SURAT EDARAN
Nomor : 410/ 675 -DPMD/2022
Tentang :
Dalam Rangka Memberikan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan Tahun
Anggaran 2022 yang bersumber dari Anggaran Pembelanjaan Belanja Desa bersama ini kami
Tembusan :
1. Yth. Bupati Lebak (sebagai Laporan);
2. Yth. Inspektur Inspektorat Daerah Kab. Lebak.
1
Lampiran I Surat Edaran Dinas PMD Kabupaten Lebak
Nomor : 410/ 675 -DPMD/2022
Tanggal : 14 April 2022
Perihal : Petunjuk Teknis Kegiatan Ketahanan Pangan Desa Tahun Anggaran 2022
BAB I
PENDAHULUAN
Ketahanan Pangan merupakan salah satu isu strategis dalam pembangunan suatu Negara
(Simatupang, 2007). Dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan , sektor pertanian merupakan
sektor yang sangat penting karena sektor ini menjadi penyedia pangan utama (Sumastuti, 2010), lebih-
lebih negara yang sedang berkembang, karena memiliki peran ganda yaitu sebagai salah satu sasaran
utama pembangunan dan salah satu instrumen utama pembangunan ekonomi. Fungsi Ketahanan
Pangan sebagai prasyarat untuk terjaminnya akses pangan determinan utama dari inovasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan tenaga kerja produktif serta fungsi Ketahanan Pangan sebagai salah satu
Setiap negara senantiasa berusaha membangun sistem Ketahanan Pangan yang mantap. Oleh
sebab itu sangat rasional dan wajar kalau Indonesia menjadikan program pemantapan Ketahanan
Pangan nasional sebagai prioritas utama pembangunannya. Sebagai negara agraris yang mempunyai
potensi tinggi terhadap sektor pertanian, Indonesia masih mengalami masalah ketersediaan pangan,
menurut Jokolelono (2011). Hal itu terkait dengan masalah pembangunan pedesaan dan sektor
pertanian.
Tujuan program Ketahanan Pangan menurut Haryanto (2014), yaitu menjamin hak atas pangan,
menjadi basis pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas dan menjadi pilar ketahanan
nasional. Tujuan pembangunan Ketahanan Pangan itu sendiri adalah untuk menjamin ketersediaan dan
konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan gizi seimbang, baik pada tingkat nasional, daerah,
hingga rumah tangga. Pada era otonomi daerah Ketahanan Pangan menjadi bagian urusan setiap daerah
yang wajib dikelola dan diupayakan. Pelaksanaan otonomi daerah yang dimulai sejak tahun 2001 telah
menghasilkan perubahan penting yang berkaitan dengan peran pemerintah pusat dan daerah. Peran
pemerintah pusat yang sebelumnya sangat dominan saat ini berubah menjadi fasilitator, stimulator atau
promotor pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian pada era otonomi daerah akan lebih
2
Selain itu, proses perumusan kebijakan juga telah berubah dari pola top down dan sentralistik menjadi
Kebijakan Umum sesuai dengan peraturan presides 104 tahun 2021 tentang rincian anggaran
pendapatan dan belanja negara tahun 2022, pasal 5 ayat (4) huruf program Ketahanan Pangan paling
sedikit 20% (dua puluh persen). Kabupaten Lebak merupakan wilayah penting bagi produksi tanaman
pangan, terutama padi sebagai komoditas pangan strategis. Selain Kabupaten Lebak yang terkenal
sebagai lumbung pangan, Kabupaten Lebak juga memberikan sumbangan yang berarti bagi
ketersediaan pangan nasional. Provinsi ini tetap mampu menghasilkan padi seiring dengan terjadinya
peyusutan lahan sawah. Dalam beberapa dekade ini, Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu
penopang produksi beras nasional, disamping Jawa Barat dan Jawa Timur (Purwanto, 2010).
Pentingnya beras dalam hal kebutuhan pangan menurut Juanda (2012), yaitu beras sebagai komoditas
basis strategis. Pemerintah selalu berupaya meningkatkan Ketahanan Pangan nya dari produksi dalam
negeri (Darwanto, 2011). Sasaran indikatif produksi komoditas utama tanaman pangan dan cadangan
pangan pemerintah berbasis pada beras. Namun demikian, dengan semakin berkurangnya areal garapan
per-petani, keterbatasan pasokan air irigasi dan mahalnya harga input serta relatif rendahnya harga
produk dapat menjadi faktor-faktor pembatas atau kendala untuk program peningkatan kesejahteraan
dan kemandirian petani yang berbasis sumberdaya lokal tersebut. Selain itu penduduk yang semakin
membesar, dengan sebaran populasi yang menyebar dan cakupan geografis yang luas. Indonesia
memerlukan ketersediaan pangan dalam jumlah yang mencukupi, terdistribusi secara merata sepanjang
waktu dengan harga terjangkau serta memenuhi kriteria kecukupan konsumsi maupun persyaratan
operasional logistik, oleh karena itu program pengelolaan distribusi dan pasar pangan sangatlah
diperlukan.
3
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Dana Desa;
6. Peraturan Menteri Desa dan daerah tertinggal dan transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021
tentang Prioritas Dana Desa Tahun Anggaran 2022 ;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 1 Tahun 2015 tentang Desa;
8. Peraturan Bupati Lebak Nomor 8 Tahun 2020 tentang pengadaan barang/jasa di Desa;
9. Peraturan Bupati Lebak Nomor 88 Tahun 2020 tentang Daftar Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Desa Di Kabupaten Lebak (Berita Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2020 Nomor 88);
10. Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan Belanja Desa Tahun Anggaran 2022; Sebagaimana telah dirubah menjadi
Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2022 tentang Perubahan Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan Belanja Desa Tahun Anggaran 2022.
1.3 TUJUAN
Pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan di Kabupaten Lebak merupakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan :
1. Penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan ekonomi produktif;
2. Meningkatkan pengembangan perekonomian masyarakat kearah yang lebih baik;
Pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan di Kabupaten Lebak sangat strategis karena manfaat
yang didapat masyarakat antara lain :
1. Terciptanya lapangan kerja yang dapat menambah penghasilan masyarakat;
2. Meningkatnya pemanfaatan sumber-sumber ekonomi masyarakat;
3. Terbangunnya rasa solidaritas kegotongroyongan yang tinggi dimasyarakat;
4. Meningkatkan daya beli masyarakat dan terciptanya perputaran keuangan di Desa;
5. Mencegah masyarakat desa berurbanisasi ke kota–kota besar.
1.4 Sasaran
Sasaran kegiatan Ketahanan Pangan di Kabupaten Lebak meliputi 28 Kecamatan dan dengan
jumlah 340 Desa yang ada di Kabupaten Lebak.
4
BAB II
PENDAMPINGAN DAN PEMBINAAN
KETAHANAN PANGAN
5
e. Memeriksa dan melaporkan hasil Pengadaan kepada Kasi/Kaur; dan
f. Mengumumkan hasil kegiatan dari Pengadaan.
4. Badan Usaha Milik Desa
Peran serta Badan Usaha Milik Desa sebagai Pengelola yang mempunyai tugas sebagai
berikut :
a. Dapat memfasilitasi kegiatan Ketahanan Pangan di Desa pasca panen;
b. Membina kelompok Masyarakat pada kegiatan Ketahanan Pangan;
c. Menerima dan memfasilitasi pelaporan Hasil kegiatan dan keuangan Ketahanan Pangan
dari Kelompok Masyarakat;
d. Melaporkan hasil kegiatan Ketahanan Pangan Kepada Pemerintah Desa.
5. Kelompok Masyarakat
Peran kelompok masyarakat dalam kegiatan Ketahan Pangan sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan Ketahanan Pangan;
b. Melaporkan hasil kegiatan Ketahanan Pengan kepada Badan Usaha Milik Desa.
6. Penyedia
Penyedia adalah perusahaan atau perorangan yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki tempat/lokasi usaha dan Keterangan Usaha / sejenisnya yang masih berlaku
b. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan
dalam Pengadaan;
c. Memiliki kemampuan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan.
6
2.3. Pembina Desa
Pembina Kegiatan Ketahanan Pangan adalah :
1. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa;
2. Dinas Pertanian;
3. Dinas Perikanan;
4. Dinas Peternakan;
5. Dinas Ketahanan Pangan;
6. Camat selaku pembina pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan yang dibantu oleh Kasi
Ekonomi Pembangunanan Kesejahteraan Sosial yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut :
a. Memberikan pembinaan kepada TPK, agar pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan di
Desa sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan;
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan di Desa;
c. Membantu dalam penyelesaian masalah yang terjadi terkait dengan pelaksanaan
Kegiatan Ketahanan Pangan di Desa di wilayah tugasnya;
d. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa serta instansi terkait di tingkat
Kecamatan dan tingkat Kabupaten;
e. Melaporkan hasil pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan kepada Bupati Lebak
melalui Kepala Dinas PMD Kabupaten Lebak.
7
BAB III
Kriteria dan Jenis Kegiatan, Mekanisme Pencairan Ketahanan Pangan di Kabupaten Lebak
8
3. Surat Pengantar Permohonan Bantuan dan Daftar Penerima Manfaat dari TPK
4. RAB kegiatan Ketahanan Pangan yang dibuat dan ditandatangani oleh TPK;
5. Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa
6. Perkades kegiatan Ketahanan Pangan (tata cara pengelolaan);
7. SK Masyarakat/Kelompok;
8. Lembar verifikasi kelengkapan dokumen pengajuan dana oleh Kasi Ekbangsos
Kecamatan dan diketahui oleh Camat.
3.2.2 Tim Pelaksana Kegiatan
1. TPK terdiri dari unsur :
a. Perangkat Desa;
b. Lembaga Kemasyarakatan Desa/LPM; dan
c. Masyarakat.
2. TPK ditetapkan dengan jumlah personel minimal 3 (tiga) orang.
3. Berdasarkan pertimbangkan kompleksitas Pengadaan, personel TPK dapat ditambah sepanjang
berjumlah gasal.
4. Organisasi TPK terdiri atas :
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Anggota.
5. Tugas TPK dalam Pengadaan adalah :
a. Melaksanakan proses pengadaan barang / jasa;
b. Membuat RAB Ketahanan Pangan
c. Menyusun dokumen Lelang;
d. Mengumumkan dan melaksanakan Lelang untuk Pengadaan melalui Penyedia;
e. Memilih dan menetapkan Penyedia berdasarkan hasil negosiasi;
f. Memeriksa dan melaporkan hasil Pengadaan kepada Kasi/Kaur; dan
g. Mengumumkan hasil kegiatan dari Pengadaan.
6. Dalam melaksanakan Kegiatan Ketahanan Pangan TPK diberikan Operasional maksimal 5%
(lima persen) dari jumlah anggaran pengadaan dengan rincian penggunaan meliputi :
d. Honor TPK 2%
e. Bintek Mandiri 1%
f. Verifikasi Dokumen oleh Kecamatan 0,5%
g. Sertifikasi Kegiatan 0,5%
h. Pembuatan Dokumen 1%
1. Rapat-rapat
2. Perkades kegiatan Ketahanan Pangan (tata cara pengelolaan);
3. SK Masyarakat/Kelompok;
4. Dokumen SPJ.
5. RAB kegiatan Ketahanan Pangan
6. ATK
9
BAB IV
TAHAPAN PELAKSANAAN,
PEGENDALIAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KETAHANAN PANGAN DESA
10
4.2 PENGENDALIAN PELAPORAN DAN EVALUASI
a. PENGENDALIAN
Pengendalian pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan Desa dilakukan melalui kegiatan
pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan serta tindak lanjutnya.
Pengendalian terhadap pelaksanaan seluruh proses dan kegiatan bertujuan :
1. Menjaga setiap proses pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan selalu sesuai dengan aturan,
prinsip dan kebijakan;
2. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan;
3. Menjaga kualitas dari setiap kegiatan yang dilaksanakan agar memuaskan dan memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan;
4. Mengendalikan pemanfaatan dana Kegiatan Ketahanan Pangan agar sesuai dengan yang
direncanakan dan dikelola secara transparan;
5. Mengendalikan agar setiap pelaku dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara baik
sesuai dengan fungsinya masing-masing.
b. PELAPORAN
Pelaporan merupakan proses penyampaian data dan atau informasi mengenai perkembangan atau
kemajuan setiap tahapan dari pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan , kendala atau permasalahan
Agar dapat diperoleh laporan yang lengkap dan informatif, maka materi yang disajikan minimal
2. Pencapaian sasaran dan atau target dari kegiatan yang sedang dilaksanakan;
11
c. EVALUASI
Evaluasi dalam pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan dapat dilakukan pada saat selesainya
suatu tahapan kegiatan atau pada saat berakhirnya satu fase program. Tujuan evaluasi adalah untuk
menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan berikut kualitasnya, termasuk di dalamnya
adalah kinerja para pelaku. Sedangkan pada akhir kegiatan, evaluasi lebih ditujukan untuk melihat
dampak program. Hasil dari pemantauan, pemeriksaan dan pengawasan dapat dijadikan
dasar dalam evaluasi pelaksanaan program di Desa maupun di Kecamatan. Hasil evaluasi dapat
dijadikan sebagai dasar upaya perbaikan terhadap kelemahan dan mengatasi hambatan yang terjadi.
Apabila dari hasil penilaian isi laporan dinyatakan terjadi penyimpangan dari rencana, kriteria, atau
standar yang ditentukan, maka dilakukan pengecekan ke lapangan, melalui berbagai sumber yang dapat
dipercaya.
12
BAB V
PENUTUP
Petunjuk Teknis ini merupakan acuan bagi pelaksana Ketahanan Pangan di tingkat Desa,
Kecamatan dan Kabupaten dalam melaksanakan kegiatan Ketahanan Pangan Desa di Kabupaten Lebak
Tahun Anggaran 2022 untuk dijabarkan oleh semua pemangku kepentingan (stakeholder) dan dapat
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab, sehingga keseluruhan pelaksanaan kegiatan
Ketahanan Pangan Desa di Kabupaten Lebak tahun 2022 dapat berjalan dengan baik, lancar dan sukses
sebagaimana yang diharapkan.
13