NOTA DINAS
Nomor :
I. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa Desa
mendapatkan Dana Desa yang digunakan untuk melakukan pembangunan di Desa. Selain itu
dengan adanya UU tersebut, Desa mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengurus
kewenangannya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas Desa. Akan tetapi, mengingat Dana
Desa bersumber dari Belanja Pusat, untuk mengoptimalkan penggunaan Dana Desa,
Pemerintah diberikan kewenangan untuk menetapkan prioritas penggunaan Dana Desa untuk
mendukung program pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Pada Tahun pertengahan tahun 2020 Indonesia terkena dampak dari pandemi (COVID-
19), Pemerintah Pusat kemudian merespon dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Pengganti undang-undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan
Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian
Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan yang kemudian sudah diundangkan menjadi
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas
Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang.
Prioritas Penggunaan Dana Desa diatur melalui beberapa peraturan diantaranya yaitu oleh
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, dimana memang Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi diamanatkan untuk setiap tahunnya menerbitkan peraturan Menteri yang
mengatur prioritas penggunaan Dana Desa. Pada tahun 2022 Prioritas penggunaan Dana Desa
diatur melalui Peraturan Menteri Desa Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2022 yaitu untuk :
a. pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan kewenangan Desa;
b. program prioritas nasional sesuai dengan kewenangan Desa; dan
c. mitigasi dan penanganan bencana alam dan non alam sesuai dengan kewenangan
Desa
Lebih lanjut kemudian di tahun 2022, Berdasarkan Pasal 4 ayat (4) Peraturan Presiden Nomor
104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2022, Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditentukan penggunaan untuk:
a. program perlindungan sosial berupa bantuan langsung tunai desa paling sedikit
40% (empat puluh persen);
b. program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20% (dua puluh persen);
c. dukungan pendanaan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) paling
sedikit 8% (delapan persen), dari alokasi Dana Desa setiap desa; dan
d. Program sektor prioritas lainnya.
Dengan adanya beberapa amanat sesuai dengan ketentuan diatas, perlu kiranya
melakukan monitoring agar berbagai kebijakan dapat terpantau dan dapat dijalankan
dengan baik di level Desa, selain itu dengan dilakukannya monitoring berbagai kendala
serta hambatan yang ada di Daerah dan Desa dapat terdeteksi lebih awal.
II. Tujuan Kegiatan
Tujuan perjalanan dinas ini adalah dalam rangka Melaksanakan Perjalanan Dinas dalam
rangka Monitoring Penyaluran Dana Desa di Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat