Anda di halaman 1dari 28

PENGERTIAN DASAR

EKONOMI ISLAM

Direktorat Perbankan Syariah


Jl. MH. Thamrin No. 2, Jakarta 10110
Tlp. 021-3817513 Fax. 021-3501989
Email: dpbs@bi.go.id; http://www.bi.go.id
“Ilmu” Dalam Islam
Science dalam Islam lebih dimaknakan sebagai
segala pengetahuan yang terbukti kebenarannya
secara ilmiah yang mampu mendekatkan manusia
kepada Allah SWT (revelation standard –
kebenaran absolut).

Science dikenal luas dalam dunia konvensional


adalah segala ilmu yang memenuhi kaidah-kaidah
metode ilmiah (human creation – kebenaran
relatif).
Perkembangan Keilmuan Islam

• Periode Kenabian (s.d 13 H)


• Periode Khulafaur Rasyidin
• Periode Dinasti Bani Umayyah
• Periode Dinasti Bani Abbasiyyah

Penyerangan Kaum Tartar (Jenghis Khan)

• Periode Uthmaniyyah (berakhir 1920 oleh Kemal


al Taturk)
SISTEM EKONOMI
Subsistem Dalam Sistem Islam

Islam Sebagai Sistem Kehidupan

Sistem Sistem Sistem Sistem Sosial


Ekonomi Politik Hukum Budaya

Aktifitas Aktifitas Aktifitas Aktifitas Sosial


Ekonomi Politik Hukum Budaya

AKTIFITAS KEHIDUPAN
Sistem Islam bersifat integratif & komprehensif
Perkembangan Ilmu Ekonomi Islam Kontemporer

Political independence of Muslim countries


End of Second Islamic Resurgence
World War
Desire to be free of colonial influence

1930’s – 40’s 1950’s – early 1970’s – 80’s


Fiqh and Kalam 60’s Economic Calls for
teachings and Islamic
principles of economics
Islam and Islamic
economics
system
Pembagian Ilmu Ekonomi (1)
EKONOMI
KONVENSIONAL

EKONOMI

EKONOMI ISLAM
Definisi Ilmu Ekonomi
(Konvensional)
Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas tapi
barang dan jasa yang dibtuhkan oleh manusia
terbatas ketersediaannya.

Masalah utama ekonomi (konvensional) adalah


kelangkaan (scarcity) dan pilihan (choices)
Needs, Wants & Factor of Productions
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa
yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir
dan bathin.” (Lukman: 20)

“…Dan Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sumber-


sumber kehidupan untuk keperluanmu” (Al Hijr: 20)

“Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan


kecukupan.” (An Najm: 48)

“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka
jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian riski-Nya.. (Al-
Mulk (67: 15)

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum


sempurna akalnya, harta yang dijadikan Allah sebagai pokok
kehidupan…” (An Nisaa: 5)
• “Dan sesungguhnya kecintaan kepada kebaikan (harta) manusia itu amat sangat”. (Al Aadiyaat: 8)

• “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir. Apabila dia ditimpa kesusahan dia
berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir”. (Al Ma’arij: 19-21)

• “Katakanlah (Muhammad), sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya


(perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan manusia itu memang sangat
kikir”. (Al Isra’: 100)

• “…Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah,
kelebihan (dari apa yang diperlukan)…” (Al Baqarah: 219)
• “Setiap bencara yang menimpa dibumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam
Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah
(Al-Hadid (57: 22)

• “Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung (Al-Jumu’ah (62: 10)

• “ Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rizki
kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar (Al-Isra’ (17: 31)

• “ …Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi
Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya…(Al-Muzzammil (73: 20)
Defenisi Ilmu ekonomi Islam
• suatu ilmu yang mempelajari upaya-upaya
manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang
harus dikendalikan dan dibatasi sesuai dengan
syariah, sedangkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh manusia tidak terbatas dan
disediakan dengan baik oleh, Allah S.W.T
dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia
dan akhirat (falah).
Needs, Wants & Factor of Productions
Islamic Norms
Wants

Zuhud &
Qana’ah

Needs
Factor of
Production
Ekonomi

Ekonomi adalah masalah menjamin berputarnya


harta diantara manusia, sehingga manusia dapat
memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba
Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat
(hereafter).

