Anda di halaman 1dari 22

Kelompok Studio Kota Banjar

Anna Rusdanisari
Deslei Aulianti
Dian Eva Solikha
Irene Septifa Wihasti
Suryadi Muchlis
Sejarah
Pemerintahan Desa Masa Kolonial
01 Desa adalah masyarakat hukum adat berfungsi sebagai kesatuan wilayah. Sedangkan bentuk dan susunan
pemerintahannya ditentukan berdasarkan hukum adat masing-masing daerah. ( IGOB (Inlandsche Gemeente
Ordonantie Buitengewesten) LN 1938 No. 490 yang berlaku sejak 1 Januari 1939 LN 1938 No. 681)

Pemerintahan Desa Awal Kemerdekaan


02 “Penjelasan Undang-Undang 1945 No. 1”, dijelaskan mengenai adanya faham “decentralisatie”
(desentralisasi) yang memberikan otonomi desa.

Pemerintahan Desa Masa Orde Baru


03 UU Nomor 19 Tahun 1965 terbit, digantikan oleh UU Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa yang
disahkan pada 1 Desember 1979. UU Nomor 5 Tahun 1979 juga memberlakukan penyeragaman lembaga
dan kelembagaan desa di seluruh Indonesia. Contoh : Nagari Ujung Gading merubah pemerintahannya dari
pemerintahan nagari menjadi pemerintahan desa.

Pemerintahan Desa Masa Reformasi


04 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (penyelenggara pemerintahan di
desa adalah Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa);
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004, Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah
Dalam Rangka menegaskan fungsi dan kewenangan Desa,
serta memperkuat kedudukan desa dan Masyarakat desa
sebagai subjek Pembangunan, maka terbitlah Undang-Undang
Republik Indonesia No. 6 Tahun 2014, tentang Desa

Pasal 67, Desa berhak :


a. mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
berdasarkan hak asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial
budaya masyarakat Desa;
b. menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa; dan;
c. mendapatkan sumber pendapatan.

Pasal 72, menyebutkan sumber pendapatan desa berasal


dari :
pendapatan asli dari Desa;
APBN;
pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;
alokasi Dana Desa;
bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD
Kab/Kota;
hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak
ketiga;
lain-lain pendapatan desa yang sah.
Tujuan
meningkatkan pelayanan publik di desa
mengentaskan kemiskinan
memajukan perekonomian desa
mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa
memperkuat masyarakat desa sebagai subjek
pembangunan
Perkembangan Dana Desa

sumber : Kemendes
Peraturan Terkait Dana Desa

UU Nomor 6 Tahun 2014 Permendagri


Nomor 114 Tahun 2014
Tentang Desa Tentang Pedoman Pembangunan Desa

Pasal 18
“Kewenangan Desa meliputi kewenangan Perencanaan :
di bidang penyelenggaraan RPJM Desa & RKP Desa
Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan Pasal 78
kemasyarakatan Desa, dan “Pembangunan Desa bertujuan Pelaksanaan Kegiatan
pemberdayaan masyarakat Desa meningkatkan kesejahteraan Pembangunan Desa
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak masyarakat desa dan kualitas hidup
asal usul, dan adat istiadat Desa.” manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui kebutuhan dasar, Pemantauan dan Pengawasan
pembangunan sarana dan prasarana Pembangunan Desa
Pasal 74 desa, pengembangan potensi
“Belanja Desa diprioritaskan untuk ekonomi lokal serta pemanfaatan
memenuhi kebutuhan pembangunan SDA dan lingkungan sercara
yang disepakati dalam Musyawarah berkelanjutan
Desa dan sesuai dengan prioritas
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah”
Peraturan
Permen
Menteri
desa PDTT
Keuangan

PMK No 145 tahun 2023 Nomor 7 Tahun 2023

Berlaku lebih Panjang dan memberikan Rincian prioritas Penggunaan Dana Desa :
kepastian pada desa mengenai kebijakan Pelaksanaan Pembangunan dan
pengelolaan DD Pemberdayaan Masyarakat

PMK No 146 tahun 2023 Nomor 13 Tahun 2023


Membahas tentang aturan yang sifatnya tahunan Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan DD
seperti penggunaan -penetapan rincian, prioritas, 2024
konsekuensi penyaluran
RINCIAN DANA DESA

