Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

TANGERANG SELATAN

MAKALAH

PENGELOLAAN UNIT USAHA BADAN USAHA MILIK DESA

DAN KONTRIBUSINYA BAGI DESA

(STUDI KASUS DESA EKANG ANCULAI

KECAMATAN TELUK SEBONG KABUPATEN BINTAN)

Disusun oleh:

Haryo Bagaskara

NPM 1401180105 (13)

KELAS 8-2

PROGRAM DIPLOMA IV KEUANGAN SPESIALISASI

AKUNTANSI ALIH PROGRAM (NON AKT)

JUNI 2019
PENDAHULUAN 1. Fakta Terkait Objek
a. Sejarah Singkat terdiri dari 514 kepala keluarga.
Ekang Anculai merupakan salah satu Sebagian besar penduduk bermata
desa yang ada di kecamatan Teluk pencaharian sebagai petani.
Sebong, Kabupaten Bintan, provinsi
Kepulauan Riau. Ekang Anculai diambil 2. Latar Belakang
dari bahasa cina Gek yang konon Berdasarkan penelitian yang
mengandung arti rumah yang merah di dilakukan oleh Mirnawati (2017)
bawah sungai. Wilayah desa Ekang Secara administrasi, Kabupaten
Anculai pada mulanya didominasi oleh Bintan Provinsi Kepulauan Riau terdiri
penduduk beretnis Tionghoa. Pada tahun dari 10 (sepuluh) kecamatan, 36 (tiga
1979, dengan penduduk lebih kurang puluh enam) desa, dan 15 (lima
2500 jiwa, desa Ekang Anculai merupakan belas) kelurahan. Kabupaten Bintan
bagian dari desa yang telah dimekarkan, memiliki 11 Badan Usaha Milik Desa
yaitu desa Sri Bintan. Selanjutnya, desa (BUMDes) yang aktif dari 28 desa
Sri Bintan dimekarkan pada tahun 2007 yang telah membentuk BUMDes
menjadi Desa Induk Desa Ekang Anculai tahun 2017. Desa Ekang Anculai
dan Kelurahan Kota Baru. Desa Ekang merupakan salah satu desa di
Anculai telah mengalami beberapa Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten
kepemimpinan etnis Tionghoa. Bintan yang telah mendirikan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) dan
b. Data Geografis termasuk BUMDes yang aktif di
Secara Geografis, Wilayah Desa antara 28 desa yang telah
Ekang Anculai berada 35 m di atas membentuk BUMDes tahun 2017.
permukaan laut dengan curah hujan Badan Usaha Milik Desa
pertahun 85 Mm/Th serta berkisar rata (BUMDes) Desa Ekang Anculai
antara 30° – 37° C. Adapun luas wilayah didirikan berdasarkan inisiatif
secara keseluruhan adalah 10,5 km pemerintah desa dan masyarakat
dengan batas wilayah sebagai berikut: desa Ekang Anculai melalui
 Sebelah utara : Desa Sebong Lagoi./ musyawarah desa. Adapun sumber
Kawasan Wisata Internasional Lagoi modal BUMDes yaitu bantuan
 Sebelah Selatan : Desa Kuala Pemerintah. Di tahun 2016 BUMDes
Sempang “Anugrah Ekang” memiliki beberapa
 Sebelah Barat : Desa Sri Bintan dan unit usaha antara lain pinjaman
Desa Penaga bergulir, penggemukan sapi,
 Sebelah Timur : Kelurahan Kota Baru penyewaan tenda, meja dan kursi,
Wilayah desa tersebut terdiri dari serta pengelolaan desa wisata.
hutan masyarakat, perkebunan, pertanian, Berbagai unit usaha yang dikelola
fasilitas umum serta perkarangan oleh BUMDes tersebut mampu
masyarakat dan lain-lain. Mayoritas memberikan kontribusi pendapatan
penggunaan lahan oleh masyarakat bagi desa Ekang Anculai.
adalah pertanian atau perkebunan.
Komoditas palawija telah dijual ke 3. Rumusan Masalah
beberapa daerah di luar Kabupaten Adapun rumusan masalah yang
Bintan. akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
c. Data Demografis a. Apa saja unit usaha yang dikelola
Desa Ekang Anculai memiliki BUMDes Ekang Anculai?
penduduk sebanyak 1.944 jiwa, yang
b. Apakah pengelolaan Badan Usaha aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya
Milik Desa (BUMDes) memberikan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
kontribusi bagi desa? masyarakat Desa.

PEMBAHASAN c. New Public Financial Management


Menurut J. L. Massie (1971),
1. Literatur Reviu pengertian manajemen keuangan adalah
a. Dana Desa aktivitas operasional bisnis yang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah bertanggung jawab untuk mendapatkan
nomor 8 tahun 2016 tentang Perubahan dan menggunakan dana yang diperlukan
Kedua atas Peraturan Pemerintah nomor untuk kegiatan operasional yang efektif
60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang dan efisien. James VanHorne (1971) juga
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan menjelaskan bahwa pengertian
Belanja Negara, desa adalah kesatuan manajemen keuangan adalah semua
masyarakat hukum yang memiliki batas aktivitas yang berhubungan dengan
wilayah yang berwenang untuk mengatur perolehan dana dan pengelolaan
dan mengurus urusan pemehntahan, pendanaan, serta untuk pengelolaan
kepentingan masyarakat setempat aktiva dengan tujuan semua aktivitas
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak perusahaan. Berdasarkan definisi
asal usul, dan/ atau hak tradisional yang tersebut, manajemen keuangan adalah
diakui dan dihormati dalam sistem aktivitas operasional bisnis yang
pemerintahan Negara Kesatuan Republik berhubungan dengan perolehan,
Indonesia. Sedangkan dana desa adalah pengelolaan dana dan aktiva yang efektif
dana yang bersumber dari Anggaran dan efisien untuk mencapai tujuan
Pendapatan dan Belanja Negara yang perusahaan.
diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer Selanjutnya, terdapat pengertian
melalui Anggaran Pendapatan dan terkait manajemen keuangan publik.
Belanja Daerah kabupaten/ kota dan Guthrie dkk (1999) menjelaskan bahwa
digunakan untuk membiayai manajemen keuangan publik merupakan
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, sesuatu yang secara umum sudah
pelaksanaan kegiatan pembangunan, dipahami karena memiliki fitur (1)
pembinaan kegiatan kemasyarakatan, dan mengelola uang publik secara efektif dan
pemberdayaan masyarakat. efisien, (2) memiliki peran yang sangat
beragam, (3) memberikan pelayanan
b. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) publik kepada masyarakat, (4)
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, mempertahankan disiplin fiskal demi
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan menjaga kondisi kesehatan finansial, dan
Transmigrasi Republik Indonesia nomor 4 (5) termasuk semua elemen
tahun 2015 tentang Pendirian, penganggaran. Dalam penjelasan
Pengurusan dan Pengelolaan, dan lanjutannya, Guthrie dkk (1999) juga
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa, menjelaskan bahwa ada yang disebut
yang dimaksud dengan Badan Usaha dengan manajemen keuangan publik
Milik Desa, selanjutnya disebut BUM baru, yaitu perubahan revolusionari terkait
Desa, adalah badan usaha yang seluruh dengan pengelolaan keuangan publik
atau sebagian besar modalnya dimiliki yang terdiri atas lima kategori yaitu (1)
oleh Desa melalui penyertaan secara Perubahan Sistem Pelaporan Keuangan,
langsung yang berasal dari kekayaan (2) Pengembangan Manajemen
Desa yang dipisahkan guna mengelola Berorientasi Pasar, dan (3)
Pengembangan pengukuran kinerja, (4) mencapai tujuan masyarakat desa
Pelepasan/Delegasi Penganggaran dan yang sejahtera dan mandiri.
(5) Perubahan sistem pemeriksaan Badan Usaha Milik Desa
internal dan eksternal. (BUMDes) Desa Ekang Anculai berdiri
pada tanggal 06 Juni 2016. BUMDes
3. Pembahasan didirikan berdasarkan inisiatif
a. Unit Usaha BUMDes Ekang Anculai pemerintah desa dan masyarakat
Menurut Mirnawati (2017), desa Ekang desa Ekang Anculai melalui
Anculai merupakan salah satu desa di musyawarah desa. Adapun sumber
Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten modal BUMDes yaitu bantuan
Bintan yang telah mendirikan Badan Pemerintah. Di tahun 2016 BUMDes
Usaha Milik Desa (BUMDes) dan “Anugrah Ekang” memiliki 1 unit usaha
termasuk BUMDes yang aktif diantara 28 yaitu Pinjaman Bergulir. Pada tahun
desa yang telah membentuk BUMDes 2017 bertambah menjadi 2 unit usaha.
tahun 2017. Dari setiap BUMDes yang Unit usaha yang dimiliki BUMDes
aktif yang ada di Kabupaten Bintan Desa “Anugrah Ekang” meliputi:
Ekang Anculailah yang mengelola di 1. Unit Usaha Penggemukan Sapi.
bidang peternakan. Sesuai dengan hasil Unit usaha penggemukan sapi
musyawarah, BUMDes di Desa Ekang dapat membuka lapangan
Anculai diberi nama “BUMDes Anugrah pekerjaan bagi masyarakat yang
Ekang”. Pendirian dan pengelolaan Badan tinggal di sekitar unit usaha. Usaha
Usaha Milik Desa di desa Ekang Anculai penggemukan sapi memberikan
berdasarkan Peraturan Desa No. 4 tahun dampak ekonomi bagi masyarakat.
2016. Badan Usaha Milik Desa
Menurut Peraturan Desa Ekang (BUMDes) Anugerah Ekang
Anculai Nomor 4 tahun 2016 pasal 3 berhasil memperoleh keuntungan
tujuan pembentukan dari Badan Usaha dari hasil penjualan sapi.
Milik Desa (BUMDes) adalah, sebagai Keuntungannya dijadikan sebagai
berikut: Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1. Meningkatkan pendapatan Asli dan menggaji masyarakat yang
Desa Ekang Anculai dalam rangka bekerja di unit usaha
meningkatkan kemampuan penggemukan sapi.
Pemerintah Desa dalam 2. Pinjaman Bergulir.
penyelenggaraan pemerintahan Pinjaman bergulir dapat membantu
dan pembangunan serta masyarakat yang membutuhkan
pelayanan masyarakat. dana untuk membuka atau
2. Mengembangkan Potensi menambah modal usaha. Jika
Perekonomian di Wilayah Desa dahulu masyarakat desa sering
Ekang Anculai untuk mendorong meminjam uang untuk
pengembangan dan kemampuan mengembangkan usahanya di
perekonomian masyarakat Desa Bank rentenir, dan institusi lainnya
Ekang Anculai secara keseluruhan. dengan bunga yang lebih tinggi,
3. Mendukung upaya Pemerintah kini masyarakat dapat meminjam
Desa Ekang Anculai dalam di unit usaha pinjaman bergulir
mewujudkan rencana dengan bunga yang ditentukan
pembangunan bidang lebih rendah sebesar 1%. Adanya
perekonomian, menciptakan unit pinjaman bergulir yang
lapangan kerja sehingga dapat disediakan BUMDes Anugrah
Ekang mempermudah masyarakat Rp800 ribu di akhir pekan dan hari
untuk melanjutkan usahanya yang libur nasional.
terkendala modal. Selama tahun Kawasan desa wisata Ekang
2017 ada sekitar lima belas tersebut semakin hari semakin
masyarakat yang meminjam untuk dipadati oleh wisatawan lokal dan
keperluan membuka atau mancanegara. Berbagai ulasan di
menambah modal usaha sendiri. internet dan media sosial semakin
Unit usaha Pinjaman Bergulir. meningkatkan jumlah wisatawan
3. Desa Wisata Ekang Anculai yang berkunjung. Salah satu
Pulau Bintan merupakan pulau kendala bagi pengunjung untuk
destinasi wisata bagi wisatawan mengakses lokasi wisata adalah
lokal dan mancanegara, jalan desa yang masih berupa
khususnya yang berasal dari tanah dan belum dilakukan
negara tetangga seperti Singapura pengaspalan / pengerasan
dan Malaysia. Pulau Bintan permanen.
memiliki beberapa destinasi wisata
utama seperti pantai Trikora dan b. Kontribusi BUMDes Ekang Anculai
pantai Lagoi, serta beberapa Dilansir dari batamnews.co.id, terdapat
destinasi wisata baru yang dikelola 24 BUMDEs yang menyumbangkan
secara mandiri oleh warga. Dilansir penghasilan ke desa di antara 34
dari kumparan.com , desa wisata BUMDes di seluruh wilayah Kabupaten
Ekang Anculai merupakan salah Bintan. Total pendapatan desa yang
satu destinasi wisata baru yang disumbangkan oleh 24 desa tersebut
tumbuh dan berkembang di pulau adalah sebesar Rp165 juta. Salah satu
Bintan. dari BUMDes yang menymbangkan
Mengusung konsep ramah penghasilan terbesar bagi desa di
lingkungan, desa wisata Ekang Kabupaten Bintan adalah BUMDes
dikelola secara bersama-sama Anugrah Ekang Anculai. Pada tahun 2018,
antara pemilik, yaitu I Wayan BUMDes Anugrah Ekang Anculai
Mestika, dan BUMDes Ekang yang memberikan kontribusi sebesar Rp36 juta
akan mengangkat berbagai potensi bagi desa. Jumlah tersebut merupakan
dan keunikan di sana. Desa wisata jumlah kontribusi terbesar di antara desa
Ekang memiliki sejumlah fasilitas lainnya di Kabupaten Bintan. Jumlah
seperti penginapan villa tenda, tersebut diharapkan dapat terus
pemancingan, taman kelinci, kolam meningkat setiap tahunnya.
renang, penyewaan kuda, serta
fasilitas wisata lainnya. Tiket SIMPULAN
masuk desa wisata Ekang Berdasarkan pembahasan di atas,
dibanderol dengan harga Rp20 maka dapat disimpulkan bahwa:
ribu untuk dewasa dan Rp 10 ribu 1) BUMDes Anugerah Ekang Anculai
untuk anak-anak di hari kerja, serta memiliki beberapa unit usaha yang
Rp25 ribu untuk dewasa dan Rp memberikan kontribusi pendapatan
15 ribu untuk anak-anak di akhir bagi desa. Unit usaha tersebut antara
pekan dan hari libur nasional. lain unit usaha penggemukan sapi,
Harga yang ditawarkan untuk peminjaman bergulir, dandesa wisata.
penginapan berada di kisaran 2) Unit usaha BUMDes Anugrah Ekang
Rp600 ribu untuk hari biasa dan Anculai memberikan pendapatan yang
signifikan bagi desa, yaitu sebesar
Rp36 juta pada tahun 2018. Manajemen Keuangan. alih bahasa Dewi
Pendapatan tersebut merupakan Fitriasari dan Deny A.Kwary. Jakarta:
kontribusi terbesar di antara BUMDes Salemba Empat
di wilayah kabupaten Bintan, dari total
pendapatan BUMDes sebesar Rp165 Massie, Joseph L. (1985), Dasar-dasar
juta. Manajemen, Jakarta: Erlangga.
Berdasarkan simpulan tersebut,
terdapat usulan atas pengelolaan unit Menteri Desa, Pembangunan Daerah
usaha BUMDes Ekang Anculai Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
1) Pemerintah Kabupaten Bintan perlu Indonesia. (2015), Peraturan Menteri
lebih memperhatikan sarana dan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
prasarana penunjang agar desa dan Transmigrasi Republik Indonesia
wisata ekang dapat lebih mudah nomor 4 tahun 2015 tentang Pendirian,
diakses. Kemudahan akses tersebut Pengurusan dan Pengelolaan, dan
dapat meningkatkan jumlah wisatawan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa,
yang berkunjung dan pada akhirnya Jakarta: Kementerian Desa,
dapat meningkatkan jumlah Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
pendapatan BUMDes dan Desa Transmigrasi Republik Indonesia
secara keseluruhan.
2) Pihak pengelola perlu menggunakan Mirnawati. (2017), Pengelolaan Badan
berbagai media untuk Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam
mempromosikan desa wisata Ekang Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Anculai. Media yang paling dapat (Studi Desa Ekang Anculai Kecamatan
dioptimalkan untuk meningkatkan Teluk Sebong Kabupaten Bintan),
jumlah pengunjung adalah media Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja
sosial. Media sosial dinilai efektif, Ali Haji
efisien, dan sesuai dengan pangsa
pasar wisatawan, yaitu keluarga di Republik Indonesia. (2016), Peraturan
usia produktif. Pemerintah nomor 8 tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan
REFERENSI Pemerintah nomor 60 tahun 2014 tentang
Garcia Sanchez., et.al. New Public Dana Desa yang bersumber dari
Financial Mangement. University of Anggaran Pendapatan dan Belanja
Salamanca. Salamanca. Negara, Jakarta: Republik Indonesia

Guthrie, J., Olson, O. and Humphrey, C. https://batam.tribunnews.com/2019/01/30/


(1999). Debating developments in new 5-badan-usaha-milik-desa-ini-sumbang-
public financial management: The limits of pad-yang-cukup-besar-begini-pesan-
global theorising and some new ways bupati-bintan
forward, Accounting, Auditing, and
Accountability Journal, 15 (3/4): 209-228. https://kumparan.com/kepripedia/menikma
ti-keindahan-villa-tenda-desa-wisata-
Horne James C. Van dan John ekang-1qvlUwSszgD
M.Wachowicz. (2009). Prinsip–Prinsip
LAMPIRAN

Dokumentasi Pribadi
LAMPIRAN

Dokumentasi Pribadi

Anda mungkin juga menyukai