Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
16 - Mahaini Fitria Aprilyana – 1401180108
17 – Mahirah Hanan Siregar – 1401180109
18 – Mattheus Togutua Bosnateruli Sitorus – 1401180110
19 – Muhammad Ferdiansyah – 1401180111
20 – Rani Gutomo - 1401180112
KELAS 7 – 02
PRODI D-IV AKUNTANSI ALIH PROGRAM (NON AKT)
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
BULAN SEPTEMBER TAHUN 2018
PREVIEW
LEARNING OBJECTIVES
1. Understand the uses and limitations of an income statement.
2. Understand the content and format of the income statement.
3. Prepare an income statement
4. Explain how to report items in the income statement.
5. Identify where to report earnings per share information.
6. Explain intraperiod tax allocation.
7. Understand the reporting of accounting changes and errors.
8. Prepare a retained earnings statement.
9. Explain how to report other comprehensive income.
Income Statement (Laporan Laba Rugi) merupakan sebuah laporan yang memperlihatkan
keberhasilan suatu aktivitas operasi perusahaan pada jangka waktu tertentu. Income Statement
dapat membantu pengguna untuk memprediksi future cash flow dari perusahaan.
Usefulness – Penggunaan Income Statement. Bagi investor dan kreditor, Income statement
dapat berfungsi untuk:
1. Evaluate the past performance of the company.
Pemeriksaan atas revenues dan expenses pada income statement dapat memperlihatkan
bagaimana perusahaan berjalan dan sebagai bahan perbandingan dengan perusahaan
competitornya.
2. Predict future performance
Informasi yang telah ada sebelumnya dapat digunakan untuk menentukan tren atas kegiatan
operasional perusahaan yang kemudian dapat digunakan pula untuk memprediksi future
performance (future revenues, expenses, cash flows) perusahaan tersebut.
3. Help assess the risk or uncertainty of achieving future cash flows
Komponen income statement (revenues, expenses, gains, and losses) memberikan gambaran
keterkaitan satu sama lainnya, dan dapat digunakan untuk menilai seberapa besar risiko
tidak tercapainya level cash flow tertentu di masa depan.
Quality Of Earnings. Companies have incentives to manage income to meet earnings target or
to make earnings look less risky.
Earnings management adalah perencanaan atas revenues, expenses, gains, and losses untuk
mencapai earnings. Quality of earnings berkurang apabila earnings management menghasilkan
informasi yang tidak dapat digunakan untuk memprediksi future earnings dan cash flows.
2. Expenses
Menurunkan keuntungan ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk: pengeluaran
atau deplesi aset; atau incurrences of liabilities, yang menyebabkan menurunnya ekuitas.
Expenses terdiri dari Expenses dan losses.
Expenses berasal dari aktivitas normal perusahaan, seperti: COGS, Depreciation expense,
Interest expense, rent expense, salary expense.
Losses merupakan beban/biaya lain yang terjadi akibat dari selain (dan bias dapat)
aktivitas normal perusahaan, seperti: Losses on the sale of long-term assets.
Intermediate Components.
Perusahaan umumnya menyajikan data-data dalam Income Statement adalah sebagai berikut:
a. Sales or Revenue
b. Cost of Goods Solld
Gross Profit Revenues - COGS
c. Selling Expenses
d. Administrative or General Expenses
e. Other Income and Expenses
Income from Operations pendapatan dari aktivitas normal perusahaan
f. Financing Cost
Income before Income Tax Total Income sebelum Income Tax
g. Income Tax
Income from Continuing Operations pendapatan perusahaan tanpa memperhitungkan
gains atau losses dan discontinued operation. Apabila hal tersebut tidak ada, maka ini
merupakan Net Income.
h. Discontinued Operations
Net Income
i. Noncontrolling Interest
j. Earning Per Share
Gross Profit (Laba Kotor). Dihitung dengan mengurangi COGS dari Net Sales. Gross profit
menyajikan angka yang berguna untuk mengevaluasi performance perusahaan dan memprediksi
future earnings.
Income from Operations. Ditentukan dengan : Gross profit – selling and administrative
expenses. Merupakan Income dari aktivitas normal/reguler perusahaan. Dapat digunakan untuk
memprediksi jumlah, waktu, serta ketidakpastian future cash flows.
Expense Classification
The nature of expense method The function of expense method
Lebih mudah untuk diaplikasikan karena tidak Mengidentifikasi expense utama yang
perlu mengalokasikan expense berdasarkan membebani perusahaan, kekurangan dari
fungsi nya. metode ini adalah alokasi expense berdasarkan
fungsi tersebut dapat berubah-ubah, oleh
karenanya klasifikasi expense tersebut dapat
menyesatkan.
IFRS mengusulkan item-item tambahan yang perlu diungkapkan pada income statement untuk
membantu pengguna memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Contoh item-item yang tidak biasa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kerugian atas penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi bersih, atau penurunan
nilai property, pabrik, dan peralatan ke recoverable amount, serta pembalikan dari
penuruan tersebut.
2. Kerugian atas restrukturisasi kegiatan perusahaan dan pembalikan dari setiap biaya
restrukturisasi
3. Keuntungan atau kerugian atas pembuangan barang-barang property, pabrik dan
peralatan atau investasi.
4. Litigation settlements.
5. Other reversals of liabilities.
Net Income
Net income merupakan pendapatan setelah mempertimbangkan semua pendapatan dan beban
pada periode tersebut. Net income dilihat oleh banyak orang sebagai alat ukur paling penting
dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan selama jangka waktu tertentu.
Sebuah perusahaan biasanya menyimpulkan hasil operasinya dalam satu gambaran penting, yaitu
net income. Namun, dunia keuangan secara luas menyetujui indikator bisnis yang lebih konkret
sebagai indikator bisnis yang paling penting, yaitu Earnings Per Share (EPS).
Discontinued Operations
The IASB mengartikan Discontinued Operation sebagai bagian dari sebuah entitas yang sudah
telah dihentikan operasinya, dimasukkan kedalam posisi held for sale, yang dimaksud bagian
dari entitas tersebut antara lain :
1. mewakili lini bisnis utama (major line business or geographical area of operations);
2. bagian dari rencana tunggal, rencana yang terkoordinasi untuk menghentikan lini bisnis
utama ataupun operasi di wilayah tertentu;
3. anak perusahaan yang di akuisisi khusus memang untuk dijual kembali
Untuk mengilustrasikan a component dapat dilihat dari contoh case berikut ini. Unilever plc
(GBR) memproduksi dan menjual consumer products. Perusahaan tersebut memiliki beberapa
kelompok produk, masing-masing produk dengan lini produksi dan merek yang berbeda. Jadi, di
Unilever grup masing masing produk tersebut merupakan tingkat paling bawah yang juga
memiliki operasi dan cash flows yang terpisah dari operasi perusahan lainnya. Dapat
disimpulkan, masing-masing kelompok produk tersebut merupakan component perusahaan, dan
jika component tersebut akan dihentikan operasinya, Unilever akan mengklasifikasikannya
sebagai Discontinued Operation.
Multiplex Products, Inc., a highly diversified company, decides to discontinue its electronics
division. During the current year, the electronics division lost £300,000 (net of tax). Multiplex
sold the division at the end of the year at a loss of £500,000 (net of tax).
Apabila perusahaan melakukan perubahan pada prinsip akuntansi, hal yang harus dilakukan
adalah melakukan retrospective adjustment (penyesuaian kebelakang) terhadap laporan
keuangannya.
Pendekatan Retrospective (retrospective approach) dimaksud adalah dengan melakukan
penyesuaian pada akun-akun yang mengalami perubahan secara principal menggunakan metode
yang baru dan dilakukan terhadap tahun-tahun sebelumnya (prior years).
Akumulasi perubahan tahun-tahun sebelumnya atas akun yang berubah kemudian ditutup dengan
melakukan penyesuaian pada Retained Earnings pada awal tahun.
Sebagai ilustrasi terhadap perubahan estimasi yang hanya mempengaruhi tahun berjalan,
perusahaan DuPage Materials Corp. secara konsisten mengestimasi bad debt expense sebesar 1%
dari credit sales. Pada tahun 2015, DuPages menetapkan bahwa estimasi bad debt pada tahun
berjalan adalah sebesar 2% dari credit sales.
Menggunakan estimasi baru sebesar 2% tersebut menghasilkan nilai sebesar CHF 240.000, atau
dua kali lipat dari besaran periode sebelumnya. DuPages mencatat bad debt expense dan
pencadangannya pada 31 Desember 2015 sebagai berikut:
Pada kasus tersebut, DuPages hanya melakukan perubahan pada tahun 2015 dan tidak pada
tahun-tahun berikutnya karena perubahan estimasi bad debt hanya untuk tahun berjalan. Lebih
lanjut, dalam perubahan estimasi, perusahaan tidak melakukan penyesuaian retrospective, karena
perubahan estimasi tidak mempengaruhi pencatatan pada tahun-tahun yang telah lewat.
Atas kejadian perubahan prinsip akuntansi dan penyesuaian atas laporan tahun sebelumnya,
perusahaan melakukan penyesuaian debit atau kredit (net of tax) terhadap Retained Earnings
pembuka pada awal tahun. Perusahaan dapat menampilkan informasi mengenai Retained
Earnings secara berbeda antar perusahaan. Contoh Retained Earnings Statement adalah sebagai
berikut:
Rekonsiliasi pada laporan Retained Earnings menyediakan informasi mengenai penyebab
peningkatan atau penurunan atas net asset pada tahun berjalan. Lebih lanjut, Retained Earnings
Statement juga menyediakan informasi mengenai apa yang dilakukan oleh management terhadap
pendapatan yang diperoleh.
Perusahaan dapat melakukan pembatasan atas Retained Earnings yang dimiliki untuk tujuan
tertentu. Secara umum, perusahaan akan memberikan catatan pembatasan pada catatan atas
laporan keuangan tahun berjalan perihal besaran pembatasan Retained Earnings.
Pada beberapa kasus, perusahaan melakukan pemisahan atas pebatasan Retained Earnings
dengan melakukan transfer nilai yang dibatasi kepada akun Appropriated Retained Earnings.
Pada laporan Retained earnings akan terdapat 2 (dua) bagian retained earnings, yaitu:
1. Retained Earnings Free (unrestricted)
2. Retained Earnings Appropriated (restricted)
Comprehensive Income
Secara umum sebuah perusahaan akan menampilkan data pada Laporan Laba Rugi
Komprehensif terkait:
1. Revenue and Gains (Net Income)
2. Expenses and Losses (Net Income)
3. Gain/Loss yang tidak termasuk net income tetapi mempengaruhi equity. (cth. unrealized gains
and losses on non-trading equity securities, Translation Gains/Losses on Foreign Currency, etc)
Perusahaan mengkategorikan seluruh akun yang melewati proses perhitungan net income pada
laporan laba rugi menjadi Other Comprehensive Income, yaitu Semua perubahan pada equity
diluar net income pada periode berjalan kecuali investasi yang dilakukan oleh pemilik dan
pengembalian kepada pemilik usaha.
Bentuk Comprehensive Income:
1. One Statement Approach
Kelebihan:
Tidak memerlukan laporan tambahan (subsidiary statement), karena menjadi satu dengan laporan
laba rugi (income statement)
Kelemahan:
Net Income tidak menjadi sorotan utama karena tergabung dengan Other Comprehensive Income
Differences:
• Presentation of the income statement under U.S. GAAP follows either a single-step or
multiple-step format. IFRS does not mention a single-step or multiple-step approach. In
addition, under U.S. GAAP, companies must report an item as extraordinary if it is
unusual in nature and infrequent in occurrence. Extraordinary-item reporting is prohibited
under IFRS.
• The U.S. SEC requires companies to have a functional presentation of expenses. Under
IFRS, companies must classify expenses by either nature or function. U.S. GAAP does
not have that requirement.
• U.S. GAAP has no minimum information requirements for the income statement.
However, the U.S. SEC rules have more rigorous presentation requirements. IFRS
identifies certain minimum items that should be presented on the income statement.
• U.S. SEC regulations define many key measures and provide requirements and
limitations on companies reporting non-U.S. GAAP information. IFRS does not define
key measures like income from operations
• U.S. GAAP does not permit revaluation accounting. Under IFRS, revaluation of property,
plant, and equipment, and intangible assets is permitted and is reported as other
comprehensive income. The effect of this difference is that application of IFRS results in
more transactions affecting equity but not net income.