Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Likuiditas, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Tanggung jawab pelunasan utang yang dilakukan sebuah perusahaan bukan masalah
besar jika memiliki likuiditas baik. Namun untuk perusahaan dengan likuiditas buruk,
tentu menjadi masalah mengingat likuiditas adalah kemampuan yang dimiliki suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban termasuk menunjukkan posisi keuangan dan
kekayaan dari perusahaan tersebut.
Suatu kemampuan yang dipakai untuk memenuhi kewajiban, melunasi hutang sesegera
mungkin dalam waktu singkat. Sebuah perusahaan dikatakan likuid jika sudah memiliki
alat pembayaran, yakni harta yang lancar dan besar ketimbang dengan seluruh kewajiban
yang dimiliki. Tentunya dalam likuiditas ada bermacam poin yang harus dipahami dengan
benar agar tidak salah pengertian.
Pengertian Likuiditas
Secara umum, likuiditas memiliki dua arti dan yang pertama adalah dalam suatu
perusahaan disebutkan sebagai salah satu faktor penting dalam menentukan keadaan
atau keberlangsungan. Banyak pelaku usaha yang menggunakan likuiditas, dijadikan
sebagai tolok ukur atau acuan untuk menilai kemampuan perusahaan membiayai
kebutuhan dan kegiatan operasional.
Apa itu likuiditas dalam analisis akuntansi dan keuangan, merupakan ukuran terkait
seberapa mudah dan memungkinkan bagi perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek. Termasuk seperti hutang usaha, deviden, pajak dan lainnya dan merupakan
aktiva lancar. Sementara itu dalam pasar keuangan, istilah seberapa cepat investasi dijual
tanpa adanya dampak negatif.
Adanya likuiditas membuat aset yang dinilai jauh lebih likuid ketika akan diperdagangkan
juga harganya akan lebih tinggi mengingat keuntungan yang didapat. Sementara itu aset
yang tidak likuid justru berbanding sebaliknya, perusahaan menggunakan aset dalam
menjalankan bisnis, termasuk produksi barang atau dengan cara yang lain.
Aset bisa berupa peralatan atau kekayaan intelektual, di sisi lain persediaan atau produk
yang dijual perusahaan dalam menghasilkan pendapatan biasanya dianggap sebagai aset
lancar karena dijual dalam waktu tahunan. Aset dianggap likuid jika berada dalam pasar
yang mapan dan banyak pembeli tertarik untuk memilikinya.
Fungsi Likuiditas
Likuiditas suatu perusahaan yang tinggi bisa memicu daya tarik investor, sesuatu yang
positif memperlihatkan bahwa perusahaan sehat secara finansial. Selain itu  risiko
likuiditas adalah kerugian yang muncul tapi kecil, di dalam pasar saham disebutkan
beberapa ciri terhadap perusahaan dengan kategori saham blue chip, berikut beberapa
fungsi dari likuiditas perusahaan.
Sebagai antisipator dana jika sewaktu-waktu perusahaan dihadapkan keperluan
mendadak.
Mengukur adanya kas untuk memenuhi kewajiban utang dalam jangka pendek.
Untuk bahan pertimbangan kelayakan perusahaan dalam menerima suntikan dana dari
pemodal.
Pendukung aktivitas bisnis sehari-hari.
Membantu manajemen perusahaan dalam mengawasi efisiensi modal.
Memudahkan penarikan dana nasabah ke pihak perbankan.
Alat bantu untuk analisa dan interpretasi posisi keuangan jangka pendek perusahaan.
Perannya sebagai alat pemicu perusahaan dalam melakukan perbaikan kerja karyawan.
Jenis-jenis Rasio Likuiditas
Rasio Lancar
Merupakan angka yang dipakai menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancar. Rasio dapat
digunakan sebagai perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar. Hal ini
dilakukan dengan mengamati jumlah aktiva lancar perusahaan, seperti piutang, kas,
persediaan dan aktiva lancar.
Rasio Cepat
Rasio cepat memperlihatkan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk melunasi
hutang jangka pendek, selain itu tanpa disertakan nilai persediaan perusahaan. Kriteria
khas dari rasio cepat atau quick ratio adalah memakai uang tunai dan perhitungan setara
kas lain dalam melakukan perhitungan, selain itu juga menunjukkan seberapa besar
kemampuan perusahaan.
