Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RASIO LIKUIDITAS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tujas Mata Kuliah
Analisis Laporan Keuangan
Dosen Pengampun :
Renarson , S.E.M.M.

Disusun oleh kelompok 1


Aliya Nazira 2151040010
Anggun Elmayani 2151040013
Arum Patimah 2151040021
Dina Mardiana Astuti 2151040035
Fadhillah 2151040047

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul “Ketentuan Syariah Pada Pasar Keuangan” tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada bapak Renarson ,S.E.M.M yang telah
memberikan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang
tua yang selalu setia mendoakan kami, serta teman-teman yang juga sudah memberikan
kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi Tugas Makalah Kelompok Mata
Kuliah “Analisis Laporan Keuangan”. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
dapat dipahami dan bermanfaat
untuk kita semua.

Bandar Lampung , 17 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B . Tujuaan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rasio Likuiditas
B. Tujuan Dan Manfaat Rasio Likuiditas
C. Jenis – Jenis Rasio Likuiditas
D. Hasil Pengukuran
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan dalam suatu
periode tertentu, aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam angka- angka, baik dalam bentuk
mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. Angka- angka yang ada dalam laporan keuangan
menjadi kurang berarti jika hanya dilihat satu sisi saja. Artinya jika hanya dengan melihat apa
adanya, angka-angka ini akan menjadi lebih apabila dapat kita bandingkan antara satu komponen
dengan komponen lainnya. Caranya adalah dengan membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan atau antar laporan keuangan. Setelah melakukan perbandingan. dapat
disimpulkan posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat
menilai kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan ini kita kenal dengan nama
analisis rasio keuangan.

Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah
mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen
dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif, Dari kinerja yang dihasilkan ini juga
dapat disajikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen
dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan.

Dalam praktiknya, walaupun rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan kegunaan yang
cukup banyak bagi perusahaan dalam mengambil keputusan. bukan berarti rasio keuangan yang
dibuat sudah menjamin 100% kondisi dan posisi keuangan yang sesungguhnya. Artinya kondisi
sesungguhnya belum tentu terjadi seperti hasil perhitungan yang dibuat. Oleh karena itu, untuk
meminimalkan risiko kesalahan dalam membuat rasio keuangan, diperlukan prinsip kehati-hatian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Rasio Likuiditas?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas?
3. Apa saja Jenis-jenis Rasio Likuiditas?
4. Bagaimana Hasil Pengukuran rasio?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memngetahui tentang pengertian dari rasio likuiditas
2. Untuk mengetahui tentang tujuan dan maanfaat rasio likuiditas
3. Untuk mengetahui tentang apa saja jenis jenis rasio likuiditas
4. Untuk mengetahui tentang hasil pengukuran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rasio Likuiditas


Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)
jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk
memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
Likuiditas merupakan salah satu faktor yang menentukan sukses atau kegagalan
perusahaan. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi atau membayar
utang jangka pendeknya. Menurut Riyanto bahwa semakin besar likuiditas (total asset)
perusahaan maka struktur modalnya (dalam hal ini utang) akan semakin berkurang, karena
perusahaan yang mempunyai total aktiva yang besar maka kemampuan membayar utangnya
pun lebih besar. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik akan lebih memilih
menggunakan modal yang dimilikinya sehingga utang lancar yang dimiliki perusahaan dapat
berkurang.
Menurut Harmono likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi
sejumlah utang jangka pendeknya, umumnya kurang dari satu tahun. Utang jangka pendek
yang dimiliki perusahaan biasanya dipergunakan untuk meningkatkan aktivitas operasional
perusahaan. Peningkatan kinerja akan membantu perusahaan untuk meningkatkan laba
perusahaan. Sedangkan menurut Sitanggang mendefinisikan likuiditas merupakan ukuran
kinerja perusahaan dalam kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
yang harus segera dilunasi yaitu kewajiban keuangan yang jatuh temponya sampai dengan
satu tahun.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi pada
saat ditagih untuk mempertahankan likuiditasnya. Hal ini berdampak positif terhadap
kelangsungan perusahaan1
Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang segera harus dipenuhi tepat pada
waktunya dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia untuk mempertahankan
likuiditasnya.

B. Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas


Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak manfaat bagi berbagai
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah
pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna menilai kemampuan mereka sendiri.
Kemudian,pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau
penyedia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan. atau juga pihak distributor atau supplier
yang menyalurkan atau menjual barang yang pembayaran secara angsuran kepada
perusahaan.
Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi
perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat banyak
manfaat atau tujuan analisis rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi pihak pemilik
perusahaan, manajemen perusahaan, dan pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan
seperti kreditor dan distributor atau supplier.
Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas:
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar
kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah
ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).
2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendekdengan
aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang berumur dibawah
satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar.
3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendekdengan
aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini aktiva
lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah.
4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal
kerjaperusahaan.
5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untukmembayarutang.
6. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas
dan utang.

1
Irhan Fahmi .Analisis Laporan ….,Hal.116
7. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan
membandingkannya untuk beberapa periode.
8. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing komponen
yang ada di aktiva lancar danutanglancar.
9. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan
melihat rasio likuiditas yang ada pada saatini.

Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana (kreditor), investor, distributor,
dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban kepada.2
Pihak ketiga.Hal ini tergambar dari rasio yang dimilikinya. Kemampuan membayar tersebut
akan memberikan jaminan bagi pihak kreditor untuk memberikan pinjaman selanjutnya.
Kemudian, bagi pihak distributor adany kemampuan membayar mempermudah dalam
memberikan keputusan untuk menyetujui penjualan barang dagangan secara angsuran
Artinya, ada jaminan bahwa pinjama yang diberikan akan mampu dibayar secara tepat waktu.
Namun, rasio likuiditas bukanlah satusatunya cara atau syarat untuk menyetujui pinjaman
atau penjualan barang secarakredit.

C. Jenis – Jenis Rasio Likuiditas


a. Rasio Lancar atau Current Ratio
Rasio lancar adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam
membayar seluruh kewajiban lancarnya dengan menggunakan seluruh asset lancarnya.
Menurut Irham Fahmi, rasio lancar adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka
pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo. Rasio
lancar ini memiliki kelemahannya yaitu hanya menjelaskan secara kasar tentang kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya sehingga, menurut Irham Fahmi,
perlu adanya dukungan analisa secara kualitatif secara lebih komprehensif3

Rumus untuk mencari rasio lancar atau current rasio dapat yang digunakan sebagai berikut :
Rasio Lancar = Aset lancar x 100%
Hutang lancar

Komponen Laporan Keuangan 2020 2021


Total aktiva lancar 174.488.987.864 126.091.013.444
Total utang lancar 14.764.442.249 11.669.948.541

2
Pramuharjo ,Jakarta :Universitas Indonesia ,2005
3
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition. Jakarta: Grasindo.
Untuk tahun 2020 :
Current Ratio(CR) = RP 174.488.987.864 = 1,38
RP 126.091.013.444

Utuk tahun 2021 :


Current ratio ( CR ) = RP 11.669.948.541 = 0,79
RP 14.764.442.249

b. Rasio Cepat Atau Quick Ratio

Menurut Munawir quick ratio adalah perbandingan antara (aktiva lancar-


persediaan) dengan hutang lancar. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan,
karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai uang kas,
walaupung kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid dari pada piutang.4

Rumus untuk mencari rasio lancar atau quick ration dapat yang digunakan sebagai berikut :
Quick Ratio = Aset lancar – persediaan x1000%
Hutang Lancar
Komponen laporan keuangan 2020 2021
Total aktiva lancar 174.488.987.862 126.091.013.444
Total utang lancar 14.764.442.249 11.669.948.541
Persediaan 4.690.000 4.690.000

Quick Ration = RP 174.488.987.862 – 4.690.000 = RP.174.488.518.862 = 11,81


RP.14.764.442.249 RP.14.764.442.249

Untuk tahun 2021


Quick Ration = RP 126.091.013.444 – 4.690.000 = RP.126.086.323.444 = 10,80
RP 11.669.948.541 RP. 11.669.948.541

c. Rasio Kas atau Cash Ratio


Rasio kas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas. Rasio ini dikatakan sehat jika tidak
4
Bambang Riyanto. Dasar ± dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Yogyakarta : BPFE, 2001), hal. 27
dibawah 50%. 11 akan tetapi jika terlalu tinggi, sebagaimana telah dijelaskan diatas yaitu ada
indikasi, salah satunya penimbunan kas artinya kas tidak digunakna secar abaik dan efektif
dalam menghasilkan laba. 5

Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat yang digunakan sebagai berikut :
Rasio kas = kas + setara kas
Hutang Lancar

Komponen laporan keuangan 2020 2021


Kas 35.089.668.814 26.968.454.869
Total utang lancar 14.764.442.249 11.669.948.541

Untuk tahun 2020


Cash ratio = RP 35.089.668.814 = 2,37
RP 14.764.442.249

Untuk tahun 2021


Cash ration = RP 26.968.454.869 = 2,31
RP 11.669.948.541

d. Rasio Perputaran Kas


Menurut James O. Gill, rasio perputaran kas (cash turn over) berfungsi untuk
mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar
tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
penjualan.6

Rumus untuk mencari rasio perputaran kas dapat yang digunakan sebagai berikut :
Rasio perputaran kas : Pendapatan

Rata – rata kas

5
Kasmir. Analisa Laporan Keuangan. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 140
6
Kasmir .Analisis Laporan ..hal 141
Komponen laporan 2020 2021
keuangan
Pendapatan 7.930.699.576 15.374.958.045
Rata-rata kas 16.183.613.740 31.029.061.841,5

Untuk tahun 2020

Rasio perputaran kas = 7.930.699.576 = 0.49


16.183.613.740

Untuk tahun 2021

Rasio perputaran kas = 15.374.958.045 = 0.49


31.029.061.841,5

e. Inventory to NetWor king Capital

Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan untuk


mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja
perusahaan.Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva lancar dengan utang
lancar.7

