Setelah Anda mempelajari materi inisiasi 1 sampai dengan materi inisiasi 8, silakan membuat resume
materi dari pertemuan 1 s.d pertemuan 8 tersebut. Segera post resume materinya di forum diskusi 8.
NERACA
Neraca adalah laporan posisi keungan perusahaan. Neraca memuat tiga komponen dari stuktur
keuangan perusahaan yaitu :
1. Aktiva (assets)
aktiva lancar (kas, efek, wesel tagih, piutang dan persediaan) aktiva tetap (tanah, gedung dan alat
transportasi) dan aktiva tak berwujud (goodwill, patent dan trade mark).
2. Kewajiban (Liabilities)
utang lancar (utang dagang, utang bank, sewa diterima dimuka) dan utang jangka panjang (hipotik dan
obligasi)
3. Ekuitas pemegang saham
Mencerminkan pendanaan yang datang dari pemilik perusahaan dan jumlah laba yang tidak dibagikan
(tidak diambil) kepada para pemilik.
Manfaat Neraca
Menyediakan basis data finansial untuk menghitung tingkat pengembalian perusahaan (return
on assets dan return on equity).
Dapat digunakan untuk mengevalusi struktur permodalan yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu
menilai likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Keterbatasan Neraca
Tidak menyajikan aktiva dan kewajiban pada nilai pasar saat ini.
Estimasi dan Pertimbangan
Tidak bisa menampilkan semua sumber daya dimilki oleh perusahaan
ANALISIS AKUNTANSI
Analisis akuntansi adalah proses mengevaluasi komponen laporan keuangan, apakah pelaporan
keuangan yang dilakukan oleh perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya atau
tidak. Proses ini dilakukan dengan cara :
Mempelajari transaksi yang terjadi
Kebijakan akuntansi yang digunakan
Melakukan penyesuaian laporan keuangan
MANAJEMEN LABA
Makna Manajemen Laba
Menurut Shipper (1989) dalam Wild et al (2003) manajemen laba adalah intervensi yang dilakukan oleh
manajemen dalam proses penentuan laba untuk mencapai tujuan tertentu yang biasanya bersifat
menguntungkan diri sendiri.
Menurut Scott (2000) manajemen laba diartikan sebagai pilihan manajemen atas kebijakan akuntansi
yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tertentu
Motivasi yang Mendasari Manajemen Laba
Keinginan untuk mendapatkan insentif kompensasi.
Pembatasan yang ditetapkan oleh perjanjian utang
Mempertahankan kinerja perusahaan di pasar modal.
Menurunkan jumlah pajak yang harus dibayar.
Motivasi politik.
MANAJEMEN LABA
Income Shifting. Dilakukan dengan cara memindahkan laba dari satu periode ke periode yang lain.
Contoh Income Shifting :
Channel Loading. Mempercepat pengakuan pendapatan dengan meminta pembeli untuk
membeli kelebihan produk di akhir tahun.
Menangguhkan pengakuan beban dengan cara mengapitalisasi beban dan mengamortisasinya
untuk beberapa periode.
Memindahkan beban untuk diakui pada periode berikutnya.
Modal Saham
Modal Saham adalah total pendanaan yang dating dari pemegang saham. Modal saham terdiri dari dua
bagian yaitu modal saham yang besarannya senilai dengan nilai nominalya (preferred stock & common
stock), dan tambahan nilai di atas nilai nominal saham yang biasa disebut sebagai agio saham (additional
paid in capital)
Analisis yang harus dilakukan lebih diutamakan kepada komposisi komponen modal saham dan restriksi
yang terkait.
Laba Ditahan
Modal yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan itu sendiri. Laba ditahan ini terutama diperoleh dari
akumulasi nilai laba bersih yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.
Klasifikasi Laba
Laba Operasi dan Non-Operasi
Laba Operasi, laba yang diperoleh dari pendapatan – beban yang timbul dari kegiatan operasi
perusahaan. Laba non operasi, laba yang diperoleh dari pendapatan – beban yang diperoleh
bukan dari kegiatan operasi utama perusahaan tetapi diperoleh dari kegiatan investasi.
Recurring & Non –Recurring Income
Recurring Income, disebut juga sebagai laba permanen. Laba permanen adalah komponen laba
yang diharapkan akan terus terjadi dalam jangka panjang. Non –Recurring Income adalah
komponen laba yang tidak diharapkan akan terus terjadi dalam jangka panjang.
Analisis DuPont
Metode DuPont merupakan alat analisis yang dilakukan dengan cara menggabungkan sekaligus analisis
atas tiga kegiatan utama perusaan (Pendanaan, investasi, dan operasi).
Relevansi Informasi Arus Kas dan Perbedaannya dengan Informasi yang Berbasis Akrual
Relevansi Kas
Kas adalah aktiva yang paling likuid yang dimiliki perusahaan. Kas memberikan kesempatan kepada
perusahaan untuk bisa memiliki tingkat likuiditas dan fleksibilitas yang baik. Siklus operasi perusahaan :
Kas
Persediaan
Piutang
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan tiga kegiatan utama yang
dilakukan oleh perusahaan;
Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan beban.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan dalam memperoleh dan menjual non-kas
yang bersifat jangka panjang.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan berupa penerimaan dari penjualan saham,
utang obligasi, penarikan, dan dana yang digunakan untuk mendukung kegiatan investasi dan
operasi perusahaan.
Penyusunan Laporan Arus Kas
Metode Tidak langsung
Informasi arus kas diperoleh dengan cara menyesuaikan besaran laba bersih (laporan laba rugi)
dari unsur unsur yang bersifat akrualdan pendapatan-beban yang tidak berupa kas
Kelebihan metode ini adalah adanya informasi mengenai pengungkapan perbedaan kegiatan
operasi menurut basis akrual dan menurut basis kas.
Metode Langsung
Disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran dari kegiatan operasi perusahaan.
Selisih dari penerimaan dan pengeluaran tersebut mencerminkan arus kas bersih yang
dihasilkan oleh perusahaan.
Tahap Kedua, membuat peramalan untuk kinerja investasi dan kinerja pendanaan yang dibuat dalam
neraca proyeksian. Langkah-langkah untuk membuat neraca (proyeksi) :
Piutang usaha dengan mengguanakan rasio perputaran persediaan piutang usaha.
Persediaan dengan menggunakan rasio perputaran persediaan .
Aset tetap (real) dengan menggunakan rasio perputaran aset tetap.
Menetapkan nilai aset lainnya adalah sama dengan tahun terakhir .
Menetapkan utang usaha dengan menggunakan rasio perputaran utang.
Menetapkan pinjaman jangka panjang yang segera jatuh tempo yang akan masuk sebagai utang
lancar.
Menetapkan pinjaman jangka panjang.
Menetapkan modal saham dan agio saham yang tidak berubah.
Menetapkan nilai laba ditahan.
Menetapkan saldo kas.
Tahap Ketiga, membuat peramalan untuk kinerja operasi, investasi, dan pendanaan yang dibuat dalam
laporan arus kas proyeksian.
Laporan arus kas disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari laporan laba rugi proyeksian dan
neraca proyeksian yang dihasilkan dari tahap pertama dan tahap kedua proses peramalan.
Penilaian
Beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk penilaian. Pendekatan tersebut antara lain :
Discounted dividends. Pendekatan ini menyatakan bahwa nilai perusahaan present value dari
julmlah dividen.
Discounted abnormal earnings (residual income). Pendekatan ini menyatakan bahwa nilai
perusahaan adalah present value dari abnormal earning masa yang akan datang ditambah
dengan nilai buku perusahaan.
Discunted Cash Flow. Pendekatan ini menayatakan bahwa nilai perusahaan adalah present
value dari arus kas.
Valuation based on price multiples. Nilai sebuah perusahaan ditentukan dengan nilai
perusahaan lain yang sudah ada.
H. ANALISIS KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT DAN METODE ALTMAN Z-SCORE DAN ANALISIS
ALTERNATIF: ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) & BALANCE SCORE CARD (BSC)
Analisis Kredit
Analisis Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk mengorversi aset yang dimilikinya menjadi kas atau
kemampuan perusahaan untuk bisa mendapatkan kas yang diperlukan untuk melunasi utang yang akan
jatuh tempo dengan segera (utang lancar).
Additional Measures
Evaluasi atas Komposisi Aset
Acid ratio (Quick Ratio)
Analisis Kredit
Analisis Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajiban finansialnya sekiranya perusahaan mengalami kebangkrutan atau terjadi likuidasi
Dilakukan untuk menganalisisis komposisi sumber pendanaan.
Evaluasi atas komposisi aset yang dimiliki perusahaan.
Seberapa besar jumlah kinerja operasi perusahaan yang diukur dengan laba bersih bisa meng-
cover jumlah beban bunga yang harus dibayar perusahaan.
Altman Z Score
Altman (1968) membangun model dengan menggunakan multiple discriminant analysis (MDA). MDA
adalah teknik statisitik yang digunakan untuk mengklasifikasi observasi perusahaan ke dalam kelompok
variabel independen tertentu sesuai dengan karakteristiknya.
Model ini dikembangkan dengan tujuan untuk memprediksi kesulitan keuangan yang dihadapi
perusahaan.
Sumber Referensi: