Jawab:
1. Perseroan vs Persekutuan/Perseorangan
Perseroan dapat lebih mudah mendapat Pada perusahaan perorangan, investasi usaha
tambahan modal melalui penerbitan saham terbatas pada jumlah yang dapat disediakan
baru ketika ada investor yang bermaksud pemilik dari kekayaan pribadinya, ditambah
untuk memberikan modal dengan menjadi jumlah tambahan yang dapat diperoleh dari
pemegang saham. pinjaman
Laba perseroan yang dibagikan kepada para Perusahaan perseorangan pajak pemilik
pemegang saham dikenakan pajak dua kali. tidak perlu membayar pajak badan,
Pertama, laba perseroan dikenakan pajak walaupun demikian tetap saja semua
30% karena perseroan merupakan subjek pendapatan harus bayar pajak perorangan
pajak (badan hukum) tersendiri. Kedua, saat (orang pribadi) dan semua keuntungan
laba dibagikan kepada pemegang daham menjadi milik pemilik dan dapat digunakan
dalam bentuk dividen, dikenakan pajak secara bebas oleh pemilik.
penghasilan atas nama pemegang saham.
Salah satu kasus perseroan yang pernah terjadi adalah kasus PT Asuransi Jiwasraya
yang menghebohkan pada tahun 2019 lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), PT Asuransi Jiwasraya diketahui melakukan window
dressing atau rekayasa akuntansi laporan keuangan.
Berdasarkan catatan BPK, Jiwasraya telah membukukan laba semu sejak 2006. Alih-alih
memperbaiki kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan saham berkualitas,
Jiwasraya justru menggelontorkan dana sponsor untuk klub sepak bola dunia,
Manchester City, pada 2014. Kemudian pada tahun 2015, Jiwasraya meluncurkan produk
JS Saving Plan dengan cost of fund yang sangat tinggi di atas bunga deposito dan
obligasi. Sayangnya, dana tersebut kemudian diinvestasikan pada instrumen saham dan
reksadana yang berkualitas rendah baik secara langsung atau dibungkus dengan
reksadana milik direksinya, yakni Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat.
Pada 2017, Jiwasraya kembali memperoleh opini tidak wajar dalam laporan
keuangannya. Padahal, saat itu Jiwasraya mampu membukukan laba Rp 360,3 miliar.
Opini tidak wajar itu diperoleh akibat adanya kekurangan pencadangan sebesar Rp 7,7
triliun. Berlanjut ke tahun 2018, Jiwasraya akhirnya membukukan kerugian unaudited
sebesar Rp 15,3 triliun. Pada September 2019, kerugian menurun jadi Rp 13,7 triliun.
Kemudian pada November 2019, Jiwasraya mengalami negative equity sebesar Rp 27,2
triliun. Disebutkan sebelumnya, kerugian itu terutama terjadi karena Jiwasraya menjual
produk saving plan dengan cost of fund tinggi di atas bunga deposito dan obligasi.
Apalagi berdasarkan catatan BPK, produk saving plan merupakan produk yang
memberikan kontribusi pendapatan tertinggi sejak tahun 2015.
Jawab:
Bila saham dikeluarkan dengan harga di bawah nilai nominal, maka selisih yang timbul
disebut dengan disagio (discount atau diskonto).
Alternatif lain, perusahaan dapat langsung mendebet pada akun Laba Ditahan,
tidak pada akun Dividen Tunai. Bila pada saat pengumuman dividen didebet
pada akun Dividen Tunai, maka akun ini pada 5 Januari 2019 akan
dipindahkan ke akun laba ditahan melalui proses penutupan, dan akun utang
dividen akan disajikan dalam neraca sebagai elemen utang lancar. Jurnal untuk
menutup akun Dividen Tunai adalah sebagai berikut:
Sumber:
Sugiarto. 2009. Buku Materi Pokok Pengantar Akuntansi (Modul 7 dan Modul 8).
Jakarta: Universitas Terbuka.
https://www.sinarharapan.co/hukum/read/24166/maki__kasus_jiwasraya_berawal_dari_
manipulasi_laporan_keuangan
Studi Kasus Manipulasi Laporan Keuangan Jiwa Sraya
https://www.academia.edu/42330394/KASUS_JIWASRAYA