Ekonomi adalah aktifitas KOLEKTIF!


USAHA/KERJA

PERPUTARAN
BARANG & JASA
USAHA/KERJA

PERPUTARAN
BARANG & JASA

SOSIAL/INTERAKSI
JUAL BELI/INVESTASI

PERPUTARAN
BARANG, JASA &
UANG
ZAKAT

JUAL BELI/INVESTASI

PERPUTARAN
BARANG, JASA &
UANG
INFAK - SEDEKAH

ZAKAT

JUAL BELI/INVESTASI

PERPUTARAN
BARANG, JASA &
UANG
WAKAF

INFAK - SEDEKAH

ZAKAT

JUAL BELI/INVESTASI

PERPUTARAN
BARANG, JASA &
UANG
Masalah
Ekonomi

Memastikan dan memelihara


kelancaran perputaran sumber
daya ekonomi (barang, jasa dan
uang)
Ruang Lingkup Ekonomi Islam

Iman

Prilaku Manusia Zuhud


Ukhuwwah
INTERAKSI
Ekonomi Islam EKONOMI
Zakat

Aplikasi Ekonomi No Riba


No Maysir
Motif Ekonomi Islam
KONDISI MASYARAKAT MOTIF AKTIFITAS
(asumsi)
EKONOMI
Keimanan Yang Baik Mashlahat, kewajiban & Kebutuhan

Keimanan Yang Mashlahat, Kewajiban, Kebutuhan,


Kurang Egoisme, Materialisme & Rasionalisme

Keimanan Yang Buruk Egoisme, Materialisme & Rasionalisme

Eksistensi keimanan dalam prilaku ekonomi manusia menjadi


titik krusial yang perlu dipahami untuk membedakan konsep
ekonomi Islam dengan konvensional, karena faktor inilah
yang membuat praktek-praktek ekonomi Islam berbeda
dengan konvensional
Tujuan Hidup Dalam Islam
• Mencapai kehidupan yang sejahtera secara
material, spritual, individual dan sosial serta di
dunia dan di akhirat dalam rangka mengabdi
kepada Allah SWT.
• Karena itu, hidup dalam Islam adalah Ibadah
Sejahtera menurut Islam adalah FALAH
1. Kesejahteraan holistik dan seimbang, yaitu
mencakup dimensi material maupun spiritual
serta mencakup individu maupun sosial
2. Kesejahteraan di dunia maupun di akhirat.

Jika kondisi ideal ini tidak dapat diharmoniskan


maka kesejahteraan di akhirat tentu lebih
diutamakan, sebab ia merupakan suatu
kehidupan yang abadi dan lebih bernilai
(valuable) dalam segala hal.
Aspek Substantif & Filosofis: Falsafah Ekonomi Islam
Kesuksesan yang hakiki dalam berekonomi berupa
tercapainya kesejahteraan yang mencakup kebahagiaan
FALAH 1 (spiritual) dan kemakmuran (material) pada tingkatan
Tujuan individu dan masyarakat (falah).
Masyarakat Sejahtera
Material & spiritual

Tiga Pilar Ekonomi Syariah:


- aktifitas ekonomi yang berkeadilan dg menghindari
eksploitasi berlebihan, excessive hoardings/ unproductive,
spekulatif, dan kesewenang-wenangan.
Keadilan Keseimbangan Kemaslahatan
3 - adanya keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial,
pengelolaan risk-return, aktivitas bisnis-sosial, aspek spiritual-
Pilar material & azas manfaat-kelestarian linkungan
- Orientasi pada kemaslahatan yg berarti melindungi
keselamatan kehidupan beragama, proses regenarasi, serta
perlindungan keselamatan jiwa, harta dan akal.