Dengan formulasi :
2,14% untuk Dana Desa

Total Desa se-Indonesia : 75.265


5 tidak memenuhi kriteria dan
1 tidak bersedia menerima DD

Lebih banyak 305 desa dari tahun 2023


Pembagian
Pagu Dana Desa

Ditentukan Penggunaanya Tidak ditentukan Penggunaanya


(Earmark) (Non- Earmark)

Pemulihan Ekonomi (perlindungan


sosial, penanganan kemiskinan
ekstrem dan BLT)
Mendanai program sektor prioritas di desa
sesuai potensi dan karakteristik desa
Program ketahanan pangan dan penyertaan modal pada BUMD
hewani
Program pencegahan dan
penurunan stunting

Dana Operasional Pemerintah


Desa
Alur Dana Desa

Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan


CONTOH Desa Pujon Kidul, Kab. Malang Jawa Timur
Keberhasilan Luas Wilayah 330 Ha, dengan Jumlah
Penduduk 4.185 Jiwa yang terdiri dari 3 (tiga) Dana Desa
Dana Desa Dusun yaitu Krajan, Maron, Tulungrejo. Total
Tahun 2014 dilakukan Pemetaan
Dana Desa 1.326.970.000 Kebutuhan Masyarakat, dengan total
Tahun 2011 PADes berkisar 20-30 juta per anggaran untuk kegiatan fisik sebanyak 21
tahun. Tahun 2019 mencapai 2,5 milyar Milyar, jika mengandalkan Dana Desa
membutuhkan waktu selama 21 tahun.

Daya Tarik
Why? Desa Wisata Pujon Kidul memiliki ragam Sejak adanya Desa Wisata,
wahana menarik dengan nuansa asri masyarakat memiliki ragam usaha
Kepala Desa menginisiasi pendirian perdesaan, seperti cafe sawah, panen tambahan seperti homestay, sewa
BUMDes, menggali Potensi Desa, dan hasil pertanian, memerah susu sapi, kuda, wisata pertanian, wisata
Menggerakan Masyarakat kolam renang untuk anak-anak, off road, ternak, dan sebagainya
hingga wisata berkuda.
CONTOH Desa Ponggok, Kab. Klaten Jawa Tengah
Keberhasilan Luas Wilayah 77 Ha, dengan Jumlah Penduduk
2.152 Jiwa (2022) Total Dana Desa
Dana Desa 1.011.450.000
Tahun 2001 menjadi Peringkat ke-2 Desa
Termiskin di Kabupaten Klaten dengan Total
Desa sebanyak 291 Desa.
Tahun 2008 PADes hanya 15 Juta hingga tahun
2018 PADes mencapai 16 Milyar per tahun

Why?

Kepala Desa menggandeng Akademisi


untuk menggali Potensi Desa.

Dana Desa
Memanfaatkan dana desa untuk membangun
infrastruktur penunjang pariwisata seperti jalan
desa, sanitasi, drainase, MCK, dan area parkir

Penghargaan
BUMDES (Badan Usaha Manajemen Desa)
terbaik ditingkat nasional & Penghargaan
sebagai desa trendy
Kasus di Studio Desa Batulawang Kec. Pataruman Kota
Banjar
Keberhasilan Luas Wilayah 745,8 Ha dengan Jumlah
Dana Desa? Penduduk 4.291 Jiwa (2022) Total Dana Desa
1.591.765.000
Pengembangan Desa Wisata tertuang dalam
Peraturan Desa Batulawang No. 4 Tahun 2023
tentang Pengembangan Desa Wisata

Wisata yang dikembangkan ialah Wisata


Puncak Pagarbatu yang sudah di danai selama
3 tahapan dengan total 1,2 milyar

Wisata dikelola oleh Pokdawis karena


BUMDes masih befokus pada penyelesaian
masalah simpan pinjam sebanyak 1 milyar

Tahun 2023 PADes hanya sekitar 20 Juta dari


kegiatan wisata. Target di tahun 2024,
Pokdarwis menghasilkan 25 juta dari hasil
pengelolaan wisata puncak pagarbatu

Lesson Learned
Adanya Pendanaan, Kelembagaan dan
Perencanaan Pengembangan Desa tidak
serta merta membuat pembangunan desa
berhasil.
ISU-ISU TERKAIT DANA DESA
01 Penyalahgunaan Dana Desa

Isu korupsi dalam penggunaan dana desa sudah


Periode terbukti dengan banyaknya kepala desa yang
2015-2022 ditangkap dan dipenjara karena menggunakan
dana untuk kepentingan pribadi.

