Disusun oleh
Nama Mahasiswa: Halimatus Sa’diyah
NIM: F.22.01.022
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SURABAYA
BAB 1
• Adapun elemen pada laporan laba rugi komprehensif yaitu diantara lain ialah :
A. Penghasilan B. Beban
Total laba rugi komprehensif dibagi menjadi 2 komponen yaitu :
A. Komponen “laba rugi” : Total pendapatan dikurangi beban, yang tidak
termasuk dalam komponen pendapatan komprehensif lain.
B. . Komponen “pendapatan komprehensif lain” : Pendapatan komprehensif
lain berisi pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi.
• Dalam bagian catatan laporan keuangan atau laba rugi, perusahaan harus
menyajikan atau mengungkapkan perincian atau analisis terhadap nilai tunggal
tersebut di atas ke dalam 2 hal di bawah ini, yaitu
1. Pendapatan, beban, dan laba rugi sebelum pajak dari operasi dihentikan dan
beban pajak terkait.
2. Keuntungan atau kerugian yang diakui dari pelepasan operasi dihentikan atau
penyesuaian karena pengukuran ke nilai wajar neto sebelum pelepasan dan
beban pajak terkait.
BAB III
LAPORAN ARUS KAS
• Cash basis yaitu arus kas keuangan keluarga, sedangkan di dalam keuangan
bisnis terdapat cash basis dan accrual basis.
• Kas terdiri dari saldo kas, rekening giro, aset setara kas, dan investasi.
• Definisi arus kas ialah Menurut Syakur (2015:42) arus kas terdiri atas arus
masuk dan arus keluar kas yang dipengaruhi oleh tiga aktivitas
• Klasifikasi arus kas :
- Aktivas operasi - Aktivasi pendanaan
- Aktivasi investasi
• Pelaporan Arus Kas dari aktivas Operasi ada 2 tahap yaitu metode langsung dan
tidak langsung
• Pelaporan Arus Kas dari aktivitas Investasi yaitu dengan melaporkan secara
terpisah antara penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto berkaitan
dengan kegiatan investasi perusahaan.
• Laporan arus kas yang isinya terdiri dari menghitung kenaikan atau penurunan
kas, membuat perhitungan laporan kas bersih pada aktivitas operasional,
investasi, dan pendanaan, menjumlahkan kas bersih secara keseluruhan dari
tiga aktivitas.
BAB IV
INSTRUMEN KEUANGAN
• Aset keuangan yang atas terdiri dari kas, instrument, hak kontraktual dan
kontrak yang kemungkinan diselesaikan menggunakan instrumen ekuitas
yang diterbitkan oleh entitas.
• Klasifikasi aset keuangan yang dibagi menjadi empat yaitu terdiri dari :
- Aset keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi (fair value to
profit and loss – FVPL)
- Investasi dipegang hingga jatuh tempo (held to maturities – HTM)
- Pinjaman yang diberikan atau piutang (loans or receivable – LR)
- Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (availble for sale– AFS)
• Aset Keuangan Diukur Dengan Nilai Wajar Melalui Laba Rugi yaitu dengan
maksud tujuan dijual atau dibeli kembali di waktu dekat.
• Investasi Dipegang Hingga Jatuh Tempo yang artinya ialah aset keungan
nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan serta entitas memiliki intensi yang positif dan
kemampuan untuk mempunyai aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
• Pinjaman Yang Diberikan Atau Piutang yang dimaksud dalam artian ini ialah
aset keuangan moderivatif dengan pembayaran yang telah ditentukan dan tidak
memiliki kuotasi pasar aktif, kecuali yang termasuk dalam tiga kategori aset
keuangan yang lain.
• Aset Keuangan Yang Tersedia Untuk Dijual yang artinya aset keuangan
nonderivatif yang ditetapkan tersedia untuk dijual atau tidak digolongkan
sebagai FVPL, HTM, dan LR.
• Reklasifikasi Aset Keuangan yang artinya ialah Biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk perolehan investasi AFS di kapitalisasi
menambah nilai AFS
• Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai jika
nilai tercatat atau biaya perolehan diamortisasi lebih tinggi dari pada nilai yang
bisa diperoleh Kembali, Pada saat kontrak berakhir, aset keuangan tidak lagi
diakui dalam laporan posisi keuangan. Standar menjelaskan bahwa entitas
memberhentikan pengakuan aset keuangan
BAB V
• Kas merupakan bagian dari aset keuangan, karena kas merupakan alat tukar dan
seluruh transaksi dalam laporan keuangan diakui dan diukur berdasarkan kas.
Kas merupakan aset yang digunakan dalam jangka pendek sehigga nilai
nominal kas dan setara kas sering juga merupakan nilai wajarnya dan tidak
mengalami penurunan nilai yang terdiri dari saldo kas tunai yang berada di
entitas (kas kecil/ petty cash) dan rekening giro (kas yang terdapat di bank) yang
bisa diambil kapan saja.
• Ada dua metode yang digunakan pada pencatatan akuntansi kas kecil yakni:
metode dana tetap (imprest) dan metode dana tidak tetap (fluctuating).
• Rekonsiliasi dilakukan jika antara saldo akhir buku bank entitas dengan saldo
akhir rekening koran terdapat tidak balance yaitu dengan cara dibawah ini :
- Deposit In transit
- Outstanding Cek
- Bank Charges
- Bank Credit
- Error by Bank/Book
BAB VI
PIUTANG USAHA
• Piutang usaha merupakan tagihan atas sejumlah uang akibat dari transaksi
penjualan barang atau jasa secara kredit dan mempunyai batas waktu pelunasan
dan tergolong dalam aset lancar. Piutang digolongkan menjadi 3, yaitu: piutang
usaha, piutang wesel, dan piutang karyawan (Bahri et al., 2021).
• Piutang dagang atau piutang usaha harus dicatat dan dilaporkan ke dalam
neraca sebesar nilai kas bersih (neto) yang dapat direalisasikan yaitu jumlah
piutang setelah dikurangi dengan cadangan kerugian piutang tak tertagih.
• Ada 2 unsur utama yang bisa digunakan dalam membuat cadangan kerugian
piutang tak tertagih maupun piutang tidak tertagih yaitu dengan jumlah
penjumlahan & saldo piutang
• Piutang usaha yang dimiliki, dapat dijadikan sebagai sumber dana. Menurut
(Bahri et al., 2021) cara yang dilakukan yakni:
1. Menjaminkan Piutang
Perusahaan dapat mendapatkan tambahan dana dengan menjaminkan
piutang untuk memperoleh pinjaman jangka pendek.
2. Menjual Piutang atau Anjak Piutang
Perusahaan dapat menjual piutang kepada pihak lain biasanya kepada
perusahaan anjak piutang. Penjualan dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
anjak piutang tanpa jaminan (resource) dan anjak piutang dengan resource.
BAB VII
PIUTANG WESEL
• Piutang wesel merupakan surat perjanjian kredit antara pihak kreditur (pemberi
pinjaman) dengan pihak debitur (peminjam) yang menentukan peminjam
membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu.
• Piutang wesel digolongkan sebagai aset lancar atau tidak lancar tergantung pada
perkiraan tanggal pengumpulan atau jatuh tempo.
• Berbagai hal yang harus dilihat dalam akuntansi piutang wesel yaitu:
- Penentuan tanggal jatuh tempo piutang wesel
- Penghitungan bunga piutang wesel
- Pengakuan dan penilaian piutang wesel
- Disposisi atau Pelepasan Piutang Wesel
• Piutang Wesel dapat dipegang oleh pihak kreditur hingga tanggal jatuh tempo,
yang mana nilai nominalnya ditambah dengan bunga pada saat jatuh tempo
• Pihak debitur bisa saja gagal membayar sehingga pihak kreditur harus
melakukan penyesuaian atas akun yang terkait
• Kreditur dapat juga mempercepat pemerolehan kas dari piutang wesel dengan
cara menjualnya