Di susun oleh ;
Nurmaya N Daud
(121056220120041)
Firly Julyasari S
(121056220120057)
Muhammad Iqra M
(121056220120062)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ANALISIS AKTIVITAS
PENDANAAN” ini tepat pada waktunya.
Adapula tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen
pada mata kuliah Analisis laporan Keuangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang menganalisis laporan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Iwan S Seber, SE, M, Si, selaku
Dosen matakuliah Analisis Laporan Keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Ternate, Minggu 30, Oktober 2022
Kelompok VII
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A. Latar belakang............................................................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................................
A. Tinjauan Teori Tentang Analisis Laporan Keuangan............................................
B. Analisis Rasio Keuangan...........................................................................................
C. Konsep Ekonomi Value Added (EVA).....................................................................
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Pengertian pendanaan...............................................................................................
B. Kewajiban...................................................................................................................
1) Kewajiban lancar...........................................................................................
2) Kewajiban tak lancar.....................................................................................
3) Analisis kewajiban..........................................................................................
C. Sewa.............................................................................................................................
1) Akuntansi dan pelaporan sewa.....................................................................
2) Analisis sewa...................................................................................................
D. Manfaat pascapensiun...............................................................................................
E. Kontinjensi dan komitmen........................................................................................
F. Pendanaan di luar neraca..........................................................................................
G. Ekuitas pemegang saham..........................................................................................
H. Pembahasan kasus 3-6...............................................................................................
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................
A. Kesimpilan..................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................
Daftar Pustaka........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Aktivitas bisnis didanai dengan kewajiban atau ekuitas, atau keduanya. Kewajiban
merupakan utang untuk mendapatkan pendanaan yang membutuhkan pembayaran
dimasadepan dalam bentuk uang, jasa, atau aset lainnya. Kewajiban merupakan klaim pihak
luaratas aset dan sumber daya perusahaan kini dan masa depan.
Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan dalam perusahaan
untuk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Terdapat dua
sumber pendanaan eksternal yaitu investor ekuitas (pemilik atau pemegangsaham) dan
kreditor (pemberi pinjaman).
Pengembalian (return) adalah bagian dari investor ekuitas atas laba atau reinvestasilaba.
Distribusi laba (earning distribution) adalah pembayaran dividen kepada pemegang saham.
Dividen dapat dibayar langsung dalam bentuk tunai atau dividen saham, atausecara tidak
langsung melalui pembelian kembali saham. Pembayaran dividen (dividendpayout) mengacu
pada proporsi laba yang didistribusikan, yang sering dinyatakan dalamrasio atau prosentase,
yaitu rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio).
B. Rumusan Masalah
b. Ratio Leverage
Ratio Leverage merupakan rasio yang menunjukkan kapasitas perusahaan untuk
memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio yang digunakan
ada dua yaitu debt to equity ratio dan time interest earned ratio.
Jenis –Jenis ratio leverage adalah:
Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio adalah rasio yang menghitung keseimbangan proporsi antara
aktiva yang didanai oleh kreditur dan yang didanai olehn pemilik perusahaan. Rumusnya
adalah sebagai berikut: Debt to Equity Ratio = Total Debt : Total Equity
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar resiko yang dihadapi. Rasio yang
tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.
Kreditur jangka panjang pada umunya lebih menyukai debt to equity ratio yang kecil. Karena
semakin kecil rasio ini maka semakin besar aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan.
d. Profitability Ratio
Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Manfaat rasio profitabilitas adalah untuk menunjukkan seberapa baik perusahaan telah
beroperasi selama periode tahun berjalan, dan membantu investor dalam perhitungan laba
serta mengetahui seberapa banyak yang dibayarkan sebagai dividen.
Adapun kelemahan dari rasio ini adalah dalam perhitungan EPS, jumlah saham yang beredar
tidak selalu sama atau bervariasi pada banyak perusahaan, yang disebabkan oleh penerbitan
saham baru dan penarikan saham yang beredar. Untuk itu yang digunakan dalam perhitungan
adalah rata-rata saham yang beredar dalam satu tahun perhitungan.
Terdapat empat rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas yaitu net profit
margin, return on investment return on equity dan earning per share, dengan penjelasan
sebagai berikut:
Net profit margin
Net profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan
laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rumusnya adalah:
Net income
Net profit margin=
Sales
Semakin tinggi net profit margin, maka itu menunjukkan kemampuan yang tinggi
pada perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin rendah net profit margin dapat dikatakan
manajemen tidak dapat menghasilkan laba yang besar.
Return on investment
Return on investment (ROI) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan seluruh sumbernya untuk menghasilkan laba, yaitu dengan membandingkan
laba setelah pajak terhadap total aktiva.Rumusnya adalah sebagai berikut:
Net income
Return on Investment =
Total Asset
Return on equity
Return on equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio
ini adalah tolak ukur yang dilihat oleh pemegang saham. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Net income
Return on Equity=
Total Equity
Earning per share
Earning per share adalah rasio yang juga menjadi tolak ukur bagi pemegang saham
untuk menilai kinerja perusahaan. Rasio ini untuk mengetahui seberapa besar laba per saham
pada perusahan tersebut. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Earning before interest ∧tax
Earning per share=
Average outstanding share
Selain pemegang saham, rasio ini juga penting bagi analis dalam melakukan review
mengenai apakah saham pada suatu perusahaan layak dibeli, ditahan atau di jual.
Computing NOPAT
Financing perspectiv Operating Perspective
NOPA = NOPAT =
Income available for common stock holders Net operating profits before taxes (NOPBT),
+ Interst expense ofter taxes excluding unusual losses or gain
+ Implied interest expense on non-capitalized + Implied interest on non capitalized leases
leases after taxes
- Interest and other passive investment income - capitalized leases after taxes
after taxes Provision for income taxes
+ Preferred dividend '- increase in deffered tax reserve
+ Minority interest provision + Marginal taxes saved (paid) on unsual losses
(gains)
+ Marginal taxes saved on interest expense on
debt and implied on noncapitalized asset
- Marginak taxes paid on interest and other
passive investment income.
+ Changes in .s
+ Changes in .s Increase in deferred tax reserve
Increase in deferred tax reserve Increase in LIFO Reserve
Increase in LIFO Reserve Goodwill amortization
Goodwill amortization Increase in bad debt reserve
Increase in bad debt reserve
Increase in (net) cumulative expensed intangible
Increase in (net) cumulative expensed intangible Unusual loss (gain) after taxes
Unusual loss (gain) after taxes
2. Capital Charges
Capital charges adalah aspek penting dari EVA karena didalamnya tidak hanya
memperhitungkan charges yang berbentuk bunga yang dibayarkan oleh kreditor, tetapi juga
biaya-biaya yang seharusnya dibayarkan ke pemegang saham seperti dividen preferen stock
yang selama ini pencatatan nya tidak tercermin dalam laporan akuntansi. Rumus dari
perhitungan capital charges adalah:
Capital Charges = WACC x invested capital
3. WACC (Weighted Average Cost of Capital)
WACC adalah jumlah biaya dari setiap komponen modal seperti, hutang jangka
pendek, hutang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham, ditimbang berdasarkan proporsi
relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar. Proporsi dilakukan karena setiap
bentuk pembiayaan yang berbeda mengandung resiko berbeda bagi investor. Oleh karena itu,
setiap bentuk pembiayaan yang dipilih perusahan mengandung biaya yang berbeda yaitu
terdiri dari utang dan ekuitas.
Dalam melakukan perhitungan WACC, komponen pembiayaan yang diikutsertakan
dalam perhitungan cost adalah semua komponen yang masuk ke dalam invested capital.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
WACC = (E/(D+E)) x Ke + (D/(D+E) x Kd (1-tax)
Di mana:
Ke = Cost of equity
Kd = Cost of debt
(E/D+E) = Proporsi equity dibandingkan dengan total asset
(D/D+E) = Proporsi debt dibandingkan dengan total asset
Cost of equity adalah tingkat pengembalian (rate of return) yang dibutuhkan investor
dalam melakukan investasi saham pada perusahaan. Rumus dari cost of equity adalah:
Cost of equity = Rf + β (E(Rm-Rf)
Di mana:
Rf = risk free
Β = Beta (tingkat resiko)
E(Rm) = Expected return market
4. Invested capital
Invested capital dapat dihitung dari jumlah utang jangka pendek, current maturity of
long term debt (bagian pinjaman bank/sewa guna usaha/obligasi jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun). Utang jangka panjang, deffered taxes liabilities, dan kewajiban
jangka panjang lainya. Invested capital merupakan hasil reorganisasi neraca untuk melihat
besarnya capital yang diinvestasikan dalam perusahaan oleh kreditor dan pemodal. Selain itu
juga untuk melihat seberapa besar capital yang diinvestasi dalam aktivitas operasional dan
non operasional
Computing CAPITAL
Financing Perspective Operating Perspective
CAPITAL = CAPITAL =
Common Equity Total Asset
Penerapan EVA juga dapat dikaitkan dengan pemberian kompensasi bagi para
manajer karena penetapan kompensasi manager dapat dihitung berdasarkan EVA. Rencana
pemberian kompensasi dengan EVA membuat para manajer harus berfikir dan bertindak
seperti pemilik perusahaan. Para manajer dituntut untuk menciptakan nilai tambah bagi
perusahaan, dan pemberian bonusnya ditetapkan dari seberapa besar manajer tersebut dapat
menaikkan nilai tambah perusahaan. Apabila para manajer tersebut melakukan investasi yang
menciptakan nilai perusahaan bertambah akan terlihat pada perhitungan EVA karena EVA
mengenakan biaya modal atas asset tanpa menghiraukan bagaimana perusahaan
membiayainya.
Ada dua kemungkinan yang terjadi dari perhitungan di atas yaitu market value lebih
tinggi dari modal yang dibayar, artinya nilai MVA positif atau kebalikannya market value
lebih rendah dari modal yang dibayar. Nilai MVA yang positif akan mempengaruhi investor
bahwa manajemen akan menghasilkan nilai perusahaan yang lebih dari yang mereka
targetkan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah suatu cara yang dilakukan oleh sebuah
perusahaanuntuk memproleh dana uang untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan
perusahaan1.Dalam suatu aktivitas bisnis Terdapat dua sumber pendanaan eksternal yaitu
investorekuitas (pemilik atau pemegang saham) dan kreditor (pemberi pinjaman).
Keputusantentang komposisi aktivitas pendanaan tergantung pada kondisi di pasar
keuangan.Pasar keuangan merupakan sumber potensial untuk pendanaan. Investor
menyediakanpendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi,
setelahmempertimbangkan pengembalian yang diharapkan (expected return) dan
risiko.Aktivitas pendanaan juga diartikan sebagai aktivitas yang mengakibatkan
perubahandalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Selain d1ari
investor,perusahaan juga bias memperoleh pendanaan dari kreditor. Terdapat dua
jeniskreditor: (1) kreditor hutang, yang secara langsung meminjamkan uang
kepadaperusahaan, dan (2) kreditor operas, yang meminjamkan uang kepada
perusahaansebagai bagian dari operasinya. Pendanaan hutang sering terjadi melalui
pinjaman(loan) atau melalui penerbitan efek seperti obligasi. Pemberi hutang
meliputiorganisasi seperti bank, institusi simpan pinjam, dan institusi keuangan
atau nonkeuangan lainnya.
Seperti investor ekuitas, kreditor berkepentingan atas pengembalian dan risiko,
namunberbeda dari investor ekuitas, pengembalian kreditor umumnya ditentukan
dalamkontrak pinjaman. Sedangkan pengembalian dari investor ekuitas tidak dijamin
dantergantung pada tingkat laba di masa depan. Risiko kreditor adalah
kemungkinankegagalan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman dan bunga.
B. Kewajiban
Kewajiban (liabilities) merupakan klaim pihak luar atas aset dan sumber
dayaperusahaan kini dan masa depan2. Kewajiban biasanya selalu didahulukan
pembayarannya daripada pemegang ekuitas. Kewajiban dapat berupa pendanaan
ataupun operasi. Kewajiban pendanaan ( financing liabilities) merupakan seluruhpendanaan
kredit seperti wesel berjangka panjang dan obligasi, pinjaman jangkapendek, dan
sewa. Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode yangdigunakan dalam
perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan-kebutuhan perusahaan.
Kewajiban operasi (operating liabilities) merupakankewajiban yang timbul dari
operasi seperti kreditor perdagangan, kredit yang ditangguhkan, dan kewajiban
pensiun. Umumnya kewajiban dilaporkan sebagai kewajiban lancar (current) atau
kewajiban tidak lancar (noncurrent) yang ditentukan dengan dasar pada kapan kewajiban
tersebut jatuh tempo, dalam jangkawaktu satu tahun atau lebih dari satu tahun.
1. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar (atau kewajiban jangka pendek) merupakan kewajiban
yang pelunasannya memerlukan penggunaan aset lancar atau munculnya kewajiban
lancar lainnya. Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah
periode mana yang lebih panjang antara satu tahun siklus operasi perusahaan.secara
konsep, perusahaan harus mencatat seluruh kewajiban pada nilai sekarang seluruh
arus kas keluar yang diperlukan untuk melunasinya. Namu, padapraktiknya,
kewajiban lancar dicatat pada nilai jatuh temponya, bukan pada nilaisekarang, hal ini
dikarenakan pendeknya waktu dalam penyelesaian utang.
terdapat dua jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi yang
meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka (unearned revenue), uang muka,
utang usaha,dan beban operasi akrual lainnya, seperti utang gaji. Jenis
kedua timbul dari pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek bagian utang jangka
panjang yangjatuh tempo dan utang bunga.
Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. Nilai nominal obligasi
bersama tingkat kuponnya menentukan bunga yang di bayarkan atas obligasi tersebut.
Obligasi kadang dijual pada harga di bawah nilai nominal(diskon) atau diatas nilsi
nominal (premium). Diskon atau premium mencerminkan penyesuaian atas
harga obligasi untuk mrnghasilkan tingkat pengembalian yang diminta pasar.
Diskon diamortisasi sepanjang umur obligasidan menaikkan tingkat bunga sekuritas
yang dibayar oleh peminjam. Sebaliknya, premium juga diamortisasi, tetapi
menurunkan tingkat bunga sekuritas.
3. Analisis Kewajiban
Auditor merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan
pengukurankewajiban. Auditor menggunakan tekhnik seperti konfirmasi langsung,
melakukantelaah atas notulen rapat, membaca kontrak dan perjanjian, serta bertanya
kepadapihak-pihak yang memahami kewajiban perusahaan untuk meyakinkan
dirimereka bahwa perusahaan mencatat seluruh kewajibannya. Sumber
keyakinanlain adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda yang mensyaratkan
adanyajurnal penyeimbang antara perolehan aset, sumber daya atau biaya
dengankewajiban atau pembebanan sumber daya. Keakuratan dan kewajaran
jumlahutang dapat dicek dengan rekonsiliasi jumlah utang dengan dengan
pengungkapan beban bunga dan pembayaran bunga. Setiap perbedaan yang tidak
dapat dijelaskn memerlukan analisis lebih lanjut atau memerlukan penjelasan
manajemen. Jika kewajiban dinyatakan lebih rendah dari seharusnya, kita
harus mewaspadaipenyajian laba lebih tinggi dari yang seharusnya karena beban
yang lebih rendahatau ditangguhkan. Kita harus menganalisis penjelasan berikut
ketentuan, kondisi,dan batasannya. Hasil analisis ini dapat mempengaruhi penilaian
kita atas resikodan pengembalian perusahaan.