Fondasi Ekonomi Syariah:


Ukhuwwah Meletakkan tata hubungan bisnis dalam konteks kebersamaan
universal (ukhuwah) untuk mencapai kesuksesan bersama.
Kaidah2 hukum muamalah (syariah) di bidang ekonomi
Syariah Akhlak yang membimbing aktivitas ekonomi shg selalu sesuai dgn
4 syariah.

Fondasi Budi pekerti (akhlak) yang membimbing aktivitas ekonomi


Akidah senantiasa mengedepankan kebaikan sbg cara mencapai
tujuan.
Ketuhanan Yang Maha Esa (akidah) yg menimbulkan
kesadaran bahwa setiap aktivitas manusia memiliki
akuntabilitas ketuhanan sehingga menumbuhkan integritas yg
sejalan dg prinsip GCG dan market discipline.
Sejarah Ilmu Ekonomi (Konvensional) Ekonomi Islam (abad 6 &7)

Abad
PHYSIOCRATS Quesney 17 & 18 MERKANTILISME
1758

Adam Smith
1776
Mazhab Klasik

David Ricardo
Malthus
(1817)
(1798)

John Stuart Mill Kapitalis


Sosialis/Komunis 1848

Karl Marx
1867 Walras,
Marshal Mazhab Neo Klasik
1890

I.Ek. V. Lenin
Radik 1914
al
Keynes
1936
China Soviet
(USSR) Liberalisme
Ek. Makro
Chicago
Ilmu Eko. Rasional NEO LIBERAL
Moderen
2000
MASA JAYA EKONOMI ISLAM
PERIODE KETIGA PERIODE KEEMPAT PERIODE KELIMA PERIODE KE ENAM
Abad I – 450 H (1059) 1058 – 1446 M 1446 – 1931 1931- 2005
Zayd bin Ali (738 M) AL-Ghazali (1111 M) Syah Waliullah Dahlawi Baqir As-Sadr
Abu Hanifah (767 M) Ibnu Rusyd (1198) Muhammad A.Wahab Kursyid Ahmad
Awza’iy (774 M) Sarakhsi (1090 M) Al-Aghgani Muhammad A.Mannan
Imam Malik ( 798) Al-Kasani (1182 M) Muhammad Abduh Afzalur Rahman
Abu Yusuf (798 M) Ibnu Baja (1138 M) Muhammad Iqbal Monzer Kahf
Asy-Syaibani (804) Ibnu Thufail (1185 M) M.Rasyid Ridha Masudul Alam Chudury
Yahya bin Adam (818) A.Qadir Jailani 1169 Ahmad Sirhindy M.Umer Chapra
Imam Syafii (820 M) Asy-Syirazy (1193 M Baqir Al-Hasani
Abu Ubaid (838 M) J. Rumi (1274 M) Abbas Mirakhov
Ahmad bin Hanbal 855 Ar-Razi (1210 M) Timur Kuran
Yahya bin Umar 902 M Najmudin Razi (1256) M.Nrtaullah Shiddiqy
MASA
Ibnu Qudama (949 M) Ibnu Taymiyah 1328 KEMUNDURAN Ziauddin Ahmad
Al-Kindi (873 M) Ibnu Qayyim 1350 DAN Fahim Khan
STAGNASI
Al-Farabi (950 M) Asy-Syatibi (1388 M) Munawar Iqbal
PEMIKIRAN
Ibnu Sina (1037) Ibnu Arabi (1240 M) EKONOMI M.Akram Khan
Ibnu Maskawaih (1030) Ibnu Khaldun 1404 M ISLAM Kadim As-Sadr
Mawardi (1058) A.Rahman Habsyi 1300 Sabwazi
Abu Jafar Ad-Dauwi 1012 Al-Maqrizy (1441 M) Hasanuz Zaman
Fudhail bin Iyadh (802 M Ibnul Ukhuwwa 1329 Nawab Haider Naqvi

Anda mungkin juga menyukai