Anda di halaman 1dari 10

MENGEVALUASI KINERJA

KEUANGAN
Makalah ini disusun unutk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu : Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si., Ak., CA.

Disusun oleh kelompok 4:

Sri Wahyuni C1C020006


Yulia Pravitasari C1C020017
Indah Kusumawati C1C020020
R-009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas resume yang berjudul Mengevaluasi Kinerja
Keuangan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan resume ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keuangan dan untuk menambah wawasan tentang Mengevaluasi Kinerja Keuangan
bagi pembaca dan penulis.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si., Ak., CA.
selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberikan tugas ini
sehingga menambah pengetahuan penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
resume ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
penulis mengharapakan keritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang.

Mendalo, 06 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Analisis Rasio Keuangan..................................................................................................5
B. Analisis Dupont : Pendekatan Integratif Pada Analisis Rasio.........................................7
C. Keterbatasan Analisis Rasio..............................................................................................8
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja keuangan merupakan hal terpenitng bagi pelaku bisnis karena kinerja keuangan
merupakan salah satu indikator untuk mengetahui apakah bisnis yang dijalankan akan tetap
terus berjalan dengan baik ke depannya atau tidak. Laporan keuangan adalah catatan
informasi keuangan suatu perusahaan pada sautu periode akutnansi yang dapat digunakan
untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan dimana biasanya sering dilakukan audit oleh lembaga
pemerintah, akuntan, firma, atau lembaga lainnnya dengan tujuan untuk memastikan akurasi
dan untuk tujuan pajak, pembiayaan, atau investasi. Laporan digunakan oleh investor, analis
pasar, dan kreditor untuk mengevaluasi kesehatan keuangan dan potensi pendapatan suatu
perusahaan. Laporan kinerja keuangan merupakan bagian dari dokumen perusahaan yang
penting, di mana dokumen ini menyatakan bagaimana kondisi perusahaan tersebut dalam hal
pengumpulan dan dan penyaluran dana. Tujuan dari melakukan kinerja keuangan adalah
untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas suatu keuangan
perusahaan. Secara internal, kinerja keuangan diperiksa untuk menentukan tolak ukur atau
pencapaian perusahaan saat ini. Bagi eksternal, kinerja keuangan dianalisis untuk
menentukan peluang investasi potensial dan untuk menentukan apakah suatu perusahaan
layak bagi pihak eksternal tersebut.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah analisis rasio keuangan?
2) Bagaimanakah pendekatan integrative pada analisis rasio?
3) Bagaimanakah keterbatasan analisis rasio?

C. Tujuan
1) Mengetahui analisis rasio keuangan
2) Mengetahui pendekatan intregatif pada analisis rasio
3) Mengetahui keterbatasan analisis rasio

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Rasio Keuangan


 Pertanyaan 1: bagaimanakah likuiditas perusahaan?
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Pertama, kita dapat mengamati aktiva-
aktiva perusahaan yang relative likuid sifatnya dan membandingkan aktiva-aktiva
tersebut dengan sejumlah kewajiban yang jatuh tempo. Kedua, kita dapat melihat apakah
aktiva perusahaan yang likuid dapat diubah menjadi kas. Seperti, piutang usaha dan
persediaan.
Mengukur likuiditas: pendekatan 1. Pendekatan pertama membandingkan kas dan aktiva-
aktiva yang dapat dibayar pada tahun dalam bentuk kas pada tahun dimana kewajiban
jatuh tempo dan akan dibayar pada tahun itu juga. Aktiva-aktiva disini adalah aktiva
lancer dan hutangnya adalah hutang lancer di neraca. Jadi, dapat menggunakan ukuran
berikut, yang disebut dengan rasio lancer untuk memperlihatkan likuiditas perusahaan
secara relative :
aktiva lancar
rasio lancar=
hutanglancar
Mengukur likuiditas: pendekatan 2. Pendekatan kedua terhadap likuiditas adalah dengan
mempelajari kemampuan perusahaan untuk mengubah piutang usaha dan persediaan kas
dlam suatu periode waktu tertentu. Pengubahan piutang usaha menjadi kas dapat diukur
dengan mneghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan penagihan piutang perusahaan :
yaitu lamanya ahri dari penjualan dalam bentuk piutang usaha? Pertanyaan ini dapat
dengan menghitung periode penagihan rata-rata (average collection period):
piutang usaha
periode penagihan rata−rata=
penjualan kredit harian

