Anda di halaman 1dari 11

Terima kasih Bapak Dosen yang saya hormati atas pertanyaannya.

Saya Amar Ma’ruf NIM 043170973

Setelah Anda mempelajari materi inisiasi 1 sampai dengan materi inisiasi 8, silakan membuat resume
materi dari pertemuan 1 s.d pertemuan 8 tersebut. Segera post resume materinya di forum diskusi 8.

A. RUANG LINGKUP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan meliputi :
1. Untuk melaporkan kegiatan investasi dan pendanaan
 Neraca (Balance Sheet)
 Laporan Perubahan Modal (Statement of Owners Equity)
2. Untuk melaporkan kegiatan operasional
 Laporan laba rugi (Loss and Income Statement)
 Laporan Arus kas

NERACA
Neraca adalah laporan posisi keungan perusahaan. Neraca memuat tiga komponen dari stuktur
keuangan perusahaan yaitu :
1. Aktiva (assets)
aktiva lancar (kas, efek, wesel tagih, piutang dan persediaan) aktiva tetap (tanah, gedung dan alat
transportasi) dan aktiva tak berwujud (goodwill, patent dan trade mark).
2. Kewajiban (Liabilities)
utang lancar (utang dagang, utang bank, sewa diterima dimuka) dan utang jangka panjang (hipotik dan
obligasi)
3. Ekuitas pemegang saham
Mencerminkan pendanaan yang datang dari pemilik perusahaan dan jumlah laba yang tidak dibagikan
(tidak diambil) kepada para pemilik.

Manfaat Neraca
 Menyediakan basis data finansial untuk menghitung tingkat pengembalian perusahaan (return
on assets dan return on equity).
 Dapat digunakan untuk mengevalusi struktur permodalan yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu
menilai likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

Keterbatasan Neraca
 Tidak menyajikan aktiva dan kewajiban pada nilai pasar saat ini.
 Estimasi dan Pertimbangan
 Tidak bisa menampilkan semua sumber daya dimilki oleh perusahaan

LAPORAN PERUBAHAN MODAL


Laporan ini menunjukkan perubahan suatu modal perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini
bermanfaat untuk mengidentifikasi penyebab perubahan ekuitas pemilik perusahaan atau nilai aktiva
yang menjadi haknya.

Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian yang
dialami oleh perusahaan untuk periode tertentu.
Laba yang dihasilkan mereflesikan tingkat profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan. Indikator tingkat
profitabilitas, antara lain :
 Marjin Kotor
 Laba operasi
 Laba sebelum pajak
 Laba dari operasi berlanjut

Manfaat Laporan Laba Rugi


 Untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di masa lalu.
 Untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa yang akan dating.
 Untuk menilai risiko pencapaian arus kas di masa yang akan datang

Keterbatasan Laporan Laba Rugi


 Komponen yang tidak bias terukur dengan cara yang dapat diandalkan tidak dilaporkan dalam
laporan laba rugi.
 Besaran laba bersih yang dilaporkan akan sangat tergantung dari apa yang digunakan
perusahaan.
 Besaran laba bersih yang dilaporkan juga akan sangat tergantung dari pertimbangan dan
estimasi yang digunakan oleh perusahaan.

LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas memberikan informasi tentang aliran kas masuk dan keluar perusahaan untuk periode
tertentu. Laporan arus kas mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan aktivitas
yang dilakukan oleh perusahaan.
 Arus kas dari kegiatan operasi.
 Arus kas dari kegiatan pendanaan.
 Arus kas dari kegiatan investasi.

Manfaat Laporan Arus Kas


 Mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas di masa yang akan datang.
 Mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dan membayar dividen
kepada pemegang saham.
 Melihat alas an perbedaan antara laba bersih dan arus kas operasi
 Mengenai transaksi kas dan non-kas untuk kegiatan investasi dari kegiatan pendanaan selama
periode tertentu

Keterbatasan Laporan Arus Kas


 Pendapatan diakui saat uang tunai diterima bukan pada saat transaksi terjadi.
 Semua biaya baru diakui pada saat kas atau uang tunai dikeluarkan, nukan pada saat biaya-biaya
itu timbul
 Semua biaya-biaya yang tidak mengeluarkan kas (non cash charge), seperti biaya penyusutan
dan amortisasi tidak diperhitungkan

B. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Analisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan
alat-alat dan teknik-teknik analisis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam analisis bisnis.

