KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat Nya Sehingga
makalah denga judul “Analisis Rasio Likuiditas” dapat tersusun sampai dengan selesai.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa,pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................ 2
BAB II.................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN................................................................................................................................ 3
2.1 Definisi Rasio Likuiditas........................................................................................................ 3
2.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas.................................................................................... 4
2.3 Jenis – Jenis Rasio Likuiditas................................................................................................ 6
2.4 Analisis Current Ratio........................................................................................................... 6
2.5 Rasio Cepat(QuickRatio)....................................................................................................... 8
2.6 Rasio Kas (Cash Ratio)........................................................................................................... 9
2.7 Rasio Perputaran Kas.......................................................................................................... 10
2.8 Inventory to Net Working Capital....................................................................................... 11
BAB III............................................................................................................................................... 12
KESIMPULAN................................................................................................................................ 12
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perlu diteliti secara mendalam dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan
perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perusahaan mampu memenuhi ke wajibannya, dikatakan perusahaan tersebut dalam
keadaan likuid. Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban
tersebut, dikatakan perusahaan dalam keadaan illikuid.
Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak manfaat bagi berbagai pihak
yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah
pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna menilai kemampuan mereka sendiri.
Kemudian, pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau
penyedia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan. Atau juga pihak distributor atau
supplier yang menyalurkan atau menjual barang yang pembayaran secara angsuran kepada
perusahaan.
Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan,
namun juga bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat banyak manfaat atau
tujuan analisis rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi pihak pemilik perusahaan,
manajemen perusahaan, dan pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan seperti
kreditor dan distributor atau supplier.
Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas:
4
2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang berumur
di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva
lancar.
4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan
modal kerja perusahaan
6. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan
membandingkannya untukbeberapaperiode.
9. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan
melihat rasio likuiditas yang ada padasaatini.
5
Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana (kreditor), investor,
distributor, dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga.Hal ini tergambar dari rasio
yang dimilikinya. Kemampuan membayar tersebut akan memberikan jaminan bagi pihak
kreditor untuk memberikan pinjaman selanjutnya. Kemudian, bagi pihak distributor adanya
kemampuan membayar mempermudah dalam memberikan keputusan untuk menyetujui
penjualan barang dagangan secara angsuran. Artinya, ada jaminan bahwa pinjaman yang
diberikan akan mampu dibayar secara tepat waktu. Namun, rasio likuiditas bukanlah satu-
satunya cara atau syarat untuk menyetujui pinjaman atau penjualan barang secara kredit.
Secara umum tujuan utama rasio keuangan digunakan adalah untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.Namun,disamping itu,dari rasio likuiditas dapat
diketahui hal-hal lain yang lebih spesifik yang juga masih berkaitan dengan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Semua ini tergantung dari jenis rasio likuiditas
yang digunakan. Dalam praktiknya, untuk mengukur rasio keuangan secara lengkap, dapat
menggunakan jenis-jenis rasio likuiditas yan gada.
6
2.4 Analisis Current Ratio
Rasio lancer atau (current ratio )merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang
tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar
dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety)
suatu perusahaan. Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara
total aktiva lancar dengan total utang lancar.Versi terbaru pengukuran rasio lancar adalah
mengurangi sediaan danpiutang.
Aktiva lancar (current assets) merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang
dalamwaktusingkat(maksimalsatutahun).Komponen aktiva lancer meliputi kas,bank,surat-
surat berharga,piutang,sediaan,biaya dibayar dimuka,pendapatan yang masih harus
diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancarlainnya.
Utang lancar (current liabilities) merupakan kewajiban perusahaan jangka pendek
(maksimal satu tahun). Artinya, utang ini segera harus dilunasi dalam waktu paling lama
satu tahun.
Komponen utang lancer terdiri dari utang dagang,utang bank satu tahun,utang wesel,utang
gaji, utang pajak, utang dividen, biaya diterima di muka, utang jangka panjang yang sudah
hampir jatuh tempo, serta utang jangka pendeklainnya.
Dari hasil pengukuran rasio,apabila rasio lancer rendah,dapat dikatakan bahwa perusahaan
kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum
tentu kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan
sebaik mungkin. Untuk mengatakan suatu kondisi perusahaan baik atau tidaknya, ada suatu
standar rasio yang digunakan, misalnya rata-rata industri untuk usaha yang sejenis atau
dapat pula digunakan target yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya,sekalipun kita
tahu bahwa target yang telah ditetapkan perusahaan biasanya ditetapkan berdasarkan rata-
rata industri untuk usaha yang sejenis.
Analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan beberapa variabel,
7
antara lain price earning ratio (PER), net profit margin (NPM), dan return onequity (ROE).
Dimana Price Erning Ratio (PER) adalah rasio yang mengukur seberapa besar
perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang akan di peroleh para
pemegang saham. Selain itu PER mempunyai arti yang cukup penting dalam penilaian
saham karena mencerminkan salah satu indikator perusahaan
tentang pada masa mendatang, pada perusahaan yang mempunyai PER tinggi resiko yang
rendah serta pertumbuhan yang tinggi, sehingga pemodal bersedia membeli saham
perusahaan dengan harga tinggi dan berharap akan mendapat aliran kas mendatang lebih
tinggi. Jadi saat Price erning Ratio mengalami kenaikan maka harga saham dimasa
mendatang akan mengalami kenaikan juga. Tetapi sebaliknya jika Price erning Ratio
mengalami penurunan maka para investor enggan membeli saham perusahaan dan jika itu
terjadi secara otomatis harga saham akan mengalami penurunan juga.
Dengan kata lain bahwa price erning ratio PER), net profit margin (NPM), dan return on
equity (ROE) adalah variabel – variabel yang dapat mempengaruhi harga saham dari suatu
perusahaan di masa mendatang.
Jika ketiga variabel tersebut meningkat maka bisa di pastikan bahwa harga saham
juga ikut meningkat. Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
mengambil judul penelitian “Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Net Profit Margin
(NPM), Dan Return Of Equity (ROE) Terhadap Harga Saham PerusahaanSub Sektor
Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (periode 2009 – 2013)”.
Dalam praktiknya sering kali dipakai bahwa rasio lancar dengan standar 200% (2:1) yang
terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik atau memuaskan bagi suatu
perusahaan. Artinya dengan hasil rasio seperti itu, perusahaan sudah merasa berada di titik
aman dalam jangka pendek. Namun, sekali lagi untuk mengukur kinerja manajemen,
ukuran yang terpenting adalah rata-rata industri untuk perusahaan yang sejenis.
Rumus untuk mencari rasio lancer atau current rasio dapat yang digunakan sebagai berikut:
8
Utang lancer (Current Liabilities)
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Atau
9
2.6 Rasio Kas (Cash Ratio)
Di samping kedua rasio yang sudah dibahas di atas, terkadang perusahaan juga ingin
mengukur seberapa besar uang yang benar benar siap untuk digunakan untuk membayar
utangnya. Artinya dalam hal ini Perusahaan tidak perlu menunggu untuk menjual atau
menagih utang lancar lainnya yaitu dengan menggunakan rasiolancar.
Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat
ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro
atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini
menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang
jangka pendeknya.
Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat digunakan sebagai berikut.
Atau
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠−𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
11
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
13