C. Sewa
Sewa merupakan bentuk pendanaan yang populer, khususnya dalam beberapa
industritertentu. Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (lessor)
danpenyewa (lesse). Perjanjian tersebut memberikan hak kepada lesse untuk
menggunakan aset yang dimiliki lessor, selama masa sewa. Sebagai balasannya, lesse
membayar sewa yang disebut pembayaran sewa minimum. Perjanjian mewajibkan lesse
untuk membayar selama periode yang ditentukan.
Dua metode alternatif untuk akuntansi sewa mencerminkan perbedaan dalam
kontrak sewa. Sewa yang mengalihkan manfaat dan resiko kepemilikan secara
substansial dicatat sebagai perolehan aset dan menimbulkan kewajiban bagi lesse. Sama
halnya dengan lessor yang mencatat sewa tersebut sebagai penjualan dan transaksi
pendanaan. Jenis sewa ini disebut dengan sewa pendanaan (capital lease). Jika
diklasifikasikan sebagai sewa guna modal usaha ini, baik aset yang disewakan maupun
kewajiban sewa diakui dalam neraca. Sewa lainnya dicatat sebagai sewaoperasi
(operating lease). Keputusan untuk mencatat sewa sebagai capital lease atauoperating lease
dapat berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan.Analisis harus
berhati-hati untuk mempelajari karakteristik ekonomi sewa perusahaandan mengklasifikasi
ulang bila perlu.
Pembahasan pendanaan sewa bagi lesse dimulai dengan penjelasan
pengaruhklasifikasi sewa terhadap laporan laba rugi dan neraca. Selanjutnya adalah
analisispengungkapan sewa dengan mengacu pada pengungkapan oleh best buy.
Kemudiandisediakan metode untuk menklasifikasi ulang operating lease menjadi capital
leasebila karakteristik ekonomi mendukungnya. Dibahas pula dampak klasifikasi
sewaterhadap laporan keuangan dan pentingnya klasifikasi ulang sewa bagi
analisislaporan keuangan.
Pengungkapan Sewa
Aturan akuntansi mensyaratkan petusahaan dengan capotal lease untuk melaporkan
aset sewa maupun kewajiban sewa dalam neraca. Terlebih lagi, perusahaan harus
mengungkapkan komitmen sewa dimasa depan untuk capital lease dan operating lease yang
tidak dapat dibatalkan. Pengungkapan ini berguna untuk tujuan anlisis.
Perusahaan mengklasifikasikan seluruh sewa sebagai operating lease dan
menyediakan jadwal pembayaran sewa di masa depan dalam catatan atas laporan keuangan.
2. Analisis Sewa
Bagian ini melihat dampak operating lease dan capital lease terhadap
laporankeuangan. Bagian ini memberikan petunjuk yang spesifik tentang
bagaimanamenyesuaikan laporan keuangan untuk operating lease yang seharusnnya
dicatatsebagai capital lease.
D. Manfaat pascapensiun
Pemberi kerja sering menyediakan manfaat bagi pekerja pascpensiun. Terdapat dua
bentuk manfaat pascapensiun (postretirement benefit) ini : (1) Manfaat pension (pension
benefit), dimana pemberi kerja menjanjikan manfaat moneter kepada pekerja pascapensiun,
dan (2) Manfaat lain pascapensiun pekerja (other postretirementemployee benefit -
OPEB), dimana pemberi kerja memberikan manfaat lain (biasanyan onmoneter) pascapensiun
terutama pemeliharaan kesehatan dan asuransi jiwa. Keduajenis manfaat menghadirkan
tantangan konseptual yang sama bagi akuntansi dananalisis. Standar akuntansi
saat ini mensyaratkan pengakuan beban manfaat pascapensiun saat pekerja aktif
memberikan jasa, bukan saat manfaat dibayarkan.Estimasi nilai sekarang manfaat pensiun
yang diakui, dilaporkan sebagai kewajiban bagi pemberi kerja. Oleh karena waktu dan
besaran manfaat ini tidak pasti, biaya manfaat pascapensiun dan kewajibannnya perlu
diestimasi berdasarkan asumsiaktuaria atas harapan hidup, perputaran pegawai, tingkat
kenaikan kompensansi, biaya perawatan kesehatan, tingkat pengembalian yang diharapkan,
dan tingkat bunga.
Harus dipahami bagaimana aktual arus kas masuk dan keluar dari program pensiun
memengaruhi status pendanaan. Arus kas masuk utama di dalam program diperoleh dari
kontribusi pemberi kerja, yang dapat dipahami meningkatkan nilai asetprogram. Arus kas
keluar utama di dalam program pensiun adalah pembayaranmanfaat kepada pekerja
yang sudah pensiun. Pembayaran manfaat mengurangi keduaaset program (karena kas telah
dibayarkan dari aset program) dan kewajiban pensiun(karena bagian dari pembayaran yang
dijanjikan kepada pekerja telah dibuat) dengan tepat dalam jumlah yang sama. Sehingga,
pembayaran manfaat tidak memengaruhI status atas pendanaan bersih dari program tersebut.
2. Komitmen
komitmen (commitments) merupakan klaim potensial atas sumber daya
perusahaan berdasarkan kinerja dimasa depan sesuai kontrak. Komitmen tidak diakui
dalam laporan keuangan karena peristiwa seperti penandatanganan kontrak atau penerbitan
pesanan pembelian bukan merupakan transaksi yang lengkap. Contoh tambahan adalah
kontrk jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli barang atau jasa pada
harga tertentu, dan kontrak pembelian aset tetap yang harus dibayar selama masa
konstruksi.7Dari pemaparan diatas maka dapat kami simpulkan bahwa kontinjensi adalah
keuntungan atau kerugian potensial yang diselesaikan dengan satu atau lebih peristiwa
dimasa depan. Sedangkan komitmen merupakan klaim potensial atas sumber daya
perusahaan dimasa depan sesuai kontrak.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aktivitas pendanaan adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk
memperoleh uang untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Sumber pendanaan
eksternal ada dua yaitu pemilik atau pemegang saham, dan pemberi pinjaman.
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang pelunasannya menggunakan aset lancar
atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Pada praktiknya kewajiban lancar dicatat pada
nilai temponya bukn pada nilai waktu sekarang. Ada dua jenis kewajiban lancar yaitu yang
timbul dari aktivitas pendanaan dan yang timbul dari aktivitas operasi. Sedangkan
kewajiban tak lancar adalah kewajiban yang jatuh temponya tidak dalam satu tahun atau
siklus operasi.
Sewa merupakan suatu perjanjian antara pemilik dan penyewa yang
memberikan hak kepada penyewa untuk memakai aset pemilik selama sewa
berlangsung dan imbalan bagi pemilik adalah sipenyewa harus memberikan pembayaran
sewa yang disebut sewa minimum selama sewa berlangsung.
Terdapat dua manfaat pascapensiun, yaitu manfaat pensiun pemberi kerja
menjanjikan manfaat moneter kepada para pekerja, dan manfaat lain pascapensiun pemberi
kerja memberikan manfaat nonmoneter untuk pemeliharaan kesehatan dan asuransi jiwa.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bisa mempermudah kita
semua dalam memahami isi materi yang telah dipparkan diatas. Kritik, saran, dan masukan-
masukan dari semua pihak juga penyusun harapkan guna untuk melengkapi makalah ini
dan memperbaharui makalah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://hariantocanecity.blogspot.com/2017/08/aktivitas-pendanaan-perusahaan.html
K.R Subramanyam dan John J. Wild, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Salemba Empat,
2012), hlm 169.
https://ahmadhuseinkonsepdanpengenalanpadalaporankeuangan.wordpress.com/2015/03/15/
analisis-aktivitas-pendanaan