Anda di halaman 1dari 9

Peran Dana Desa Dalam

Pemulihan Ekonomi
Oleh :
Marwan Cik Asan
Anggota Komisi XI DPR RI
Prioritas Dana Desa Tahun 2022
• Berdasarkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 7 tahun 2021 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa tahun 2022, Dana Desa diprioritaskan penggunaannya untuk :
1. Pemulihan ekonomi nasional, meliputi : penanggulangan kemiskinan; pembentukan,
pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan usaha milik
desa/badan usaha milik desa bersama untuk mewujudkan ekonomi desa tumbuh
merata; serta pembangunan dan pengembangan usaha ekonomi produktif
2. Program prioritas nasional sesuai kewenangan desa meliputi : pendataan desa,
pemetaan potensi dan sumber daya, serta pengelolaan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai upaya memperluas kemitraan untuk pembangunan desa;
pengembangan desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi desa merata; penguatan
ketahanan pangan nabati dan hewani untuk mewujudkan desa tanpa kelaparan;
pencegahan stunting untuk mewujudkan desa sehat dan sejahtera; serta
pengembangan Desa Inklusif untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat secara
menyeluruh dalam pembangunan desa
3. Mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam meliputi mitigasi dan
penanganan bencana alam; mitigasi dan penanganan bencana non-alam; dan
mewujudkan desa tanpa kemiskinan melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa.
Alokasi Dana Desa Tahun 2022
• Pada tahun 2022 pemerintah mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp.68
triliun yang diperuntukkan untuk 74.960 desa pada 434
kabupaten/kotamadya di seluruh Indonesia
• Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun
2021 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2022 Pasal 5 ayat (4) Dana
Desa ditentukan penggunaannya untuk:
1. program perlindungan sosial berupa bantuan langsung tunai desa
paling sedikit 40%;
2. program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20%;
3. dukungan pendanaan penanganan Covid-2019 paling sedikit 8% dari
alokasi Dana Desa setiap desa; dan
4. Program sektor prioritas lainnya.
Alokasi Dana Desa di Provinsi Lampung
No Kabupaten/Kota Jumlah Dana Desa
1. Kabupaten Lampung Barat Rp. 880.772.714.000
2. Kabupaten Lampung Selatan Rp. 1.733.369.207.000
3. Kabupaten Lampung Tengah Rp. 2.261.369.415.000
4. Kabupaten Lampung Utara Rp. 1.473.699.488.000
5, Kabupaten Lampung Timur Rp. 1.800.458.985.000
6. Kabupaten Tanggamus Rp. 1.443.444.846.000
7. Kabupaten Tulangbawang Rp. 1.018.829.993.000
8. Kabupaten Waykanan Rp. 1.161.846.302.000
9. Kota Bandar Lampung Rp. 1.417.200.902.000
10. Kota Metro Rp. 568.320.546.000
11. Kabupaten Pesawaran Rp. 1.058.011.921.000
12. Kabupaten Pringsewu Rp. 1.023.122.646.000
13. Kabupaten Mesuji Rp. 764.153.583.000
14. Kabupaten Tulangbawang Barat Rp. 749.548.632.000
15. Kabupaten Pesisir Barat Rp. 660.033.692.000.
Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Lampung
Indikator Makro Kabupaten Lampung Tengah

Indikator 2018 2019 2020


Pertumbuhan Ekonomi 5,33 5,35 -1,02
Kemiskinan 12,62 12,03 11,82
IPM 69,73 70,04 70,16
Pengangguran terbuka 2,51 2,62 4,67
Kontribusi Sektoral Ekonomi Lampung Tengah
Tantangan Pengeloaan Dana Desa Tahun 2022
1. Kualitas sumber daya manusia pengelola Dana Desa yang tidak
merata antar desa.
2. Terdapat potensi desa yang bermasalah secara hukum atau malah
Kepala Desa menyalahgunakan Dana Desa yang menjadi tanggung
jawabnya. Oleh karena itulah, diperlukan peningkatan pengawasan
Dana Desa oleh aparat pengawasan yang berwenang, agar
penyaluran dan pemanfaatan Dana Desa bisa berjalan dengan baik
dan lancar.
3. Situasi pandemi yang mungkin masih berlangsung sepanjang tahun
2022 berpotensi untuk menghambat penyaluran dan pemanfaatan
Dana Desa.
Rekomendasi Perbaikan Pengelolaan Dana Desa 2022

1. Perlunya meningkatkan sosialisasi terkait prioritas penggunaan Dana


Desa, khususnya COVID-19, serta BLT-DD. Selain itu, perlu dilakukan
evaluasi terkait pengelolaan BLT-DD yang belum menyelesaikan masalah
kemiskinan
2. Pemerintah daerah perlu mencarikan solusi bagi beberapa desa yang
terlambat menetapkan APBDes, memfasilitasi desa guna meningkatkan
kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan anggaran, serta
meningkatkan pelaksanaan pengawasan dan evaluasi pengelolaan dana
desa di daerahnya.
3. Pemerintah desa perlu merencanakan pembangunan desa berbasis
problem riil di lapangan, mempunyai data yang detail seperti data
kemiskinan dan kesehatan, meningkatkan transparansi keuangan desa
seperti menampilkan RAPBDes di tempat umum, serta melakukan
penyertaan modal BUMDes guna meningkatkan perekonomian desa.

Anda mungkin juga menyukai