Misalnya barang-barang seharga Rp. 200.000 yang dibeli tahun 2015 baru dicatat
dalam tahun 2016.
Barang-barang tersebut tidak termasuk dalam perhitungan persediaan akhir tahun
2015.
Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi adalah :
Laporan Laba Rugi :
Tahun 2015 :
Harga Pokok Penjualan benar, karena pembelian terlalu kecil diimbangi dengan
persediaan akhir yang terlalu kecil. Laba bersih benar.
Tahun 2016 :
Harga Pokok Penjualan benar karena pembelian terlalu besar diimbangi dengan
persediaan awal yang terlalu kecil. Laba bersih benar.
Neraca:
Tahun 2015:
Aktiva dan utang terlalu kecil. Laba tidak dibagi benar.
Tahun 2016 :
Aktiva dan utang sudah benar karena kesalahan dalam tahun 2015 dibenarkan oleh
kesalahan tahun 2016.
Bila kesalahan ini diketahui sebelum tutup buku tahun 2016, maka kesalahan ini perlu
dibetulkan. Cara koreksi kesalahan laporan keuangan seperti ini adalah dengan jurnal
koreksi seperti berikut ini:
Persediaan Barang Rp. 200.000
Pembelian Rp. 200.000
Jika kesalahan ini baru diketahui sesudah penutupan buku tahun 2016 tidak diperlukan
jurnal koreksi karena kesalahan persediaan akhir dan pembelian tahun 2015 sudah
dibetulkan dengan adanya kesalahan persediaan awal dan pembelian tahun 2016.
Cara #3. Kesalahan Mencatat Pembelian
Misalnya pembelian sebesar Rp. 150.000,- pada akhir tahun 2015 baru dicatat pada
awal tahun 2016.
Barang-barang ini termasuk dalam perhitungan persediaan akhir tahun 2015.
Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi nampak sebagai berikut
:
Laporan Laba Rugi :
Tahun 2015 :
Harga Pokok Penjualan terlalu kecil karena pembelian terlalu kecil. Laba bersih terlalu
besar.
Tahun 2016 :
Harga Pokok Penjualan terlalu besar karena pembelian terlalu besar. Laba bersih
terlalu kecil
Neraca:
Tahun 2015 :
Aktiva benar, tapi utang terlalu kecil. Laba tidak dibagi terlalu besar.
Tahun 2016:
Neraca sudah benar karena kesalahan tahun 2015 sudah dibetulkan oleh kesalahan
tahun 2016.
Bila kesalahan ini diketahui sebelum tutup buku tahun 2016, maka kesalahan ini perlu
dibetulkan.
Cara koreksi kesalahan laporan keuangan dari kasus seperti itni adalah dengan jurnal
koreksi seperti berikut ini:
Koreksi Laba Tahun-tahun lalu (Laba Tidak Dibagi) Rp. 150.000
Pembelian Rp. 150.000
Bila kesalahan ini baru ketahui sesudah tutup buku tahun 2016, maka tidak diperlukan
jurnal koreksi karena kesalahan pembelian tahun 2015 yang terlalu kecil sudah
dibetulkan dengan kesalahan pembelian tahun 2016 yang terlalu besar.
Menurut PSAK No.1 Tahun 2015, definisi laporan keuangan adalah dokumen
terstruktur yang berisi catatan posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Secara umum, orang mengenal laporan keuangan sebagai ringkasan seluruh transaksi
bisnis yang pernah terjadi dalam suatu periode.
Bagi pelaku usaha, keberadaan laporan keuangan ini begitu penting guna membangun
bisnis yang sehat. Selain itu, catatan keuangan juga dapat berperan sebagai alat untuk
mengevaluasi bisnis, mengambil keputusan, mendatangkan investor, hingga
menentukan pajak. Untuk membuat laporan keuangan.
Berikut tips agar meyusun laporan keuangan menjadi lebih akurat dan valid: