Analisis rasio keuangan (financial ratio analysis) adalah alat untuk mengukur kinerja
perusahaan berdasarkan data perbandingan yang ditulis dalam laporan keuangan seperti laporan
neraca, laba rugi, dan arus kas dalam satu periode tertentu. Analisis rasio keuangan menjadi bahan
penilaian seberapa sehat perusahaan tersebut pantas mendapatkan suntikkan investasi atau
pinjaman dana untuk dikelola.
Selain menjadi alat ukur sehat-tidaknya sebuah perusahaan, analisis rasio keuangan memiliki
manfaat lainnya yaitu;
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek
atau utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia. Semakin besar
perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan
menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar 1:1 atau 100% berarti bahwa
aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Berikut rumus perhitungannya:
Kas yang dimaksud adalah uang perusahaan yang disimpan di kantor dan di bank dalam
bentuk rekening koran. Sedangkan harta setara kas (near cash) adalah harta lancar yang dengan
mudah dan cepat dapat diuangkan kembali, dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi negara
yang menjadi domisili perusahaan bersangkutan. Adapun rumus rasio keuangan kas adalah
berikut:
Note: Nilai ideal dari ketiga perhitungan di atas adalah sebesar-besarnya 150% yang berarti
semakin besar hasil perhitungan rasio likuiditas maka semakin sehat kondisi perusahaan.
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) merupakan ukuran persentase dari setiap hasil
sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.
b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin), rasio ini menghitung persentase dari setiap hasil
sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.
Sederhanyanya, rasio ini mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba bersih.
c. Operating Income Ratio, perhitungan ini digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
d. Earning Power of Total Investment, mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola
modal yang dimiliki dan diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva.
e. Return on Investment (ROI), menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan yang digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.
f. Return on Equity, kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih berdasarkan
ekuitas.
g. Return on Net Worth, financial analysis ratio ini mengukur kemampuan modal sendiri
yang diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.
Semakin tinggi nilai hasil perhitungan rasio profitabilitas berarti semakin baik nilai
keuntungan perusahaan.
6. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)
Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana dan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Ada dua jenis rasio solvabilitas
yaitu:
Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan segala sumber daya
yang dimiliki.
Strategic analysis atau analisis strategia adalah analisis lingkungan bisnis (internal dan
eksternal) dengan penekanan pada implikasi lingkungan terhadap strategi perusahaan. Ini
dimulai dengan definisi misi untuk organisasi. Semua analisis strategis harus
memperhitungkan lingkungan eksternal organisasi yang berubah (sering digambarkan
menggunakan akronim PESTLE) dan kapasitas serta kemampuannya untuk
mengimplementasikan strategi. Alat yang biasa digunakan untuk analisis ini termasuk Matriks
BCG dan Matriks Ansoff.
a. Analisis eksternal
Tiga lingkungan yang saling terkait harus diperiksa ketika melakukan analisis eksternal:
b. Analisis internal
Analisis internal adalah pemeriksaan terperinci atas elemen atau struktur sumber daya,
kemampuan, dan kompetensi perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan perusahaan. Analisis internal melibatkan identifikasi dan analisis kemampuan
bisnis untuk merencanakan pengembangan atau produksi produk, dan promosi. Analisis
internal harus mengidentifikasi segala kekurangan dalam struktur bisnis saat ini yang dapat
menghambat adopsi strategi perusahaan, dan dapat memberikan informasi untuk bisnis dalam
hal pelatihan, personel tambahan atau alih daya keahlian, sebagaimana layaknya.
c. Analisis SWOT
Jika kita menggambarkan dalam sebuah kuadran, ada empat alternatif strategis yang
muncul. Mereka adalah:
1. Kekuatan-peluang (S-O): menggunakan kekuatan internal dalam untuk mengeksploitasi
peluang eksternal.
2. Kelemahan-Ancaman (W-T): menghilangkan atau meminimalkan kelemahan internal
untuk mengurangi ancaman eksternal.
3. Kekuatan-Ancaman (S-Tuntuk menggunakan kekuatan internal untuk meminimalkan efek
dari ancaman eksternal.
Kelemahan-Peluang (W-O): meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengambil
keuntungan dari peluang eksternal.
Dalam setiap perusahaan, jumlah kekayaan yang dimiliki besarnya selalu sama dengan jumlah hak
atas kekayaan. Kesamaan tersebut biasanya dinyatakan dalam suatu persamaan yang disebut:
“Persamaan Akuntansi”, yaitu:
Kekayaan yang dimilik oleh perusahaan disebut aktiva atau aset, sedangkan hak atas kekayaan
disebut pasiva, jadi:
Aktiva = Pasiva
Hak atas kekayaan perusahaan mungkin berasal dari investasi pemiliknya dan mungkin pula
berasal dari pinjaman pihak ketiga. Investasi dari pemilik disebut Ekuitas, sedang pinjaman dari
pihak ketiga disebut Liabilitas, sehingga persamaan akuntansi tersebut menjadi:
Dilihat dari segi sumber yang mengakibatkan perubahan modal, transaksi keuangan dapat
dibedakan dalam:
Transaksi Modal : transaksi yang menyebabkan perubahan modal, yang diakibatkan karena
transaksi perusahaan dengan pemilik perusahaan.
Misalnya: Pemasukan uang oleh pemilik ke dalam perusahaan, Pengambilan kekayaan
perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadi, Penempatan saham (dalam Perseroan
Terbatas), Dan lain sebagainya.