Rumusan untuk mencari Inventory to net working capital dapat digunakan sebagai berikut :
Inventory to Net WorkingCapital : Aset lancar – Hutang lancar x 100%
Jumlah aktiva
Komponen laporan keuangan 2020 2021
Total aktiva lancar 174.488.987.862 126.091.013.444
Total utang lancar 14.764.442.249 11.669.948.541
Jumlah aktivitas 174.488.987.862 126.091.013.444

Untuk tahun 2020


7
ibid
Inventory to Net WorkingCapital : RP,174.488.987.862 – 14.764.442.249
RP. 174.488.987.862

= RP.159.724.545.613 = 0,91
RP.174.488.987.862

Untuk tahun 2021


nventory to Net WorkingCapital = RP.,126.091.013.444 – 11.669.948.541
RP.126.091.013.444

= RP 114.421.064.903 = 0,90
RP.126.091.013.444

D. Hasil pengukuran
Dari evaluasi rasio yang telah dijelaskan, kita dapat mengamati situasi dan
posisi perusahaan, sebagaimana tercermin dalam tabel berikut.
No Jenis Rasio 2020 2021 Standar
Industri
1 Current Ratio 1,38 kali 0,79 kali 2 kali
2 Quick Ratio 11,81 kali 10,80 kali 1,5 kali
3 Cash Ratio 2,37 2,31 0,5
4 Cash Turnover 49% 49% 10%
5 Inventory to net 91% 90% 12%
working capital
Jika standar industri untuk rasio lancar adalah dua kali, maka rasio lancar
perusahaan pada tahun 2020 dan 2021 dianggap kurang memuaskan karena tidak
memenuhi standar rata-rata industri. Dimana pada tahun 2020 current ratio
perusahaan hanya 1,38 kali dan di tahun 2021 0,79 kali. Oleh karena itu, keadaan
pada tahun 2020 dan 2021 perlu menjadi perhatian serius, mengingat bahwa rasio
lancar perusahaan masih berada di bawah rata-rata industri dan perlu diperbaiki.
Penting untuk meningkatkannya agar sejajar dengan standar industri dan dapat
membangun kepercayaan dari berbagai pihak terhadap perusahaan.
Hasil analisa Quick ratio ditahun 2020 sebesar 11,81 kali, dan mengalami
penurunan di tahun 2021 yang hanya sebesar 10,80 kali. Tetapi apabila dilihat
berdasarkan standar industri maka current ratio pada perusahaan sudah sangat baik,
dimana standar industri current ratio adalah sebesar 1,5 kali.
Apabila standar industri untuk cash ratio sebesar 0,5 atau 50%, maka
perusahaan sudah berada pada angka yang melampaui, yakin 2,37 di tahun 2020 dan
2,31 di tahun 2021, sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio sangat memuaskan
karena berada diatas rata-rata standar industri. Hanya saja perlu diantisipasi apakah
penggunaan kas sudah dilakukan secara optimal karena rasio kas yang tinggi dicurigai
karena manajemen belum melakukan pengelolaan secara baik, artinya adanya kas
yang idle (menganggur) dan tentu saja ini dapat merugikan perusahaan.
Standar industri untuk cash turnover ratio adalah sebesar 10%, sehingga hal
tersebut menandakan bahwa perusahaan dalam keadaan baik. Dimana rasio
perputaran kas perusahaan di tahun 2020 dan 2021 sebesar 49%.
Selanjutnya adalah inventory to net working capital perusahaan sebesar 91%
di tahun 2020, dan sebesar 90% di tahun 2021. Berdasarkan hasil analisis terjadi
penurunan dari tahun 2020 ke tahun 2021. Namun demikian, inventory to net working
capital perusahaan tetap berada pada posisi baik dimana melampaui rata-rata
inventory to net working capital pada standar industri yang sebesar 12%.
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasio likuiditas, atau sering disebut juga sebagai rasio modal kerja, adalah ukuran
yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat likuiditas suatu perusahaan. Secara
sederhana, rasio likuiditas membantu menilai kemampuan perusahaan dalam
membiayai dan memenuhi kewajiban atau utang pada saat jatuh tempo atau saat
ditagih. Rasio Lancar (Current Ratio) digunakan untuk mengukur kapasitas
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang akan jatuh
tempo. Rasio Cepat (Quick Ratio) adalah indikator kecepatan yang menunjukkan
sejauh mana perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendek menggunakan
aset lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Sementara itu, rasio kas (Cash
Ratio) digunakan untuk menilai seberapa besar uang tunai yang tersedia untuk
melunasi utang, yang tercermin dalam ketersediaan dana kas atau setara kas seperti
rekening giro dan tabungan.

Rasio perputaran kas (Cash Turn Over) berguna untuk mengukur tingkat
kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan
mendukung penjualan. Inventory to net working capital adalah rasio yang
membandingkan jumlah persediaan dengan modal kerja perusahaan, memberikan
gambaran tentang efisiensi pengelolaan persediaan dalam konteks modal kerja.

Anda mungkin juga menyukai