Oleh :
Kelompok 1
Disampaikan kepada :
Berdasarkan dari aspek keuangan diatas, rasio-rasio keuangan perusahaan dapat dikelompokkan
menjadi 5 bagian, yaitu :
a. Rasio Likuiditas , yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya saat sudah jatuh tempo.
b. Rasio Solvabilitas , yaitu rasio untuk mengukur seberapa jauh aktivitas perusahaan didanai
oleh utang.
c. Rasio profitabilitas, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.
d. Rasio aktivitas perusahaan, yaitu rasio untuk mengukur tingkat efektivitas penggunaan
sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai laba.
e. Rasio penilaian/pasar, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar pengakuan pasar terhadap
posisi keuangan perusahaan.
2.3.1 Pengelompokan Rasio Keuangan
1. Likuiditas
Pengelompokan likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan melunasi kewajiban
jangka pendek.
Tabel 1.1 Pengelompokan Rasio Likuiditas
Kelompok dan Jenis
Maksud Analisa Formula Perhitungan
Rasio
Mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
1 Current Ratio 𝑥 100%
kewajibannya yang segera jatuh 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
tempo
Mengukur kemampuan perusahaan
Quick Ratio
memenuhi kewajiban yang segera 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 – 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
2 (Acid Test 𝑥 100%
jatuh tempo dari Quick Assets 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Ratio)
(melihat kualitas dari aktiva lancar)
Mengukur kemampuan perusahaan
𝐾𝑎𝑠 + 𝑆𝑢𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎
3 Cash Ratio memenuhi kewajiban yang segera 𝑥 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
jatuh tempo dengan kas yang dimiliki
Mengukur peranan sumber jangka
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Net Working panjang yang terikat pada aktiva 𝑥 100%
4 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Capital to Sales lancar sehubungan dengan
pelaksanaan penjualan
Current Assets Menunjukkan peranan modal kerja 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
5 𝑥 100%
to Sales dalam mencapai penjualan 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
2. Leverage/ Solvabilitas
Pengelompokkan Solvabilitas digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh modal pinjaman.
Tabel 1.2 Pengelompokan Rasio Solvabilitas
Kelompok Jenis
Maksud Analisa Formula Perhitungan
Ratio
Membandingkan total pinjaman
dengan aktiva, untuk mengetahui
Total Debt to 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
1 besarnya penggunaan hutang 𝑥 100%
Total Assets 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
dibandingkan seluruh modal
perusahaan
Membandingkan hutang jangka
panjang dengan modal sendiri,
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Long Term Debt unruk mengetahui besarnya 𝑥 100%
2 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
to Equity penggunaan hutang jangka
panjang dibandingkan modal
sendiri
Times Interest Mengukur pengaruh adanya 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
3 =. . . . . . . 𝐾𝑎𝑙𝑖
Earned modal luar bagi perusahaan 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
Mengukur kemampuan
Fixed Changed 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
4 perusahaan dalam menanggung
Coverage 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
beban tetap
3. Aktivitas Usaha
Pengelompokan Aktivitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk
menjaga stabilitas usahanya sehingga bisa bertahan hidup dan berkembang secara sendiri atau
mengukur tingkat efektivitas pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Tabel 1.3 Pengelompokan Rasio Aktivitas Usaha
Kelompok dan Jenis Ratio Maksud Analisa Formula Perhitungan
III. AKTIVITAS Mengukur efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam
perusahaan
3.1 Inventory Turnover atau Mengukur efektivitas 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Day’s Inventory penggunaan dana yang 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
Atau
tertanam dalam persediaan
Turnover
360
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟
3.3 Fixed Assets Turnover Mengukur efisiensi ……….Hari
penggunaan dana pada 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
aktiva tetap dalam rangka 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
mencapai penjualan
3.4 Total Assets Turnover Mengukur efisiensi 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
penggunaan dana pada total 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
4. Profitabilitas
Pengelompokan Profitabilitas bertujuan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan.
Tabel 1.4 Pengelompokan Rasio Profitabilitas
Kelompok dan Jenis Ratio Maksud Analisa Formula Perhitungan
IV. PROFITABILITAS Mengukur kemampuan dalam menghasilkan laba
5. Penilaian Pasar
Pengelompokan penilaian pasar bertujuan untuk menunjukkan pengakuan pasar terhadap
kondisi keuangan yang dicapai perusahaan.
V. Penilaian Pasar Mengukur pengakuan pasar terhadap kondisi perusahaan
5.1 Earning Per Share (EPS) Jumlah Laba per lembar 𝐸𝐴𝑇
saham 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
perlembar saham
5.3 Market to book value Pengakuan pasar 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
terhadap nilai buku 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
saham
5.4 Price to Cash Fow Ratio Pengakuan pasar 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
terhadap aliran kas 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛
perusahaan
5.5 Dividend Payout ratio Bagian laba perusahaan 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛
yang dibayarkan dalam 𝐸𝐴𝑇
bentuk dividen
PT. WISTAWAN
NERACA PER 31 DESEMBER 2011-2012
(Dalam RP. 000.000,00)
Kas 8.000 20.000
Piutang 30.000 30.000
Persediaan 68.000 50.000
Jumlah Aktiva Lancar 106.000 100.000
Aktiva Tetap (Net) 50.000 52.000
Aktiva lainnya 4.000 4.000
Jumlah Aktiva 160.000 156.000
Current Ratio tahun 2011 sebesar 265%, artinya setiap 100,00 kewajiban yang harus dibayar
dijamin dengan dana lancar sebesar Rp 265,-. Secara kuantitatif, maka likuiditas perusahaan bagus.
Demikian juga pada tahun 2012, walaupun mengalami penurunan sebesar 27% namun perusahaan
masih tergolong likuid. Quick Ratio pada tahun 2011 sebesar 95%, artinya setiap kewajiban yang
segera harus dibayar sebesar Rp 100,- dijamin dengan kas dan piutang sebesar Rp 95,00. Tahun 2012
mengalami kenaikan sebesar 24%.Jadi, tanpa menjual persediaan pun perusahaan dapat melunasi
kewajiban jangka pendeknya. Cash Ratio pada tahun 2011 sebesar 20% artinya setiap kewajiban
yang segera harus dibayar sebesar Rp 100,- dijamin dengan kas dan piutang sebesar Rp 20,-. Tahun
2012 mengalami kenaikan menjadi 48%.
2.3.2.2Analisis dan Interpretasi Rasio Aktivitas Usaha PT Wistawan
II. Rasio Aktivitas Usaha Tahun 2011 Tahun 2012
1. Inventory Turnover:
HPP 173.000 201.000
= 2,54 Kali = 4,02 Kali
Persediaan 68.0000 50.000
2. Average Collection Period:
Piutang 30.000 30.000
x360 hari= 49 Hari x 360 hari= 41 hari
Penjualan per hari 220.000 260.000
3. Total Asset turnover:
Penjualan 220.000 260.000
= 1,38 Kali = 1,67 Kali
Total Aktiva 160.000 156.000
Rasio inventory turnover tahun 2011 sebesar 2,54 kali. Asumsi perhitungan hari dalam 1
tahun = 360 hari, maka lamanya dana tertanam dalam persediaan adalah 143 hari. Tahun 2012
inventory turnover sebesar 4,02 kali atau dana tertanam dalam persediaan 90 hari. Tingkat
perputaran persediaan semakin tinggi, berarti semakin baik. Artinya dana tertanam dalam
persediaan semula 143 hari, sekarang menjadi 90 hari. Jadi perputarannya lebih cepat.
Rasio collection period 49 hari dalam tahun 2011 berarti lamanya dana tertanam dalam
piutang adalah 49 hari. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Artinya dana yang tertanam dalam
piutang lebih cepat kembali menjadi uang tunai. Rasio Total Asset Turnover pada tahun 2011
sebesar 1,38 kali yang berarti perusahaan ini mampu menghasilan penjualan sebesar 1,38 kali dari
aktiva totalnya dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 1,67 kali. Semakin tinggi nilai
rasio ini, maka akan semakin baik karena perusahaan mampu memaksimalkan aset yang dimiliki
untuk menghasilkan penjualan yang lebih tinggi. Namun, pada dasarnya nilai rasio Total Asset
Turnover yang baik tidak ada patokan bakunya. Untuk mengetahui tinggi rendahnya perputaran
aset, maka perusahaan harus membandingkannya dengan industri sejenis, sehingga bisa melihat
apakah perputaran aset perusahaan tergolong bagus atau jelek.
2.3.2.3Analisis dan Interpretasi Rasio Solvabilitas PT Wistawan
III. Rasio Solvabilitas Tahun 2011 Tahun 2012
1. Debt to Total Assets:
Jumlah Utang 70.000 72.000
x 100% = 44% x 100% = 46%
Total Aktiva 160.000 156.000
2. Debt to Equality:
Jumlah Utang 70.000 72.000
x 100% = 78% x 100% = 86%
Modal Sendiri 90.000 84.000
3. Time Interest Earned:
Laba Operasi 8.500 20.500
= 2,62 Kali = 6,33 Kali
Bunga 3.240 3.240
Debt to total asset pada tahun 2011 sebesar 44%, artinya bahwa 44% dari harta yang
dimiliki perusahaan berasal dari pinjaman. Tahun 2012, persentase jumlah utang terhadap jumlah
harta naik 2% yaitu menjadi 46%. Dengan melihat rasio tersebut, perusahaan masih tergolong
solvable. Demikian juga jika dilihat rasio debt to equity sebesar 78% pada tahun 2011. Ini artinya
bahwa jumlah utang masih lebih kecil dari modal sendiri. Jadi, jika modal sendiri Rp 100, maka
jumlah utang Rp 78. Tahun 2012, debt to equity naik menjadi 86%, jadi jumlah utangnya 86% dari
jumlah modalnya sendiri.
Time Interest Earned pada tahun 2011 sebesar 2,62 kali, artinya laba operasi perusahaan
dapat menutup beban bunga. Jadi laba operasi 2,62 kali lebih besar dari biaya bunga. Pada tahun
2012, rasio ini naik menjadi 6,64 kali. Hal ini berarti perusahaan lebih mampu membayar beban
bunga bank.
2.3.2.4Analisis dan Interpretasi Rasio Profitabilitas/ Rentabilitas PT Wistawan
IV. Rentabilitas Tahun 2011 Tahun 2012
1. Profit Margin = Laba bersih 2.630 8.630
Penjualan x 100% = 1,2% x 100% = 3,3%
220.000 260.000
Rasio Profit Margin sebesar 1,2% pada tahun 2011, ini artinya bahwa setiap ada transaksi
penjualan sebesar Rp 100, sudah tersedia laba bersih sebesar Rp 1,2. Semakin tinggi
persentasenya, maka semakin baik. Rasio Return on Investment (ROI) pada tahun 2011 sebesar
1,6% artinya bahwa setiap investasi sebesar Rp 100 menghasilkan laba bersih sebesar Rp 1,6. Pada
tahun 2012, rasio ini mengalami peningkatan menjadi 5,9%. Semakin tinggi, berarti pengusaha
menghasilkan laba semakin besar.
Rasio Return on Equity (ROE) pada tahun 2011 sebesar 2,9% artinya bahwa setiap modal
sendiri Rp 100 yang tertanam dalam perusahaan telah menghasilkan laba bersih sebesar Rp 2,9.
Pada tahun 2012, rasio ini mengalami peningkatan menjadi Rp 10,9. Semakin tinggi berarti
perusahaan dalam menghasilkan laba akan semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Rinaldi, Ferry. 2015. Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan.
https://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio
keuangan.html#:~:text=Analisis%20Rasio%20Keuangan%20atau%20Financial,Arus%20Kas%2
0dalam%20periode%20tertentu. Diakses pada 30 September 2020
Utami, Novia Widya. 2020. Pengertian Fungsi Analisis dan Jenis Rasio Keuangan
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-fungsi-analisis-dan-jenis-rasio-keuangan/ Diakses pada
30 September 2020
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2014. Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press