Transaksi Usaha : transaksi yang pada akhirnya menyebabkan perubahan modal yang
diakibatkan karena pendapatan dan biaya, atau transaksi yang berhubungan dengan usaha
perusahaan untuk memperoleh laba.
Misalnya: Memperoleh pendapatan jasa, Penjualan barang dagang, Membayar gaji
pegawai, Membayar biaya listrik, Pemakaian perlengkapan, Memperhitungkan beban
penyusutan
Analisis Keuangan.
Adapun beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menganaliis keuangan yaitu:
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.
Mencakup pemahaman tentang bidang usaha dan kebijakan akuntansi yang dianut dan
diterapkan oleh perusahaan.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan.
Mencakup informasi mengenai keccenderungan dimana perusahaan beroperasi. Selain
itu perhatikan juga perubahan yang terjadi di dalam perusahaan.
3. Mempelajari dan mengamati laporan keuangan secara menyeluruh.
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan sudah jelas
dalam menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan SAK.
4. Menganalisis laporan keuangan.
Gunakan metode dan teknik analisis yang dapat menganalisis laporan keuangan dan
mengiterpretasikan hasil analisis tersebut.
Ada beberapa jenis metode analisis yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut:
1. Metode common size financial statement.
Dalam metode ini seluruh akun laporan laba rugi dinyatakan sebagai persentase
penjualan, dan seluruh akun neraca dinyatakan sebagai persentase dari total asset.
Metode ini dapat memungkinkan manajer keuangan dapat melihat laporan laba rugi
dan neraca adalah format persentase yang mudah dijelaskan, karena lebih mudah
membuat perbandingan dalam bentuk persentase dibandingkan angka absolut.
2. Metode index time series.
Metode analisis ini membantu manajer keuangan dalam menentukan bagaimana
kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Analisis ini dilakukan berdasarkan data
historis dari laporan keuangan dan data perkiraan dari rencana perusahaan kedepannya.
Salah satu cara yang biasa digunakan dalam metode ini adalah dengan menggunakan
analisis rasio keuangan. Analisis ini akan lebih bai digunakan jka perusahaan
menggunakan dan memiliki data rasio keuangan lebih dari dua tahun.
3. Teknik analisis pertumbuhan.
Metode ini merupakan metode yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau
penurunan posisi keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode lainnya yang
terdapat pada setiap pos pada laporan keuangan. Data yang disajikan berupa
perbandingan kenaikan dan penurunan dari setiap pos dalam satu periode dengan
periode yang lain.
4. Analisis industry
Metode ini dilakukan dengan membandingkan perusahaan sendiri dengan perusahaan
lain yang bergerak pada industry yang sama, yang bertujuan untuk melihat bagaimana
perusahaan melakukan investasi finansial dibandingkan industry lainnya. Metode ini
membantu manajer keuangan dalam melihat apakah ada penyesuaian finansial yang
perlu dilakukan atau tidak.
Analisis Akuntansi.
Analisis akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk mendapat hasil
analisis keuangan yang efektif. Analisis akuntansi juga merupakan proses yang dilakukan
analisis untuk mengidentifikasi dan menilai distorsi dan membuat laporan keuangan
bermanfaat untuk menganalisis keuangan.
Adapun beberapa langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis akuntansi, yaitu:
1. Evaluasi kualitas laba.
Definisi alternative kualitas laba berhubungan dengan distorsi akuntansi perusahaan.
Perusahaan akan memiliki laba dengan kualitas tinggi jika laporan keuangan
mencerminkan aktvitas usaha secara akurat. Adapun beberapa tahapan dalam
melakukan evaluasi laba, yaitu:
‒ Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi.
Mengidentifikasi kebijakan akuntansi dilakukan untuk menilai apakah kebijakan
akuntansi yang digunakan sudah sejalan dengan norma industry atau tidak.
‒ Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi.
Evaluasi tingkat fleksibilitas ini penting dilakukan ketika pembuatan pelaporan
keuangan. Misalnya, akuntansi pada perusahaan industry memiliki banyak asset tak
berwujud, operasi usaha yang lebih fluktuatif, sebagian besar biata produksi terjadi
sebelum proses produksi, dan metode pengakuan pendapatan yang tidak biasa
sehingga membutuhkan lebih banyak peniaian dan estimasi.
‒ Tentukan strategi pelaporan.
Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah perusahaan memiliki praktik pelaporan
agresif, apakah perusahaa memiliki system audit yang baik, apakah perusahaan
pernah megalami masalah akuntansi, dan apakah manajemen memiliki reputasi
integritas (dikenal suka menipu).
‒ Identifikasi dan menilai tanda bahaya.
Tanda bahaya merupakan pos yang memberikan peringatan kepada analis mengenai
adnya potensi masalah yang serius. Contohnya seperti:
o Kinerja keuangan yang buruk;
o Laba yang dilaporkan selalu lebh tinggi dari arus kas operasi;
o Laba sebelum pajak dilaporkan lebih tinggi dibandinkan laba stelah kena pajak;
o Pengunduran diri auditor atau perubahan yang tidak rutin.
Kebutuhan akan penyesuaian disebabkan oleh distorsi atas angka yang dilaporkan dan
ditujukan analisis khusus. Adapun beberapa penyesuaian umum laporan keuangan
mencakup:
‒ Kapitalisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian atas neraca, dan
laporan laba rugi;
‒ Pengakuan beban kompensasi berbasis saham untuk penentuan laba;
‒ Penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aktiva dan biaya rekstrukturisasi;
‒ Kapitalisasi litbang jika diperlukan.