851 Kasus Potensi terjadinya korupsi dana desa adalah pada


korupsi saat perencanaan dan pencairan dana, banyak
Dana Desa aktor yang terlibat dan mempunyai potensi dalam
penyalahgunaan dana desa

973 orang Penyebab utama isu Korupsi :


pelaku 1. Kurangnya sistem pengawasan
sebagai
tersangka
2. Kewenangan dan otonomi desa
3. Ketidakpahaman dan kurangnya
kapasitas
02 Partisipasi Masyarakat

Keterlibatan partisipasi masyarakat dalam program dana


desa penting agar penggunaan dan pengelolaannya
bisa lebih tepat sasaran dan manfaatnya akan lebih
mengena dengan kepentingan riil dari masyarakat.

1. Partisipasi dalam perencanaan


2. Partisipasi dalam pengambilan keputusan
3. Partisipasi dalam pelaksanaan proyek
4. Partisipasi dalam monitoring dan evaluasi
5. Partisipasi dalam pengawasan keuangan

Beberapa penelitian terkait partisipasi masyarakat


dalam pengelolaan dana desa menunjukaan
bahwa rendahnya partisipasi masyarakat dan
berakibat pada tidak optimalnya alokasi
pengelolaan dana desa
03 Transparansi dan Akuntabilitas

Transparansi mencakup kemampuan masyarakat untuk


mengakses informasi mengenai pengelolaan dan
penggunaan dana desa.

Akuntabilitas mencakup tanggung jawab pemerintah


desa atas pengelolaan dan penggunaan dana desa.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,


dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa. Peraturan ini mengatur tata
cara pengelolaan dana desa, pelaporan keuangan, dan
keterbukaan informasi kepada masyarakat

Informasi yang Mudah Diakses


Pengawasan yang Efektif
Pertanggungjawaban yang jelas
03 Pemekaran Desa
Pemekaran desa adalah proses pembentukan desa baru
yang dilakukan dengan cara memisahkan sebagian
wilayah dari desa yang sudah ada.

Banyak desa yang ingin melakukan pemekaran dan


kelurahan yang ingin menjadi desa

Ingin mendapatkan Dana Desa

Mempercepat proses Undang-undang (UU)


pembangunan Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa

Dana Insentif Desa

Tahun 2024
bertambah 305 Desa
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
menegaskan usulannya terkait anggaran dana desa
dapat meningkat hingga lima kali lipat atau Rp5 miliar
per desa di tahun 2024
Kenaikan
Dana Desa
2,14% untuk Dana Desa
di 2024
11% untuk Dana Desa

5M 376.295 T

Kenaikan Dana Desa menjadi Rp.5 M per desa/kelurahan


akan berdampak pada beban APBN.

Target Penurunan Stunting dari 22% menjadi 14% pada


Tahun 2024
DAMPAK POSITIF DANA DESA

Sumber : Kemendes PDTT

03
Tren Perkembangan Nilai Indeks Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Kelompok Control (Kab/Kota
tanpa Dana Desa) dan Treatment (Kab/Kota Dana Desa) Tahun 2011 hingga 2019

Pemberian dana desa memiliki dampak positif yang signifikan terhadap capaian pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi di suatu wilayah. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya treatment berupa
pemberian dana desa dapat mempercepat peningkatan capaian indeks pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi suatu wilayah.

Wasudewa, A.A.N.G, & Iskandar, D.A. 2023, ‘The Impact of Village Funds on Regional Economic Growth and Development in
Indonesia’, Journal of Regional and Rural Development Planning, 138–150, https://doi.org/10.29244/jp2wd.2023.7.2.138-150
KESIMPULAN
Pengelolaan desa dinilai berhasil dengan beberapa variabel yang
memengaruhi efektivitas pengelolaan dana desa, yaitu:

Pencegahan A Kompetensi B Moralitas


fraud dalam aparatur desa
pengelolaan
dana desa
C Sistem D Whistleblowing
pengendalian
internal

E Akuntabilitas F Sosialisasi
dan
transparansi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai