Anda di halaman 1dari 23

CHAPTER 6

FINANCIAL STATEMENTS I :
THE INCOME STATEMENT
Ali Sutopo
Dedi Eko Hadi Irawan
Hariyanto
Nurlaily Febriyuna
Vita Apriliasari
KONSEKUENSI EKONOMI PELAPORAN
KEUANGAN

 Informasi keuangan dapat mempengaruhi distribusi


kesejahteraan investor. Semakin banyak informasi yang
diperoleh investor semakin besar kemungkinan untuk
meningkatkan kesejahteraan
 Informasi keuangan dapat mempengaruhi tingkat resiko yang
dapat diterima. Memfokuskan pada investasi jangka penjek
yang meiliki resiko kecil akan menyebabkan efek jangka
panjang
 Informasi keuangan dapat mempengaruhi tingkat bentuk modal
dan realokasi kesejahteraan terhadap konsumsi dan investasi
 Informasi keuangan dapat mempengaruhi bagaimana investasi
dialokasikan diantara perusahaan-perusahaan
ELEMEN-ELEMEN
LAPORAN LABA RUGI

REVEN EXPEN
UE SES
GAINS LOSES
FORMAT LAPORAN KEUANGAN
 Pendukung konsep current operating performance berargumen
hanya perubahan dan peristiwa yang dapat dikendalikan oleh
manajemen yang terjadi karena keputusan berjalan yang
termasuk di dalam penghasilan.

 Pendukung all-inclusive concept mengenai penghasilan


menyatakan penghasilan harus menggambarkan semua item
yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan ekuitas pemegang
saham.

 Asumsi yang menggarisbawahi kontroversi ini adalah metode


penyampaian informasi keuangan adalah penting. Kedua konsep
setuju dalam hal informasi yang akan disampaikan tetapi
tidak ada kesamaan dalam hal dimana harus melaporkan
Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian.
APB OPINION NO. 9
 elemen laporan keuangan apa saja yang
termasuk dalam penghasilan bersih.
 mengambil jalan tengah diantara current
operating performance concept dan all-
inclusive concept
 dimana penghasilan bersih harus
merefleksikan semua item dari profit dan
loss yang ditemukan dalam suatu periode
kecuali prior period adjustments
APB OPINION NO. 9,,,CONTD

Income from •Pendapatan dan beban normal perusahaan


•Titik awal untuk meramal laba di masa yad

continuing operations •Bila tidak ada income lain maka merupakan laba bersih

Income from •Telah diatur ulang dalam SFAS No. 144


•Harus memenuhi syarat: (1) Unit yang dihentikan harus dianggap sebagai komponen bisnis, (2) Operasi dan

discontinuing operations
arus kas dari komponen yang dihentikan harus dihilangkan dari hasil transaksi operasional dan arus kas
entitasnya, (3) Entitas harus tidak memiliki keterlibatan yang signifikan dalam operasi komponen
EXTRA ORDINARY ITEMS
 Peristiwa dan kejadian yang memiliki efek
material yang diperkirakan tidak akan berulang
kali terjadi dan tidak dianggap sebagai faktor yang
sering terjadi dalam proses evaluasi operasi
perusahaan
 Sedangkan menurut APB Opinion No.30,
didefinisikan sebagai peristiwa atau transaksi
yang dibedakan oleh:
 Unusual nature , yaitu peristiwa atau transaksi memiliki
tingkat abnormal yang tinggi dan tidak berhubungan atau
insidentil terhadap operasi normal perusahaan,
 Infrekuensi keterjadian, yaitu peristiwa atau transaksi
dengan sangat beralasan diperkirakan tidak akan terjadi
lagi dimasa yang akan datang.
KOMPONEN LABA BERSIH

Income from
Continuing
Operations

Income from
Extraordinary
Discontinuing
Items
Operations
ACCOUNTING CHANGES
Accounting • Efek perubahan dikumulatifkan pada tahun
perubahan dilakukan dan ditampilkan
Principles diantara Laba bersih dan Extraordinary item

Estimates •tidak membutuhkan penyesuaian terhadap


laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya

Reporting •diungkapkan secara retroaktif dengan menyatakan kembali


laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya dengan asumsi unit

Entity
pelaporan baru telah diterapkan di laporan keuangan tahun-
tahun sebelumnya

Errors
•Counterbalance -> tidak memerlukan
penyesuaian bila ditemukan setelah 2 tahun
•Uncounterbalance -> memerlukan penyesuaian
EARNINGS PER
SHARE
 indikator atas nilai perusahaan dan harapan
dividen di masa yang akan datang
Ukuran keefisienan suatu perusahaan
BASIC EPS

Mengukur kinerja perusahaan selama


periode tertentu dari sudut pandang
pemegang saham biasa

NET INCOME – PREFERRED DIVIDENDS

WEIGHTED AVERAGE NUMBER OF SHARES OUTSTANDING


DILUTED EPS
Mengukur kinerja pro-forma perusahaan
selama periode tertentu dari sudut pandang
pemegang saham biasa apabila
pengkonversian sekuritas yang dilutif benar-
benar terjadi

Efek dilutif dari call options dan warrants dihitung menggunakan treasury stock method

Efek dilutif dari sekuritas konvertibel dihitung menggunakan as if converted method

Bila terdapat lebih dari satu sekuritas dilutif, perhitungan diluted EPS dilakukan sesuai urutan besarnya efek dilutif yang
ditimbulkan sekuritas
CALL OPTIONS, WARRANTS, AND
WRITTEN PUT OPTIONS

Call Options dan Warrants


-> memberikan hak pada pemegangnya untuk membeli saham
biasa dengan harga yang telah ditentukan; metode
perhitungan EPS dengan treasury stock method

Written Put Options


-> efek dilutifnya dihitung menggunakan reverse
treasury stock method
CONVERTIBLE SECURITIES
 Sekuritas yang dapat ditukar dengan sekuritas yang
lain pada harga yang telah ditentukan
 Terdapat beberapa ketentuan sbb:

1. Apabila perusahaan memiliki saham preferen konvertibel,


dividennya tidak dikurangkan dari laba bersih sebagai pembilang
EPS. Jika saham preferen dikonversi, lembar preferen tersebut
tidak lagi beredar dan dividen preferen tidak akan dibayarkan.
2. Apabila perusahanan memiliki obligasi konvertibel, beban bunga
atas sekuritas setelah pajak ditambahkan ke pembilang. Jika
obligasi dikonversikan, bunga tidak akan dibayarkan sehingga
tidak akan ada penghematan pajak. Akibatnya, laba bersih akan
meningkat sebesar beban bunga dikurangi besarnya pajak.
3. Jumlah lembar yang diterbitkan pada pengkonversian sekuritas
ditambahkan sebagai penyebut.
CONTINGENTLY ISSUABLE
SHARES
Saham yang penerbitannya bergantung pada
kondisi tertentu, misal mencapai tingkat
pendapatan atau harga pasar tertentu di masa
mendatang

Jika kondisi-kondisi tersebut tidak terjadi sampai


akhir periode pelaporan, SFAS No.128
mengharuskan contingently issuable shares
dimasukkan dalam penghitungan diluted EPS
sesuai dengan jumlah lembar yang akan
termasuk apabila akhir periode pelaporan sama
dengan periode kontinjensi.
COMPREHENSIVE INCOME

perubahan aktiva bersih atas suatu entitas bisnis dikarenakan


transaksi, kejadian, atau keadaan yang tidak berasal dari pemilik
perusahaan selama periode tertentu

• Meliputi perubahan dalam ekuitas selama periode tertentu,


kecuali perubahan yang berasal dari investasi dan pembagian
dividen kepada pemilik

Menurut SFAS No. 30, Komponen Comprehensive Income dapat


ditampilkan di bawah total laba bersih dalam:
Laporan Laba Rugi
Laporan terpisah yang dimulai dengan laba bersih
Laporan Perubahan Ekuitas
PRIOR PERIOD ADJUSTMENT

Apabila terjadi kesalahan yang disengaja maupun tidak, dalam


penerapan aturan, prinsip, maupun estimasi akuntansi

Kesalahan diketahui setelah periode terjadinya kesalahan berakhir

Umumnya berupa kesalahan aritmetika, pencatatan ganda,


kesalahan jumlah, maupun kealpaan tidak mencatat transaksi dan
penyesuaian
PRIOR PERIOD ADJUSTMENT
 Menurut APB No. 9, disyaratkan sbb:
1. Teridentifikasi secara spesifik dan berkaitan secara langsung
dengan aktivitas bisnis periode sebelumnya.
2. Tidak diakibatkan oleh kejadian ekonomi setelah tanggal
laporan keuangan periode sebelumnya.
3. Sangat ditentukan oleh orang-perorang daripada manajemen.
4. Tidak terpengaruh oleh estimasi sebelum penentuan tersebut
 Dilakukan dengan:
1. Menyesuaikan Begining Retained Earning
2. Melaporkan penyesuaian pada Statement of stockholder’s
equity atau dalam statement of retained earnings tersendiri.
USULAN FORMAT STATEMENT
OF COMPREHENSIVE INCOME
o FASB dan IASB berencana mengeluarkan draft
untuk mengubah laporan keuangan
o Kemungkinan akan dihapuskannya definisi net
income yang ada saat ini
o Saat ini hanya ada satu jenis profit yang
mencakup seluruh aktivitas perusahaan seperti
bussiness operations, financing dan investing
o Hal tersebut menyebabkan terjadinya banyak
kecurangan dan manipulasi pada net income
o Usulan format laporan laba rugi yang baru
memisahkan beberapa kategori pengungkapan net
income:
1. Operasi bisnis

2. Aktivitas pembiayaan
NILAI LABA PERUSAHAAN (THE
VALUE OF CORPORATE EARNINGS)
 FUNGSI LAPORAN KEUANGAN:
Mengevaluasi Kinerja Perusahaan

Memprediksi Kinerja di Masa Mendatang

Meramalkan Future Cash Flows

 Dalam menganalisa Laporan Keuangan perlu


dibedakan:
Sustainable Earnings

Transitory Component
FOKUS ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN

Source of Persistence
Revenue of Revenue

Gross Profit Operating


Analysis Profit Margin

Relationship
between earnings
STANDAR AKUNTANSI
INTERNASIONAL
 IAS No. 1
 item-item yang harus terdapat dalam laporan keuangan
 IAS No. 8
 konsep net profit atau loss from ordinary and
extraordinary activities, accounting changes dan
fundamental error
 IAS No. 18
 konsep pengukuran pendapatan
 IAS No. 33
 additional disclosures and guidelines
 IAS No. 35
 penjelasan discontinued operations
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai