• Perubahan dalam Estimasi : Perubahan dalam estimasi ditangani secara prospektif. Mereka
tidak memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan yang diterbitkan sebelumnya.
Perubahan-perubahan ini dicatat pada periode terjadinya perubahan.
• Perubahan dalam Entitas Pelaporan : Perubahan dalam entitas pelaporan harus
diungkapkan secara retroaktif dengan menyatakan kembali semua laporan keuangan
yang disajikan seolah-olah unit pelaporan baru telah ada pada saat laporan tersebut
pertama kali disusun.
• Kesalahan : Kesalahan didefinisikan sebagai penyesuaian periode sebelumnya oleh FASB
ASC 250. Pada periode di mana kesalahan ditemukan, sifat kesalahan dan pengaruhnya
terhadap laba operasi, laba neto, dan jumlah per lembar saham yang terkait harus
diungkapkan. Terkait periode sebelumnya yang terpengaruh akan dilaporkan untuk tujuan
komparatif, yang mana informasi yang diperbaiki harus diungkapkan untuk periode di
mana hal tersebut terjadi.
03 Format Laporan
C. Laba Per Lembar Saham
• EPS Dasar Tujuan EPS dasar (basic EPS) adalah mengukur kinerja perusahaan selama
periode pelaporan dari perspektif pemegang saham biasa.
• EPS yang Terdilusi Tujuan dari EPS yang terdilusi (diluted EPS) adalah mengukur
kinerja proforma perusahaan selama periode pelaporan dari perspektif pemegang
saham biasa seolah-olah pelaksanaan atau konversi sekuritas yang berpotensi
terdilusi benar-benar telah terjadi.
• Opsi Beli dan Waran Opsi beli dan waran memberi hak kepada pemegang untuk
membeli bagian saham perusahaannya dengan harga opsi (pelaksanaan atau
kesepakatan) yang ditentukan sebelumnya.
• Opsi Jual Tertulis Opsi jual tertulis dan kontrak beli serah (forward purchase
contracts) mengharuskan entitas pelaporan untuk membeli kembali bagian saham
yang dimilikinya pada harga yang telah ditentukan sebelumnya.
03 Format Laporan
• Sekuritas Konversi, Sekuritas konversi adalah sekuritas (biasanya obligasi atau saham preferen)
yang dapat dikonversi menjadi sekuritas lain (biasanya saham biasa) pada nilai tukar yang telah
ditentukan sebelumnya.
• Saham yang Dapat Diterbitkan secara Kontingensi, Saham yang dapat diterbitkan secara
kontingensi adalah saham yang emisinya bergantung pada pemenuhan kondisi tertentu, seperti
mencapai tingkat laba tertentu atau harga pasar dari saham biasa di masa depan. Kegunaan dari
Laba per Lembar Saham Tujuan data EPS secara keseluruhan bagi para investor adalah
memberikan indikasi tentang nilai perusahaan dan perkiraan dividen di masa depan.
• Kegunaan dari laba per lembar saham, Tujuan data EPS secara keseluruhan bagi para investor
adalah memberikan indikasi tentang nilai perusahaan dan perkiraan dividen di masa depan.
Masalah teoretis utama terkait penyajian EPS adalah apakah informasi ini harus didasarkan pada
informasi historis atau perkiraan (forecast). Badan akuntansi yang berwenang umumnya
mengambil posisi bahwa informasi keuangan seharusnya hanya didasarkan pada data historis.
Pandangan yang sebelumnya diungkapkan oleh APB Opinion No. 15 dan saat ini dimuat di FASB
ASC 260 yang konsisten dengan kecenderungan ini.
03 Format Laporan
D. Laba Komprehensif
Contoh komponen-komponen yang saat ini tidak diungkapkan pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konvensional dan dilaporkan di bagian lain, yaitu:
1. Penyesuaian transaksi mata uang asing
2. Keuntungan dan kerugian dari transaksi mata uang asing yang ditetapkan sebagai, dan
berlaku efektif sebagai, lindung nilai ekonomi atas investasi neto dalam entitas asing.
3. Keuntungan dan kerugian dari transaksi mata uang asing antarperusahaan yang
dikategorikan sebagai investasi jangka panjang (yaitu penyelesaian yang tidak
direncanakan atau diantisipasi di masa mendatang)
4. Perubahan nilai pasar dari kontrak berjangka (futures contract) yang memenuhi syarat
sebagai lindung nilai atas aset yang dilaporkan pada nilai wajar
5. Kelebihan liabilitas pensiun tambahan atas biaya layanan sebelumnya yang tidak diakui.
E. Inisiatif Penyederhanaan
Proyek-proyek yang termasuk dalam inisiatif penyederhanaan dimaksudkan untuk
meningkatkan atau mempertahankan kegunaan informasi yang dilaporkan kepada
para investor seraya mengurangi sejumlah biaya dan kompleksitas dalam pelaporan
keuangan. Salah satu topik pertama yang diidentifikasi untuk ditinjau berdasarkan
inisiatif ini adalah pos-pos luar biasa.
04 Usulan Format untuk Laporan Laba Komprehensif
Pada tahun 2001, FASB dan IASB menambahkan ke masing-masing agenda proyek
pelaporan kinerja keuangannya. Mereka awalnya melakukan proyek-proyek tersebut
secara independen, tetapi pada tahun 2004, Dewan memutuskan bahwa mereka
harus melakukan proyek bersama untuk mengembangkan konvergensi standar-
standar akuntansi. Tujuan dari proyek gabungan ini adalah menetapkan sejumlah
pedoman bagi organisasi dan penyajian informasinya dalam laporan keuangan.
Usulan ini tetap menggunakan metode alokasi pajak dalam suatu periode
(intraperiod tax allocation method) yang berlaku saat ini. Draf eksposur tidak
mendukung alokasi beban atau manfaat pajak penghasilan untuk kategori operasi,
investasi, aset pendanaan, atau liabilitas pendanaan karena draf eksposur
menetapkan bahwa biaya untuk melakukannya akan melebihi manfaatnya.
05 Nilai Laba Korporat
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain memungkinkan para
penggunanya mengevaluasi kinerja perusahaan saat ini, memperkirakan kinerja
masa depannya, dan memprediksi arus kas masa depan. Analisis keuangan dari
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain perusahaan berfokus pada
kinerja operasi perusahaan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1) Apakah sumber-sumber pendapatan perusahaan yang utama?
2) Apakah pendapatan perusahaan berkelanjutan?
3) Apakah rasio laba bruto perusahaan?
4) Apakah margin laba operasi perusahaan?
5) Apakah hubungan di antara laba dan harga pasar dari saham perusahaan?
05 Nilai Laba Korporat
• Sumber Pendapatan
Setiap produk tersebut memiliki masing-masing tingkat profitabilitas, pola
pertumbuhan yang diharapkan, dan tingkat risiko. Salah satu ukuran tingkat risiko
adalah ketergantungan perusahaan pada para pelanggan utama. Jika pendapatan
perusahan dan satu pelanggan sama dengan atau lebih besar 10 persen dari total
pendapatannya, maka fakta tersebut harus diungkapkan.
• Keberlanjutan Pendapatan
Keberlanjutan pendapatan perusahaan dapat dinilai dengan menganalisis tren
pendapatannya dari waktu ke waktu dan meninjau Diskusi dan Analisis Manajemen
(Management's Discussion and Analysis-MD&A)
05 Nilai Laba Korporat
• Diskusi dan Analisis Manajemen
Bagian Diskusi dan Analisis Manajemen dalam laporan tahunan perusahaan dapat
memberikan informasi yang berharga terkait keberlanjutan laba perusahaan dan
biaya- biaya yang terkait dengannya. SEC mewajibkan perusahaan- perusahaan
untuk mengungkapkan setiap perubahan atau potensi perubahan dalam
pendapatan dan beban agar dapat membantu mengevaluasi kemungkinan adanya
penyimpangan dari periode ke periode.
05 Nilai Laba Korporat
• Analisis Laba Bruto
Analisis laba bruto perusahaan berfokus pada upaya menjelaskan variasi dalam
penjualan, beban pokok penjualan, dan pengaruhnya terhadap laba bruto. Analisis
ini dapat ditingkatkan dengan memisahkannya ke dalam beberapa lini produk.
Selain menerbitkan IAS No. 33 tentang laba per lembar, International Accounting Standards Board juga:
Mendefinisikan kinerja dan laba dalam “Kerangka untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan”
Membahas tujuan dan informasi yang akan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dalam IAS No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan (Presentation of Finansial
Statement)”
Membahas beberapa komponen laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam
amandemen IAS No. 8, berjudul “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
kesalahan”
Membahas penyajian dan pengungkapan yang diperlukan atas operasi yang dihentikan dalam
IFRS No.5, “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Diberhentikan
IAS No. 1
Tujuan IAS No. 1 adalah menentukan dasar penyajian bagi laporan keuangan yang
bertujuan untuk umum, memastikan adanya keterbandingan, baik dalam laporan
keuangan entitas periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas
Add title
lain. IAS No. 1 menggambarkan seluruh persyaratan untuk penyajian laporan
keuangan, pedoman bagi struktur pelaporannya, dan persyaratan minimum terkait
konten yang dimuat didalamnya.
International Accounting Standards
IAS No. 8
IASB menyatakan bahwa tujuan IAS No. 8 adalah menentukan klasifikasi,
pengungkapan, dan perlakuan akuntansi dari komponen-komponen tertentu
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprohensif lain. Sehingga semua
Add title
entitas menyusun dan menyajikan laporan laba rugi dan penghasilannya
komprehensif lain secara konsisten.
International Accounting Standards
IAS No. 33
Tujuan IAS No. 33 adalah mendeskripsikan prinsip-prinsip untuk menentukan dan
menyajikan jumlah laba per lembar saham demi meningkatkan perbandingan
kineja diantara entitas-entitas yang berbeda dalam periode-periode pelaporan
Add title
yang berbeda untuk entitas yang sama.
International Accounting Standards
IFRS No.5
IFRS No. 5, “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Diberhentikan (Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations)’,
menggantikan IAS N0. 35, “Operasi yang Dihentikan (Discontinuing
Add title
Operations).” ini mengurangi perlakuan akuntansi untuk asset tidak lancer yang
dimiliki untuk dijual (untuk distribusikan kepada pemilik).
THANK YOU
Report : freeppt7.com XX.XX.20XX