 naik menjadi Rp. 4.883.307.000.000. Namun
kenaikan ini juga diikuti oleh kenaikan biaya operasional yaitu pada tahun 2012 sebesar
10
Rp. 3.353.440.000.000 naik menjadi Rp. 3.803.962.000.000 di tahun 2013, dan terus naik
hingga Rp. 4.052.838.000.000 di tahun 2014. Pada tahun 2015 naik lagi menjadi
Rp. 4.370.037.000.000 dan terus naik menjadi Rp. 4.710.702.000.000 di tahun 2016. Ini tentu
saja ikut mempengaruhi tingkat kenaikan laba pada rentang 5 tahun terakhir hingga mencapai
Rp.218.815.000.000 pada tahun 2016.

Penjualan Netto, Harga Pokok Penjualan, Laba bersih PT. Fast Food Indonesia TBK
Untuk 5 Tahun Terakhir
Penjualan Netto HPP
Tahun (Dalam Juta (Dalam Juta Rp) Laba Bersih (Dalam
Rp) Juta Rp)
2012 2.082.785 1.476.701 206.046
2013 2.385.864 1.574.389 156.291
2014 2.542.570 1.666.317 156.049
2015 2.723.683 1.751.378 105.204
2016 3.054.078 1.829.229 172.605
Sumber : Laporan keuangan PT. Fast Food Indonesia TBK 2016

Dari tabel diatas dapat Untuk penjualan bersih sebesar Rp. 2.082.785.000.000 pada
tahun 2012, kemudian megalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar Rp. 2.385.864.000.000.
Terus mengalami peningkatan untuk tiga tahun selanjutnya yaitu masing masing
Rp. 2.542.570.000.000 pada tahun 2014, sebesar Rp. 2.723.683.000.000 pada tahun 2015 dan
puncaknya pada tahun 2015 sebesar Rp. 3.054.078.000.000. Demikian halnya dengan harga
pokok penjualan terus mengalami peningkatan selama lima tahun yaitu Rp. 1.476.701.000.000
pada tahun 2012, naik menjadi Rp. 1.574.389.000. 000. Pada tahun 2013, terus mengalami
kenaikan pada tahun 2014 menjadi Rp.1.666.317.000.000, pada tahun 2015 naik menjadi
Rp. 1.751.378.000.000 dan terakhir pada tahun 2016 naik menjadi Rp. 1.829.229.000.000. Hal
ini tentu saja ikut mempengaruhi laba bersih perusahaan selama lima tahun terakhir yaitu pada
tahun 2012 sebesar Rp. 206.046.000.000 yang terus mengalami fluktuasi sampai tahun 2016
sebesar Rp. 172.605.000.000.

11
Equitas dan Aset PT. Fast Food Indonesia TBK 2012 2016

Tahun Equitas Aset


(Dalam Juta Rp) (Dalam Juta Rp)
2012 990.723 1.781.906
2013 984.967 2.028.125
2014 1.051.066 2.162.634
2015 1.114.917 2.310.536
2016 1.224.221 2.577.819

Sumber : Laporan keuangan PT. Fast Food Indonesia TBK tahun 2016 Sama halnya
dengan penjualan, biaya, dan laba yang dijelaskan

Sebelumnya, ekuitas dan aset yang dimiliki oleh PT. Fast Food Indonesia TBK juga
mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir. Untuk ekuitas PT. Fast Food Indonesia TBK
pada tahun 2012 sebesar Rp. 990.723.000.000 naik menjadi Rp. 984.967.000.000. Selanjutnya
pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.051.066.000.000 naik menjadi Rp. 1.114.917.000.000 di tahun
2015, dan kembali naik pada tahun 2016 menjadi Rp. 1.223.221.000.000. Demikian halnya
dengan Aset yang dimiliki perusahaan, terus mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar
Rp. 1.781.906.000.000, meningkat menjadi Rp. 2.028.125.000.000 di tahun 2013, naik menjadi
Rp. 2.162.634.000.000 di tahun 2014. Hal ini terus berlangsung pada 2 tahun terakhir yaitu di
tahun 2015 sebesar Rp. 2.310.536.000.000 meningkat sebesar Rp. 2.577.819.000.000 pada
tahun 2016. Dengan demikian jika dilihat dari ketiga tabel yang disajikan diatas, maka
keuangan PT. Fast Food Indonesia TBK mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir yaitu
periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
➢ Analisis Profitabilitas
Sesuai dengan landasan teori yang dikemukakan sebelumnya, maka ada beberapa formulasi
yang bisa dijadikan alat analisis profitabilitas yaitusebagai berikut:
Tahun 2012 :
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏−𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒐𝒌𝒐𝒌 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 3.559 .486 .000 .000−1.476 .701 .000.000
a. Cross Margin = =
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝟑.559.486 .000 .000

2.082.785 .000.000
= = 𝟎, 𝟓𝟖𝟓𝟏 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟓𝟖, 𝟓𝟏
𝟑. 559.486.000.000

12
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 270.556 .000 .000
b. Profit Margin = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟐, 𝟗𝟗
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒏𝒆𝒕𝒐 2.082 .785 .000.000

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 𝟐𝟕𝟎.𝟓𝟓𝟔.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎


c. Return on asset (ROA) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟓, 𝟖𝟏
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 𝟏.𝟕𝟖𝟏.𝟗𝟎𝟔.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝟐𝟎𝟔.𝟎𝟒𝟔.𝟎𝟎𝟎


d. Return on Equity (ROE) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟐𝟎, 𝟖𝟎%
𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 𝟗𝟗𝟎.𝟕𝟐𝟑.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎

Tahun 2013 :
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏−𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒐𝒌𝒐𝒌 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 3.960 .253 .000 .000−1.574 .389 .000 .000
a. Cross Margin = =
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝟑.960.253.000 .000

= 𝟎, 𝟔𝟎𝟐𝟒 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟔𝟎, 𝟐𝟒%

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 201.851000 .000


b. Profit Margin = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟖, 𝟒𝟔
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒏𝒆𝒕𝒐 2.385.864.000.000

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 𝟐𝟎𝟏.𝟖𝟓𝟏.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎


c. Return on asset (ROA) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟗, 𝟗𝟓
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 𝟐.𝟎𝟐𝟖.𝟏𝟐𝟓.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝟏𝟓𝟔.𝟐𝟗𝟏.𝟎𝟎𝟎


d. Return on Equity (ROE) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 𝟗𝟖𝟒.𝟗𝟔𝟕.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎

= 𝟏𝟓, 𝟖𝟕%

Tahun 2014 :
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏−𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒐𝒌𝒐𝒌 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 4.208 .887.000 .000−715.651.250
a. Cross Margin = =
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝟒.𝟐𝟎𝟖.𝟖𝟖𝟕.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎

= 𝟎, 𝟑𝟗𝟓𝟗 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟑𝟗, 𝟓𝟗%

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 205.464.000 .000


b. Profit Margin = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟖, 𝟎𝟖
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒏𝒆𝒕𝒐 2.542.570.000.000

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 205.464 .000 .000


c. Return on asset (ROA) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟗, 𝟓𝟎
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 𝟐.162 .634 .000 .000

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 156.049 .000 .000


d. Return on Equity (ROE) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟒, 𝟖𝟓%
𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 1.051 .066 .000.000

13
Tahun 2015 :
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏−𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒐𝒌𝒐𝒌 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 4.475.061 .000 .000−1.751 .378 .000.000
a. Cross Margin = =
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 4.475 .061.000 .000

= 𝟎, 𝟔𝟎𝟖𝟔 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟔𝟎, 𝟖𝟔%

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 123.841 .000 .000


b. Profit Margin = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟒, 𝟓𝟓
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒏𝒆𝒕𝒐 𝟐.723 .683 .000 .000

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 123.841 .000 .000


c. Return on asset (ROA) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟓, 𝟑𝟔
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 2.310 .536 .000 .000

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 105.204 .000 .000


d. Return on Equity (ROE) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟗, 𝟒𝟒%
𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 1.114 .917 .000.000

Tahun 2016 :
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏−𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒐𝒌𝒐𝒌 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 4.883.307 .000 .000−1.829.229 .000 .000
a. Cross Margin = =
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 4.883 .307 .000.000

= 𝟎, 𝟔𝟐𝟓𝟒 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟔𝟐, 𝟓𝟒%

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 218.051.000 .000


b. Profit Margin = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟕, 𝟏𝟒
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒏𝒆𝒕𝒐 3.054 .078 .000 .000

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 218.051 .000 .000


c. Return on asset (ROA) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟖, 𝟒𝟔
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 2.577 .819 .000 .000

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 172.605 .000 .000


d. Return on Equity (ROE) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟒, 𝟏𝟏%
𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 1.223 .221 .000.000

Untuk melihat perkembangan Cross margin, Profit margin, ROA dan ROE, maka disajikan
tabel perkembangan dalam rentang waktu 5 tahun terakhir yaitu tahun 2012 sampai dengan
tahun 2016, seperti yang nampak berikut ini :

14
Perkembangan rasio Profitabilitas PT. Fast Food Indonesia TBK Untuk Tahun
2012-2016

Rasio Profitabilitas

Tahun Cross Profit


RO ROE
Margin Margin
A (%)
(%) (%)
(%)
2012 58,51 12,99 15,18 20,80
2013 60,24 8,46 9,95 15,87
2014 39,59 8,08 9,50 14,85
2015 60,86 4,55 5,36 9,44
2016 62,54 7,14 8,46 14,11