5
 Pertanyaan 2: apakah manajemen mengumpulkan laba operasi yang cukup atas aktiva
perusahaan?
Dalam menjawab pertanyaan ini, kita mempunyai beberapa pilihan seperti bagaimana
mengukur laba. Laba kotor tidak akan dipilih karena tidak memberikan beebrapa
informasi penting. Jadi kita dpat memilih antara laba operasi dan laba bersih. Untuk
tujuan, kita memilih menggunakan laba operasi, karena pengukuran laba perusahaan
dihitung sebelum dikurangi beban atas kebijakan pendanaan yang dilakukan pemodal.
Karena pendanaan ditegaskan secara eksplisit pada pertanyaan berikutnya, maka kita
hanya membatasi pada aspek laba operasi perusahaan. Dengan cara ini kita dapat
membandingkan profitabilitas perusahaan dengan perbedaan kombinasi kewajiban
dengan ekuitas pemegang saham.
Untuk mengetahui tingkat laba operasi terhadap aktiva, kita akan menggunakan tingkat
pengembalian investasi dari pendapatan operasi (OIROI):
laba operasi
tingkat pengembalian investsi dari pendapatan operasi=
total aktiva

 Pertanyaan 3: bagaimanakah perusahaan membelanjai aktivanya?


Masalah penting adalah penggunaan hutang dan ekuitas: manakah yang lebih banyak
dalam hal pembiayaan aktiva, oleh hutang atau oleh ekuitas pemegang saham. Dalam
menjawab pertanyaan ini, kita akan menggunakan dua rasio. Pertama pertanyaan
singkatnya berapa persen asset perusahaan yang dibiayai oleh hutang, termasuk hutang
jangka pendek dan hutang jangka panjang, dan sisanya akan dibiayai oleh ekuitas. Kita
akan menghitung ratio hutang sebagai berikut:
total hutang
rasio hutang=
total aktiva
Perspektif kedua adalah mengenai keputusan pendanaan perusahaan yang datang melalui
pengamatan terhadap laporanlaba rugi. Ketika kita meminjam uang, ada persyaratan
minimum dimana perusahaan harus membayar bunga atasitu. Dengan demikian,
merupakan hal yang sangant penting untuk membandingkan jumlah pendapatan usaha
yang tersedia, terhadap jumlah buga yang harus dibayar. Bila dinyatakan dalam rasio,
kita menghitung berapa kali besarnya pendapatan usaha bila dibandingkan dengan bunga
yang harus dibayar . jadi, rasio laba terhadap beban bunga yang dihasilkan adalah rasio

6
yang biasa digunakan ketika menguji posisi hutang perusahaan dan dihitung dengan cara
berikut:
labaoperasi
rasio laba terhadap beban bunga=
bunga

 Pertanyaan 4: apakah para pemilik (pemegang saham) menerima pengembalian yang


pantas atas investasi mereka?
Dengan mengamati tingkat pengembalian akuntansi pada investasi pemegang saham
biasa atau tingkat pengembalian ekuitas saham biasa: yaitu kita ingin mengetahui apakah
pendapatan yang ada untuk pemilik perusahaan atau ekuitas saham biasa investor
menarik dibandingkan dengan pengembalian dari pemilik perusahaan didalam kelompok
sejenis. Kita mgnukur pengembalian sebagai berikut :
lababersih
pengembalian ekuitas sahambiasa=
ekuitas pemegang saham biasatermasuk
nilai nominal ,modal yang disetor , saldolaba

