Anda di halaman 1dari 8

1. Terdiri dari apa saja komponen dalam laporan keuangan yang lengkap menurut SAK?

Dan jelaskan siapa sajakah pemakai laporan keuangan?

Jawab :

Komponen laporan keuangan lengkap menurut PSAK 1 (2015:1.3) terdiri dari :

a. Laporan Posisi Keuangan Pada Akhir Periode

Neraca merupakan bagian dari jenis laporan keuangan suatu perusahan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode
tersebut.

b. Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Selama Periode

Penghasilan komprehensif lain: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba
pada periode berjalan

1) Selisih revaluasi aset tetap

2) Perubahan nilai investasi available for sales

3) Dampak transaksi laporan keuangan

4) Penyajian dengan cara tunggal atau penyajian dengan dua laporan :

• Laporan laba rugi (tanpa penghasilan komprehensif lain)

• Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih

c. Laporan Perubahan Ekuitas Selama Periode

Berdasarkan PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan, dijelaskan bahwa laporan


perubahan ekuitas untuk suatu periode berisikan informasi atau berunsurkan sebagai berikut.

1) Total laba rugi, dengan penyajian yang terpisah untuk jumlah yang dialokasikan untuk
pemilik induk suatu perusahaan dan alokasi untuk kepentingan non-pengendali.
2) Dampak pada setiap pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali untuk
setiap komponen modal. Pada umumnya ditunjukkan dengan penyesuaian terhadap
saldo laba awal periode.
3) Rekonsiliasi atas perubahan selama periode berjalan untuk semua komponen modal yang
dihasilkan dari laba rugi setiap pos dari pendapatan komprehensif lain, serta transaksi
dengan pemilik perusahaan. Misalnya seperti tambahan modal atau penarikan modal.
4) Dividen yang diakui dan jumlah dividen per lembar saham. Pos tersebut bisa juga disajikan
dalam catatan atas laporan keuangan.

d. Laporan Arus Kas Selama Periode

Tujuan Pernyataan ini adalah mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai perubahan
historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama
suatu periode. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam
Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian takterpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari
metode berikut:

• Metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto diungkapkan atau
• Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan, dan pos penghasilan atau
beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain.

f. Laporan Posisi Keuangan Pada Awal Periode

Dalam ketentuan ini menyatakan bahwa adanya laporan posisi keuangan pada awal
terdekat, sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara
retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.

Siapa Saja yang Termasuk Pengguna Laporan Keuangan?

Pengguna laporan keuangan – Akuntansi ini merupakan proses identifikasi, pencatatan, dan juga
komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas. Umumnya ada tiga aktivitas di dalam
akuntansi ini. Aktivitas tersebut yaitu identifikasi, pencatatan dan aktivitas komunikasi. Akuntansi
keuangan ini akan menghasilkan apa yang disebut dengan laporan keuangan.

Laporan keuangan ini akan disusun selama setahun sekali. Laporan tersebut untuk memenuhi
kebutuhan sejumlah besar pengguna. Beberapa pengguna memerlukan dan juga berhak untuk
bisa memperoleh informasi tambahan yang tidak tercakup di dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap ini meliputi neraca, laba rugi dan juga laporan perubahan posisi
keuangan. Ada beberapa pengguna laporan keuangan yang harus Anda ketahui seperti berikut
ini:

1) Investor

Pengguna pertama adalah investor. Investor ini merupakan penanam modal berisiko.
Investor ini memiliki kepentingan dengan risiko yang melekat pada pengembangan dari
hasil investasi yang ditanamnya. Investor harus memiliki info agar mampu menentukan
apa harus membeli, menahan atau juga bisa juga menjual investasi tersebut. Investor
atau pemegang saham juga bisa menilai kemampuan perusahaan dalam membayar
dividen melalui laporan keuangan.

2) Karyawan

Pengguna laporan keuangan ini juga ada dari sisi karyawan. Karyawan ini merupakan
kelompok yang mana mewakili mereka terhadap informasi tentang stabilitas dan juga
profitabilitas perusahaan. Mereka tertarik dengan informasi yang memungkinkan untuk
menilai kemampuan perusahaan di dalam memberikan jasa. Karyawan juga tertarik dengan
informasi berhubungan dengan imbalan pasca kerja dan juga kesempatan dalam bekerja.

3) Pemasok dan Kreditor

Pemasok maupun kreditor ini begitu tertarik dengan laporan keuangan. Mereka tertarik
dengan informasi yang memungkinkan kepada mereka untuk memutuskan apakah jumlah
akan dibayar saat jatuh tempo dan sebagainya. Kreditor usaha ini juga memiliki kepentingan
terhadap perusahaan.

4) Pelanggan

Pelanggan memiliki kepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan


bisnis perusahaan. Pelanggan membutuhkan laporan keuangan saat mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang. Pelanggan tersebut juga memiliki ketergantungan terhadap
perusahaan.

5) Masyarakat

Pengguna laporan keuangan selanjutnya adalah masyarakat. Perusahaan bisa


mempengaruhi masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya saja adalah perusahaan bisa
memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional. Termasuk jumlah orang
dipekerjakan di dalam perlindungan kepada penanam modal domestik.

Laporan keuangan bisa membantu masyarakat dalam menyediakan informasi berhubungan


dengan tren. Selain itu juga perkembangan terakhir dari kemakmuran perusahaan sampai
dengan rangkaian aktivitasnya.

6) Pemerintah

Pemerintah ini menjadi lembaga yang mana kekuasaannya memiliki kepentingan dengan
sumber daya. Selain itu mereka memiliki kepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka
membutuhkan informasi untuk bisa mengatur aktivitas perusahaan dan menetapkan
kebijakan pajak. Informasi tersebut juga dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan statistik
pendapatan nasional.
7) Pemberi Pinjaman

Fungsi dari laporan keuangan bagi pemberi pinjaman tersebut memberikan informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman dan bunganya
dibayar saat jatuh tempo.

2. Apa dan jelaskan perbedaan GAAP dan IFRS?

Jawab :

IFRS dan GAAP – Perbedaan Antara Akuntansi IFRS dan GAAP

Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS: International Financial Reporting Standards)


adalah metode akuntansi yang digunakan di banyak negara di seluruh dunia. Ini memiliki
beberapa perbedaan utama dari Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (GAAP: Generally
Accepted Accounting Principles) yang diterapkan di Amerika Serikat. Dibawah ini adalah
perbedaan IFRS dan GAAP secara umum yang harus Anda ketahui.

Sebagai seorang pemilik perusahaan profesional atau bisnis akuntansi, penting untuk mengetahui
variasi metode akuntansi ini, agar berhasil mengelola perusahaan Anda secara global, serta di
dalam negeri. Berikut adalah 10 perbedaan teratas antara IFRS dan akuntansi GAAP :

a. Secara Lokal vs. Secara Global

Seperti yang disebutkan, IFRS adalah standar yang diterima secara global untuk akuntansi,
dan digunakan di lebih dari 110 negara. Di sisi lain, GAAP secara eksklusif digunakan di
Amerika Serikat dan memiliki seperangkat aturan akuntansi yang berbeda dari sebagian
besar dunia. Ini dapat membuatnya lebih rumit ketika melakukan bisnis internasional.

b. Aturan vs. Prinsip

Perbedaan utama antara IFRS dan akuntansi GAAP adalah metodologi yang digunakan untuk
menilai proses akuntansi. GAAP berfokus pada penelitian dan berbasis aturan, sedangkan
IFRS melihat pola keseluruhan dan didasarkan pada prinsip.

Dengan akuntansi GAAP, hanya ada sedikit ruang untuk pengecualian atau interpretasi,
karena semua transaksi harus mematuhi serangkaian aturan tertentu. Dengan metode
akuntansi berbasis prinsip, seperti IFRS, ada potensi untuk interpretasi yang berbeda dari
situasi yang berhubungan dengan pajak yang sama.

c. Metode Inventarisasi

Berdasarkan GAAP, perusahaan diizinkan untuk menggunakan metode Last In, First Out
(LIFO) untuk estimasi inventaris. Namun, di bawah IFRS, metode LIFO untuk inventaris tidak
diizinkan. The Last In, First Out penilaian untuk persediaan tidak mencerminkan arus
persediaan yang akurat dalam banyak kasus, dan dengan demikian menghasilkan laporan
tingkat pendapatan yang luar biasa rendah.
d. Pembalikan Inventaris

Selain memiliki metode yang berbeda untuk melacak inventaris, IFRS dan akuntansi GAAP
juga berbeda ketika menyangkut pencatatan pembalikan tulis-balik. GAAP menentukan
bahwa jika nilai pasar dari aset meningkat, jumlah write-down tidak dapat dikembalikan.
Namun, di bawah IFRS, dalam situasi yang sama ini, jumlah write-down dapat dibalik.
Dengan kata lain, GAAP terlalu berhati hati terhadap pembalikan inventaris dan tidak
mencerminkan perubahan positif di pasar.

e. Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan perusahaan dapat dikapitalisasi berdasarkan IFRS, selama kriteria


tertentu terpenuhi. Ini memungkinkan sebuah bisnis untuk meningkatkan depresiasi pada
aset tetap. Dengan GAAP, biaya pengembangan harus dibebankan pada tahun terjadinya
dan tidak boleh dikapitalisasi.

f. Aset Tidak Berwujud

Ketika datang ke aset tidak berwujud, seperti penelitian dan pengembangan atau biaya iklan,
akuntansi IFRS benar-benar bersinar sebagai metode berbasis prinsip. Ini
mempertimbangkan apakah aset akan memiliki manfaat ekonomi masa depan sebagai cara
menilai nilai. Aset tidak berwujud yang diukur berdasarkan GAAP diakui pada nilai pasar
wajar dan tidak lebih.

g. Laporan Penghasilan

Berdasarkan IFRS, pos luar biasa atau tidak biasa dimasukkan dalam laporan laba rugi dan
tidak dipisahkan. Sementara itu, berdasarkan GAAP, mereka dipisahkan dan ditampilkan di
bawah bagian laba bersih dari laporan laba rugi.

h. Klasifikasi Kewajiban

Klasifikasi utang berdasarkan GAAP dibagi antara kewajiban lancar, di mana perusahaan
mengharapkan untuk melunasi utang dalam waktu 12 bulan, dan kewajiban tidak lancar,
yang merupakan utang yang tidak akan dilunasi dalam waktu 12 bulan. Dengan IFRS, tidak
ada perbedaan yang dibuat antara klasifikasi kewajiban, karena semua utang dianggap tidak
lancar di neraca.

i. Aktiva Tetap

Ketika datang ke aset tetap, seperti properti, furnitur dan peralatan, perusahaan yang
menggunakan akuntansi GAAP harus menilai aset-aset ini menggunakan model biaya. Model
biaya memperhitungkan nilai historis aset dikurangi akumulasi penyusutan. IFRS
memungkinkan model yang berbeda untuk aset tetap yang disebut model revaluasi, yang
didasarkan pada nilai wajar pada tanggal saat ini dikurangi akumulasi penyusutan dan
kerugian penurunan nilai.

j. Karakteristik Kualitas
Akhirnya, salah satu faktor pembeda utama antara IFRS dan GAAP adalah karakteristik
kualitatif untuk bagaimana fungsi metode akuntansi. GAAP bekerja dalam hierarki
karakteristik, seperti relevansi, keandalan, komparabilitas, dan mudah dipahami, untuk
membuat keputusan berdasarkan keadaan khusus pengguna. IFRS juga bekerja dengan
karakteristik yang sama, dengan pengecualian bahwa keputusan tidak dapat dibuat pada
keadaan spesifik dari seorang individu.

3. Jelaskan Pilar Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku di Indonesia saat ini.

Jawab :

5 Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku di Indonesia

Ada 5 macam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, diantaranya :

a. PSAK-IFRS

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar akuntansi di Indonesia.