TAHAP-TAHAP DALAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


 Analisis Prospektif
Terdiri dari dua tahap bagian: peramalan (forecasting) dan penilaian (valuation)
 Analisis Keuangan
Menganalisa posisi dan kinerja keuangan yang telah dicapai perusahaan dan mengevaluasi
kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
 Analisis Akuntansi
Proses mengevaluasi apakah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan telah
mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya atau tidak sesuai dengan SAK (Standar
Akuntansi Keuangan)

PIHAK- PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DENGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


 Manajer
 Investor
 Kreditor
 Merger, akuisisi, dan divestasi
 Auditor eksternal
 Regulator
 Konsumen

ANALISIS AKUNTANSI
Analisis akuntansi adalah proses mengevaluasi komponen laporan keuangan, apakah pelaporan
keuangan yang dilakukan oleh perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya atau
tidak. Proses ini dilakukan dengan cara :
 Mempelajari transaksi yang terjadi
 Kebijakan akuntansi yang digunakan
 Melakukan penyesuaian laporan keuangan

KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI


 Akuntansi Akrual
Membedakan antara pencatatan atas biaya dan manfaat yang terkait dengan aktivitas ekonomi
dan pencatattan atas pembayaran dan penerimaan kas secara akrual.
 Wewenang Manajemen Untuk Melakukan Pelaporan Keuangan
Melaporkan segala aktivitas (Investasi, operasi, dan pendanaan
 Prinsip atau Standar Akuntansi
1. Prinsip harga perolehan historis (historical cost)
2. Prinsip pengkuan goodwill.
 Kesalahan Penetapan Estimasi
Akuntansi akrual mensyaratkan perusahaan melakukan peramalan dan estimasi atas
konsekuensi di masa depan. Namun, estimasi ini bisa menimbulkan distorsi apabila perusahaan
tidak melakukannya secara tepat.
 Proses Audit Independen
Memastikan manajemen perusahaan menggunakan metode akuntansi yang konsisten dari
waktu ke waktu, dan juga memastikan manajemen perusahaan menetapkan estimasi yang logis
dan rasional.

MANAJEMEN LABA
Makna Manajemen Laba
Menurut Shipper (1989) dalam Wild et al (2003) manajemen laba adalah intervensi yang dilakukan oleh
manajemen dalam proses penentuan laba untuk mencapai tujuan tertentu yang biasanya bersifat
menguntungkan diri sendiri.
Menurut Scott (2000) manajemen laba diartikan sebagai pilihan manajemen atas kebijakan akuntansi
yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tertentu
Motivasi yang Mendasari Manajemen Laba
 Keinginan untuk mendapatkan insentif kompensasi.
 Pembatasan yang ditetapkan oleh perjanjian utang
 Mempertahankan kinerja perusahaan di pasar modal.
 Menurunkan jumlah pajak yang harus dibayar.
 Motivasi politik.

POLA MANAJEMEN LABA


 Meningkatkan laba periode berjalan
 Menurunkan laba periode berjalan.
 Big Bath. Menurunkan laba dalam jumlah yang relative besar.
 Melakukan perataan laba (income smooting)

MANAJEMEN LABA
Income Shifting. Dilakukan dengan cara memindahkan laba dari satu periode ke periode yang lain.
Contoh Income Shifting :
 Channel Loading. Mempercepat pengakuan pendapatan dengan meminta pembeli untuk
membeli kelebihan produk di akhir tahun.
 Menangguhkan pengakuan beban dengan cara mengapitalisasi beban dan mengamortisasinya
untuk beberapa periode.
 Memindahkan beban untuk diakui pada periode berikutnya.

IMPLEMENTASI ANALISIS AKUNTANSI


Dalam praktik ada 6 tahap analisis akuntansi seperti dikutip dari Palepu et al (2004), yaitu
 Mengidentifikasi kebijakan akuntansi.
 Menilai Fleksibilitas aturan akuntansi.
 Mengevaluasi kualitas pengungkapan.
 mengidentifikasi adanya ‘red flag’ potensial.
 Menghilangkan distorsi akuntansi

C. ANALISIS KEGIATAN INVESTASI


“Kegiatan Investasi adalah proses perolehan dan pemeliharaan investasi-investasi yang dimiliki oleh
perusahaan dengan tujuan untuk digunakan dalam proses menghasilkan pendapatkan (menjual produk
dan atau menyediakan jasa), dan juga dengan tujuan untuk memanfaatkan kelebihan kas yang dimiliki
oleh perusahaan”.

Komponen-Komponen Kegiatan Investasi


a. Komponen-komponen Current Assets
 Cash and cash equivalents, kas adalah aktiva yang paling likuid yang bisa digunakan sebagai alat
pembayaran tanpa adanya pembatasan.
 Receivables, piutang adalah tagihan atau klaim kepada pihak ketiga yang bersumber dari
transaksi penjualan produk, atau dari transaksi pemberian pinjaman.
 Inventories, Persediaan adalah barang yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk
digunakan dalam produksi atau dijual kembali kepada konsumen.
b. Komponen-komponen Long term Assets
 Plant Assets & Natural Resources, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki perusahaan
dengan tujuan untuk digunakan dalam operasi perusahaan, dengan masa manfaat lebih dari
satu periode akuntansi.
 Intangible Assets, adalah aktiva yang bersifat lack of physical existence, namun memberikan
kepada pemiliknya hak, kelebihan, dan manfaat tertentu.

Analisis Kegiatan Investasi dengan Menggunakan Rasio Keuangan


Menurut Palepu et al (2004) terdapat dua area utama manajemen aktiva yang seharusnya dilakukan
oleh perusahaan, yaitu : working capital management dan management of long term assets.
working capital management, atau modal kerja diartikan sebagai selisih perbedaan antara aktiva lancer
dan kewajiban lancer.

D. ANALISIS KEGIATAN PENDANAAN


“Kegiatan pendanaan adalah cara dan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan
dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitasnya”.
Sumber pendanaan tersebut dipeoleh perusahaan berasal dari dua sumber utama: sumber dana dari
pinjaman dan sumber dana dari pemilik perusahaan.

Komponen-Komponen Pendanaan Perusahaan


 Sumber Pendanaan dari Utang, Utang atau kewajiban adalah keharusan perusahaan untuk
menyerahkan aktiva (berupa uang, barang, ataupun bentuk lainnya) dan atau jasa kepada pihak
ketiga di masa yang akan dating.
 Financing Liabilities, adalah semua bentuk pendanaan utang dalam bentuk pinjaman, baik
jangka panjang maupun jangka pendek, dan utang yang timbul dari sewa guna usaha. Operating
Liabilities adalah kewajiban yang timbul dari transaksi operasional perusahaan, seperti utang
usaha, kewajiban pensiun, utang bunga, dan lain-lain.
 Komponen Utang Lancar, Utang lancar adalah utang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu
kurang dari satu tahun. Utang lancar terdiri dari :
Utang lancar dari aktivitas operasi
Utang lancar dari aktivitas pendanaan
 Utang Jangka Panjang, adalah utang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun. Utang jangka panjang terdiri dari :
Obligasi
Notes-interest bearing
Non- interest bearing
 Utang Sewa Guna Usaha (Leasing)
Sebuah alternative pembiayaan, dimana perusahaan yang membutuhkan investasi dalam
bentuk sumber daya tertentu (aktiva tetap), perusahaan tersebut dapat menggunakan aktiva
tetap tersebut dari pihak yang mempunyai aktiva tetap yang dimaksud pihak yang menggunakan
aktiva tetap disebut lessse, dan pihak yang memiliki aktiva disebut lessor.
 Komitmen dan Kewajiban Kontijensi
Kontijensi adalah Kondisi atau situasi yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi.
Perusahaan mengakui dan melaporkan kontijensi yang bersifat kerugian dan menyebabkan
munculnya utang kontijensi. Kontijensi harus dilakukan karena adanya kemungkinan peristiwa
yang menyebabkan kerugian itu akan terjadi, dan kerugian yang mungkin timbul bias diestimasi.
 Pendanaan Off Balance Sheet
Sumber pendanaan yang tidak dilaporkan dalam laporan keuangan. Bentuk-bentuk Off Balance
Sheet adalah penjualan piutang secara with resources, perjanjian product financing Perjanjian
research & development financing

Modal Pemilik Perusahaan


Modal pemilik perusahaan adalah besarnya sumber pendanaan yang dating dari pemilik perusahaan.
Analisis yang harus dilakukan saat mengevaluasi modal pemegang saham :
 Analisis atas pengklasifikasian sumber pendanaan dari modal pemegang saham.
 Mengevaluasi adanya kemungkinan restriksi berupa pembatasan pembagian laba kepada para
pemegang saham.
 Menelaah adanya restriksi atas laba ditahan
 Mengevaluasi adanya sekuritas yang bersifat dilutif dan hybrid.

Modal Saham
Modal Saham adalah total pendanaan yang dating dari pemegang saham. Modal saham terdiri dari dua
bagian yaitu modal saham yang besarannya senilai dengan nilai nominalya (preferred stock & common
stock), dan tambahan nilai di atas nilai nominal saham yang biasa disebut sebagai agio saham (additional
paid in capital)
Analisis yang harus dilakukan lebih diutamakan kepada komposisi komponen modal saham dan restriksi
yang terkait.

Laba Ditahan
Modal yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan itu sendiri. Laba ditahan ini terutama diperoleh dari
akumulasi nilai laba bersih yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.

E. ANALISIS KEGIATAN OPERASI


Kegiatan Operasi mencerminkan penerapan dan pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan, dengan
menggunakan sumber daya yang ada (hasil kegiatan investasi) yang diperoleh dengan sumber
pendanaan dari hasil kegiatan pendanaan.

Klasifikasi Laba
 Laba Operasi dan Non-Operasi
Laba Operasi, laba yang diperoleh dari pendapatan – beban yang timbul dari kegiatan operasi
perusahaan. Laba non operasi, laba yang diperoleh dari pendapatan – beban yang diperoleh
bukan dari kegiatan operasi utama perusahaan tetapi diperoleh dari kegiatan investasi.
 Recurring & Non –Recurring Income
Recurring Income, disebut juga sebagai laba permanen. Laba permanen adalah komponen laba
yang diharapkan akan terus terjadi dalam jangka panjang. Non –Recurring Income adalah
komponen laba yang tidak diharapkan akan terus terjadi dalam jangka panjang.

Analisis Komponen Laba Rugi


 Pendapatan, adalah arus kas masuk yang terealisasi atau yang akan terealisasi yang bersumber
dari aktivitas utama perusahaan.
Analisis utama yang harus diperhatikan mengenai pendapatan ini adalah mengenai titik atau
waktu pengakuan pendapatan yang seharusnya ditetapkan oleh perusahaan.
 Beban, adalah arus kas keluar yang terealisasi atau yang akan terealisasi, atau penurunan
manfaat ekonomi perusahaan (aktiva) yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan utama
perusahaan.

Analisis atas beban yang dilaporkan perusahaan :


1. Analisis atas Harga Pokok Penjualan (dan Laba Kotor)
2. Analisis atas Beban Penjualan; Analisis hubungan antara beban penjualan dan pendapatan,
analisis atas beban piutang tak tertagih, analisis atas trend dan produktivitas beban pemasaran
future-directed
3. Analisis atas Beban Depresiasi
4. Analisis atas Beban Pemeliharaan dan Perbaikan
5. Analisis atas Beban Umum dan Administrasi

Analisis DuPont
Metode DuPont merupakan alat analisis yang dilakukan dengan cara menggabungkan sekaligus analisis
atas tiga kegiatan utama perusaan (Pendanaan, investasi, dan operasi).

F. ANALISIS ARUS KAS


Kas merupakan saldo sisa yang dimiliki oleh perusahaan dari selisih arus kas yang diterima dan
dikeluarkan oleh perusahaan sepanjang umur perusahaan. Arus kas bersih adalah jumlah penerimaan
dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam satu periode.
Arus kas bersumber dari 3 kegiatan utama, yaitu :
 Kegiatan operasi
 Kegiatan investasi
 Kegiatan pendanaan

Relevansi Informasi Arus Kas dan Perbedaannya dengan Informasi yang Berbasis Akrual
Relevansi Kas
Kas adalah aktiva yang paling likuid yang dimiliki perusahaan. Kas memberikan kesempatan kepada
perusahaan untuk bisa memiliki tingkat likuiditas dan fleksibilitas yang baik. Siklus operasi perusahaan :
 Kas
 Persediaan
 Piutang
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan tiga kegiatan utama yang
dilakukan oleh perusahaan;
 Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan beban.
 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan dalam memperoleh dan menjual non-kas
yang bersifat jangka panjang.
 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan berupa penerimaan dari penjualan saham,
utang obligasi, penarikan, dan dana yang digunakan untuk mendukung kegiatan investasi dan
operasi perusahaan.
Penyusunan Laporan Arus Kas
 Metode Tidak langsung
Informasi arus kas diperoleh dengan cara menyesuaikan besaran laba bersih (laporan laba rugi)
dari unsur unsur yang bersifat akrualdan pendapatan-beban yang tidak berupa kas
Kelebihan metode ini adalah adanya informasi mengenai pengungkapan perbedaan kegiatan
operasi menurut basis akrual dan menurut basis kas.

 Metode Langsung
Disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran dari kegiatan operasi perusahaan.
Selisih dari penerimaan dan pengeluaran tersebut mencerminkan arus kas bersih yang
dihasilkan oleh perusahaan.

Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Laporan Arus Kas


Informasi Yang Bisa Diperoleh Dari Laporan Arus Kas
 Seberapa kuat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas secara internal ?
 Apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk bisa melunasi utang jangka pendeknya ?
 Berapa besar kas yang diinvestasikan perusahaan dalam investasinya
 Bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar deviden
 Jenis pendanaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan
 Kelebihan kas yang dimiliki perusahaan

Langkah - Langkah Analisis Arus Kas


 Melakukan analisis atas sumber penerimaan arus kas yang diterima oleh perusahaan.
 Melakukan analisis atas penggunaan arus kas oleh perusahaan.
 Menghitung arus kas bebas (Free Cash Flow)
 Analisis arus kas dengan menggunakan rasio.
 Dua rasio arus kas ;
Rasio Kecukupan Arus Kas
Rasio Re-Investasi Kas (Cash reinvestment ratio)

Arus Kas Sebagai Validator


Informasi arus kas memberikan petunjuk kepada kita tentang :
 Informasi tentang sumber pendanaan
 Pengembangan sumber pendanaan
 Ketergantungan perusahaan pada utang dan modal pemilik perusahaan.
 Kemampuan perusahaan untuk melunasi pinjaman yang jatuh tempo
 Fleksibilitas keuangan
 Evaluasli kebijakan keuangan perusahaan
 Kualitas laba

G. PERAMALAN DAN PENILAIAN


Peramalan adalah proses pertama dalam analisis prospektif dan berfungsi untuk membuat ikhtisar
tentang gambaran perusahaan di masa yang akan datang.
Penilaian, adalah proses mengorversi peramalan menjadi estimasi nilai perusahaan.

Peramalan Untuk Satu Tahun Ke Depan


Tahap Pertama, membuat peramalan untuk kinerja operasi yang dibuat dalam laporan laba rugi
proyeksian (profoma). Langkah-langkah untuk membuat laporan laba rugi (proyeksi) :
 Penjualan dengan menggunakan persentase pertumbuhan penjualan .
 Harga pokok dan laba kotor dengan menggunakan margin laba kotor.
 Beban operasi dengan menggunalan beban operasi per penjualan.
 Beban bunga dengan menggunakan persentase beban bunga per saldo pinjaman.
 Beban pajak penghasilan dengan menggunakan persentase beban pajak penghasilan per laba
sebelum pajak.

Tahap Kedua, membuat peramalan untuk kinerja investasi dan kinerja pendanaan yang dibuat dalam
neraca proyeksian. Langkah-langkah untuk membuat neraca (proyeksi) :
 Piutang usaha dengan mengguanakan rasio perputaran persediaan piutang usaha.
 Persediaan dengan menggunakan rasio perputaran persediaan .
 Aset tetap (real) dengan menggunakan rasio perputaran aset tetap.
 Menetapkan nilai aset lainnya adalah sama dengan tahun terakhir .
 Menetapkan utang usaha dengan menggunakan rasio perputaran utang.
 Menetapkan pinjaman jangka panjang yang segera jatuh tempo yang akan masuk sebagai utang
lancar.
 Menetapkan pinjaman jangka panjang.
 Menetapkan modal saham dan agio saham yang tidak berubah.
 Menetapkan nilai laba ditahan.
 Menetapkan saldo kas.

Tahap Ketiga, membuat peramalan untuk kinerja operasi, investasi, dan pendanaan yang dibuat dalam
laporan arus kas proyeksian.
Laporan arus kas disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari laporan laba rugi proyeksian dan
neraca proyeksian yang dihasilkan dari tahap pertama dan tahap kedua proses peramalan.

Penilaian
Beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk penilaian. Pendekatan tersebut antara lain :
 Discounted dividends. Pendekatan ini menyatakan bahwa nilai perusahaan present value dari
julmlah dividen.
 Discounted abnormal earnings (residual income). Pendekatan ini menyatakan bahwa nilai
perusahaan adalah present value dari abnormal earning masa yang akan datang ditambah
dengan nilai buku perusahaan.
 Discunted Cash Flow. Pendekatan ini menayatakan bahwa nilai perusahaan adalah present
value dari arus kas.
 Valuation based on price multiples. Nilai sebuah perusahaan ditentukan dengan nilai
perusahaan lain yang sudah ada.

H. ANALISIS KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT DAN METODE ALTMAN Z-SCORE DAN ANALISIS
ALTERNATIF: ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) & BALANCE SCORE CARD (BSC)

Analisis Kredit
Analisis Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk mengorversi aset yang dimilikinya menjadi kas atau
kemampuan perusahaan untuk bisa mendapatkan kas yang diperlukan untuk melunasi utang yang akan
jatuh tempo dengan segera (utang lancar).

Alat Ukur Likuiditas


 Modal Kerja
Modal kerja ini merupakan alat ukur likuiditas yang penting karena memperlihakan ada tidaknya
dana cadangan yang aman bagi kreditor.
 Current Ratio
Untuk mendapatkan gambaran tentang perusahaan-perusahaan yang sedang dibandingkan.
 Operating Activity Likuidity
Analisis likuiditas atas aktivitas operasi perusahaan yang bisa diukur dengan menggunakan rasio
yang digunakan untuk menilai aktivitas investasi perusahaan.

 Account receivable liquidity


tingkat kemungkinan tertagihnya piutang tanpa adanya kerugian hak tertagih.
 Inventory Likuidity
Rata-rata berputarnya persediaan selama satu peride.
 Quality of account payable
Utang lancar memegang peranan penting untuk mengukur .
 Net trade Cycle
days in receivable ditambah days in inventory, dikurangi days in account payable
 Cash based ratio
Cash to current assets ratio
Cash to current liabilities ratio
Cash Flow Ratio

Additional Measures
 Evaluasi atas Komposisi Aset
 Acid ratio (Quick Ratio)

Analisis Kredit
Analisis Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajiban finansialnya sekiranya perusahaan mengalami kebangkrutan atau terjadi likuidasi
 Dilakukan untuk menganalisisis komposisi sumber pendanaan.
 Evaluasi atas komposisi aset yang dimiliki perusahaan.
 Seberapa besar jumlah kinerja operasi perusahaan yang diukur dengan laba bersih bisa meng-
cover jumlah beban bunga yang harus dibayar perusahaan.

Keputusan Pemberian Kredit


 Memahami Sifat dan Tujuan dari Kredit yang Diajukan
 Mempertimbangkan Jenis Kredit dan jaminan yang Diperlukan
 Menganalisis Kondisi Keuangan Calon Debitur
 Membuat Peramalan untuk Mengevaluasi Prospek Pembayaran
 Menyusun Perjanjian Kredit

Altman Z Score
Altman (1968) membangun model dengan menggunakan multiple discriminant analysis (MDA). MDA
adalah teknik statisitik yang digunakan untuk mengklasifikasi observasi perusahaan ke dalam kelompok
variabel independen tertentu sesuai dengan karakteristiknya.
Model ini dikembangkan dengan tujuan untuk memprediksi kesulitan keuangan yang dihadapi
perusahaan.

Analisis Economic Value Added (EVA)


EVA adalah estimasi atas keuntungan yang sebenarnya dicapai oleh perusahaan (true or real economic
profit) dan nilai yang dihasilkan berbeda secara substansi dengan nilai yang dihasilkan dari alat ukur
profitabilitas menurut akuntansi.

Balance Score Card (BSC)


BSC melengkapi ukuran kinerja finansial yang bersifat hsitoris yang dihasilkan akuntansi keuangan
tradisional, dengan ukuran yang mendorong kinerja perusahaan di masa depan. Tujuan dan ukuran BSC
diturunkan dari visi, misi dan strategi perusahaan. Perspektif dalanm BSC :
1 Perspektif Finansial
2 Perspektif Pelanggan
3 Perspektif Proses Bisnis Internal
4 Perspektif Pembelajaran dan Petumbuhan

Sumber Referensi:

Buku Materi Pokok ADBI4532/3SKS/

Anda mungkin juga menyukai