B. Analisis Dupont : Pendekatan Integratif Pada Analisis Rasio


pada bagian sebelumnya, kita menggunakan analisis rasio untuk menjawab empat pertanyaan
yang penting dalam memahami posisi keuangan perusahaan. Tiga pertanyaan terakhir dari
empat pertanyaan berhubungan dengan kemampuan pendapatan perusahaan dan tingkat
pengembalian ekuitas pemegang saham biasa. Dalam analisis kita, kita mengukur
pengembalian atas hak kekayaan sebagai berikut :
laba bersih
tingkat pengembalian ekuitas=
ekuitas sahambiasa

Analisis dupont adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis profitabilitas
perusahaan dan tingkat pengembalian ekiutas. Menggunakan persamaan dupont dan diagram
memungkinkan pihak manajemen untuk melihat dengan lebih jelas apa yang mendorong
tingkat pengembalian ekuitas dan apa hubungan antara marjin laba bersih, perputaran aktiva
dan rasio hutang. Manajemen dilengkapi dengan petunjuk untuk diikuti dalam menentukan
efektifnya pengelolaan sumber-sumber perusahaan untuk memaksimalkan tingkat

7
pengembalian pendapatan atas investasi bagi pemilik. Sebagai tambahan, manajer atau
pemilik bias menentukan mengapa perlu menentukan tingkat pengembalian pendapatan.

C. Keterbatasan Analisis Rasio


Berikut beberapa kelemahan dalam menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan:
1) Kadang-kadang sulit untuk mengidentifikasikan kategori industry, jika perusahaan
berusaha dalam beberapa bidang usaha.
2) Angka rata-rata industry yang diterbitkan hanya merupakan perkiraan saja dan hanya
memberikan petunjuk umum karena bukan merupakan hasil penelitian dari seluruh
perusahaan atau pun bahkan hanya sekedar sampel.
3) Perbedaan praktik akuntansi antar-perusahaan dapat menghasilkan perbedaan dalam
perhitungan rasio. Sebagai tambahan, perusahaan mungkin memilih metode yang berbeda
dalam penyusutan aktiva tetap mereka.
4) Suatu industry kebanyakan tidak menyediakan suatu target atau nilai rasio yang
diinginkan. Yang paling baik, suatu industry menyediakan petunjuk posisi keuangan dari
rata-rata perusahaan yang ada dalam industry, termasuk yang buruk dan yang memilih
membandingkan rasio perusahaan kita dengan menentukan sendiri kelompok
pembanding.
5) Banyak perusahaan mengalami perubahan-perubahan dalam operasi mereka. Jadi,
masukan neraca dan rasio yang berkaitan dengan neraca tersebut juga akan berubah-ubah
menurut tahun ketika laporan tersebut dibuat.

Berkaitan dengan keterbatasan, rasio laporan keuangan memberikan kita alat yang sangat
berguna untuk memperkirakan kondisi keuangan perusahaan. Bagaimanapun kita harus hati-
hati dengan kelemahan ini ketika melakukan analisis rasio. Pada banyak kasus, nilai riil
diperoleh dari penganalisisan rasio keuangan yang memberitahukan kepada kita pertanyaan-
pertanyaan yang perlu ditanyakan dan peluang apa yang perlu dikejar.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun cara mengevaluasi sebuah kinerja keuangan dari suatu perusahaan, diantaranya
yaitu kita harus mengetahui rasio keuanagan untuk menganalisis kinerja keuangan kita. Rasio
keuangan tersebut terdapat rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas.

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Berikut beberapa kelemahan dalam
menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan: Kadang-kadang sulit untuk
mengidentifikasikan kategori industry, jika perusahaan berusaha dalam beberapa bidang
usaha, Angka rata-rata industry yang diterbitkan hanya merupakan perkiraan saja dan hanya
memberikan petunjuk umum karena bukan merupakan hasil penelitian dari seluruh
perusahaan atau pun bahkan hanya sekedar sampel.

B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penambahan materi ini,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun untuk perbaikan dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Penulis berharap semoga makalh ini dapat memberikan
banyak manfaat bagi para pembacanya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arthur J. Keown, David F. Scott Jr. John D. Matin dan J. William Petty, Dasar-dasar Manajemen
keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai