LANDASAN TEORI
2.1 Desa
Desa adalah kumpulan dari beberapa dukuh yang disepakati oleh warga
Desa adalah Desa dan Desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Republik Indonesia, 2014).
Desa memiliki pemerintahan yang pengelolaannya membutuhkan
tersebut menjadi dasar mewujudkan tujuan pembangunan desa antara lain untuk
15
16
Rakyat Daerah dan setelah itu baru diajukan kepada Gubernur untuk
secara umum meliputi kewenangan berdasarkan hak asal usul, lokal berskala
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
(Republik Indonesia, 2014).
Dana Desa akan bermanfaat dalam melakukan pembangunan Desa.
pembangunan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan
penggunaan Dana Desa yang diatur dan diurus oleh Desa berdasarkan
Desa merata,
terbarukan, dan
18
badan usaha milik Desa/ badan usaha milik Desa bersama untuk
Dana Desa.
peraturan perundang-undangan.
antara lain dana Desa, pendapatan asli daerah (PAD), alokasi dana Desa (ADD),
dana bagian dari pajak dan retribusi daerah, bantuan keuangan dari APBD
barang/jasa, modal, dan belanja tak terduga. Untuk persentase belanja Desa
70% 30%
1. Penyelenggaraan pemerintahan 1. Penghasilan tetap kepala
Desa (termasuk Operasional Desa dan perangkatnya
pemerintahan Desa, insentif 2. Tunjangan kepala Desa dan
RT/RW dan jaminan sosial) perangkatnya
2. Pembangunan Desa 3. Tunjangan dan operasional
3. Kemasyarakatan Desa BPD
4. Pemberdayaan masyarakat Desa
Sumber: Diolah dari Kurnianingrum (2021)
berjalan dan ada beberapa syarat yang berlaku setelah APB Desa ditetapkan.
Tahapan penyaluran terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama diberikan pada bulan
April (40%), tahap kedua diberikan pada bulan Agustus (40%), dan tahap ketiga
pagu dana Desa sebesar Rp72 triliun. Pagu tersebut dialokasikan berdasarkan
AD, AA, AK, dan AF dengan bobot (%) 65:1:3:31. Untuk alokasinya terdiri
atas alokasi dasar (AD), alokasi afirmasi (AA), alokasi kinerja (AK), dan
penduduk.
2. Alokasi Afirmasi (AA) berupa DT dan DST dengan penduduk miskin tinggi
3. Alokasi Kinerja (AK) meliputi total pagu sebesar Rp2.16 triliun, jumlah
Desa penerima 7.496 dan pagu per Desa sebesar Rp288,2 juta.
dana Desa sebesar Rp961 juta dan untuk Desa dengan JPM tinggi dana Desa
dilaporkan setiap tahun tepatnya per semester yaitu semester I (satu) maksimal
minggu keempat bulan Juli (tahun anggaran berjalan) dan semester II maksimal
terhadap tata cara pembagian dan penetapan besaran dana Desa, penyaluran
dana Desa dari RKUD sampai dengan rekening kas Desa, penyampaian laporan
partisipatif dan transparan yang bertujuan agar keuangan Desa dapat dikelola
22
dilakukan pada saat kas masuk maupun keluar dari rekening kas umum. Untuk
2.3.1 Perencanaan
berkenaan yang dianggarkan dalam APB Desa. Dalam hal ini Sekretaris
dengan berdasar pada RKP Desa tahun berkenaan dan pedoman penyusunan
2.3.2 Pelaksanaan
melalui rekening kas Desa pada bank yang ditunjuk Bupati/ Wali Kota.
dan Kasi sesuai tugasnya menyusun DPA antara lain rencana kegiatan dan
anggaran Desa, rencana kerja kegiatan Desa, dan rencana anggaran biaya
23
dengan maksimal 3 (tiga) hari kerja setelah Peraturan Desa tentang APB
Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa ditetapkan.
kas Desa yang dibuat Pemerintah Desa dilaporkan kepada Bupati/ Wali
Kota. Kemudian dari Bupati/ Wali Kota melaporkan daftar nomor rekening
2.3.3 Penatausahaan
pengeluaran dalam buku kas umum. Adapun buku pembantu kas umum
yang wajib dibuat meliputi buku pembantu bank, pajak, dan panjar.
setiap akhir bulan oleh kaur keuangan kepada sekretaris Desa dengan
tersebut dan pada akhirnya laporan baru bisa disampaikan kepada Kepala
2.3.4 Pelaporan
dari laporan pelaksanaan APB Desa dan laporan realisasi kegiatan. Untuk
Wali Kota melalui camat. Lalu Bupati/ Wali Kota menyampaikan laporan
2.3.5 Pertanggungjawaban
dilakukan pada 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan dan
1. Perencanaan
pemublikasian.
2. Pelaksanaan
3. Penatausahaan
Bank dan buku PB. Pajak pada tanggal 10 bulan berjalan. Untuk
26
kepala Desa. Data yang dihasilkan kemudian dilakukan input data oleh staff
Siskeudes.
4. Pelaporan
Kota.
5. Pertanggungjawaban
personel organisasi,
data organisasi.
bisnis, dan budaya organisasi. Hal ini penting karena desain SIA dapat
dalam organisasi.
membuat informasi yang diakses dengan mudah dan tersedia secara luas serta
hal ini dapat menekan otonomi dan desentralisasi. Informasi yang dihasilkan
dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan maupun pihak lain yang
Kegunaan dari modul ini adalah untuk melakukan proses entri data dalam
2018).
Pandemi Covid-19 masih mewabah sampai dengan tahun 2021. Hal ini
penjelasannya.
1. Proses
bidang 5.
Desa secara tunai atau non tunai, Siskeudes, SiLPA dan SiLPA lanjutan.
30
3. Publikasi
4. Pelaporan
penginputan data bidang, sub bidang dan kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh desa yang bersangkutan pada tahun anggaran berjalan dalam rangka
penyusunan APBDesa.
2.5.2 Pendapatan
2.5.3 Belanja
dapat berupa hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan dan pencairan
dana cadangan.
penginputan data Rencana Anggaran Kas Desa (RAK Desa). Dalam hal ini,
RAK Desa memuat dokumen arus kas masuk dan arus kas keluar. Untuk
Desa dapat terbentuk secara otomatis dalam bentuk Microsoft Word, dan
Beberapa data yang perlu diinput yaitu nomor Perdes dan tanggal, dengan
tujuan dari adanya posting APBDes dapat mngevaluasi atas Peraturan Desa
33
Lanjutan). Dalam hal ini DPA Lanjutan merupakan dokumen yang memuat
akan dilanjutkan pada tahun berikutnya. Untuk itu, data yang perlu diisikan
target dan realisasi fisik yang sudah terealisasi beserta harinya serta data
penginputan RAB dan Rencana Anggaran Kas nya selama bulan Januari s.d.
diinput pada menu data entri. Untuk melihat laporannya dapat dilakukan
34
2.6 Kecurangan
aset (aset fisik dan aset digital) maupun penipuan terhadap laporan keuangan
yang dibuat. Hal ini terjadi karena adanya 3 hal yaitu adanya tekanan,
kesempatan dan rasionalisasi. Pertama, tekanan dapat berasal dari sisi karyawan
karena keuangan, gaya hidup, maupun emosional, dan laporan keuangan karena
integritas tiap individu. Untuk lebih jelasnya terkait dengan alur terjadinya
fraud, dapat dijelaskan pada gambar fraud triangle dibawah ini (Romney &
Steinbart, 2018).
35
baik.
dihasilkan.
36
pegawai antara lain tidak ada pegawai yang melakukan pekerjaan ganda
atau merangkap jabatan di satu organisasi, karena berawal dari hal tersebut
a. COBIT Framework
dilakukan.
mencapai tujuan tata kelola dan manajemen TI yang efektif. Tata kelola
dan monitoring.
hukum dan peraturan. Komponennya terdiri atas 5 (lima) unsur yaitu control
kendala dalam tata kelola dan manajemen risiko organisasi. Untuk itu,
pengendalian internal yang baru tahun 2013 dengan judul, definisi dan
41
pengendalian internal.
pesat.
governance.
non-keuangan.
42
(Suharso, 2016).
tahunnya.
43
meliputi Simda Desa V1.0.R1.0.0 Beta tanggal 23-24 Juni 2015, Simda Desa
V1.0.R1.0.0 Rilis tanggal 13 Juli 2015, Simda Desa V1.0.R1.0.1 Rilis tanggal
6 Agustus 2015, Simda Desa V1.0.R1.0.2 Rilis tanggal 6 September 2015 dan
meliputi Siskeudes V1.2 R1.0.1 Rilis tanggal 4 Januari 2016, Siskeudes V1.2
R1.0.2 Rilis tanggal 29 Januari 2016, Siskeudes V1.2 R1.0.3 Rilis tanggal 22
April 2016, Siskeudes V1.2 R1.0.4 Rilis tanggal 31 Agustus 2016 dan
tanggal 19 Agustus 2019. Kemudian dilakukan update tanggal 20 Juni 2020 dan
November 2020.
Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 yang berlaku sampai dengan
44
versi terbaru dengan Rilis Versi 2.0. menggunakan database Microsoft Access.
kegiatan, referensi sumber dana, rekening APB Desa, standar satuan harga,
antara lain:
a. laporan perencanaan berisi laporan visi dan misi Desa, laporan RPJM
Desa, laporan RKP Desa tahunan, laporan rencana kegiatan Desa, dan
per sumberdana,
c. laporan penatausahaan berisi buku kas umum, buku pembantu kas tunai,
buku pembantu bank, buku kas pembantu kegiatan, buku kas pembantu
pembantu pajak rekap, buku pembantu pajak per jenis, register SPP
parameter, impor parameter, ekspor data untuk, kosongkan data, dan backup
database.
47
dengan OM-SPAN. Aplikasi ini didesain seperti itu agar pemerintah Desa
realisasi fisik output kegiatan dengan biaya dikeluarkan dari dana Desa
aplikasi Siskeudes Versi 2.0 pada Rilis 2.0.2 yang telah memberikan
SPAN.
desa, kodifikasi kegiatan dan kodifikasi output. Kode tersebut antara aplikasi
tahap penganggaran, tahap realisasi penggunaan dana Desa, dan tahap transfer