Disusun dan ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dibentuk oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. Standar ini adalah aturan baku yang mengatur pencatatan, penyusunan,
perlakuan, dan penyajian laporan keuangan. Dan juga digunakan oleh perusahaan yang
memiliki akuntabilitas publik yaitu entitas terdaftar.

PSAK resmi mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).

IFRS sendiri adalah kelanjutan dari International Accounting Standars dan banyak dipakai
sebagai standar akuntansi di negara lain.

b. SAK-ETAP

SAK ETAP kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik.

Digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), artinya entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas public yang signifikan.

Laporan keuangannya memiliki tujuan umum (general purpose financial statement) bagi
pengguna eksternal.

Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan
usaha misalnya kreditur.

SAK ETAP memiliki tujuan memberikan fleksibilitas dalam penerapannya.

Dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan.

SAK ETAP adalah Standar Akuntansi Keuangan yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada
SAK Umum.
Sebagian besar siklus akuntansinya menggunakan konsep biaya historis dan mengatur
transaksi yang dilakukan oleh ETAP.

Bentuk pengaturannya sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah
selama beberapa tahun.

c. Standar Akuntansi Syariah (SAS)

Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah PSAK Syariah yang ditujukan untuk entitas yang
melakukan transaksi ekonomi syariah.

Baik entitas lembaga syariah dan lembaga non syariah.

SAS dilakukan dengan model SAK umum namun berbasis syariah tetapi mengacu kepada
fatwa MUI.

SAS ini memiliki kerangka konseptual yaitu :

1) Penyajian laporan keuangan syariah


2) Akuntansi murabahah
3) Musyarakah
4) Mudharabah
5) Salam
6) Istishna.

d. SAK EMKM

Disebut juga Standar Akuntabilitas Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah.

SAK EMKM disusun demi memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas ekonomi mikro,
kecil, dan menengah.

SAK EMKM ini mengacu pada Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah.

ED SAK digunakan oleh entitas yang tidak atau belum mampu memenuhi persyaratan
akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP.

Entitas yang laporan keuangannya menggunakan SAK EMKM sebagai pedoman.

e. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

SAP adalah aturan baku yang dibuat oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan atau
KSAP.

SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun Laporan Keuangan
Pemerintah yang terdiri atas :

1) Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)


2) Laporan Keuangan Permerintah Daerah (LKPD).
Laporan Keuangan pokok menurut SAP adalah :

1) Laporan Realisasi Anggaran


2) Neraca (seperti neraca lajur, neraca saldo)
3) Laporan Arus Kas
4) Catatan Atas Laporan Keuangan.

4. Jelaskan keterbatasan dan sifat-sifat Laporan Keuangan Konsolidasi?

Jawab :

a. Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi

Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi juga mempunyai


beberapa keterbatasan, antara lain : Kinerja keuangan anggota perusahaan yang tidak bagus
akan tertutupi. Ketidak tepatan penyusunan akun akuntansi seluruh perusahaan. Rasio
keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak mencerminkan
kondisi entitas secara individu. Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya
akun piutang.

b. Sifat-Sifat Laporan Keuangan Yang Dikonsolidasikan

Sifat-sifat laporan keuangan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut :

Laporan keuangan konsolidasi adalah model laporan akuntansi untuk menunjukkan pengaruh
ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang tersendiri, yang didasarkan atas
pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan.

Dalam menyusun neraca konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak, perusahaan anak
dipandang seakan-akan sebagai cabang; aktiva dan kewajiban masing-masing perusahaan
anak digabungkan dengan aktiva dan kewajiban perusahaan induk; akun-akun silang yang
tidak mempunyai arti penting apabila badan usaha tersebut dipandang sebagai kesatuan
usaha tunggal harus dieliminasi.

Neraca perusahaan induk melaporkan saham perusahaan anak sebagai investasi, dan neraca
perusahaan anakmelaporkan kepentingan yang dipegang oleh perusahaan induk sebagai
modal saham.

Anda mungkin juga menyukai