Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BANK SYARIAH

Di Susun Oleh:

ANDINI

(200107014)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

AMBON

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan adalah alat penting yang digunakan untuk mengukur


kinerja keuangan suatu lembaga, termasuk bank syariah. Bank syariah adalah
lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, yang
melarang riba (bunga) dan mempromosikan berbagai prinsip ekonomi Islam. Laporan
keuangan bank syariah memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan dan hasil
operasi bank, serta tingkat kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.

Laporan keuangan bank syariah mencakup tiga laporan utama: laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas. Laporan posisi keuangan
menunjukkan posisi keuangan bank pada akhir periode tertentu, termasuk aset,
kewajiban, dan ekuitas. Laporan laba rugi memberikan informasi tentang pendapatan,
biaya, dan laba bersih yang dihasilkan oleh bank selama periode tertentu. Sedangkan
laporan perubahan ekuitas mencerminkan perubahan dalam ekuitas pemegang saham
bank, termasuk investasi dan distribusi dividen.

Pentingnya laporan keuangan bank syariah terletak pada transparansi dan


akuntabilitas. Laporan keuangan yang tepat dan komprehensif memberikan informasi
yang diperlukan bagi para pemegang saham, nasabah, otoritas pengawas, dan pihak
lain yang berkepentingan dalam bank syariah. Laporan keuangan yang akurat dan
terverifikasi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah, yang
merupakan elemen penting dalam mempertahankan integritas dan keberlanjutan
lembaga keuangan.

Selain itu, laporan keuangan bank syariah juga mencerminkan tingkat


kepatuhan bank terhadap prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, bank syariah harus
memastikan bahwa operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang
melarang riba dan melibatkan berbagai instrumen keuangan syariah seperti
mudarabah, musharakah, dan murabahah. Laporan keuangan bank syariah harus
mencantumkan informasi yang jelas mengenai aspek-aspek syariah, termasuk
penggunaan dana, pembiayaan, dan investasi yang dilakukan oleh bank.

Laporan keuangan bank syariah juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi
dan pengambilan keputusan. Dengan menganalisis laporan keuangan, manajemen
bank syariah dapat mengidentifikasi tren, mengukur kinerja, dan merencanakan
strategi ke depan. Selain itu, pihak eksternal seperti calon investor atau pemangku
kepentingan lainnya dapat menggunakan laporan keuangan ini sebagai referensi
dalam mengevaluasi kelayakan investasi atau kerja sama dengan bank syariah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan
Sumber Penggunaan Dana dalam pembiayaan bank syariah?
2. Bagaimana laporan keuangan pembiayaan bank syariah?

C. Tujuan

Untuk mengetahui apa dan bagamana laporan keuangan pembiayaan bank


syariah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Neraca, Laporan Laba Rugi, Dan Sumber Penggunan Dana dalam
bank syariah

1. Neraca

Neraca atau laporan posisi keuangan (balance sheet atau statement offinancial
position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada
akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas
yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut,
Aset = Liabilitas + Ekuitas

Neraca keuangan (balance sheet) adalah bagian dalam laporan finansial


dalam akuntansi yang mencatat informasi terkait aset, kewajiban pembayaran pada
pihak terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu.

Dari laporan ini, Anda dapat mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal pada
bisnis Anda kedepannya.

Semua jenis perusahan maupun bisnis perlu memiliki atau membuat laporan neraca
untuk dapat membantu pengelolaan keuangan dalam perusahaan tersebut.

Baik perusahaan Anda bergerak di bidang perusahaan jasa, perusahaan


manufaktur atau lainnya, memiliki neraca tentu akan mempermudah proses
pengelolaan keuangan pada perusahaan tersebut.

Umumnya bentuk laporan keuangan neraca dalam akuntansi ini terbagi menjadi dua,
yaitu skontro ( horizontal ) dan stafel ( vertikal ).
Nilai modal pada balance sheet merupakan nilai yang tercatat dalam laporan
perubahan modal.

Keseimbangan yang didapat pada laporan ini dikarenakan terdiri dari pendapatan
dan biaya yang tercatat di laporan laba rugi.

Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan
entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam
suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).Menurut Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) komponen atau susunan neraca dapat digolongkan sebagai
berikut :
1. Aktiva : Aktiva lancar, Investasi (Penyertaan), Aktiva Tetap, Aktiva Tidak
berwujud, Aktiva Lain-lain.
2. Kewajiban : Kewajiban Lancar (jangka Pendek), Kewajiban Jangka Panjang,
Kewajiban Lian-lain.
3. Modal : Modal Saham, Agio Saham, Laba Yang Ditahan

2. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi (income statement atau profit and loss statement) adalah
salah satu bagian dari laporan keuangan perusahaan yang berisikan pendapatan serta
beban perusahaan dan memberikan informasi tentang laba/rugi bersih yang
didapatkan perusahaan dalam periode akuntansi tertentu
Laporan ini terdiri atas pendapatan selama periode berjalan dan beban, baik beban
usaha maupun diluar usaha selama periode berjalan.

Laporan laba rugi membantu pemilik bisnis memutuskan apakah mereka dapat
menghasilkan keuntungan dengan meningkatkan pendapatan, dengan mengurangi
biaya, atau keduanya.
Karena itulah, laporan ini termasuk salah satu komponen yang harus dimasukan
dalam pembukuan bersama dengan neraca keuangan dan juga laporan arus kas.

Biasanya, income statement dibuat di akhir tahun atau di akhir periode perusahaan
pada saat perusahaan melakukan pembukuan perusahaan.

Laporan laba rugi yang dibuat oleh bagian akuntansi tentu memiliki tujuan, karena
hasil analisis laporan keuangan ini akan diberikan kepada pihak terkait yang
membutuhkan laporan perusahaan.

Selain itu dengan adanya laporan ini, Anda bisa mengetahui kinerja perusahaan
apakah sedang dalam kondisi untung atau rugi seperti yang dijelaskan pada video
webinar dari Mekari Jurnal dibawah ini:

Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh jika membuat laporan laba
rugi, yakni:

 Mengevaluasi kinerja perusahaan. Anda dapat melihat peningkatan pendapatan


atau kerugian yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan
untuk bisa berkembang dan tetap bisa menghadapi persaingan.
 Mengembangkan perusahaan. Anda sebagai pemilik perusahaan dapat menilai
pengeluaran-pengeluaran yang efektif dan tidak.
 Menilai risiko. Risiko dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting
adalah meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi tanpa dugaan sebelumnya.
 Tolok ukur perusahaan, memacu kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat
bersaing dengan pesaing di pasar.
 Menganalisis strategi perusahaan, apakah strategi yang dipilih dapat membuat
perusahaan menghasilkan pendapatan yang maksimal di setiap bulannya atau malah
sebaliknya strategi yang dipilih tidak cocok.
 Profil Perusahaan. Investor maupun pemegang saham tentu saja tidak mau memilih
perusahaan dengan profil yang buruk untuk menginvestasikan uangnya.

Komponen yang harus ada ketika menyusun laporan laba rugi perusahaan
dagang adalah:

1. Pendapatan (Revenue). Revenue adalah meningkatnya aktiva atau arus masuk


perusahaan yang berasal dari kegiatan operasional. Revenue dapat dihitung dengan
cara: Total Pendapatan Kotor – Potongan Harga atau Diskon, Retur, Tunjangan Lain.
2. Beban (Expenses). Expenses adalah penggunaan aktiva atau arus keluar atau
kemunculan liabilitias ( kewajiban ) dalam sebuah periode karena produksi barang
atau pengiriman.
3. Keuntungan (Profit). Profit adalah meningkatnya ekuitas akibat transaksi atau
investasi pemilik atau pendapatan.
4. Kerugian (Loss). Loss adalah menurunnya ekuitas akibat transaksi atau beban serta
pendistribusian kepada pemilik
5. Pendapatan komprehensif lain (Other Comprehensive Income – OCI), adalah
total penghasilan dikurangi beban.
6. Harga pokok penjualan ( HPP ), diakui sebagai biaya yang timbul akibat
memproduksi suatu barang dan dijual dalam kegiatan bisnis meliputi, biaya bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.

Untuk format penulisan hampir sama dengan penyusunan laporan lainnya yaitu
pada header dituliskan identitas perusahaan, jenis laporan keuangan yang disajikan,
dan periode tahun laporan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, komponen utama yang dimuat


dalam laporan laba rugi adalah total pendapatan, total beban, dan laba atau rugi
Komponen total pendapatan dan total beban diperoleh dari kolom laba/rugi
pada neraca saldo (kertas kerja).
Komponen laba atau rugi merupakan selisih dari total pendapatan dan total beban.
Apabila pendapatan lebih besar dari beban, maka diakui sebagai laba. Dan jika
sebaliknya yaitu apabila pendapatan lebih kecil daripada total beban maka diakui
sebagai rugi.

3. Sumber Penggunaan Dana

Sumbe rpendanaan bank syariah bersumber dari:

1). Dana sendiri

Dana sendiri disebut juga dengan dana pihak Iyaitu merupakan dana
yang dihimpun dari pihak para pemegang saham bank atau pemilik bank. Dana
Pihak I diantaranya modal disetor, cadangan dan sisa laba.

2). Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana pihak ketiga mempunyai peranan penting dalam tersedianya dana


bank. Keberhasilan bank dalam operasionalnya juga sangat ditentukan oleh
keberadaan DPK.Dana ini dihimpun dari masyarakat berupatabungan, deposito dan
giro.

3). Dana pinjaman

Dana pinjaman juga untuk bank yang sulit mencari sumber dana sendiri
atau dana pihak ketiga. Dalam memperoleh sumber-sumber ini relatif
membutuhkanwaktu dan bersifatsementara. Dana dari sumberini akan digunakan
untuk mendanai atau membayar transaksi tertentu.Dana pinjaman ini bisa berasal
dari pinjaman dari bank laindidalam negeri, pinjaman dari bank laindi luar
negeri, pinjaman dari lembaga keuangan bukan bankdan dari obligasi.
Dalam menjalan perannya perbankan syariah menyajikan Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana Kebajikan sebagai komponen utama laporan keuangan, yang
menunjukkan:

 sumber dana
 penggunaan dana kebajikan untuk kenaikan atau penurunan sumber dana
kebajikan
 saldo awal dana penggunaan dana kebajikan
 saldo akhir dana penggunaan dana kebajikan.

Hal ini dilakukan upaya menjalankan peran bank sebagai pemegang amanah
dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah. Mari kita telusuri lebih jauh
mengenai sumber dana kebajikan. Berikut penjelasan mengenai sumber dana
kebajikan, yaitu:

a) Infak dan sedekah, yaitu dana yang diterima dari pihak luar atau rekening nasabah
atas permintaan nasabah.

b) Sumbangan, ialah dana yang diterima dari nasabah atas permintaan nasabah dan

tanpa paksaan diperuntukan guna kepentingan sosial.

c) Denda adalah berasal dari kompensasi yang wajib dilakukan oleh nasabah karena
melanggar aturan, terlambat atau tidak melunasi pinjaman yang mana pembayaran
angsuran tersebut dilakukan dengan cara pendebetan ke rekening nasabah atau
dibayarkan secara tunai (cash) atau melakukan pemindahbukuan (overbooking) atau
transfer maupun dengan cara lain yang disetujui pihak bank yang bersangkutan.

d) Pendapatan non halal merupakan dana yang bersumber dari penerimaan jasa giro
dari bank konvensional atau penerimaan lainnya yang tidak dapat dihindari dalam
kegiatan operasional bank.
Menarikannya bahwa terdapat salah sumber yaitu pendapatan non halal yang
berasal dari penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai
pendapatan Bank akan tetapi digunakan untuk dana kebajikan. Penerimaan jasa giro
dari bank non-syariah tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank.

penyaluran dana kebajikan dapat meliputi: pembangunan/ renovasi sarana dan


prasaran umum meliputi sekolah-sekolah, bantuan korban bencana alam, bantuan
kesehatan, pembagian buku-buku dan komputer untuk sekolah-sekolah dan lain-lain.
Penyaluran dana kebajikan pada umumnya bank tidak secara langsung menyalurkan
dana tersebut melainkan disalurkan kepada lembaga khusus yang dibentuk oleh bank
itu sendiri.

Misalnya seperti BSM yang memiliki lembaga LAZNAS BSM sebagai


penyalur dana kebajikannya dan juga Bank Muamalat dana kebajikan mereka
disalurkan dan dikelola oleh Yayasan Baitul Maal Muamalat.

B. Laporan Keuangan Pembiayaan Bank Syariah

Laporan Pembiayaan Bank Syariah


Laporan Kualitas Aset Produktif dan Informasi Lainnya
31 Maret 2020

PT BANK MUAMALAT INDONESIA


Bank

Pos-pos Maret 2020

L DPK KL D M Jumlah

I. PIHAK TERKAIT

1. Pembiayaan berbasis 4,140 0 0 0 0 4,140


piutang dan sewa
a. 1. Nasabah UMKM 0 0 0 0 0 0
i. Rupiah 0 0 0 0 0 0
ii. Valuta asing 0 0 0 0 0 0
a. 2. Bukan nasabah 4,140 0 0 0 0 4,140
UMKM
i. Rupiah 4,140 0 0 0 0 4,140
ii. Valuta asing 0 0 0 0 0 0
b. Pembiayaan yang 0 0 0 0 0 0
direstrukturisasi
i. Rupiah 0 0 0 0 0 0
ii. Valuta asing 0 0 0 0 0 0
c. Pembiayaan properti 1,812 0 0 0 0 1,812
2. Pembiayaan bagi hasil 1,299 0 0 0 0 1,299
a. 1. Nasabah UMKM 0 0 0 0 0 0
i. Rupiah 0 0 0 0 0 0
ii. Valuta asing 0 0 0 0 0 0
a. 2. Bukan nasabah 1,299 0 0 0 0 1,299
UMKM
i. Rupiah 1,299 0 0 0 0 1,299
ii. Valuta asing 0 0 0 0 0 0
b. Pembiayaan yang 0 0 0 0 0 0
direstrukturisasi
c. Pembiayaan properti 1,299 0 0 0 0 1,299
II. PIHAK TIDAK TERKAIT

1. Pembiayaan berbasis 10,751,550 3,326,588 75,874 267,305 703,053 15,124,370


piutang dan sewa
a. 1. Nasabah UMKM 2,792,168 703,967 34,677 8,835 81,238 3,620,885
i. Rupiah 2,765,954 703,967 34,677 8,835 81,238 3,594,671
ii. Valuta asing 26,214 0 0 0 0 26,214
a. 2. Bukan nasabah 7,959,382 2,622,621 41,197 258,470 621,815 11,503,485
UMKM
i. Rupiah 6,587,959 2,344,718 41,197 258,470 620,923 9,853,267
ii. Valuta asing 1,371,423 277,903 0 0 892 1,650,218
b. Pembiayaan yang 2,434,839 1,697,417 42,393 76,851 335,146 4,586,646
direstrukturisasi
i. Rupiah 2,096,697 1,419,514 42,393 76,851 335,146 3,970,601
ii. Valuta asing 338,142 277,903 0 0 0 616,045
c. Pembiayaan properti 3,860,672 951,281 30,757 17,680 114,680 4,975,070
2. Pembiayaan berbasis bagi 9,053,758 5,101,090 22,316 95,374 523,375 14,795,913
hasil
a. 1. Nasabah UMKM 1,433,065 968,882 6,867 38,499 197,576 2,644,889
i. Rupiah 1,433,065 943,298 6,867 38,499 197,576 2,619,305
ii. Valuta asing 0 25,584 0 0 0 25,584
a. 2. Bukan nasabah 7,620,693 4,132,208 15,449 56,875 325,799 12,151,024
UMKM
i. Rupiah 6,401,491 3,997,850 15,449 56,875 325,799 10,797,464
ii. Valuta asing 1,219,202 134,358 0 0 0 1,353,560
b. Pembiayaan yang 4,094,084 4,016,605 12,883 75,436 340,606 8,539,614
direstrukturisasi
i. Rupiah 3,040,268 3,856,664 12,883 75,436 340,606 7,325,857
ii. Valuta asing 1,053,816 159,941 0 0 0 1,213,757
c. Pembiayaan properti 2,987,246 1,348,594 15,434 27,570 144,922 4,523,766
III. INFORMASI LAIN

1. Persentase pembiayaan 20.95


kepada UMKM terhadap total
pembiayaan
2. Persentase pembiayaan 1.24
kepada Usaha Mikro Kecil (UMK)
terhadap total pembiayaan
3. Persentase jumlah nasabah 7.16
UMKM terhadap total nasabah
4. Persentase jumlah nasabah 4.48
Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap
total nasabah
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi (income statement atau profit and loss
statement) adalah salah satu bagian dari laporan keuangan perusahaan yang berisikan
pendapatan serta beban perusahaan dan memberikan informasi tentang laba/rugi
bersih yang didapatkan perusahaan dalam periode akuntansi tertentu Laporan ini
terdiri atas pendapatan selama periode berjalan dan beban, baik beban usaha maupun
diluar usaha selama periode berjalan.

Dalam menjalan perannya perbankan syariah menyajikan Laporan Sumber dan


Penggunaan Dana Kebajikan sebagai komponen utama laporan keuangan, yang
menunjukkan:

• sumber dana

• penggunaan dana kebajikan untuk kenaikan atau penurunan sumber dana


kebajikan

• saldo awal dana penggunaan dana kebajikan

•saldo akhir dana penggunaan dana kebajikan.

c) Denda adalah berasal dari kompensasi yang wajib dilakukan oleh nasabah karena
melanggar aturan, terlambat atau tidak melunasi pinjaman yang mana pembayaran
angsuran tersebut dilakukan dengan cara pendebetan ke rekening nasabah atau
dibayarkan secara tunai (cash) atau melakukan pemindahbukuan (overbooking) atau
transfer maupun dengan cara lain yang disetujui pihak bank yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA

Neraca/Keuangan:Pengertian,Bentuk,Jenis,contohLaporan(jurnal.id)

www.jurnal.id/id/blog/cara-membuat-laporan-laba-rugi-perusahaan/

Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan Perbankan Syariah | Jago Akuntansi

Mulyani, S., & Jamilah, S. (2022). Implementasi Manajemen Dana Pada Bank
Syariah. An-Nisbah: Jurnal Perbankan Syariah, 3(1), 41-51.
OJK(Otoritas Jasa Keuangan)

Anda mungkin juga menyukai