Dari tabel diatas, maka dapat dijabarkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Cros margin yang dimiliki oleh perusahaanuntuklima tahun terakhir
mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2012 sebesar 58,51% naik menjadi 60,24% di tahun
2013. Pada tahun 2014 mengalami menjadi 39,59%. Pada dua tahun berikutnya kembali
mengalami peningkatan yaitu masing-masing menjadi 60,86% di tahun 2015 dan 62,54% pada
tahun 2016. Semakin besar nilai rasionya, maka semakin besar laba kotor yang diperoleh
perusahaan. Artinya profitabilitas perusahaan semakin tinggi, perusahaan memiliki tingkat
keuntungan dalam laba kotor yang tinggi.
b. Profit margin yang dimiliki oleh perusahaan untuklima tahun terakhir yaitu pada
tahun 2012 sebesar 12,99% turun menjadi 8,46% ditahun 2013, turun lagi pada tahun 2014
menjadi 8,08%. Pada tahun 2015kembali mengalami penurunan menjadi 4,55% namun
mengalami peningkatan7,14% ditahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi perusahaan
dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan
mengalami fluktuasi.
c. Return On Asets (ROA) yang dimiliki perusahaan untuk lima tahun terakhir sebesar
15,18% ditahun 2012, turun menjadi 9,95% ditahun 2013, turun lagi ditahun 2014 menjadi
9,50%, dan terus turun menjadi 5,36% di tahun 2015 dan mengalami kenaikan menjadi 8,46%
di tahun 2016. Dengan demikian bahwa rasio return on asets yang dimiliki perusahaan
mengalami fluktuasi untuk rentang lima tahun terakhir.

15
d. Return On Equity (ROE) yang dimiliki perusahaan pada tahun 2012 adalah sebsesar
20,80%, turun menjadi 15,87% ditahun 2013.Kembalimengalami penurunan ditahun 2014
menjadi 14,85%. Selanjutnya pada tahun 2015 kembali mengalami penurunan menjadi 9,44%
dan meningkat di tahun 2016 menjadi 14,11%. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa
kemampuan PT. Fast Food Indonesia Tbkuntuk menghasilkan laba pada periode rentang lima
tahun terakhir yaitu dari tahun 2012 sampai tahun 2016 mengalami fluktuasi.

16
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mengasilkan keuntungan


yang dapat diperoleh perusahaan dalam mengasilkan keuntungan yang didapat oleh
perusahaan tersebut dengan keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio
profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang
dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Fungsi rasio profitabilitas antara lain Mengetahui
tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan laba dalam satu periode tertentu,
Membandingkan dan menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang, Mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang dihasilkan dari dana yang
tertanam dalam total aset dan total ekuitas, dan lain sebagainya. Tujuan dari rasio
profitabilitas di antaranya Menghitung pemasukan laba perusahaan pada suatu periode
akuntansi, Menghitung perkembangan laba yang diperoleh dibandingkan dengan periode
akuntansi yang telah lalu, dan lainnya.

Adapun manfaat dari rasio profitabilitas bagi perusahaan yaitu Mengetahui besarnya
tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode, mengetahui posisi laba
perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, mengetahui perkembangan laba dari
waktu ke waktu, dan lain sebagainya. Faktor yang mempengaruhi rasio profitabilitas di
antaranya yaitu jenis perusahaan, umur perusahaan, skala perusahaan, harga produksi, habitat
bisnis, dan produksi yang dihasilkan. Adapun jenis – jenis dari rasio profitabilitas yaitu ada
Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor ), Net Profit Margin ( Margin Laba Bersih ), Rasio
Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio), Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity
Ratio), Rasio Pengembalian Penjualan (Return on Sales Ratio), Pengembalian Modal yang
Digunakan (Return on Capital Employed), Return on Investment (ROI), dan Earning per
Share (EPS).

17
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Syamsul. 2020. Analisis Rasio Profitabilitas dan Solvabilitas Pada PT. Mayora
Indah Tbk. Jurnal Brand. 2(2): 2715-4920.
https://ejournals.umma.ac.id/index.php/brand/article/download/837/646 ( Diakses
pada tanggal 30 April 2022 )

Madina, A.I. 2020. Analisis Rasio Profitabilitas Pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia /
PELNI ( Persero ) Cabang Timika Papua. Skripis. Makassar: Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/14447-Full_Text.pdf ( Diakses pada
tanggal 30 April 2022 )

Mekari. 2020. Pengertian, Jenis&Cara Menghitung Rasio Profitabilitas.


https://www.jurnal.id/id/blog/rasio-profitabilitas-pengertian-fungsi-jenis-dan-
contoh-terlengkap/ ( Diakses pada tanggal 4 Mei 2022 )

Usman Rasid, Ayub. 2018. Analisis Rasio Profitabilitas PT. Fast Food Indonesia Tbk

https://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gmr/article/download/126/123 (Diakses pada


tanggal 4 Mei 2022)

_. 2021. Rasio Profitabilitas : Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Jenis.


https://www.gramedia.com/literasi/rasio-profitabilitas/ ( Diakses pada tanggal 4
Mei 2022 )

Candrawardhani, S. 2022. Pengertian Rasio Profitabilitas , 8 Jenis, Rumus, & Cara


Menghitungnya. https://www.kitalulus.com/bisnis/pengertian-rasio-profitabilitas (
Diakses pada tanggal 4 Mei 2022)

18

Anda mungkin juga menyukai