Anda di halaman 1dari 6

o Laporan Laba-Rugi

Pengertian laba menurut Committee on Terminology yaitu jumlah


yang diperoleh dari pengurangan harga pokok produksi, biaya
operasional lain serta kerugian dengan penghasilan
operasi. Sementara pengertian statement laba rugi menurut
Accounting Principal Board (APB) yaitu kelebihan penghasilan yang
diperoleh selama sebuah periode tertentu. Sehingga, dapat kita
ketahui dari definisi di atas bahwa rugi sendiri adalah selisih. Baik
dalam konotasi positif ataupun negatif yang didapatkan dari aktivitas
operasional dan non-operasional selama periodetertentu.
Dalam laporan laba-rugi terdapat komponen di dalamnya, antara lain:

a. Pendapatan/hasil/revenue Pengertian: hasil yang didapat dari


penjualan jasa terhadap perusahaan atau penerima jasa.
Harahap juga menyampaikan gagasan bahwa penghasilan bisa
disebut sebagai pendapatan dalam waktu kapan aktivitas utama
yang perlu untuk membuat serta menjual barang dan jasa itu
telah selesai.
b. Biaya (Expense)

FASB berpendapat bahwasannya, biaya adalah arus keluar


aktiva, penggunaan aktiva ataupun munculnya kewajiban dan
atau kombinasi dari keduanya dalam kurun waktu tertentu.
Kondisi tersebut dapat dikarenakan oleh delivery barang, biaya
jasa atau aktivitas operasional perusahaan yang lain.

Biaya dapat dikelompokan menjadi:

 Biaya yang dikaitkan dengan pendapatan dalam waktu


tertentu.
 Biaya yang dikaitkan dengan periode waktu tertentu yang
tidak berhubungan dengan pendapatan.
 Biaya yang sebab alasan praktis tidak dapat dihubungkan
dengan periode manapun.

o Laporan Laba Perubahan Modal (Insidentil Gains & Insidentil


Loses)

FASB berpendapat bahwasannya, gains adalah kenaikan tingkat nilai


Equity dari kegiatan transaksi yang sifatnya insidentil. Serta bukan
kegiatan utama entity dan dari transaksi atau peristiwa lainnya yang
berpengaruh kepada entity selama satu periode tertentu kecuali yang
asalnya dari investasi atau hasil pemilik. Sementara
Loses adalah turunnya nilai Equity dari kegiatan transaksi yang
sifatnya insidentil serta bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi
atau peristiwa lainnya yang memiliki pengaruh kepada entity selama
satu periode tertentu kecuali yang berasal dari investasi atau hasil
pemilik.
o Laporan Arus Kas/Pos Luar Biasa (Exraordinary item)

Pengertian: transaksi yang memiliki penagaruh kepada materil yang


tidak diperkirakan berlangsung berulang kali. Serta juga tidak dinilai
sebagai hal yang berualang dalam suatu proses operasional dari
sebuah perusahaan.

 
 TAHAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1. Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan tahap awal untuk membuat jurnal


penyesuaian dan neraca lajur. Laporan ini berisi daftar rekening buku
besar dengan saldo debet atau kredit yang disusun sebelum adanya
jurnal penyesuaian. Neraca saldo dibuat ketika semua jurnal telah
dibukukan ke masing-masing rekening pada buku besar.

2. Jurnal Penyesuaian

Jika masih ada transaksi yang belum tercatat atau masih tidak sesuai
dengan akhir periode, Anda harus mengumpulkan data-data yang
diperlukan untuk membuat Jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat pada
akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan yang akan
menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan
keuangan. Jurnal penyesuaian juga berperan di dalam pengukuran
peforma perusahaan. Jurnal penyesuaian menyajikan data keuangan
sebuah perusahaan. Dengan adanya jurnal penyesuaian, komisaris
perusahaan dapat memperhitungkan langkah perusahaan selanjutnya.

3. Neraca Lajur (Worksheet)

Dengan membuat Neraca Lajur, Anda dapat lebih mudah melakukan


penyusunan laporan keuangan yang dimulai dari neraca saldo dan
disesuaikan dengan data yang diperoleh dari Jurnal Penyesuaian.
Saldo yang telah disesuaikan akan terlihat pada kolom neraca saldo
yang disesuaikan dan merupakan saldo yang akan ada dalam neraca
dan laporan laba rugi.

4. Laporan Keuangan

Laporan ini terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
serta laporan lainnya. Laporan ini dapat disusun langsung pada neraca
lajur, karena didalamnya telah dipisahkan saldo yang dilaporkan dalam
neraca atau laporan laba rugi. Laporan ini, kemudian dapat diubah
bentuknya sehingga dapat menghasilkan neraca dan laporan laba rugi
yang lebih mudah dibaca dan dianalisa.

5. Jurnal Penutupan
Setelah rekening dalam buku besar telah disesuaikan, kini saatnya
Anda membuat Jurnal Penutup untuk menutup rekening-rekening
nominal/sementara ke rekening laba rugi dan memindahkan saldo laba
rugi ke rekening laba tidak dibagi. Setelah itu, informasi pada jurnal
tersebut dibukukan ke buku besar sesuai rekening yang bersangkutan.

6. Neraca Saldo Setelah Penutupan

Untuk mengecek keseimbangan saldo debit dan kredit rekening yang


masih terbuka, Anda harus membuat neraca saldo setelah penutupan
yang berisi rekening-rekening nyata, bukan nominal yang sudah
ditutup. Jadi akun akun yang dimasukkan kedalam neraca saldo
adalah akun akun yang riil atau nyata. Akun-akun rekening
sebelumnya tidak perlu dimasukkan kedalam neraca saldo setelah
penutupan karena sebelumnya saldo telah di-nolkan dengan bantuan
jurnal penutupan.

 STANDAR LAPORAN KEUANGAN

Dalam proses akuntansi, seorang akuntan harus menjalankannya sesuai


standar akuntansi yang berlaku. Standar akuntansi keuangan (SAK) adalah
metode dan format baku dalam penyajian informasi laporan keuangan suatu
kegiatan bisnis. Di Indonesia, standar akuntansi berkembang menjadi 4 pilar
yang disusun dengan mengikuti perkembangan dunia usaha. Untuk lebih
memahami tentang hal tersebut, berikut ini adalah penjelasan 4 pilar dalam
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.

1. PSAK-IFRS
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial
Report Standard (PSAK) adalah nama lain sari SAK (Standar
Akuntansi Keuangan) yang diterapkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
pada Tahun 2012 lalu. Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis
yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu badan yang terdaftar atau
masih dalam proses pendaftaran di pasar modal seperti perusahaan
publik, asuransi, perbankan, BUMN, ataupun perusahaan dana
pensiun). PSAK sama dengan SAK, sama-sama bertujuan untuk
memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan.
Sedangkan penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena Indonesia
merupakan anggota IFAC (Internatinal Federation of Accountants)
yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi mereka.

2. SAK-ETAP
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik
(SAK-ETAP) digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya
tidak signifikan dan laporan keuangannya hanya untuk tujuan umum
bagi pengguna eksternal. ETAP merupakan hasil penyederhanaan
standar akuntansi IFRS yang meliputi tidak adanya laporan laba/rugi
komprehensif, penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan
properti investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan
harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau
nilai wajar, serta tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak
tangguhan karena beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut
ketentuan pajak. Jika hal ini diterapkan dengan tepat, unit bisnis kecil
dan menengah dapat membuat laporan keuangan tanpa harus dibantu
oleh pihak lain dan dapat dilakukan audit terhadap laporannya
tersebut.

3. PSAK-Syariah
PSAK-Syariah merupakan pedoman yang dapat digunakan untuk
lembaga-lembaga kebijakan syariah seperti bank syariah, pegadaian
syariah, badan zakat, dan lain sebagainya. Pengembangan standar
akuntansi ini dibuat berdasarkan acuan dari fatwa yang dikeluarkan
oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia). Standar ini terdiri atas kerangka
konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian
laporan keuangan, dan standar khusus transaksi syariah seperti
mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna.

4. SAP
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) telah ditetapkan sebagai
peraturan pemerintah yang diterapkan untuk entitas pemeritah dalam
menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). SAP dibuat untuk menjadmin
transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara demi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih.

 CONTOH LAPORAN KEUANGAN

1. NERACA
2. LAPORAN LABA RUGI

3. LAPORAN PERUBAHAN MODAL


4. LAPORAN ARUS KAS

Anda mungkin juga menyukai