Rasio Kas
Dibagi dengan kewajiban lancar, dalam perhitungannya digunakan saat perusahaan
hanya bisa memakai uang untuk melunasi hutang. Apabila rasio kas berjumlah 1 atau
lebih besar, maka artinya bisnis memiliki banyak likuidasi dan memungkinkan tidak
menghadapi masalah dalam pembayaran hutang.
Rasio Perputaran Kas
Rasio ini digunakan untuk memberi gambaran terkait besarnya keuntungan yang
diperoleh suatu perusahaan dari belanja modal kerja. Sementara perputaran kas didapat
untuk menunjukkan angka relatif sebagai hasil dari jumlah penjualan produk ditambah
dengan modal kerja. Adanya perhitungan cash turnover ratio dilihat dari pembagian
penjualan dan modal.
Rasio Modal Kerja
Perusahaan berkaitan dengan modal kerja, karena itu dalam suatu perusahaan diperlukan
rasio modal kerja dalam mengetahui gambaran tingkat likuiditas. Rasio dilihat lewat aset
dan posisi modal kerja, yang dapat membiayai operasional perusahaan. Perhitungan rasio
modal dilakukan  membandingkan total aset perusahaan dengan liabilitas dibagi dengan
jumlah aset seluruh.
Pentingnya Likuiditas dalam Bisnis
Likuiditas merupakan salah satu faktor yang penting dalam kegiatan bisnis, meski ada
beberapa hal yang perlu dipahami mengenai pentingnya likuiditas. Likuiditas yang baik
dapat menjadi jalan dalam mempertemukan pebisnis dengan investor, selain itu juga bisa
menjadi peminjam jangka pendek yang tepat, karena perusahaan mempresentasikan
usaha mereka dengan kesan likuiditas baik.
Dalam kondisi internal, perusahaan bisa memahami bagaimana status keuangan yang
dimiliki apakah baik atau buruk dan bisa berisiko atau tidak. Penilaian kinerja perusahaan
memakai analisis risiko keuangan, di dalamnya terdapat rasio likuiditas selebihnya
diteruskan catatan bursa efek Indonesia, level likuiditas perusahaan digambarkan dengan
angka tertentu.
Baca juga: Neraca Keuangan: Arti, Cara Membuat, dan Contoh!
Peran Likuiditas dalam Bisnis
Sebagai Sisihan untuk Cadangan Kas
Perusahaan disarankan untuk menyisihkan sejumlah kecil uang kas untuk keadaan
darurat, terlepas adanya jumlah investasi dalam aset non-likuid. Jumlah cadangan kecil
berbeda bagi tiap orang, tergantung kebutuhan jangka pendek dan saran umum adalah
menyimpan pendapatan selama tiga bulan untuk itu.
Penyeimbang antara Investasi Likuid dan Tidak Likuid
Idealnya aset likuid seperti reksa dana, saham, obligasi dan alternatif lain harus
dialokasikan dengan wajar sementara sisanya dikerahkan untuk aset non-likuid. Aset
likuid bisa diubah menjadi uang tunai dengan cepat, persis seperti yang dibutuhkan
dalam menyimpan sebagian kekayaan. Yang tidak berinvestasi pun, perlu cadangan uang
cash hingga perlu dipertimbangkan.
Contoh Aset Likuid dan Penerapan Rasio Likuiditas
Likuiditas dipakai dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
dalam hal ini hutang jangka pendek yang tepat pada waktunya. Karena itu ada beberapa
contoh aset yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, baik dalam bentuk likuid maupun
bentuk yang lain. Mengingat likuiditas sangat berhubungan dengan masalah kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban.
Contoh Aset Likuid dan Tidak Likuid
Uang Kas atau Tunai
Uang kas merupakan aset paling likuid, berkaitan dengan likuiditas dan semua yang lain
dinilai karena kemudahan yang kemudian diubah menjadi bentuk uang kas atau juga
disebut dengan uang tunai.
Kas Terbatas (Restricted Cash)
Merupakan setoran tunai sebagai sisihan yang dilakukan perusahaan, menjadi kewajiban
di masa depan karena jumlah kas pun signifikan. Setoran dianggap tidak likuid jika
dibatasi secara legal, seperti kompensasi terhadap pinjaman.
Surat Berharga
Surat berharga adalah instrumen keuangan yang bisa diperjualbelikan di pasar publik,
likuiditas surat berharga berkaitan dengan volume perdagangan harian surat berharga
itu. Obligasi pemerintah dengan volume perdagangan tinggi, dianggap nyaris likuid
seperti uang tunai. Sementara surat berharga yang nilainya lebih kecil dianggap tidak
likuid.

Anda mungkin juga menyukai