Setiap aktivitas keuangan usaha sudah pasti harus dibuatkan pertanggungjawaban sebagai bentuk
evaluasi kegiatan usaha dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan untuk keberlangsungan usaha
bisnis. Salah satu bentuk pertanggungjawaban yang dibuat adalah dengan cara menyusun laporan kinerja
usaha. Agar lebih memahami bagaimana evaluasi hasil kegiatan usaha mari kita simak materi berikut ini.
Pengertian Evaluasi Kegiatan Usaha
Evaluasi kegiatan usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis. Prinsip dasar utama evaluasi usaha yaitu membandingkan rencana usaha yang sudah dibuat
sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang sudah dicapai pada akhir masa produksi.
Sebuah usaha dapat dikatakan berhasil jika usaha tersebut bisa memenuhi kewajiban membayar
bunga modal, upah tenaga kerja luar, alat-alat luar yang digunakan, serta sarana produksi yang lainnya
dan juga termasuk kewajibannya pada pihak ketiga. Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan
proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan.
Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil
monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan.
Evaluasi dan monitoring bagi seorang wirausaha sekaligus menjadi sarana belajar dan proses
mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses
bisnis.
Memudahkan nasabah (bagi lembaga keuangan atau Bank) yang ingin melakukan penarikan
dana.
Poin penentu bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi atau bisnis
lain yang menguntungkan.
B. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas atau sering juga disebut dengan Rasio Leverage (Leverage Ratio) adalah suatu
rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
panjangnya seperti pembayaran bunga atas hutang, pembayaran pokok akhir atas hutang dan
kewajiban-kewajiban tetap lainnya. Hutang Jangka Panjang biasanya didefinisikan sebagai
kewajiban membayar yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.
C. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas juga sering dikenal dengan istilah rasio profitabilitas adalah rasio untuk
mengukur tingkat perolehan keuntungan dibandingkan penjualan atau aktiva. Rasio rentabilitas
bisa menilai kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba yang berkaitan erat dengan
kelangsungan perusahaan. Rasio rentabilitas berkaitan erat dengan kelangsungan hidup
perusahaan. Angka rentabilitas berupa angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi,
pendapatan per saham, dan laba penjualan. Kondisi atau tingkat kesehatan perusahaan juga terlihat
dari rasio ini sehingga tujuan laporan keuanganbisa tercapai.
1. Secara rutin/berkala.
Evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan
menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk
evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain
sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin
maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untk pengembangan bisa
lebih cepat dimanfaatkan.
2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan
cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah
atau kemunduran pada usaha. Evaluasi Insidental kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan
tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Intinya adalah tindakan koreksi. Dengan
adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga
evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.